Anda di halaman 1dari 13

MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

Dosen Pengampu :
Arni Widyastuti, SKM., M.Kes.
Indah Restiaty, SKM., M.Kes.

Disusun oleh :
Kelompok 5
1 D3 A Kesehatan Lingkungan

1. Alivia Shabrina Yulandari (P21345122008)


2. Arif Rahmat Kurniawan (P21345122017)
3. Aulia Nurul Hasan (P21345122035)
4. Dina Mardiana (P21345122037)
5. Hanifah Alya Prawinta (P21345122039)

Politeknik Kemenkes Jakarta II Tahun 2022/2023

1
Jl. Hang Jebat III Blok F/3 .Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan,
Indonesia.

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, 2 September 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
2.1 Masyarakat Perkotaan..................................................................................... 5
2.1.1 Karaketeristik Masyarakat Perkotaan....................................................... 5
2.2 Masyarakat Pedesaan...........................................................................................6
2.2.1 Karaketeristik Umum Masyarakat Pedesaan............................................ 6
2.2.2 Masalah Masyarakat Pedesaaan................................................................ 7
2.3 Urbanisasi Dan Urbanisme..................................................................................8
2.3.1 Urbanisasi.................................................................................................. 8
2.3.2 Urbanisme................................................................................................ 9
BAB III........................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan........................................................................................................11
3.2 Saran..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12

3
4
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Menurut Horton dan Hunt (1982: 47) sebagai berikut: ”a society is a relatively


independents, self-perpetuating human group who occupy territory, share a cultural,
and have most of their associations within this group” “masyarakat adalah kelompok
manusia yang relatif mandiri, mengabdikan diri yang menempati wilyah, berbagi
budaya, dan memiliki sebagian besar asosiasin mereka dalm kelompok ini.” Dengan
demikian, karakteristik dari masyarakat itu terutama terletak pada kelompok manusia
yang bebas dan bersifat kekal, menempati kawasan tertentu, memiliki kebudayaan
serta terjalin dalam anggota suatu hubungan di antara anggota-anggotanya. Dalam
Bahasa Inggris disebut Society, asal katanya Socius yang berarti “kawan”. Kata
Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya “bergaul”. Adanya saling
bergaul ini tentu karena ada bentuk – bentuk akhiran hidup, yang bukan disebabkan
oleh manusia sebagai pribadi melainkan oleh unsur – unsur kekuatan lain dalam
lingkungan sosial yang merupakan kesatuan .

1.2 Rumusan Masalah


1. Seperti apakah Masyarakat Perkotaan dari aspek positif dan negatif?
2. Bagaimanakah Masyarakat Pedesaan dari aspek positif dan negatif?
3. Seperti apakah Urbanisasi Dan Urbanisme?

1.3 Tujuan

1. Mengenal Masyarakat Perkotaan dari aspek positif dan negatif


2. Mengenal Masyarakat Pedesaan dari aspek positif dan negatif
3. Mengetahui apa itu Urbanisasi Dan Urbanisme

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Masyarakat Perkotaan


Kota merupakan sebuah komunitas yang dihuni oleh puluhan ribu atau jutaan
penduduk . Penduduk itu tinggal dan bekerja dalam komunitas tempat tinggalnya.
Kota merupakan tempat yang memiliki tingkat kepadatan yang ratusan atau ribuan
kali dari rata – rata kepadatan penduduk secara nasional. Masyarakat perkotaan
merupakan masyarakat yang cenderung memiliki sifat individual dan heterogen
dengan kehidupan yang modern yang dilengkapi dengan
berbagai arsitektur dan industri yang canggih. Dalam masyarakat kota terdapat
banyak kelompok sosial yang dibedakan berdasarkan profesi. Masyarakat perkotaan
memiliki tingkat keberagaman sosial yang tinggi dengan tingkat asoasi yang
dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang banyak. Kontrol sosial di dalam masyarakat
perkotaan menggunakan pengawasan yang tidak terlalu ketat sehingga toleransi sosial
sangat tinggi. Masyarakat perkotaan lebih mengutamakan prestasi sehingga mobilitas
sosial relatif tinggi. Asosiasi di dalam masyarakat perkotaan bersifat sukarela dan
cenderung menganut individualisme karena adanya kebebasan dalam pengambilan
keputusan secara individu. Selain itu, masyarakat perkotaan cenderung memisahkan
diri secara fisik berdasarkan perbedaan kelompok sosial.

