Anda di halaman 1dari 11

POLA KEHIDUPAN

MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah : IAD,IBD,ISD
Dosen Pengampu : Dra,Elly Warnisyah Harahap,M.Ag

Disusun oleh :
Kelompok 15
1. Indri Apriliani (0401213025)
2. Siti Nur ‘Aisyah (0401211005)

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM 1A


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,sehingga kami dapat menyeselesaikan
makalah yang berjudul "Pola Kehidupan Masyarakat Pedesaan Dan Perkotaan".Dalam memenuhi
tugas mata kuliah IAD,IBD,ISD Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Dra,Elly Warnisyah
Harahap,M.Ag selaku dosen matakuliah IAD,IBD,ISD yang memberikan dorongan dan masukan
kepada kami.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Terima kasih yang sebesar – besarnya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian Makalah ini.

Medan, 16 Desember 2021

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................i


DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................2
A. Pengertian Pola Kehidupan .....................................................................................................2
B. Pola Kehidupan Masyarakat Pedesaan ....................................................................................2
C. Pola Kehidupan Masyarakat Perkotaan...................................................................................3
D. Hubungan Antara Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan .........................................................5
E. Perbedaan Antara Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan .........................................................5
F. Aspek Positif dan Negatif dari Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan .....................................6
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................7
A. Kesimpulan .............................................................................................................................7
B. Saran ........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan bermasyarakat umumnya berbeda-beda antara masyarakat satu dengan lainnya.
Perbedaan yang menonjol tampak pada kehidupan masyarakat desa dan masyarakat kota. Pada
umumnya pendidikan di perdesaan lebih rendah dibanding dengan masyarakat perkotaan. Hal ini
juga menyebabkan perbedaan antara perkembangan masyarakat desa dan kota. Masyarakat
dengan pendidikan yang lebih maju akan mendorong perkembangan masyarakat lebih cepat,
begitu pula sebaliknya.
Demikian pula dalam konteks pembangunan desa (pertanian),semula orang beranggapan
bahwa masyarakat pertanian mangalami involusi (kemunduran) pertanian yang berjalan dalam
proses kemiskinan dan apapun teknologi dan kelembagaan modern yang masuk ke pedesaan akan
sia-sia.Pernyataan-pernyataan sumbang inilah yang ingin kami bahas dalam makalah yang ringkas
dan singkat ini,yang mana adanya kontroversi kesan atau pendapat ini mungkin lebih tepat apabila
dihubungkan dengan berbagai gejala sosial seperti konsep-konsep perubahan sosial atau
kebudayaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pola Kehidupan?
2. Bagaimana pola kehidupan masyarakat di pedesaan?
3. Bagaimana pola kehidupan masyarakat di perkotaan?
4. Bagaimana hubungan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan?
5. Apa perbedaan antara masyarakat pedesaan dan Perkotaan?
6. Bagaimana aspek positif dan negatif yang dimiliki masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari Pola Kehidupan
2. Agar dapat mengetahui bagaimana Pola Kehidupan Masyarakat di Pedesaan
3. Agar dapat mengetahui bagaimana Pola Kehidupan Masyarakat di Perkotaan.
4. Mengetahui hubungan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
5. Mengetahui perbedaan masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
6. Agar dapat mengetahui aspek positif dan negatif dari masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pola Kehidupan


Pola kehidupan adalah kebiasaan dalam suatu kehidupan. Jika dilihat dari pola hidup
keanekaragaman pencarian nafkah,dapat di umpamakan masyarakat yang tinggal di area
pegunungan akan banyak menekuni lapangan pekerjaan petani ,berbeda dengan masyarakat di
sekitar pantai. Bisa dikatakan pola kehidupan juga disesuaikan dengan habitat tempat makhluk
hidup tersebut tinggal,karena pola itu adalah kebiasaan ,dan secara tidak langsung makhluk hidup
pastilah akan menyesuaikan pola hidupnya dengan alam sekitar ,jika tidak maka makhluk hidup
itu terancam punah.

B. Pola Kehidupan Masyarakat Pedesaan


1. Masyarakat Pedesaan
Desa secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan hukum, tempat
tinggal suatu masyarakat yang memiliki pemerintahan sendiri. Desa bisa terdiri dari hanya
satu tempat kediaman masyarakat saja juga bisa terdiri dari beberapa tempat kediaman yang
terpisah, yang merupakan kesatuan-kesatuan tempat tinggal sendiri yang disebut pedukuhan
atau kampung. Di pedukuhan atau kampung juga biasanya memiliki tanah pekarangan,
tanah pertanian, tanah darat atau ladang, hutan serta tanah-tanah lainnya.
Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan
kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik
dengan daerah lain, sedangkan masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan
perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga atau anggota
masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat di mana ia hidup dicintai serta mempunyai
perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakat atau anggota masyarakat.
Masyarakat desa adalah sekumpulan orang yang hidup dan bersosialisasi di daerah yang
memiliki keadaan yang sangat berbeda dengan masyarakat kota. Karena desa adalah
kebalikan dari kota, tingkat solidaritas yang masih sangat tinggi , serta tingkat kegengsian
yang sedikit , serta tingkat kekeluargaan yang masih ada, pergaulan, pemikiran, serta
pekerjaan yang berbeda dengan kota.1
2. Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan

1
Indah, Pengertian dan definisi desa, http://carapedia.com/pengertian_definisi_desa
_info2128.html
2
a. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan
kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan
simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka
mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang
berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
c. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan
keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif,
perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu
saja.(lawannya Universalisme)
d. Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh
berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang
sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).
e. Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara
pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan
bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat
Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa
pengaruh dari luar.

C. Pola Kehidupan Masyarakat Perkotaan


1. Masyarakat Perkotaan
Kota adalah daerah yang menjadi pusat kegiatan pemerintahan, ekonomi, dan
kebudayaan. Pada umumnya kota mempunyai cirri-ciri banyaknya fasilitas umum yang
tersedia (seperti pertokoan,rumah sakit dan sekolah). Dalam kehidupannya penduduk kota
memerlukan banyak pelayanan seperti listrik, air, sanitasi, telepon dan angkutan umum.
Masyarakat kota adalah sekumpulan orang yang hidup dan bersosialisasi di daerah yang
mungkin bisa dikatakan lebih maju dan lebih modern dan mudah untuk mendapatkan suatu
hal yang dicita-citakan . Karena masyarakat kota memiliki tingkat kegengsian yang sangat
tinggi sehingga sulit untuk menemukan rasa solidaritas yang tinggi maka dari itu masyarakat
kota lebih cenderung individualis, serta tingkat pemikiran, pergaulan dan pekerjaan yang
hampir dapat dipastikan berbeda dengan masyarakat di desa .2
Masyarakat kota terkadang memikirkan kegengsian yang sangat tinggi, karena mereka
ingin memiliki sesuatu tanpa melihat apa yang sesuai ia miliki, sedang untuk masalah

2
Vics, Masyarakat perkotaan, http://fikrigundar.blogspot.com/2012/01/pengertian-
masyarakat-perkotaan.html
3
solidaritas, kota terkadang memikirkan individu mereka saja. Pemikiran yang berbeda
dengan desa, pergaulan dikota yang sangat rawan bisa dikatakan sangat bebas, dan banyak
ditemukan di banyak daerah.
2. Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan
a. Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena
memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
b. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada
orang lain (Individualisme).
c. Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-
batas yang nyata.
d. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh
warga kota.
e. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu bagi
warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar
kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
f. Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka
dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi,
kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang
membentuk stuktur kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan
perkotaan seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
a. Wisma : unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat
berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan
sosial dalam keluarga.
b. Karya : unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur
ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
c. Marga : unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan
hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan
antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
d. Suka : unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan
penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
e. Penyempurna : unsur ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum
secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan
kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.

4
D. Hubungan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah dua komunitas yang saling membutuhkan. Di
antara keduanya terdapat hubungan yang erat dan bersifat ketergantungan karena keduanya saling
membutuhkan satu sama lain. Masyarakat kota bergantung pada masyarakat desa
dalam memenuhi kebutuhannya akan bahan - bahan pangan seperti beras, sayur- mayur, daging
dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga pekerja kasar bagi jenis - jenis pekerjaan tertentu
yang dibutuhkan untuk bekerja di kota. Mereka ini biasanya adalah pekerja - pekerja musiman.
Pada saat musim tanam, mereka sibuk bekerja di sawah dan selagi menunggu masa panen, mereka
mencari pekerjaan lain untuk mencari tambahan penghasilan.

Sebaliknya, masyarakat kota menghasilkan barang-barang yang diperlukan juga oleh


masyarakat yang berada di desa seperti pakaian, alat elektronik, obat-obatan, dan lain sebagainya.
Di kota juga tersedia tenaga kerja yang siap melayani dalam bidang jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat desa, misalnya saja tenaga - tenaga di bidang medis atau kesehatan, permesinan,
elektronika dan alat transportasi. Serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya
peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.

E. Perbedaan Antara Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan


Masyarakat perkotaan dan pedesaan memiliki beberapa perbedaan dalam berbagai hal
diantaranya :
1. Jumlah penduduk di desa lebih sedikit daripada di kota.
2. Masyarakat pedesaan bersifat homogen sedangkan masyarakat perkotaan bersifat
heterogen.
3. Mata pencarian masyarakat perkotaan lebih berfariasi dibandingkan mata pencarian
masyarakat pedesaan yang cenderung seragam.
4. Corak kehidupan sosial masyarakat pedesaan jauh lebih berwarna dibandingkan
masyarakat perkotaan.
5. Mobilitas masyarakat perkotaan jauh lebih tinggi daripada masyarakat pedesaan.
6. Masyarakat pedesaan jauh lebih bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar di bandingkan
masyarakat perkotaan.

