Anda di halaman 1dari 6

Tugas Akhir Muamalah

Rancangan Keluarga Sakinah

Oleh :

Rakina Ristiadi

(1901095022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA JAKARTA

2021
Pernikahan sendiri adalah suatu jalan untuk mengikatkan dua orang manusia dan memungkinkan
keduanya membangun keluarga yang baru, Sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah dan
warahmah bisa menjadi tujuan dari seorang muslim untuk menikah dan mendekatkan diri pada
Allah SWT.

Kelurga yang sakinah diartikan sebagai keluarga yang harmonis dimana nilai-nilai ajaran islam
senantiasa ditegakkan dan saling menghormati serta saling menyanyangi. Dalam keluarga yang
sakinah, anggota keluarga mampu menjalankan kewajibannya dan senantiasa membantu satu
sama lain. Keluarga yang sakinah juga mengerti satu sama lain sehingga jika terjadi konflik
dalam keluarga maka konflik tersebut bisa diselesaikan dengan baik.

 Dasar Keluarga Sakinah

Memiliki keluarga yang sakinah tentunya memerlukan pondasi yang kuat dan hubungan yang
baik seperti layaknya hubungan silaturahmi.

- Ketaqwaan dan Keimanan kepada Allah SWT

Dasar dari keluarga yang sakinah adalah ketaqwaan kepada Allah SWT sehingga siapapun umat
islam yang akan menikah maka bertaqwalah dan pilihlah pasangan hidup yang juga memiliki
ketaqwaan tersebut.

- Ketentraman dan ketenangan hati

Disebutkan juga dalam suatu ayat Alqur’an bahwa kata sakinah diartikan sebagai ketenangan
hati atau rasa tentram sehingga keluarga yang sakinah adalah keluarga dimana setiap anggotanya
memiliki ketenangan hati dan tidak ada konflik maupun keraguan di dalamnya. 

 Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Keluarga Sakinah

Islam memberikan tuntutan pada umatnya untuk menuntun menuju keluarga sakinah yaitu:

a. Dilandasi oleh mawaddah dan rahmah

b. Hubungan saling membutuhkan satu sama lain sebagaimana suami istri disimbolkan dalam al-
Quran dengan pakaian.

c. Suami istri dalam bergaul memperhatikan yang secara wajar dianggap patut (ma’ruf).

d. Keluarga yang baik adalah memiliki kecenderungan pada agama, yang muda menghormati
yang tua dan yang tua menyayangi yang muda, sederhana dalam belanja, santun dalam
pergaulan, dan selalu intropeksi.

Adapun sebaliknya penyakit yang menghambat keluarga sakinah antara lain:


1) Aqidah yang keliru atau sesat yang dapat mengancam fungsi religius dalam keluarga.

2) Makanan yang tidak halal dan sehat. Makanan yang haram dapat mendorong seseorang
melakukan perbuatan haram pula.

3) Pola hidup konsumtif, berfoya-foya akan mendorong seseorang mengikuti kemauan gaya
hidupnya sekalipun yang dilakukakannya adalah hal-hal yang diharamkan, seperti korupsi,
mencuri, menipu dan sebagainya.

4) Pergaulan yang tidak legal dan tidak sehat

5) Kebodohan secara intelektual maupun secara sosial.

6) Akhlak yang rendah

7) Jauh dari tuntutan agama.

 Upaya Membangun dan Melestarikan Keluarga Sakinnah

a.Selalu bersyukur saat mendapat nikmat

b. Senantiasa bersabar saat ditimpa kesulitan Semua orang pasti mengharapkan bahwa jalan
kehidupannya selalu lancar dan bahagia, namun kenyataannya tidak demikian. Sangat mungkin
dalam kehidupan berkeluarga menghadapi sejumlah kesulitan dan ujian; berupa kekurangan
harta, ditimpa penyakit, dan lain-lain. Fundasi tetap harus kita bangun agar keluarga tetap
bahagia walaupun sedang ditimpa musibah

c. Bertawakal saat memiliki rencana Allah sangat suka kepada orang-orang yang melakukan
sesuatu secara terencana. Nabi Muhammad Saw kalau mau melakukan sesuatu yang penting
selalu musyawarah dengan para sahabatnya. Musyawarah merupakan bagian dari proses
perencanaan

d. Bermusyawarah Seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan-keputusan strategis.


