Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya
Dasar
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURABAYA
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak alasan pentingnya membicarakan masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan. Selain belum ada kesepakatan umum tentang keberadaan masyarakat desa
sebagai suatu pengertian yang baku,juga kalau dikaitkan dengan pembangunan yang
orientasinya banyak dicurahkan kepedesaan,maka pedesaan memiliki arti tersendiri
dalam kajian struktur sosial atau kehidupanya. Dalam keadaan desa yang
“sebenarnya”,desa masih dianggap sebagai standard pemelihara system kehidupan
bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong, keguyuban, persaudaraan,
gotong-royong, kesenian, kepribadian dalam berpakaian, adat-istiadat, kehidupan moral-
susila, dan lain-lain.
Orang kota membayangkan bahwa desa ini merupakan tempat orang bergaul
dengan rukun,tenang,selaras,dan akur.Akan tetapi justru dengan berdekatan itulah mudah
terjadi konflik atau persaingan yang bersumber dari peristiwa kehidupan sehari-hari, hal
tanah, perbedaan antara kaum muda dan tua dan lain-lain.
Melihat dari berbagai aspek yang ada, baik kita lihat secara langsung atau melalui
media informasi, baik cetak maupun media elektronik, bahwa betapa fenomena hidup
yang ada pada masyarakat pedesaan mulai mengalami pergeseran nilai, norma serta adat
istiadat yang tidak lagi dihiraukan oleh banyak penduduk desa yang ingin merasa
kehidupannya berubah, baik ekonomi maupun status sosialnya. Pernyataan-pernyataan
inilah yang ingin kami bahas dalam makalah yang ringkas dan singkat ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian masyarakat?
2. Apa saja unsur-unsur masyarakat?
3. Apa saja syarat-syarat masyarakat?
4. Bagaimana ciri-ciri masyarakat desa dan masyarakat kota?
5. Apa saja sumber daya yang ada di pedesaan dan perkotaan dalam upaya kesehatan
ibu dan anak?
6. Apa saja masalah-masalah masyarakat pedesaan dan perkotaan?
4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian masyarakat.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur masyarakat.
3. Untuk mengetahui syarat-syarat masyarakat.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri masyarakat desa dan masyarakat kota.
5. Untuk mengetahuisumber daya yang ada di pedesaan dan perkotaan dalam upaya
kesehatan ibu dan anak.
6. Untuk mengetahui masalah-masalah masyarakat pedesaan dan perkotaan?
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup secara bersama-sama di
suatu wilayah dan membentuk sebuah sistem, baik semi terbuka maupun semi tertutup,
dimana interaksi yang terjadi di dalamnya adalah antara individu-individu yang ada di
kelompok tersebut.
Secara etimologis kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab,
yaitu “musyarak” yang artinya hubungan (interaksi). Sehingga definisi masyarakat
adalah suatu kelompok manusia yang hidup bersama-sama di suatu tempat dan saling
berinteraksi dalam komunitas yang teratur.Suatu masyarakat terbentuk karena setiap
manusia menggunakan perasaan, pikiran, dan hasratnya untuk bereaksi terhadap
lingkungannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia adalah mahluk sosial yang
secara kodrati saling membutuhkan satu sama lainnya.
6
5. Selo Sumardjan
Menurut Selo Sumardjan, pengertian masyarakat adalah orang-orang yang hidup
bersama dan menghasilkan suatu kebudayaan.
A. Unsur-Unsur Masyarakat
Masyarakat terbentuk oleh beberapa unsur penting di dalamnya. Adapun unsur-unsur
masyarakat adalah sebagai berikut:
Sekumpulan Orang Banyak
Dalam hal ini orang banyak (crowd) adalah sekelompok orang banyak yang
berada di suatu tempat tertentu. Adapun karakteristik orang banyak adalah;
Terbentuk karena adanya suatu pusat perhatian bersama.
Terjadi tanya-jawab di sekitar objek yang menjadi pusat perhatian.
Proses terbentuknya membutuhkan waktu lama.
Adanya perasaan sebagai satu kesatuan.
