BAHAGIA
Disusunnya artikel ini untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Wahdatul “Ulum
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sukiman,M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok l
1. MHD. FAJAR FADHILLAH (0401211010)
2. RAFLI KAHFI (0401211022)
3. ALFA RIDHO RAMBE (0401212027)
4. FADILLAH UTAMI (0401211015)
5. HIJRIYAH (0401211012)
SEMESTER 1/ AFI 1A
PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A 2021
KATA PENGANTAR
Assalamual’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirrabbil’alamin puji syukur diucapkan kehadirat Allah
SWT atas segala limpahan rahmat dan karuni serta nikmat-Nya, sehingga
dapat menyelesaikan penulisan artikel ini yang berjudul “Penerapan
Wahdatul ‘Ulum dalam Keluarga Bahagia”, tak lupa sholawat serta salam
kami ucapkan kepada sang inspirator yaitu Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga ,sahabat-sahabat, dan para pengikut beliau hingga akhir zaman.
Kami sebagai penulis menyadari dalam pembuatan artikel ini masih
terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan artikel ini.
Demikian kata pengantar dari kami penulis, besarnya harapan agar
artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya, semoga kita semua mendapat faedah dan diterangi
hatinya dalam setiap menuntut ilmu yang bermanfaat untuk dunia dan
akhirat.
Penulis
1. Pendahuluan
Keluarga dalam bahasa Arab disebut ahlun, selain kata ahlun kata
yang memiliki arti keluarga aali, ‘asyirah, dan qurbaa. Kata ahlun
berasal dari kata ahila yang berarti senang, suka, atau ramah. Menurut
pendapat lain, kata ahlun berasal dari ahala yang berarti menikah
(Ahmad Mukhtar Umar, 2008: 135).
1. Ki Hajar Dewantara
Keluarga adalah sekumpulan beberapa orang yang terikat
karena terikat pleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri
sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak
bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan
masing-masing anggotanya.
• Tujuan keluarga
• Fungsi keluarga
1. Fungsi Pendidikan.
Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan
masa depan anak bila kelak dewasa.
2. Fungsi religious
Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah
memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang
lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk
menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur
kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
4. Fungsi Ekonomis.
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-
sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang
lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan,
mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
1. Beragama Islam
3. Menjauhi Kemaksiatan
9. Berjiwa Pemimpin
13. Dermawan
ُّللا عل ْي َِه وسلَمَ أيَ النِساءَِ خيْرَ قالَ الَذِي تسُرَهُ إِذا نظرَ وتُطِ يعُ َهََُ ّللا صلَى ََِ ل
َُ سُئِلَ رسُو
َِإذا أمرَ ولَ تُخا ِلفُ َهُ فِيما ي ْكرَهُ فِي ن ْفسِها وما ِل ِه
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya; “Wanita
yang bagaimana yang paling baik?” Beliau menjawab: “Jika
dipandang (suami) ia menyenangkan, jika diperintah ia taat, dan ia
tidak menyelisihi suaminya dalam perkara-perkara yang
dibencinya, baik dalam diri maupu harta” (HR. Ahmad)
"Dan salah satu faktor yang bisa meraih itu adalah faktor
keluarga," katanya.
"Dengan mendapatkan istri atau suami dari nasab yang baik itu,
diharapkan nantinya akan lahir keturunan yang baik pula," katanya.
Kemudian nasehat dari tuan guru Abdul Halim yaitu bahwa yang
terpenting dari itu semua adalah bahwa setiap pasangan baik suami
ataupun istri wajiblah mempunyai atau mempelajari sifat pemurah,
penyabar dan pemaaf. Maka dengan adanya 3 sifat ini Insya Allah
rumah tanga akan Sakinah, mawaddah dan warahmah, dan juga akan
mendatangkan ridha Allah SWT.
Mungkin dengan adanya tiga sifat ini maka sudah cukuplah untuk
mewujudkan keluarga yang bahagia dan keluarga kita dapat dijauhkan
dari kata perpisahan atau cerai
E. Kewajiban Suami Terhadap Istri Dan Anaknya
• Memberikan pendidikan
Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari kakek Ayub Bin Musa Al Quraisy
dri Nabi Shalallaahu’alaihi wasallam bersabda,
“Tiada satu pemberian yang lebih utama yang diberikan ayah kepada
anaknya selain pengajaran yang baik”.