F. Aspek positif dan negatif yang dimiliki masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
1. Masyarakat perkotaan.
5
a. Aspek positif yang dimiliki masyarakat perkotaan adalah :
• Masyarakat perkotaan sangat menghargai waktu dan mampu mengaturnya dengan
baik.
• Mata pencarian yang beragam.
• Fasilitas yang tersedia di daerah perkotaan cukup lengkap.
• Kemampuan masyarakat perkotaan mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai.
• Aturan kerja yang tegas dengan batas yang jelas.
b. Aspek negatif masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut :
• Pola hidup individualistik masyarakat menghilangkan rasa kebersamaan.
• Kehidupan beragama yang kurang.
• Mudahnya pengaruh luar masuk tanpa adanya filter.
• Biaya hidup yang tinggi di daerah perkotaan terkadang membuat segilintir orang
menghalalkan segala cara demi mendapatkan rupiah.
• Solidaritas social yang kurang.
2. Masyarakat pedesaan.
a. Aspek positif yang dimiliki masyarakat pedesaan adalah :
• Rasa kebersamaan, dan kekeluargaan terjalin dengan baik.
• Kehidupan beragama masih terjaga.
• Masyarakat pedesaan mampu menjaga sumber daya alam yang ia miliki.
• Menjadi penghasil bahan mentah yang siap diolah menjadi barang jadi.
• Memiliki solidaritas social yang lebih baik.
b. Aspek negative yang dimiliki masyarakat pedesaan adalah :
• Sulit menerima perbedaan pendapat.
• Mata pencarian yang cenderung seragam.
• Kurangnya daya saing, sehingga beberapa masyarakat tidak berpikir untuk maju.
• Lebih suka mengenang masa lalu dibandingkan memikirkan masa depan.
• Beberapa anggota masyarakat masih kurang memperhatikan pendidikan .

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran singkat dari pemakalah maka dapat di tarik kesimpulan sebagai
berikut :
Pola kehidupan adalah kebiasaan dalam suatu kehidupan. Masyarakat desa adalah
sekumpulan orang yang hidup dan bersosialisasi di daerah yang memiliki keadaan yang sangat
berbeda dengan masyarakat kota. Karena desa adalah kebalikan dari kota, tingkat solidaritas yang
masih sangat tinggi , serta tingkat kegengsian yang sedikit , serta tingkat kekeluargaan yang masih
ada, pergaulan, pemikiran, serta pekerjaan yang berbeda dengan kota.
Masyarakat kota adalah sekumpulan orang yang hidup dan bersosialisasi di daerah yang
mungkin bisa dikatakan lebih maju dan lebih modern dan mudah untuk mendapatkan suatu hal
yang dicita-citakan . Karena masyarakat kota memiliki tingkat kegengsian yang sangat tinggi
sehingga sulit untuk menemukan rasa solidaritas yang tinggi maka dari itu masyarakat kota lebih
cenderung individualis, serta tingkat pemikiran, pergaulan dan pekerjaan yang hampir dapat
dipastikan berbeda dengan masyarakat di desa.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah dua komunitas yang saling membutuhkan. Di
antara keduanya terdapat hubungan yang erat dan bersifat ketergantungan karena keduanya saling
membutuhkan satu sama lain. Masyarakat kota bergantung pada masyarakat desa
dalam memenuhi kebutuhannya akan bahan - bahan pangan seperti beras, sayur- mayur, daging
dan ikan.Sebaliknya, masyarakat kota menghasilkan barang-barang yang diperlukan juga oleh
masyarakat yang berada di desa seperti pakaian, alat elektronik, obat-obatan, dan lain sebagainya.
Adapun perbedaan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan diantaranya:
• Jumlah penduduk di desa lebih sedikit daripada di kota.
• Masyarakat pedesaan bersifat homogen sedangkan masyarakat perkotaan bersifat
heterogen.
B. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat menambah wawasan kita tentang matakuliah
IAD IBD ISD dengan judul Pola Kehidupan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan dari
pembahasan materi ini, kami mengalami kendala dalam penyusunan makalah, maka ada beberapa
kesalahan atau kekurangan dari kami. Oleh karena itu kami juga membutuhkan kritik dan saran
dari pembaca untuk pembuatan makalah selanjutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Indah, Pengertian dan definisi desa, http://carapedia.com/pengertian_definisi_desa


_info2128.html
Vics, Masyarakat perkotaan, http://fikrigundar.blogspot.com/2012/01/pengertian-
masyarakat-perkotaan.html

Anda mungkin juga menyukai