Golongan
Pengelompokan dilakukan di dalam masyarakat berdasarkan karakteristik yang
dimiliki, baik objektif maupun subjektif. Ciri-ciri suatu golongan mencakup;
Terdapat perbedaan status dan peran.
Terdapat pola interaksi yang beragam.
Terjadi distribusi hak dan kewajiban masing-masing anggota.
Terdapat sanksi dan penghargaan.
Perkumpulan (Asosiasi)
Perkumpulan adalah kesatuan banyak individu yang terbentuk secara sadar dan
punya tujuan tertentu yang ingin dicapai. Pembentukan asosiasi dilakukan
berdasarkan minat, kepentingan, tujuan, pendidikan, agama, dan profesi.
Kelompok
Berbeda dengan asosiasi, kelompok merupakan unsur masyarakat yang lebih
kecil. Adapun beberapa karakteristiknya adalah sebagai berikut;
Terdapat struktur, kaidah, dan pola tertentu.
Terdapat interaksi antar anggota kelompok.
Adanya kesadaran setiap anggota bahwa mereka adalah bagian dari suatu
kelompok.
Terdapat faktor pengikat, yaitu kepentingan, tujuan, ideologi, nasib, dari
setiap anggota.
B. Syarat-syarat Masyarakat
7
Masyarakat bukan hanya terbentuk tidak sengaja begitu saja. Namun, ada syarat –
syarat mutlak yang menjadi syarat terbentuknya suatu masyarakat. Berikut ini beberapa
syarat terbentuknya masyarakat, yaitu :berikut;
1. Manusia yang Hidup Bersama
Menusia merupakan makhluk sosial yang pastinya tidak akan dapat hidup
sendirian. Jika seorang manusia memiliki rasa kesendirian pasti hal tersebut akan
mendorong manusia untuk berinteraksi dan bergaul dengan manusia lainnya.
Sebuah interaksi yang terbentuk diantara individu biasanya terdiri dari sekurang
– kurangnya 2 orang untuk dapat hidup dan tinggal bersama, baik menjalin
kekerabatan, melakukan kontak sosial, atau tindakan atau kegiatan dari hubungan
sosial yang lainnya. Maka dari itu, kehidupan kebersamaan yang dialami oleh
manusia merupakan syarat utama agar bisa disebut sebagai masyarakat.
2. Bergaul dalam Waktu Cukup Lama
Bergaul dengan seseorang di dalam lingkungan sosial dalam waktu yang
cukup lama juga merupakan syarat terbentuknya masyarakat, tapi bergaul tersebut
bukan hanya dilakukan sekali dalam seumur hidup seseorang tersebut. Karena
syarat terbentuknya masyarakat harus melakukan hubungan sosial atau pergaulan
dalam kurun waktu yang cukup lama.
3. Menciptakan Komunikasi dan Peraturan
Sebuah sistem dalam pergaulan manusia yang mempunyai keberagaman
dalam pemikiran tentunya pasti tidak akan dapat lepad dari konflik atau
pertengkaran sosial yang menrupakan bagian penting di dalam kehidupan
masyarakat. Jadi untuk menjaganya harus ada komunikasi yang dilakukan oleh
para masyarakat untuk melahirkan banyak peraturan atau aturan yang dibuat dari
hasil kesepakatan bersama. Dalam hal inilah komunikasi dan peraturan
merupakan bagian dari syarat terbentuknya masyarakat.
4. Menyadari Integrasi Sosial
Menyadari akan pentingnya integrasi sosial atau kehidupan bersama
merupakan syarat terbentuknya masyarakat selanjutnya. Hal tersebut harus
dimiliki oleh setiap orang yang tergabung di dalam masyarakat tertentu. Karena
semua masyarakat yang mendiami atau berada di wilayah atau daerah tertentu
akan melahirkan integrasi sosial baru di dalamnya.
5. Melakukan Sosialisasi
Masyarakat harus dapat memberikan edukasi atau pendidikan kepada
generasi berikutnya jika mau dikatan sebagai masyarakat. Karena hal tersebut
merupakan bagian penting dalam tradisi dan pengenalan adanya perwarisan dan
keturunan kepada anggota baru atau generasi baru yang ada di dalam kehidupan
masyarakat.
