Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 12

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Peng. Kurikulum Media dan Sumber Belajar

Dosen Pengampu :
Drs. Sunaryo Ishaq, M.Pd

Disusun Oleh :
Rakina Ristiadi

(1901095022)
5A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2021
1. Apa perbedaan penilain tradisional konvensional dengan penilaian Autentik!
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrument penilaian yang
memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang sudah dimiliknya dalam bentuk tugastugas : membaca dan
meringkasnya, eksperimen, mengamati, survey, proyek, makalah, membuat multimedia,
membuat karangan dan diskusi kelas. Kata lain dari penilaian autentik adalah penilaian
kinerja, termasuk didalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek.
(Kemendikbud. 2015 : 40 ).

Perbedaan penilaian tradisional dan penilaian autentik :

Penilaian Tradisional/Konvensional Penilaian Autentik


Penilaian tradisional meminta peserta Penilaian autentik meminta peserta didik untuk
didik memilih jawaban dari beberapa menunjukkan pemahaman dengan melakukan
pilihan (misalnya pilihan ganda) dengan tugas yang lebih kompleks dan biasanya
tepat. mewakili aplikasi yang lebih bermakna.
Penilaian tradisional menggunakan tes Penilaian autentik meminta peserta didik untuk
yang dibuat untuk menunjukkan menunjukkan kemampuannya dengan
penguasaan suatu pengetahuan. melakukan sesuatu seperti dalam dunia nyata
Penilaian tradisional meminta peserta Penilaian autentik meminta peserta didik untuk
didik untuk mengingat kembali menganalisis, mensintesis, dan menerapkan
pengetahuan yang diperoleh. apa yang telah mereka pelajari secara
substansial.
Guru membuat tes dan jawaban untuk Peserta didik memilih dan mengonstruksi
mengukur kemampuan peserta didik. jawaban yang menunjukkan kemampuannya.
Penilaian tradisional tidak dapat Penilaian autentik membuktikan kemampuan
membuktikan kemampuan peserta didik peserta didik secara langsung melalui aplikasi
secara langsung dan konstruksi pengetahuan.
(Sumber: Mueller, 2013)
Penilaian yang baik tidak hanya dilakukan di akhir kegiatan belajar mengajar
tetapi juga dilakukan sepanjang proses pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian
tradisional maupun penilaian autentik sama-sama diperlukan dalam pembelajaran.
Penilaian autentik digunakan pada penilaian dalam proses pembelajaran, sedangkan
penilaian tradisional lebih praktis digunakan dalam ujian akhir.
Penilaian autentik berbeda dengan penilaian tradisional. Penilaian tradisional
peserta didik cenderung memilih respons yang tersedia, sedangkan dalam penilaian
autentik peserta didik menampilkan atau mengerjakan suatu tugas atau proyek. Pada
penilaian tradisional kemampuan berpikir yang dinilai cenderung pada level memahami
dan fokusnya adalah guru. Pada penialian autentik kemampuan berpikir yang dinilai
adalah level konstruksi dan aplikasi serta fokusnya pada peserta didik. (Kunandar, 2013 :
36). Dalam penilaian autentik juga penilaian nya tidak hanya pada level kompetensi
dasar, tetapi juga pada kompetensi inti dan standar kompetensi kelulusan, penilaian
autentik juga menilai dari proses pengerjaanya.

2. Pada penilaian Autentik bertujuan erat dengan proses belajar al : As learning, for
learning dan of learning. Berikan uraian konsep tersebut !
 Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran selesai. Proses pembelajaran selesai tidak selalu terjadi di akhir
tahun atau di akhir peserta didik menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu.
Setiap pendidik melakukan penilaian yang dimaksudkan untuk memberikan
pengakuan terhadap pencapaian hasil belajar setelah proses pembelajaran selesai,
berarti pendidik tersebut melakukan assessment of learning. Ujian Nasional,
ujian sekolah/madrasah, dan berbagai bentuk penilaian sumatif
merupakan assessment of learning (penilaian hasil elajar).
 Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan
biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar
mengajar. Dengan assessment for learning pendidik dapat memberikan umpan
balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan menentukan
kemajuan belajarnya. Assessment for learning juga dapat dimanfaatkan oleh
pendidik untuk meningkatkan performan dalam memfasilitasi peserta didik.
Berbagai bentuk penilaian formatif, misalnya tugas, presentasi, proyek, termasuk
kuis merupakan contoh-contoh assessment for learning (penilaian untuk proses
belajar).
 Assessment as learning mempunyai fungsi yang mirip dengan assessment for
learning, yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan selama proses
pembelajaran berlangsung. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan
peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Peserta didik diberi
pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi dirinya sendiri. Penilaian diri (self
assessment) dan penilaian antar teman merupakan contoh assessment as
learning. Dalam assessment as learning peserta didik juga dapat dilibatkan
dalam merumuskan prosedur penilaian, kriteria, maupun rubrik/pedoman
penilaian sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan
agar memperoleh capaian belajar yang maksimal.

Selama ini assessment of learning paling dominan dilakukan oleh


pendidik dibandingkan assessment for learning dan assessment as learning.
Penilaian pencapaian hasil belajar seharusnya lebih mengutamakan assessment as
learning dan assessment for learning dibandingkan assessment of learning.

3. Pada penilaian Autentik mengacu kepada Kreteria. Jelaskan apa maksudnya!


Karakteristik penilaian autentik diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Bisa digunakan untuk penilaian formatif dan sumatif
b. Mengukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta
c. Berkesinambungan dan terintegrasi
d. Dapat digunakan sebagai feedback

Selain itu menurut beberapa ahli menyampaikan beberapa pendapat terkait penilaian
autentik, diantaranya menurut Nurhadi dalam Sunarti dan Rahmawati mengemukakan
bahwa penilaian autentik memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Melibatkan pengalaman nyata.


b. Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.
c. Mencakup penilaian pribadi dan refleksi.
d. Lebih menekankan pada keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta atau
teori.
e. Berkesinambungan dan terintegrasi.
f. Dapat digunakan sebagai umpan balik.
g. Kriteria keberhasilan dan kegagalan diketahui peserta didik dengan jelas.

Dalam penilaian autentik peserta didik harus menerapkan teori atau konsep dalam
dunia nyata. Penilaian autentik mengacu pada pencapaian hasil belajar berdasarkan
skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal). Sehingga pencapaian
kompetensi peserta didik dalam konteks pencapaian hasil belajar harus menggunakan
tahapan perbandingan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) serta harus
memperhatikan penilaian level KD dan KI.

Anda mungkin juga menyukai