Disusun Oleh :
Kelas: 4C-TI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR. HAMKA
2021
KONSEP IDEAL KELUARGA MUSLIM
Istilah keluarga sakinah mawaddah warrahmah atau keluarga samara adalah konsep
keluarga yang ideal dalam Islam yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Keluarga samara
adalah keluarga yang dibangun dengan hukum- hukum Islam atau keluarga yang harmonis dan
bahagia.
Islam menekankan pentingnya pernikahan dan keluarga, serta mejadikannya sebagai amal
ibadah dan sunnah para Nabi. Al Qur’an menyebutnya sebagai anugerah terbesar dan salah satu
tanda kekuasaan Allah SWT. Sebab, di dalam keluarga tersemai rasa tentram, cinta, kasih sayang
dan kelembutan antara suami dan istri. Sehingga Islam menganjurkan untuk mempermudah proses
pernikahan dan membantu seorang pemuda untuk menikah agar dapat terhindarkan dirinya dari
maksiat.
Islam memberikan kehormatan penuh pada setiap anggota keluarga, baik laki-laki maupun
perempuan. Tanggung jawab besar pada ayah dan pada Ibu untuk mendidik anak-anaknya.
Sedangkan pada anak untuk memelihara dan menaati keduanya sampai tutup usia dan berbuat baik
pada keduanya dan ini merupakan ibadah. Dalam hal nafkah sekalipun Islam menganjurkan agar
para orang tua tidak membedakan antara anak laki-laki dan perempuan untuk menjaga hak-haknya
meskipun bersifat lahiriyah. Demikian pula dengan shilaturahim kepada kerabat, baik saudara dari
ibunya maupun dari ayahnya. Atau mengunjungi saudara laki-laki dan perempuan yang
menjadikan shilaturahim tersebut sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Dan terhadap yang
memutuskan shilaturahim berarti telah melakukan dosa yang besar.
2. Saling Pengertian
Dalam membangun keluarga yang sakinah tentu setiap anggota keluarga harus saling
mengerti dan berusaha membantu satu sama lain. Misalnya jika istri sedang sakit maka suami
seharusnya bisa membantunya dan sebaliknya istri juga harus bisa mengerti keadaan suaminya
jika sesuatu menimpa diriny dan keluarganya. Rasa cinta dan saling pengertian akan
menghindarkan terjadinya kesalahpahaman dan konflik dalam keluarga yang sering berakibat
pada perceraian atau talak.
3. Saling Mengingatkan
Setiap manusia pasti pernah berbuat salah dan jika demikian maka jika ingin membangun
keluarga yang sakinah setiap anggota keluarga baik suami atau istri harus saling mengingatkan
dalam hal kebaikan dan ketaqwaan kepada Allah. Jika suami atau istri tidak memenuhi ajaran
agama maka keduanya harus saling mengingatkan dan menasehati dengan cara yang baik. Dan
adapun misalnya sang istri tidak mematuhi suami maka suami berhak untuk menghukumnya dan
bila istri merasa dizalimi suami maka ia boleh menggugat cerai suaminya. Islam sendiri tidak
melarang hal tersebut karena pada dasarnya pernikahan adalah untuk kebaikan dan bukan untuk
menyakiti satu sama lain.
4. Saling Menjaga Kepercayaan
Kepercayaan yang diberikan oleh pasangan merupakan amanah yang harus kita jaga. Maka
sebagai suami, sedapat mungkin menjaga hak-hak istrinya dengan melaksanakan kewajiban
yang telah dipercayakan kepadanya. Begitu juga dengan istri, sedapat mungkin harus bisa
menjaga hak-hak suami dengan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri. Demikianlah
seharusnya dalam hubungan suami istri, masing-masing memberikan kepercayaan, dan masing-
masing pula harus bisa menjaga kepercayaan tersebut.
1. Aspek Lahiriah
3. Aspek Agama
2. Dalam rumah tangga Rasulullah jauh dari kemarahan atau keributan. Karena
jika di dalam suatu rumah tangga terdapat sebuah konflik atau emosi, maka
dalam keluarga tersebut tidak ada keharmonisan di dalamnya. Maka dari itu
Rasulullah mencontohkan dalam keluarga tidak mendahulukan emosi agar
rumah tangga kita harmonis.
4. Dan selanjutnya Rasulullah pandai menyenangkan hati istri. Kita tahu bahwa
Rasulullah memiliki beberapa istri dan beliau memperlakukan istri – istrinya
dengan adil. Sehingga membuat istri – istri beliau senang.
Kesabaran dan sikap tawakal menerima keputusan Allah. Karena mereka di berikan
keturunan pada saat usia mereka sudah cukup tua. Ketika mereka berharap mendapatkan
anak laki – laki yang nantinya akan di serahkan ke Baitul Maqdis di daerah dekat Masjidil
Aqsa yang merupakan kiblat pertama umat muslim sebelum di pindahkan ke Ka’bah.
Ternyata istri Imran melahirkan anak perempuan dan diberi nama Maryam. Dan Maryam
adalah ibu dari nabi Isa AS. Berkat kesabaran dan tawakal mereka mendapatkan anak yang
sholehah dan menjadi ibu dari seorang nabi.
Setiap orang tua muslim selayaknya memilih lingkungan dan para pendidik yang baik
untuk anak – anaknya. Setelah Maryam lahir, Maryam di beri kasih sayang yang luar biasa
dan di didik sebaik mungkin oleh kedua orangtuanya.