2.1.1 Karaketristik Masyarakat Perkotaan

Masyarakat kota sering dicirikan dengan masyarakat modern (maju). Ada


beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan, yaitu :

1. Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu


dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah
keduniaan saja.

6
2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri
tanpa harus berdantung pada orang lain (Individualisme).
3. Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas
dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan
juga lebih banyak diperoleh warga kota.
5. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan
pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian
waktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar
kebutuhan-kebutuhan seorang individu.

2.2 Mayarakat Pedesaan


Pengertian desa menurut kamus Poerwadarminta (1976) adalah “sekelompok rumah
di luar kota yang merupakan kesatuan, kampung (di luar kota); dusun;… 2 dusun atau
udik (dalam arti daerah pedalaman sebagai lawan dari kota)”. Desa menurut kamus
tersebut terutama dalam arti fisik. Lain lagi dengan istilah desa dalam rembug desa,
yang berarti fisik, masyarakat dan pemerintahannya. Istilah lain yang memiliki
pengertian hampir sama adalah village. Menurut The Random House Dictionary
(1968), village adalah “a small community or group of house in a rural area usually
smaller than a town and sometimes incorporated as a municipality” Definisi tersebut
mengandung makna bahwa yang dimaksud dengan masyarakat kecil adalah
masyarakat di daerah masyarakat pedesaan. Masyarakat kecil disebut juga rural
community yang diartikan sebagai masyarakat yang anggota-anggotanya hidup
bersama di suatu lokalitas tertentu, yang seorang merasa dirinya bagian dari
kelompok, kehidupan mereka meliputi urusan-urusan yang merupakan
tanggungjawab bersama dan masing-masing merasa terikat pada norma-norma
tertentu yang mereka taati bersama.

2.2.1 Karakteristik Umum Masyarakat Pedesaan

7
Masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat,
yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan
kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada
kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya
perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi,
terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidakberlaku”. Disampaikan
sejumlah karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya
mereka, yang bersifat umum yang selama ini masih sering ditemui. Salah satu
Contohnya adalah hidup sederhana, kekeluargaan, saling gotong royong dan
Ramah, itulah beberapa contoh karaketiristik Masyarakat Pedesaan yang
sebenernya masih banyak lagi. Setidaknya, ini menjadi salah satu wacana bagi
kita yang akan bersama-sama hidup di lingkungan pedesaan.

2.2.2 Masalah Masyarakat Pedesaan

Masalah yang sering dialami oleh warga desa terutama dalam pembangunan
desa adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat desa. Pada umumnya


rendahnya pendidikan didesa menjadi salah satu yang menjadi
penghambat dalam pembangunan di desa. Rendahnya tingkat
pendidikan di desa disebabkan karena kesadaran masyarakat akan
pendidikan masih rendah.
2. Kondisi saran dan prasarana desa yang belum memadai. Sarana dan
prasarana desa yang belum memadai dalam hal trasnportasi dan
teknologi menyebabkan masyarakat di desa menjadi terisolasi dengan
perkembangan ekonomi dan teknologi. Karena terisolasi dengan
perkembangan menyebabkan pembangunan di desa menjadi
terhambat.

8
3. Rendahnya kondisi pendapatan masyarakat di desa. Pembangunan
desa juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi masyarakat desa.
Rendahnya kondisi ekonomi masyarakat di desa karena mata
pencaharian yang masih terbatas yaitu sektor agraris dan semakin
berkurangnya lahan pertanian.

2.3 Urbanisasi Dan Urbanisme


2.3.1 Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dapat pula
bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia
dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. Perpindahan itu
sendiri dikategorikan 2 macam, yakni migrasi penduduk dan mobilitas
penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota
yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota, sedangkan Mobilitas Penduduk
berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak
menetap. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua.
Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan
menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan.
Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan
diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak
hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah
suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Proses urbanisasi dapat terjadi dengan lambat maupun cepat, hal mana
tergantung daripada keadaan masyarakat yang bersangkutan. Proses tersebut
terjadi dengan menyangkut dua aspek, yaitu :

9
1. Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota.
2. Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya
penduduk yang berasal dari desa – desa (pada umumnya disebabkan
karena penduduk desa merasa tertarik oleh keadaan di kota).

Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa,
seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk
ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi,
dan lain sebagainya. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu
yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi,
maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah
ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat
menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari
pedesaaan ke perkotaan.

A. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi


1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

2.3.2 Urbanisme

Urbanisme adalah cara karakteristik interaksi penduduk kota-kota (daerah


perkotaan) dengan lingkungan binaan atau – dengan kata lain – karakter
kehidupan perkotaan, organisasi, masalah, dll, serta studi tentang karakter
yang (cara ), atau kebutuhan fisik masyarakat perkotaan, atau perencanaan
kota. Urbanism juga pergerakan penduduk ke daerah perkotaan (urbanisasi)
atau konsentrasinya di dalamnya (tingkat urbanisasi).

10
A. Teori Urbanisme teori penulis abad ke-20

Saat ini banyak arsitek, perencana, dan sosiolog (seperti Louis Wirth)
menyelidiki cara orang hidup di daerah perkotaan padat penduduk dari
berbagai perspektif termasuk perspektif sosiologis. Untuk sampai pada
konsepsi yang memadai urbanisme sebagai cara hidup Wirth mengatakan
perlu untuk menghentikan urbanisme dengan entitas fisik kota, pergi di luar
garis batas yang sewenang-wenang dan mempertimbangkan bagaimana
teknologi perkembangan transportasi dan komunikasi telah sangat besar
diperpanjang modus perkotaan hidup di luar batas-batas kota itu sendiri.

Dalam urbanisme kontemporer, juga dikenal sebagai perencanaan kota di


berbagai belahan dunia, ada banyak cara yang berbeda untuk membingkai
praktek karena ada kota di dunia. Menurut arsitek Amerika dan perencana
Jonathan Barnett pendekatan mendefinisikan semua ‘urbanisms’ yang berbeda
di dunia adalah salah satu yang tak ada habisnya.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mayarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit, dalam arti luas
masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan
tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa, dan sebagainya. Sedangkan dalam arti
sempit masyarakat adalah sekumpulan individu yang menetap disuatu tempat dan
dapat berorganisasi. Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara
masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban
community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak
mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam
masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh
dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada
hakekatnya bersifat gradual. Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan
masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-
masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta
proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan
“berlawanan” pula.

3.2 Saran

12
Tiada kesempurnaan di dunia ini, penyusun sangat mengharapkan saran dari
makalah ini, tujuannya hanya demi kesempurnaan. Semoga makalah
‘’MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN’’ ini, pembaca
mendapatkan pengetahuan baru dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sosiologi_perkotaan#:~:text=Masyarakat
%20perkotaan%20merupakan%20masyarakat%20yang,sosial%20yang%20dibedakan
%20berdasarkan%20profesi.
https://barudakipsb.wordpress.com/2018/10/09/struktur-dan-karakteristik-
masyarakat-kota/
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-
BAGJA_WALUYA/GEOGRAFI_DESAKOTA/Rural_Comunity.pdf
https://roboguru.ruangguru.com/question/jelaskan-masalah-masalah-yang-sering-
dialami-oleh-masyarakat-desa-dalam-pelaksanaan-pembangunan_QU-9YI164TZ
https://angelina161209.wordpress.com/2015/11/21/urbanisasi-dan-urbanisme/

13

Anda mungkin juga menyukai