Anda di halaman 1dari 16

Mata kuliah Dosen Pengampu

Ilmu Sosial Dasar Desi Devrika Devra, S. HI., M. Si.

Tugas Kelompok 6
Masyarakat Perdesaan dan Masyarakat Perkotaan

Disusun Oleh :
Nadia Putri Anggraini
(12120720013)
Muhammad Iqbal
(12120711283)

JURUSAN ILMU HUKUM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2021/2022

i
KATAPENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, serta hidayah-nya
sehinggakamidapatmenyelesaikanMakalahmengenai“MasyarakatPedesaandanMasyarakatP
erkotaan”.Makalahini ditujukanuntuk memenuhitugas kelompok mata kuliahIlmu
SosialDasar.

penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaanbaikmateri ataupun penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan danpengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan
baik dan oleh karenanya, kami denganrendah hati dan tangan terbuka menerima masukan,
saran dan kritik agar lebih baik kedepannyadalamhal penulisan makalah.

ii
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 LatarBelakang..................................................................................................................1
1.2 RumusanMasalah.............................................................................................................1
1.3 TujuanPembahasan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 MasyarakatPerdesaan,Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan................................2
A. Pengertanmasyarakat...............................................................................................2
B. Masyarakat Pedesaan...............................................................................................2
C. KarakteristikMasyarakatDesa.................................................................................3
D. Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan................................................................4
2.2 MasyarakatPerkotaan......................................................................................................5
A. Pengertiankota...........................................................................................................5
B. Ciri ciri masyarakat perkotaan................................................................................5
C. PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN...................5
D. ASPEK POSITIF DAN NEGATIF..........................................................................7
E. AGAMA YANG DIANUT OLEH MASYRAKAT PEDESAAN
DANPERKOTAAN..........................................................................................................7
F. HUBUNGAN MASYARAKAT DESA DAN KOTA..............................................7
2.3 UrbanisasidanUrbanisme................................................................................................9
A. ArtiUrbanisasi............................................................................................................9
B. Dampak yang Ditimbulkan Urbanisasi.................................................................10
C. Urbanisme................................................................................................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................12
3.2 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Membahas tentang ciri-ciri desa dan kota, klasifikasi, masalah yang dihadapi,
perencanaan, dan pembangunannya mengkaji permasalahan yang berkaitan tentang pola
pemukiman tata guna lahan dan ruang dan teori lokasi serta strukutr internal perkotaan dan
pedesaan. Melalui mata kuliah ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dan
wawasan mahasiswa tentang teori, masalah dan perencanaan, kemampuan menganalisis dan
menerapkan teori-teori perkotaan/perdesaan bagi sarjana geografi sangat diperlukan, agar
mahasiswa dapat eksis terhadap perkembangan ilmu dan aplikable dalam memecahkan
masalah-masalah perkotaan/ perdesaan yang selama ini sedang berkembang.
Pada hakikatnya masyarakat di desa dan di kota memiliki watak dan prinsip yang berbeda, ini
dikarenakan beberapa faktor diantaranya sebagai berikut : jumlah dan kepadatan penduduk,
lingkungan hidup, mata pencaharian, corak , stratifikasi sosial, mobilitas social, pola interaksi
social,solidaritas social, dalam hierarki sistem administrasi nasional Banyak alasan
pentingnya membicarakan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Selain belum ada
kesepakatan umum tentang keberadaan masyarakat desa sebagai suatu pengertian yang
baku,juga kalau dikaitkan dengan pembangunan yang orientasinya banyak dicurahkan
kepedesaan,maka pedesaan memiliki arti tersendiri dalam kajian struktur sosial atau
kehidupanya. Dalam keadaan desa yang “sebenarnya”,desa masih dianggap sebagai standard
pemelihara system kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong,
keguyuban, persaudaraan, gotong-royong, kesenian, kepribadian dalam berpakaian, adat-
istiadat, kehidupan moral-susila, dan lain-lain.

1.2 RumusanMasalah
1. Menjelaskanmasyarakatperdesaan
2. Menjelaskantentangmasyarakatperkotaan
3. Menjelaskantentangurbanisasidanurbanisme

1.3 TujuanPembahasan
1. Untukmengetahuidanmemahamipembahasanmengenaimasyarakatperkota
andanpedesaan
2. Untukmengetahuidanmemahamipembahasan mengenaiurbanisasidanurbanisme

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MasyarakatPerdesaan,Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan


A. Pengertanmasyarakat

Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau


semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada
dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab,
musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu
sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.Secara etimologis
kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu “musyarak” yang artinya hubungan
(interaksi). Sehingga definisi masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup
bersama-sama di suatu tempat dan saling berinteraksi dalam komunitas yang teratur.