C. Ciri-Ciri Masyarakat Desan dan Masyarakat Kota
Ciri-ciri Masyarakat desa (karakteristik)
8
Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi
“Talcot Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional
(Gemeinschaft) yang mebngenal ciri-ciri sebagai berikut :
a. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan
kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong,
menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya
tanpa pamrih.
b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka
mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang
yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman
persamaan.
c. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan
keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif,
perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok
tertentu saja.(lawannya Universalisme)
d. Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh
berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan
yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya prestasi).
e. Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan
antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa
menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian
tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni
masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.
9
e. Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor waktu
bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, intuk
dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
f. Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya
terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
10
Pembangunan desa dengan pendekatan kepada masyarakat serta pendekatan organisasi
untuk bersama-sama membangun masyarakat.
Permasalahan daerah perkotaan yang palin mendasar adalah tingginya kepadatan
penduduk sebagai akibat dari tingginya pertumbuhan penduduk. Hal ini mengakibatkan
turunnya kuantitas dan kualitas fasilitas masyarakat kota seperti air minum, kesehatan,
transportasi dsb. Untuk itu diperlukan program perbaikan kampung, pembangunan
perumahan murah, peningkatan kuantitas dan kualitas air minum, sistem sanitasi, fasilitas
pendidikan dasar & menengah, fasilitas kesehatan, dan pusat-pusat perbelanjaan.
a. Pendidikan
Pada dasarnya, pendidikan yang baik itu haruslah mampu menciptakan proses
belajar mengajar yang efektif dan bermanfaat serta menjadikan masyarakat pedesaan
11
lebih terbuka dan akses terhadap pendidikan. Seiring perkembangan zaman, pengertian
pendidikan pun mengalami perkembangan.
Sehingga, pengertian pendidikan menurut beberapa ahli (pendidikan) berbeda,
tetapi secara esenssial terdapat kesatuan unsur-unsur atau faktor-faktor yang terdapat di
dalamnya, yaitu bahwa pendidikan menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntunan atau
pimpinan yang didalamnya mengandung unsur-unsur seperti pendidik, anak didik,
tujuan dan lainnya.
Umumnya masyarakat pedesaan kurang begitu sadar akan pentingnya
pendidikan, Mereka lebih memilih mengajak anak-anak mereka berkebun atau bertani,
ketimbang menyekolahkan mereka. Alhasil banyak dari masyarakat pedesaan yang buta
tulis dan hitung. Oleh karena itu taraf hidup masyarakat pedesaan relative.
Salah satu kendala yang telah disadari oleh pemerintah dalam bidang pendidikan
di tanah air adalah kesenjangan dan ketidakadilan dalam mengakses terutama
pendidikan. Hal ini yang menyebabkan kesadaran masyarakat di desa sangat kurang dan
tidak antusias serta memahami akan pentingnya pendidikan.
Selain itu, kendala lain negara berkembang termasuk Indonesia, untuk masa
yang lama menghadapi empat hambatan besar dalam bidang pendidikan, yaitu:
1. Peninggalan penjajah dengan masyarakat yang tingkat
pendidikannya sangat rendah,
2. Anggaran untuk bidang pendidikan yang rendah dan biasanya
kalah bersaing dengan kebutuhan pembangunan bidang lainnya,
3. Anggaran yang rendah biasanya diarahkan pada bidang-bidang
yang justru menguntungkan mereka yang relatif kaya,
4. Karena anggaran rendah, dalam pengelolaan pendidikan biasanya
timbul pengelolaan yang tidak efisien.
Hal ini terlihat dimana pemerintah tidak saja mampu merancang penerapan
kebijakan yang disukainya, tetapi juga menafsirkan ulang teks kebijakan sesuai
preferensi kebijakannya, termasuk dalam bidang pendidikan. Dimana kebijakan
disetujui, diterima, dan dilaksanakan oleh pranata pemerintah.
