“ASBABUN NUZUL”
UNTUK MEMENUHI NILAI DARI BAPAK
SYUKRI,MA
DISUSUN OLEH:
HIJRIYAH (0401211012)
Kami harap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.
COVER ............................................................................................................ I
BAB I PENDAHULUAN
1. KESIMPULAN ...................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-quran diturunkan untuk memberikan petunjuk kepada manusia
kearah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas
kehidupan yang didasarkan pada keimanan kepada Allah dan risalah-Nya.
Juga memberitahukan hal yang telah lalu, kejadian-kejadian yang
sekarang serta berita-berita yang akan datang.1
Sebagian besar Al-quran pada mulanya diturunkan untuk tujuan
umum, tetapi kehidupan para sahabat bersama Rasulullah telah
menyaksikan banyak peristiwa sejarah, bahkan kadang terjadi diantara
mereka peristiwa khusus yang memerlukan penjelasan hukum Allah atau
masih kabur bagi mereka. Kemudian mereka bertanya kepada Rasulullah
untuk mengetahui hukum islam mengenai hal itu. Hal itulah yang
dinamakan Asbabun Nuzul.2
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana pengertian Asbabun Nuzul?
2) Apa Urgensi Asbabun Nuzul?
3) Apa sajakah macam-macam Asbabun Nuzul?
4) Apa saja contoh Asbabun Nuzul?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian Asbabun Nuzul
2) Untuk mengetahui Urgensi Asbabun Nuzul
3) Untuk mengetahui macam-macam Asbabun Nuzul
4) Untuk mengetahui contoh Asbabun Nuzul
1
Al-Hasni, Muhammad bin Alawi A, 1999, Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, Bandung: Pustaka Setia
2
Hasbi, ash-Shiddieqiey M, 1987, Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, Semarang: Pustaka Rizki Putra
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Asbabun Nuzul
Kata “Asbabun Nuzul” merupakan kata majemuk yang terdiri atas dua suku
kata, yaitu asbab dan nuzul. Adapun asbab adalah jamak dari kata sababun
yang artinya sebab. Sedangkan al-nuzul yang artinya turun. Kedua suku kata ini
dalam ilmu gramatika bahasa arab disebut tarkib al-idhafly. Makna tekstual dari
dua kata itu adalah sebab-sebab turun.3
“Sesuatu (peristiwa atau pertanyaan) yang depan sebabnya turun suatu ayat atau
beberapa ayat yang mengandung hukumnya atau member jawaban tentang
sebab itu atau sebagai penjelasan hukumnya, pada masa terjadinya peristiwa
itu”.
“Asbab al-nuzul adalah sesuatu yang melatar belakangi turunnya suatu ayat atau
lebih, sebagai jawaban terhadap suatu pertanyaan atau menjelaskan hukum yang
terdapat dalam peristiwa tersebut”.5
3
.Jaluluddin as-Sayuti, Al-Itqan Fi Umu Al-Qur’an, (Kairo: Dar as-Salam, 2003), jilid II, h, 417
4
. Subhi al-Shalih, Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an (Beirut: Dar al-‘Ilmi li al-Malayin, 1985), h, 160
5
. Dr. Dawud al-Aththar, Mujaz ‘Ulum al-Qur’an, alih bahasa oleh Afif Muhammad dan Ahsin Muhammad
(Bandung: PUSTAKA HIDAYAH, 1994), h,.127
6
.Ahmad Syadali, Ulumul Qur’an (Bandung: Pustaka Setia, 2009), 89.
Para musafir merumuskan defenisi asbabun nuzul sebagai berikut :
a) Menurut Az-Zarqani :
“Sesuatu yang turun satu ayat atau beberapa ayat yang berbicara
tentangnya (sesuatu itu) atau menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum
yang terjadi pada waktu terjadinya peristiwa tersebut”.
b) Menurut Manna’Khalil Al- Qaththan :
“Sesuatu yang turun Al-quran berkenaan dengannya pada waktu
terjadinya seperti suatu peristiwa yang terjadi atau pertanyaan”.7
Sebab turun ayat disebut Ta’addud bila ditemukan dua ayat atau
yang berbeda atau lebih tentang sebab turun suatua ayat atau
sekelompok ayat tertentu. Sebaliknya, sebab turun itu disebut Wahid
atau tunggal bila riwayatnya hanya satu. Suatu ayat atau sekelompok
ayat yang turun disebut Ta’addud an-Nazil, bila inti persoalan yang
terkandung dalam adalah sebab ayat turunnya sehubungan dengan
sebab tertentu lebih dari satu persoalan.13
Beberapa ayat yang terkait tidak terkait dengan asbabun nuzul adalah
sebagai berikut :
12
.Manna’al-Qarththan.,op cit.,h.80
13
.Ahmad Syadali, Ulumul Quran (Bandung: Pustaka Setia, 2009), 91.