Syarat-syarat Masyarakat antara lain :

1. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak,bukan pengumpulan


binatang
2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu

3. Adanya aturan-aturan atau UU yang mengatur mereka untuk menuju kepada


kepentingan dan tujuan bersama
Dipandangdaricaraterbentuknya,masyarakatdapatdibagidalam:

1. Masyarakatpaksaan:negara,tawanan
2. Masyarakatmerdeka:
- masyarakatnatur,masyarakatyangterjadidengansendirinyasepertigerombolan(hor
de),suku(stam)yangbertalian karenahubungan darah.
- masyarakatkultur,masyarakatyangterjadikarenakepentingankeduniaanataukeper
cayaan,contoh koperasi, kongsi perekonomian,gerejadsb

B. Masyarakat Pedesaan

 Menurut Sutarjo Kartohadikusuma :
Satu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan
sendiri.
 Menurut Paul H. Landis desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan
ciri-ciri :
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling mengenal antara ribuan jiwa
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
3.Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris, yang dipengaruhi oleh iklim, keadaan
alam, kekayaan alam, sedang pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat
sampingan.

2
C. KarakteristikMasyarakatDesa
Tidak ada garis pemisah yang tegas antara masyarakat desa dengan
kota,sebaliknyapertemuanantaramasyarakatdesadengankotaadalahsuatuperkem
bangan penting menuju kehidupan modern. Namun demikian dalamkajian
kemasyarakatan sering dibedakan antara msyarakat perdesaan
denganmasyarakat kota. Menurut Soekanto (1994), perbedaan tersebut
sebenarnyatidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat
sederhana yangditujukan untuk ciri masyarakat perdesaan. Karena dalam
masyarakat
modern,betapapunkecilnyasuuatudesa,pastisudahmendapatkanpengaruhdarikot
a.Demikianpulasebaliknya,dalammasyarakatperkotaanmasihdapatditemukanciri
karakterdesa.
Soemarjan,
(1993)dalamMuta’ali(2013:49)menyebutkanbahwatatakehidupan“ruralisme”ma
sihberlakukentalpadamasyarakatperdesaan,walaupun diakui bahwa ada
kecenderungan pergeseran ke arah “urbanisme”.Ruralisme adalah tata hidup
masyarakat di perdesaan ( rural areas) yang padadasarnya merupakan tata hidup
agraris, yang berpegangan kuat pada adat
yangditurunkandarigenerasikepadagenerasiberikutnyatanpaperubahan.Didalam
“ruralisme”terdapatunsur-unsurkekeluargaan,gotongroyongdansikap pada
kekuatan-kekuatan alam di sekitarnya. Selain itu adat dan agamamerupakan
suatu sumber inovasibagi kehidupan masyarakat yang mampumenjagadan
melestarikan solidaritas sosialyangkuat.

3
D. Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan

 Masyarakat desa yang agraris dipandang sebagai masyarakat yang tenang,


hal itu terjadi karena sifat keguyuban/ gemeinscharft sehingga oleh orang
kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah.
Tetapi dalam masyarakat desa terdapat pula perbedaan pendapat atau
paham yang menyebabkan ketegangan sosial, yaitu :
– Konflik/ pertengkaran, pertengkaran biasanya berkisar masalah sehari-hari/
rumah tangga juga pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan dsb.
– Kontroversi/ pertentangan, disebabkan oleh perubahan konsep-konsep
kebudayaan/ adat istiadat, psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-
guna/ black magic.
– Kompetisi/ persaingan, dapat besifat positif maupun negatif. Positif bila
wujudnya saling meningkatkan prestasi dan produksi, negatif bila berhenti pada
sifat iri

4
2.2 MasyarakatPerkotaan

A. Pengertiankota
Masyarakat perkotaan sering disebut juga sebagai urban community, pengertian
masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupan seta ciri-ciri
kehidupan yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.