Alangkah mulia kalau suami sebagai pemimpin selalu mengajak bermusyawarah kepada istri dan
anak-anaknya dalam mengambil keputusan-keputusan penting yang menyangkut urusan
keluarga.

e. Tolong menolong dalam kebaikan


Model Perencanaan Keluarga Sakinah

1. Konsep Keluarga Sakinah


Konsep keluarga sakinah yang saya harapkan nantinya yaitu mempunyai keluarga yang
romantis,saling melengkapi satu sama lain, yang bahagia dunia akhirat serta mempunyai
suami yang taat agama agar dapat membina rumah tangga sesuai syariat islam dan dapat
membimbing keluarganya kejalan yang di ridhoi allah swt dan menjadikan keluarga yang
sakinnah mawaddah warahmah. Jika terjadi konflik dalam keluarga maka anggota yang
ada dapat membantu dan meyelesaikan masalah bersama agar dapat teratasi dengan baik
tanpa ada kekerasan satu sama lain.

2. Model Perencanaan Keluarga Sakinnah


a. Rencana Menikah
1) Memilih suami/istri
Memilih suami/istri tentunya dilihat dari agamanya terlebih dahulu karena jika
kita memilih pasangan hidup dilihat dari agama yang dianutnya agar tidak ada
perbedaan satu sama lain serta dapat mengetahui bagaimana cara membangun
keluarga sakinah yang baik menurut agama islam , memiliki pasangan yang
sabar dan ketaqwaan yang luar biasa sangat baik
2) Tingkat / perbedaan usia antara suami/ istri
Tingkat perbedaan usia untuk suami yaitu sekitaran 3 sampai 5 tahun diatas
umur saya karena menurut saya suami yang umurnya diatas saya mempunyai
jiwa kedewasaan yang sangat banyak dan memiliki pemikiran yang sangat
luas .
3) Pendidikan suami/istri
Yang saya inginkan mempunyai pendidikan yang setara dengan saya atau jika
allah berkhendak maka saya ingin mempunyai suami yang pendidikannya
diatas saya agar dapat mempunyai ilmu yang banyak dan dapat menuntun
saya ke jalan yang baik dan membimbing saya dengan sabar dan ikhlas .
4) Pekerjaan suami/istri
Pekerjaannya apa saja yang penting didapatkan secara halal dan baik .
5) Saling pengertian
Dalam membangun keluarga yang sakinah tentu setiap anggota keluarga harus
saling mengerti dan berusaha membantu satu sama lain. Misalnya jika istri
sedang sakit maka suami seharusnya bisa membantunya dan sebaliknya istri
juga harus bisa mengerti keadaan suaminya jika sesuatu menimpa diriny dan
keluarganya. Rasa cinta dan saling pengertian akan menghindarkan terjadinya
kesalahpahaman dan konflik dalam keluarga yang sering berakibat pada
perceraian atau talak
6) Saling mengingatkan
Setiap manusia pasti pernah berbuat salah dan jika demikian maka jika ingin
membangun keluarga yang sakinah setiap anggota keluarga baik suami atau
istri harus saling mengingatkan dalam hal kebaikan dan ketaqwaan kepada
Allah. Jika suami atau istri tidak memenuhi ajaran agama maka keduanya
harus saling mengingatkan dan menasehati dengan cara yang baik
7) Menjalankan kewajibannya
Agar bisa membangun keluarga yang sakinah maka baik istri maupun suami
harus dapat menjalankan kewajibannya dengan baik dan memenuhi hak satu
sama lain. Memenuhi kebutuhan suami atau istri adalah suatu ibadah dan
dianjurkan dalam islam 
8) Percaya satu sama lain
Dasar dari suatu hubungan adalah kepercayaan dan banyak kita saksikan saat
ini suami istri yang tidak lagi saling percaya lebih memilih untuk bercerai.
Oleh sebab itu untuk membangun keluarga yang sakinah suami istri harus
saling mempercayai dan keduanya harus bisa menjaga kepercayaan
pasangnnya. Seorang istri harus senantiasa mematuhi suaminya sementara
sang suami juga harus bisa menjadi panutan bagi istri dan keluarganya.