4. Contoh Asbabun Nuzul
Asbabun nuzul yang berupa perselisihan adalah peristiwa perselisihan
atau permusuhan yang terjadi antara sekelompok orang dari Kabilah Aus
dengan beberapa orang dari Kabilah Khazraj, yang dipicu oleh provokasi
yang dilakukan orang Yahudi, sehingga mereka semua mengucapkan kata
–kata “Perang! Perang1”. Kemudian turunlah ayat yang berkaitan dengan
peristiwa ini yang berbunyi :
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari
orang –orang yang diberi Alkitab, niscaya mereka akan mengembalikan
kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.” (QS. Ali Imran :100)
Asbabun nuzul yang berupa teguran Allah kepada Nabi. Seperti dalam
sebuah riwayat yang menceritakan beberapa orang Quraisy yang bertanya
kepada Nabi Muhammad Saw. Tentang roh, Kisah Ashhbab Al-kahfi
(para penghuni gua) dan kisah Dzu Al-Qarnain. Lalu Beliau menjawab :
“Datanglah besok pagi kepadaku. Aku akan ceritakan.” Beliau tidak
mengucapkan ‘Insya Allah’(jika Allah menghendaki). Keesokan harinya,
wahyu terlambat datang dan menceritakan hal-hal tersebut dan Nabi
Muhammad Saw. Tidak dapat menjawabnya. Setelah sekian lama
menunggu penjelasan dari Allah swt. Melalui wahyu, turunnya ayat :
“Dan janganlah sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu ;
sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, kecuali (dengan
menyebut):”insya allah”. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa
katakalah :”mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada
yang lebih dekat kebenarannya dari pada ini.” (QS. Al-Kahfi : 23-24).14
Asbabun Nuzul yang berupa bantahan seorang perempuan seperti dalam
sebuah riwayat bernama Khaulah binti Tsa’labah terhadap sikap
suaminya yang telah menziharnya. Hal ini diadukan kepada Rasulullah
Saw dan dia menuntut supaya beliau memberikan putusan yang adil
dalam persoalan itu.
Beberapa Ketentuan Dalam Islam Hukum Zhihar :
1. “Sesungguhmya Allah telah mendengar perkataan wanita yang
mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan
mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab
14
.Forum Karya Ilmiah Purna Raden, Al-Qur’an kita, (Kediri: Lirboyo Press,2011), 113
anatara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi
Maha Melihat”.
2. “Orang-orang yang menzihar isterinya diantara kamu, (menganggap
isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu
mereka..” (QS. Al –Mujaadilah : 1-2)
Sebab turunnya ayat ini ialah berhubungan dengan persoalan seorang wanita
yang bernama Kaulah binti Tsa’labah yang telah dizhihaar oleh suaminya Aus
bin Shamit, yaitu dengan mengatakan kepada isterinya: “Kamu bagiku sudah
seperti punggung ibuku”, dengan maksud dia tidak boleh lagi menggauli
isterinya, sebagaimana ia tidak boleh menggauli ibunya.
Menurut adat Jahiliyah kalimat zhihar seperti itu sudah sama dengan menthalak
isteri. Maka Khaulah mengadukan halnya itu kepada Rasulullah Saw.
Rasulullah menjawab, bahwa dalam hal ini belum ada keputusan Allah. Dan
pada riwayat yang lain Rasulullah mengatakan : “Engkau telah haramkan
bersetubuh dengan dia”. Lalu Khaulah berkata : “Suamiku belum menyebutkan
kata-kata thalak.” Kemudian Khaulah berulang-ulang mendesak Rasulullah
supaya menetapkan suatu keputusan dalam hal ini, sehingga kemudian turunlah
ayat ini dan ayat-ayat berikutnya.15
15
.Tafsir Seper Sepuluh Dari AlQu’an Al Karim
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan asbabun nuzul adalah adanya suatu peristiwa atau
pertanyaan yang mendahului turunnya suatu ayat, sebagai
penjelasan terhadap status hukum peristiwa itu sebagai jawaban
terhadap pertanyaan. Pada dasarnya asbabun nuzul adalah
peristiwa masa lalu yang terjadi pada saat turunnya al-quran, maka
sudah pasti untuk mengetahuinya harus berdasarkan riwayat dari
orang-orang yang menyaksikan atau mendengar peristiwa itu, yaitu
para sahabat atau tabi’in yang belajar langsung dari sahabat. Ilmu
asbabun nuzul yang sangat besar pengaruhnya dalam memahami
makna ayat-ayat Al-Quran yang mulia. Selain itu, dengan adanya
asbabun nuzul dapat mempermudah kaidah hukum yang belum
jelas dalam Al-Quran sehingga mudah untuk dipahami.