Dalampengertianteknis,kotamempunyaijumlah penduduk tertentu, misalnya di


Indonesia yang disebut kota
adalahsuatutempatdenganjumlahpenduduk20.000jiwaataulebih,.
Umumnyayangdimaksuddengankotaadalahsuatutempatyangkepadatanpendudu
knyatinggi,rumah-
rumahnyaberkelompokkompak,matapencaharianpendudukbukanpertanian,saran
aprasaranatersedialengkapseperti banyaknya bangunan-bangunan besar dan
tinggi, perkantoran, jalanyang lebar dan baik, ada pusat pertokoan, tempat
hiburan, jaringan listrik,jaringanair minum dan sebagainya.

B. Ciri ciri masyarakat perkotaan

1. Sikap hidup penduduk individualistis dan bersifat egois.


2. Hubungan sosial bersifat gesellschaft, artinya hubungan sesama anggota masyarakat
sangat terbatas pada bidang-bidang tertentu saja.
3. Terdapat heterogenitas sosial, artinya masyarakat yang bertempat tinggal di daerah
perkotaan sangat beraneka ragam.
4. Adanya segregasi keruangan. Adapun yang dimaksud dengan segregasi adalah
pemisahan yang dapat menimbulkan kelompok-kelompok atau kompleks-kompleks
tertentu.
Pandangan hidup masyarakat kota lebih rasional dibandingkan masyarakat desa.
C. PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka
mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suatu permasalahan.

Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-
ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada
situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan

5
masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta
teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku.

Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan
budaya mereka yang bersifat umum.

1. Sederhana
2. Mudah curiga
3. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
4. Mempunyai sifat kekeluargaan
5. Lugas atau berbicara apa adanya
6. Tertutup dalam hal keuangan mereka
7. Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
8. Menghargai orang lain
9. Demokratis dan religius
10. Jika berjanji, akan selalu diingat
Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi
sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap
sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.
Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih
mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:
1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan
keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan
hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.
2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung
pada orang lain
3. Di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena
perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
4. Jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
Interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada
kepentingan umum.
Hal tersebutlah yang membedakan antara karakteristik masyarakat perkotaan dan
pedesaan, oleh karena itu, banyak orang-orang dari perkotaan yang pindah ke pedesaan
untuk mencari ketenangan, sedangkan sebaliknya, masyarakat pedesaan pergi dari desa
untuk ke kota mencari kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk kesejahteraan mereka

6
D. ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
a. Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan
pertanian,
b. Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
c. Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat
yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
d. Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
e. Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan
hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk
mencari penghidupan lain dikota.
Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
a. Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan
lebihmudah untuk mendapatkan penghasilan
b. Di kota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan
rumah menjadi industri kerajinan.
c. Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih
mudah didapat.
d. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan
merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
e. Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang
ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti,
1969 : 124-125 ).

E. AGAMA YANG DIANUT OLEH MASYRAKAT PEDESAAN


DANPERKOTAAN
Agama yang dianut oleh masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan umumnya sama
yaitu beragama Islam, Kristen, Hindu, Budha. Namun yang membedakan adalah masyarakat
pedesaan yang umumnya di daerah pedalaman masih mengikuti adat istiadat nenek moyang
yang sering dilaksanakan
F. HUBUNGAN MASYARAKAT DESA DAN KOTA
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama
warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang
hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk
berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena
beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati,
mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama
di dalam masyarakat.
Masyarakat Desa atau juga bisa disebut sebagai masyarakat tradisonal manakala dilihat dari
aspek kulturnya. Masyarakat pedesaan itu lebih bisa bersosialisasi dengan orang orang di
sekitarnya. Masyarakat Desa adalah kebersamaan. sedangkan Pola interaksi masyarakat kota
adalah individual,. Sebagai contoh kalau anda pergi ke suatu Desa, dan anda bertanya dengan
seseorang siapa nama tetangganya, pasti dia hafal. Kalau di kota, kurang dapat bersosialisasi
karena masing masing sudah sibuk dengan kepentingannya sendiri2.Pola interaksi
masyarakat pedesaan adalah dengan prinsip kerukunan, sedang masyarakat perkotaan lebih

7
ke motif ekonomi, politik, pendidikan, dan kadang hierarki. Pola solidaritas sosial masyarakat
pedesaan timbul karena adanya kesamaan-kesamaan kemasyarakatan, sedangkan masyarakat
kota terbentuk karena adanya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat.
Pada dasarnya masyarakat desa dan kota adalah sama-sama bersinergi untuk membangun
sebuah negara, Bagaimanapun karakternya, Dimanapun tempatnya, adalah tetap satu yaitu
masyarakat.
Masyarakat desa dan kota adalah dua komunitas yang saling membutuhkan antara satu sama
lain. Diantara keduanya terdapat hubungan yang erat dan bersifat ketergantungan karena
keduanya saling membutuhkan. Masyarakat kota tergantung pada masyarakat desa karena
masyarakat kota membutuhkan bahan-bahan makanan seperti sayur-sayuran,beras,daging dan
lain-lainnya.