b. Rencana memiliki keturunan


1) Jumlah Anak
Jumlah anak yang saya inginkan 3 anak tetapi jika allah ingin memberikan rezeki
anak yang lebih pun kita terima karena banyak anak rezeki pun banyak .
2) Konsep keluarga berencana
Memiliki anak yang berselang waktu 2-3 tahun agar dapat mendidik anak satu
persatu dengan focus
3) Hak dan kewajiban suami/istri
a. Memberi mahar kepada istri
b. Memberikan nafkah
c. Bertanggung jawab , bekerja keras, sabar.sholeh/sholeha
d. Menggauli istri/suami dengan baik
c. Rencana Mendidik Anak
1. Mendidik anak menjadi anak yang sholeh/sholeha
Mendidik anak yang sholeh/sholeha dimulai oleh pendidikan yang diajarkan
dengan baik oleh orang tua nya maka saya akan mengajarkan anak saya kelak
ilmu agama yang sangat baik agar mereka akan mengetahui yang baik,benar
sesuai perintah agama , dan akan saya ajarkan ilmu agama yang baik seperti
sholat, mengaji,puasa ,beramal dll.
2. Memilih sekolah
Saya ingin anak saya sekolah dimanapun asalkan mempunyai sekolah yang baik
dan mengajarkan muridnya pelajaran agama yang cukup baik agar muridnya
mempunyai bekal agama .
3. Memiliki pekerjaan anak
Pekerjaan khelak anak saya sesuai kemampuan,kmauan yang iyaa inginkan
karena saya tidak memaksakan anak saya bekerja dimana pun .
4. Menikah
Jika anak saya khelak menikah saya ingin mempunyai menantu yang
sholeh/sholeha agar anak saya dapat di didik olehnya jika didikan saya kurang dan
mendapatkan keluarga yang sakinah mawadah warahmah

PENUTUP

Konsep keluarga samara di dalam kehidupan rumah tangga di antaranya selalu


menyuruh istri dan anak untuk taat kepada Allah dengan mengerjakan solat lima waktu,
memberikan ketenteraman, kedamaian, ketenangan, serta kasih sayang dan kecintaan
terhadap keluarga, karena keluarga samara adalah keluarga yang mampu menjalankan
perintah Allah dengan sebaikbaiknya dan menjauhi segala larangan-Nya. Memberikan
pendidikan agama terhadap anak dengan cara mengantarkannya untuk menuntut ilmu
dipesantren serta mengarahkannya untuk berbuat kebaikan kepada semua orang.
Hal-hal yang perlu di capai dalam membentuk keluarga samara adalah dengan
membangun komunikasi yang baik dengan seluruh anggota keluarga seperti kepala
keluarga bertanggung jawab untuk memenuhi semua kebutuhan istri dan anak-anak.
Sedangkan istri bertugas untuk menjaga semua kebutuhan yang ada di dalam rumah, anak
bertugas untuk menuntut ilmu dan membantu pekerjaan rumah apabila diperlukan.
Memberikan dukungan dan motivasi kepada seluruh anggota keluarga agar tercapainya
keluarga yang samara. Memberikan anak kasih sayang serta membimbingnya menuju
kebaikan dunia akhirat.
Tidak ada hambatan dalam membentuk keluarga samara karena mereka selalu
bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan, walaupun mereka hidup dengan serba
kekurangan tetapi mereka sangat bahagia karena keluarganya selalu memberikan
dukungan dan motivasi terhadap sesama anggota keluarga. Terkadang mereka merasa
kesepian ketika berjauhan dengan anak-anaknya, walapun demikian komunikasi antara
anak-anak orang tua tetap berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai