Disusun oleh :
Kelompok 15
1. Indri Apriliani (0401213025)
2. Siti Nur ‘Aisyah (0401211005)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,sehingga kami dapat menyeselesaikan
makalah yang berjudul "Pola Kehidupan Masyarakat Pedesaan Dan Perkotaan".Dalam memenuhi
tugas mata kuliah IAD,IBD,ISD Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Dra,Elly Warnisyah
Harahap,M.Ag selaku dosen matakuliah IAD,IBD,ISD yang memberikan dorongan dan masukan
kepada kami.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Terima kasih yang sebesar – besarnya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian Makalah ini.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan bermasyarakat umumnya berbeda-beda antara masyarakat satu dengan lainnya.
Perbedaan yang menonjol tampak pada kehidupan masyarakat desa dan masyarakat kota. Pada
umumnya pendidikan di perdesaan lebih rendah dibanding dengan masyarakat perkotaan. Hal ini
juga menyebabkan perbedaan antara perkembangan masyarakat desa dan kota. Masyarakat
dengan pendidikan yang lebih maju akan mendorong perkembangan masyarakat lebih cepat,
begitu pula sebaliknya.
Demikian pula dalam konteks pembangunan desa (pertanian),semula orang beranggapan
bahwa masyarakat pertanian mangalami involusi (kemunduran) pertanian yang berjalan dalam
proses kemiskinan dan apapun teknologi dan kelembagaan modern yang masuk ke pedesaan akan
sia-sia.Pernyataan-pernyataan sumbang inilah yang ingin kami bahas dalam makalah yang ringkas
dan singkat ini,yang mana adanya kontroversi kesan atau pendapat ini mungkin lebih tepat apabila
dihubungkan dengan berbagai gejala sosial seperti konsep-konsep perubahan sosial atau
kebudayaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pola Kehidupan?
2. Bagaimana pola kehidupan masyarakat di pedesaan?
3. Bagaimana pola kehidupan masyarakat di perkotaan?
4. Bagaimana hubungan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan?
5. Apa perbedaan antara masyarakat pedesaan dan Perkotaan?
6. Bagaimana aspek positif dan negatif yang dimiliki masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari Pola Kehidupan
2. Agar dapat mengetahui bagaimana Pola Kehidupan Masyarakat di Pedesaan
3. Agar dapat mengetahui bagaimana Pola Kehidupan Masyarakat di Perkotaan.
4. Mengetahui hubungan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
5. Mengetahui perbedaan masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
6. Agar dapat mengetahui aspek positif dan negatif dari masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Indah, Pengertian dan definisi desa, http://carapedia.com/pengertian_definisi_desa
_info2128.html
2
a. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan
kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan
simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka
mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang
berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
c. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan
keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif,
perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu
saja.(lawannya Universalisme)
d. Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh
berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang
sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).
e. Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara
pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan
bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat
Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa
pengaruh dari luar.
2
Vics, Masyarakat perkotaan, http://fikrigundar.blogspot.com/2012/01/pengertian-
masyarakat-perkotaan.html
3
solidaritas, kota terkadang memikirkan individu mereka saja. Pemikiran yang berbeda
dengan desa, pergaulan dikota yang sangat rawan bisa dikatakan sangat bebas, dan banyak
ditemukan di banyak daerah.
2. Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan
a. Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena
memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
b. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada
orang lain (Individualisme).
c. Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-
batas yang nyata.
d. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh
warga kota.
e. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi
warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar
kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
f. Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka
dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi,
kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang
membentuk stuktur kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan
perkotaan seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
a. Wisma : unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat
berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan
sosial dalam keluarga.
b. Karya : unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur
ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
c. Marga : unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan
hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan
antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
d. Suka : unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan
penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
e. Penyempurna : unsur ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum
secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan
kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
4
D. Hubungan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah dua komunitas yang saling membutuhkan. Di
antara keduanya terdapat hubungan yang erat dan bersifat ketergantungan karena keduanya saling
membutuhkan satu sama lain. Masyarakat kota bergantung pada masyarakat desa
dalam memenuhi kebutuhannya akan bahan - bahan pangan seperti beras, sayur- mayur, daging
dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga pekerja kasar bagi jenis - jenis pekerjaan tertentu
yang dibutuhkan untuk bekerja di kota. Mereka ini biasanya adalah pekerja - pekerja musiman.