Manfaat pendidikan bagi masyarakat pedesaan sebagai instrumen pembebas,
yakni membebaskan masyarakat pedesaan dari belenggu kemiskinan, keterbelakangan,
kebodohan, dan penindasan. Selain itu, pendidikan yang baik seharusnya berfungsi pula
sebagai sarana pemberdayaan individu dan masyarakat desa khususnya guna
menghadapi masa depan. Pendidikan difokuskan melalui sekolah, pesantren, kursus-
kursus yang didirikan di pedesaan yang masyarakatnya masih ‘buta’ akan ilmu.
12
Masyarakat pedesaan yang terberdayakan sebagai hasil pendidikan yang baik
dapat memiliki nilai tambah dalam kehidupan yang tidak dimiliki oleh masyarakat yang
tidak mengenyam pendidikan sama sekali. Sehingga jelas, peranan pendidikan sebagai
kebutuhan pokok yang mendasar dan haruslah terpenuhi bagi masyarakat pedesaan
dalam manfaat lainnya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesajahteraan hidup yang
berkelanjutan.
PERKOTAAN
Pengertian Kota
Seperti halnya desa, kota juga mempunyai pengertian yang bermacam-macam
seperti pendapat beberapa ahli berikut ini.
a. Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh
orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
b. Max Weber
Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar
kebutuhan ekonominya dipasar local.
13
Masalah yang ada di perkotaan
1. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu masalah soaial yang tak kunjung tuntas. Walaupun
berbagai upaya untuk mengatasi hal tersebut sudah dilakukan, namun sampai saat inipun
belum selesai juga. Kemiskinan dapat berarti sebagai suatu keadaan dimana seseorang
atau individu tidak dapat memenuhi kebutuhannya dan tidak dapat memelihara diri
sendiri sesuai dengan taraf hidup kelompok dan juga tidakmampu memanfaatkan tenaga
mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Menurut sejarah, keadaan kaya dan
miskin secara berdampingan tidak merupakan masalah sosial. Pada waktu ditetapkannya
taraf hidup sebagai suatu kebiasaan, maka kemiskinan timbul menjadi suatu masalah
sosial. Pada saat individu tersebut sadar akan kedudukan ekonominya, maka mereka
mampu untuk mengatakan dirinya kaya atau miskin.Kemiskinan dianggap sebagai
masalah sosial, apabila perbedaan keadaan ekonomis para warga masyarakat ditentukan
secara tegas.
Pada masyarakat yang bersahaja susunan organisasinya, mungkin kemiskinan bukan
merupakan suatu masalah sosial. Karenamereka mengangap semua itu telah ditakdirkan,
sehinga tidak ada suatu usaha untuk mengatasinya.
Berbeda dengan masyarakat modern. Mereka menganggap kemiskinan adalah suatu
masalah sosial. Seseorang merasa miskin karena mereka menganggap harta miliknya
dianggap tidak cukup untuk memenuhi taraf hidupnya yang ada. Hal ini dapat terlihat
jelas di kota – kota besar. Seperti di Jakarta, seseorang dianggap miskin karena tidak
memiliki radio, televisi, kendaraan, dll. Sehingga barang – barang tersebut dijadikan
sebagai ukuran keadaan ekonomi seseorang.
Kemiskinan yang terjadi di banyak tempat di Indonesia ini dapat disebabkan oleh
beberapa hal, antara lain :
1. Kebodohan
Tingkat kebodohan seseorang dapat memicu terjadinya kemiskinan. Hal
ini karena individu tersebut tidak memiliki pengetahuan atau pendidikan,
keterampilan yang memadai yang dapat digunakan untuk mencari penghasilan
dan dapat menaikkan taraf hidup individu tersebut serta mampu memenuhi
kebutuhannya.
2. Kurangnya kreativitas individu
Jika seseorang dapat menggunakan kekretivitasnya, tidak dipungkiri
mereka dapat memiliki penghasilan yang dapat menaikkan taraf hidup mereka.
14
Mereka dapat menggunakan sarana prasarana dan segala aspek – aspek yang ada
untuk mencari dan mendapatkan sumber penghasilan.
3. Tingkat kelahiran yang tinggi
Tingkat kelahiran yang tinggi ini juga dapat memicu terjadinya
kemiskinan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya pengeluaran biaya yang
lebih besar, sehingga dapat dimungkinkan harta kekayaannya lama – lama
terkuras. Namun hal ini berbeda untuk kelompok sosial yang memiliki
penghasilan yang cukup bahkan lebih serta menetap. Mereka menganggap masih
mampu menghidupi anggota kelompoknya. Maka mereka tidak dianggap sebagai
kelompok sosial miskin. Hal ini tampak sebagian besar di kota – kota besar.
4. Pengaruh lingkungan hidup atau tempat tinggalnya
Lingkungan hidup dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan. Seseorang
yang berada di lingkungan miskin pasti akan ikut terbawa arus kemiskinan.
Apalagi individu – individu dalam kelompok tersebut adalah individu – individu
yang tidak mampu mengurusi dirinya sendiri dan tidak mampu memenuhi
kebutuhannya serta berada dalam gelombang kebodohan.
5. Keturunan
Tingkat ekonomi dari kelompok sosialnya dapat mempengaruhi dengan
jelas. Individu yang berasal dari golongan miskin, tidak menutup kemungkinan
akan memyebabkan ia ikut miskin. Karena orang tuanya tidak mampu mencukupi
segala kebutuhannya, sehingga mereka menganggap kehidupannyaadalah takdir
yang tekah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. Sehingga kurang adanya kemauan
untuk mengubah keadaannya.
6. Meningkatnya Kemacetan
Pertumbuhan jumlah kendaraan sebagai akibat pertumbuhan ekonomi dan
meningkatnya pendapatan penduduk, membawa implikasi lain bagi perkotaan.
Masalah kemacetan lalu lintas merupakan masalah yang tidak mudah dipecahkan
oleh para pengambil kebijakan perkotaan.
Terbatasnya wilayah untuk memperluas jaringan jalan, merupakan kendala
terbesar sehingga penambahan ruas jalan yang dilakukan pemerintah tak dapat
mengimbangi laju pertambahan penduduk. Akibatnya persoalan kemacetan lalu
lintas ini semakin lama semakin menjadi.
Persoalannya semakin pelik, ketika pemerintah tidak mampu menyediakan
sarana transportasi umum dan massal yang memadai, sehingga masyarakat lebih
nyaman menggunakan kendaraan pribadi dan akhirnya menjadikan masalah
kemacetan ini makin menjadi.
15
Di lain pihak pembangunan kota-kota satelit di sekitar Jakarta, tak mampu
memecahkan masalah ini, karena para penduduk kota satelit ini justru masih
mencari penghidupan di Jakarta. Akibatnya pembangunan kota-kota ini justru
hanya memperluas sebaran daerah-daerah pusat kemacetan lalu lintas.
7. Disparitas Pendapatan Antarpenduduk Perkotaan
Perbedaan tingkat kemampuan, pendidikan dan akses terhadap sumber-
sumber ekonomi menjadikan persoalan perbedaan pendapatan antarpenduduk di
perkotaan semakin besar.Di satu pihak, sebagian kecil dari penduduk perkotaan
menguasai sebagian besar sumber perekonomian. Sementara di sisi lain, sebagian
besar penduduk justru hanya mendapatkan sebagian kecil sumber perekonomian.
Akibatnya, terdapat kesenjangan pendapatan yang semakin lama semakin besar.
Sebagai bagian dari mekanisme pasar, kondisi ini sebenarnya sah-sah saja
dan sangat wajar terjadi. Persoalannya, ternyata dan praktiknya disparitas
pendapatan ini menimbulkan persoalan sosial yang tidak ringan. Terjadinya
kecemburuan sosial yang bermuara pada kerusuhan massal, kerap terjadi karena
persoalan ini. Dalam skala yang lebih kecil, meningkatnya kriminalitas di
perkotaan, merupakan implikasi tidak meratanya kemampuan dan kesempatan
untuk menikmati pertumbuhan perekonomian di perkotaan.