Sebaliknya, masyarakat kota memberi kebutuhan untuk masyarakat desa seperti : alat
elektronik , obat-obatan dan lain-lain. Selain itu masyarakat kota juga bisa membatu dari segi
kesehatan dengan mengirim tenaga kesehatan untuk membatu masyarakat kota yang terkena
musibah. Serta tenaga yang mampu memberikan pendidikan di desa agar masyarakat desa
juga ikut merasakan kehidupan di kota dan memberi pengalaman yang luas untuk masyarakat
desa supaya lebih maju lagi.

Maka dari itu hubungan antara masyarakat desa dan kota sangat lah penting . Karena
hubungan antara desa dan kota berkaitan satu dengan yang lain . Seperti desa kalau tidak ada
desa masyarakat kota tidak akan mendapatkan kebutuhan makanan dan juga sebaliknya kalau
tidak ada kota masyarakat tidak bisa mendapatkan alat-alat yang diperlukannya seperti
elektronik dan transportasi.
Mulai dari sekarang kita harus mendukung kinerja masyarakat desa dan kota agar
kebutuhan satu dengan yang lainnya terpenuhi. Dan mulai sekarang kita tidak boleh
memandang sebelah mata masyarakat desa karena kalo tidak ada mereka kita bisa
mendapatkan kebutuhan hidup kita sehari-hari.

8
2.3 UrbanisasidanUrbanisme

A. ArtiUrbanisasi

Urbanisasi merupakan perpidahan suatu penduduk dari desa ke kota. Persebaran penduduk
yang tidak merata antara kota dengan desa akan mengakibatkan brebagai masalah dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan. Faktor penyebab adanya urbanisasi adalah karena adanya
faktor utama yang klasik yaitu kemiskinan di daerah pedesaan. Faktor utama ini melahirkan
dua faktor penyebab adanya urbanisasi yaitu:

1. Faktor Penarik (Pull Factors)


Alasan orang desa melakukan migrasi atau pindah ke kota didasarkan atas beberapa
alasan, yaitu:
1. Lahan pertanian yang semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa, misalnya sarana hiburan yang belum
memadai
5. Diusir dari desa asal, sehingga ke kota menjadi tujuan.

6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya, karena tingkat upah di kota lebih tinggi
7. melanjutkan sekolah, karena di desa fasilitas atau mutunya kurang
8. pengaruh cerita orang, bahwa hidup di kota gampang cari pekerjaan, atau mudahnya
membuka usaha kecil-kecilan
9. kebebasan pribadi lebih luas
10. adat atau agama lebih longgar

2. Faktor Pendorong (Push Factors)


Di sisi lain kota mempunyai daya tarik, di pihak lain keadaan tingkat hidup di desa
umumnya mempercepat proses urbanisasi tersebut, hal ini menjadi faktor pendorong
timbulnya urbanisasi. Faktor pendorong yang dimaksud diantaranya adalah:

1. keadaan desa yang umumnya mempunyai kehidupan yang statis (tidak mengalami
perubahan yang sangat lambat). Hal ini bisa terjadi karena adat istiadat yang masih
kuat atau pun pengaruh agama.
2. keadaan kemiskinan desa yang seakan-akan abadi
3. lapangan kerja yang hampir tidak ada karena sebagian besar hidup penduduknya
hanya bergantung dari hasil pertanian
4. pendapatan yang rendah yang di desa
5. keamanan yang kurang
6. fasilitas pendidikan sekolah atau pun perguruan tinggi yang kurang berkualitas

9
B. Dampak yang Ditimbulkan Urbanisasi
Akibat dari meningkatnya proses urbanisasi menimbulkan dampak-dampak
terhadap lingkungan kota, baik dari segi tata kota, masyarakat, maupun keadaan
sekitarnya. Dampak urbanisasi terhadap lingkungan kota antara lain:

 Dampak positif
Pandangan yang positif terhadap urbanisasi, melihat urbanisasi sebagai usaha
pembangunan yang menyeluruh, tidak terbatas dalam pagar administrasi kota.
Selain itu kota dianggap sebagai “agen modernisasi dan perubahan”. Mereka
melihat kota sebagai suatu tempat pemusatan modal, keahlian, daya kreasi dan
segala macam fasilitas yang mutlak diperlukan bagi pembangunan.

Tanggapan lain adalah bahwa kita tidak mungkin membayangkan bagaimana


pertumbuhan dan keadaan Jakarta sekarang ini dan juga pusat-pusat industri di
dunia lainnya bisa tercapai bila seandainya tidak ada urbanisasi Kelompok tertentu
berpendapat bahwa proses urbanisasi hanyalah suatu fenomena temporer yang tidak
menghambat pembangunan.

Dan menekankan bahwa kota merupakan suatu “leading sector” dalam perubahan
ekonomi, sosial dan politik. Urbanisasi merupakan variable independen yang
memajukan pembangunan ekonomi.

 Dampak negatif
Di Indonesia, persoalan urbanisasi sudah dimulai dengan digulirkannya beberapa
kebijakan ‘gegabah’ orde baru. Pertama, adanya kebijakan ekonomi makro (1967-
1980), di mana kota sebagai pusat ekonomi. Kedua, kombinasi antara kebijaksanaan
substitusi impor dan investasi asing di sektor perpabrikan (manufacturing), yang
justru memicu polarisasi pembangunan terpusat pada metropolitan Jakarta.

Ketiga, penyebaran yang cepat dari proses mekanisasi sektor pertanian pada awal
dasawarsa 1980-an, yang menyebabkan kaum muda dan para sarjana, enggan
menggeluti dunia pertanian atau kembali ke daerah asal.

Arus urbansiasi yang tidak terkendali ini dianggap merusak strategi rencana
pembangunan kota dan menghisap fasilitas perkotaan di luar kemampuan
pengendalian pemerintah kota. Beberapa akibat negatif tersebut akan meningkat
pada masalah kriminalitas yang bertambah dan turunnya tingkat kesejahteraan.

Dampak negatif lainnnya yang muncul adalah terjadinya “overurbanisasi” yaitu


dimana prosentase penduduk kota yang sangat besar yang tidak sesuai dengan
perkembangan ekonomi negara. Selain itu juga dapat terjadi “underruralisasi” yaitu
jumlah penduduk di pedesaan terlalu kecil bagi tingkat dan cara produksi yang ada.

Pada saat kota mendominasi fungsi sosial, ekonomi, pendidikan dan hirarki urban. Hal
ini menimbulkan terjadinya pengangguran dan underemployment. Kota dipandang
sebagai inefisien dan artificial proses “pseudo-urbanisastion”. Sehingga urbanisasi
merupakan variable dependen terhadap pertumbuhan ekonomi.

10
C. Urbanisme

Menurut Louis Wirth dalam kertas kerjanya yang berjudul “ urbanis as way of life”


berpendapat bahwa
• Urbanisasi menimbulkan inovasi/ perubahan, specialisasi, diversitas/ perbedaan,
anonimitas. Kota dapat menciptakan cara hidup yang berbeda (distinc) dsebut
dengan istilah urbanism.
• Luas/ size, kepadatan/ desity dan heterogenitas merupakan variabel bebas yang
menentukan urbanisme atau gaya hidup kota.
Jadi dalam hal ini urbanisasi dikaitkan dengan proses terbentuknya kota dan
perkembangannya. Sedangkan istilah urbanisme dikaitkan dengan perilaku atau cara
hidup di kota.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Masyarakat adalah kumpulan manusia yang banyak dan bersatu dengan


caratertentu oleh karena hasrat-hasrat kemasyarakatan yang sama. Jadi ada
beberapasyarat untuk timbulnya masyarakat, yaitu: 1) harus ada pengumpulan
manusiayang banyak, 2) telah bertempattinggal di suatu daerah tertentu
dalamwaktuyanglama,3)adanyaaturanyangmengaturuntukkepentinganbersama.

3.2 DAFTAR PUSTAKA


Pengertian Urbanisasi - Penarik, Pendorong, Dampak, Para Ahli
(gurupendidikan.co.id)

Sebutkan ciri-ciri masyarakat perkotaan – SMPSMA.COM

Geografi Rahmawati: Perbedaan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat perkotaan – Alfisahrul Shobirin


(wordpress.com)

Ilmu Sosial Dasar : Pengertian Urbanisasi dan Urbanisme (aditiariz.blogspot.com

12
13

Anda mungkin juga menyukai