Pada saat musim tanam, mereka sibuk bekerja di sawah dan selagi menunggu masa panen, mereka
mencari pekerjaan lain untuk mencari tambahan penghasilan.
F. Aspek positif dan negatif yang dimiliki masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
1. Masyarakat perkotaan.
5
a. Aspek positif yang dimiliki masyarakat perkotaan adalah :
• Masyarakat perkotaan sangat menghargai waktu dan mampu mengaturnya dengan
baik.
• Mata pencarian yang beragam.
• Fasilitas yang tersedia di daerah perkotaan cukup lengkap.
• Kemampuan masyarakat perkotaan mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai.
• Aturan kerja yang tegas dengan batas yang jelas.
b. Aspek negatif masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut :
• Pola hidup individualistik masyarakat menghilangkan rasa kebersamaan.
• Kehidupan beragama yang kurang.
• Mudahnya pengaruh luar masuk tanpa adanya filter.
• Biaya hidup yang tinggi di daerah perkotaan terkadang membuat segilintir orang
menghalalkan segala cara demi mendapatkan rupiah.
• Solidaritas social yang kurang.
2. Masyarakat pedesaan.
a. Aspek positif yang dimiliki masyarakat pedesaan adalah :
• Rasa kebersamaan, dan kekeluargaan terjalin dengan baik.
• Kehidupan beragama masih terjaga.
• Masyarakat pedesaan mampu menjaga sumber daya alam yang ia miliki.
• Menjadi penghasil bahan mentah yang siap diolah menjadi barang jadi.
• Memiliki solidaritas social yang lebih baik.
b. Aspek negative yang dimiliki masyarakat pedesaan adalah :
• Sulit menerima perbedaan pendapat.
• Mata pencarian yang cenderung seragam.
• Kurangnya daya saing, sehingga beberapa masyarakat tidak berpikir untuk maju.
• Lebih suka mengenang masa lalu dibandingkan memikirkan masa depan.
• Beberapa anggota masyarakat masih kurang memperhatikan pendidikan .
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran singkat dari pemakalah maka dapat di tarik kesimpulan sebagai
berikut :
Pola kehidupan adalah kebiasaan dalam suatu kehidupan. Masyarakat desa adalah
sekumpulan orang yang hidup dan bersosialisasi di daerah yang memiliki keadaan yang sangat
berbeda dengan masyarakat kota. Karena desa adalah kebalikan dari kota, tingkat solidaritas yang
masih sangat tinggi , serta tingkat kegengsian yang sedikit , serta tingkat kekeluargaan yang masih
ada, pergaulan, pemikiran, serta pekerjaan yang berbeda dengan kota.
Masyarakat kota adalah sekumpulan orang yang hidup dan bersosialisasi di daerah yang
mungkin bisa dikatakan lebih maju dan lebih modern dan mudah untuk mendapatkan suatu hal
yang dicita-citakan . Karena masyarakat kota memiliki tingkat kegengsian yang sangat tinggi
sehingga sulit untuk menemukan rasa solidaritas yang tinggi maka dari itu masyarakat kota lebih
cenderung individualis, serta tingkat pemikiran, pergaulan dan pekerjaan yang hampir dapat
dipastikan berbeda dengan masyarakat di desa.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah dua komunitas yang saling membutuhkan. Di
antara keduanya terdapat hubungan yang erat dan bersifat ketergantungan karena keduanya saling
membutuhkan satu sama lain. Masyarakat kota bergantung pada masyarakat desa
dalam memenuhi kebutuhannya akan bahan - bahan pangan seperti beras, sayur- mayur, daging
dan ikan.Sebaliknya, masyarakat kota menghasilkan barang-barang yang diperlukan juga oleh
masyarakat yang berada di desa seperti pakaian, alat elektronik, obat-obatan, dan lain sebagainya.
Adapun perbedaan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan diantaranya:
• Jumlah penduduk di desa lebih sedikit daripada di kota.
• Masyarakat pedesaan bersifat homogen sedangkan masyarakat perkotaan bersifat
heterogen.
B. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat menambah wawasan kita tentang matakuliah
IAD IBD ISD dengan judul Pola Kehidupan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan dari
pembahasan materi ini, kami mengalami kendala dalam penyusunan makalah, maka ada beberapa
kesalahan atau kekurangan dari kami. Oleh karena itu kami juga membutuhkan kritik dan saran
dari pembaca untuk pembuatan makalah selanjutnya.
7
DAFTAR PUSTAKA