- Menyekolahkan
- Mempersiapkan peralatan Pendidikan
• Melindungi istri
Tercantum dalam Al-Quran surah an-nisa:34
ع ٰلى َب ْعض َّوب َما ا َ ْنفَقُ ْوا م ْن َ ض ُه ْم َ ّللاُ َب ْع َّ َس ۤاء ب َما ف
ٰ ض َل َ علَى الن َ َاَلر َجا ُل قَ َّوا ُم ْون
ّللاُ ۗ َوالٰت ْي تَخَافُ ْونَ نُشُ ْوزَ ه َُّنٰ ظ َ صلحٰ تُ ٰقن ٰتت حٰ ف ٰظت ل ْلغَيْب ب َما َحف ٰ ا َ ْم َواله ْم ۗ فَال
علَيْه َّن َ َ ضاجع َواضْرب ُْوه َُّن ۚ فَا ْن ا
َ ط ْعنَكُ ْم فَ َل ت َ ْبغُ ْوا َ فَعظُ ْوه َُّن َوا ْه ُج ُر ْوه َُّن فى ْال َم
عليًّا كَبي ًْرا َ ٰ سبي ًْل ۗا َّن
َ َّللا َكان َ
Mengenai hal ini, ada sebuah hadist dari Abu Hurairah RA. Beliau
mengatakan Rasulullah SAW pernah bersabda : “Sebaik-baik
perempuan ialah seorang perempuan yang apabila engkau
melihatnya, engkau merasa gembira. Jika engkau perintah, dia
mentaatimu. Dan jika engkau tidak ada di sisinya, dia akan menjaga
hartamu dan dirinya”.
“Tidak ada ketaatan dalam mendurhakai Allah. Ketaatan itu ada ada
hanya di dalam melakukan kebikan”.(HR.Bukhori)
Bagaimana caranya ?
Tetapi semua ini tergantung kepada setiap orang tua yang ada,
karena ini juga tidak bisa menjadi patokan sepenuhnya dalam mendidik
anak, setiap anak pasti bed acara mendidiknya. Maka sudah menadi
tanggung jawab orang tua untuk memahami anaknya masing-masing.
1. Alain De Botton
Menurut Alain, kebahagiaan akan didapat dari yang namanya
ordinary life atau hidup sederhana. Kesederhaaan didalam islam
biasa disebut dengan kata “zuhud”. Jadi, suatu keluarga akan
mencapai kebahagiaan apabila didalam keluarga tersebut tertanam
sifat zuhud. Zuhud yang dimaksud disini bukan berarti menjauhi
atau anti terhadap dunia. Akan tetapi zuhud yang dimaksud disini
yaitu tidak mengejar atau menyimpan harta dunia secara berlebihan.
Disamping zuhud juga harus tertanam didalam keluarga itu sifat
Qona’ah. Sifat Qona’ah yaitu merasa cukup atas segala kenikmatan
atau rezeki yang diberikan alloh berapapun jumlahnya,
bagaimanapun kadar dan bentuknya, semuanya diterma dengan
lapang dada. Sifat Qona’ah inilah yang akan medorong siapapun
yang sudah berkeluarga untuk selalu menerima segala bentuk suka
cita yang ada didalam keluarga. Seperti contohnya seorang istri
apabila didalam dirinya tertanam sifat Qona’ah, maka berapapun
penghasilan yang diperoleh suaminya akan diterima dengang lapang
dada.
2. Paul Dolan
Menurut paul dolan, kebahagiaan akan dicapai apabila didalam
hidup ini ada suatu tujuan. Seperti contoh apabila ingin mencapai
kebahagiaan didalam keluarga, maka didalam keluarga tersebut
harus memiliki tujuan dalam hidup seperti, mewujudkan kehidupan
yang sakinah, mawwaddah, warohmah, memperoleh keturunan yang
sholeh dan sholehah, atau ingin berjuang bersama untuk
menegakkan Kalimatillah. Tujuan hidup itu yang akan membuahkan
kebahagiaan bagi siapa saja yang mau mewujudkannya sehingga
hidupnya menjadi lebih bermakna.