16
17
BAB III
PENUTUP
18
6. Masalah-maslah masyarakat perdesaan dan perkotaan
a. Kemiskinan
b. Kebodohan
c. Kurangnya kreativitas individu.
d. Tingkat kelahiran yang tinggi
e. Pengaruh lingkungan hidup atau tempat tinggalnya
f. Meningkatnya Kemacetan
19
DAFTAR PUSTAKA
20
1) Community dan society mempunyai arti yang sama yakni masyarakat. Beda antara keduanya
terletak dalam sifat umum atau terbatasnya masyarakat. Berikut ini adalah contoh-contoh
masyarakat dalam arti community.
A. masyarakat modern
B. kelompok hedonisme
C. masyarakat global
D. masyarakat paguyuban
2) Society adalah suatu kumpulan manusia yang hidup bersama. Pendapat ini dikemukakan oleh
A. mayor Polak
B. J.Bieren de Haan
C. M.M.Djojodiguno
D. Hasan Sadily
3) Masyarakat pedesaan pada umumnya memiliki ikatan kuat diantara sesama waga desa.
Beberapa ciri masyarakat pedesaan adalah seperti berikut ini.
A. hubungan kedalam lebih erat dibandingkan hubungan
dengan orang luar
B. relatif homogen dalam mata pencaharian dan adat istiadat
C. meningkatkan sikap kreatif, dinamis, dan fleksibel
menghadapi kesulitan
D. mewujudkan tradisi-tradisi yang masih hidup dalam
masyarakat
4) Masyarakat pedesaan dapat dilihat sebagai masyarakat yang damai, harmonis, dan adem
ayem. Sifat-sifat seperti ini muncul karena masyarakat mempunyai sifat dasar sebagai
A. masyarakat agraris
B. masyarakat agamis
C. masyarakat tradisional
D. masyarakat paguyuban
E. masyarakat fungisonal
5) Masyarakat pedesaan sering dikenal sebagai masyarakat yang memiliki kegiatan gotong
royong dan tolong menolong. Kegiatan tolong menolong seperti mendirikan rumah, pesata
perkawinan, kematian, kelahiran, ditangani masyarakat lebih untuk
A. memelihara keserasian masyarakat
B. kepentingan bersama
C. menanggapi munculnya inisiatif dari bawah
D. kepentingan individu
E. meningkatkan prestasi
6) Ada beberapa fungsi desa. Bila disebut adanya desa agraris, desa nelayan, desa industri.
Maka hal ini menunjukkan fungsi desa dari tinjauan
A. kegiatan kerja
B. potensi ekonomi
C. daya dukung terhadap kota
21
D. tingkat kemakmuran
E. tingkat modernisasi
7) Desa memiliki berbagai potensi antara lain sifat gotong royong masyarakat, berbagai
lembaga sosial, dan pamong desa. Semuanya ini dapat dikatagorikan sebagai potensi :
A. sosial
B. terpendam
C. pembangunan
D. tidak kentara
E. non fisis
8) Usaha pembangunan pedesaan dilakukan dengan gencar agar dapat meningkatkan taraf
hidup masyarakat. Namun pembangunan desa harus tetap konsisten denga sejumlah orientasi
berikut.
A. tidak membedakan status penduduk desa dan kota
B. corak kehidupan ditingkatkan ke arah yang unlogis
C. meningkatkan sikap kreatif, dinamis, dan fleksibel
menghadapi kesulitan
D. mewujudkan isolasi desa
E. mewujudkan tradisi-tradisi yang masih hidup dalam
masyarakat
9) Bagi masyarakat kota akan terlihat antara lain banyaknya pemakaian alat-alat komunikasi,
banyak terjadi perpindahan pekerjaan, perpindahan tempat tinggal. Hal ini menunjukkan
adanya sifat kota yaitu
A. jumlah penduduk besar dan padat
B. pertambahan penduduk yang cepat termasuk dari luar kota
C. keanekaragaman asal usul penduduk
D. pergaulan ramai tetapi sambil lalu antar penduduk
E. sifat lebih mudah bergerak bagi penduduk
10) Kota-kota seperti Tawangmangu, Batu-Malang berbeda fungsinya dengan Jakarta, berbeda
pula dengan Yogyakarta dan Surakarta. Berdasarkan fungsinya, kota-kota seperti Cilegon-
Banten, Kota Gede-Yogyakarta digolongkan sebagai kota
A. pusat industri
B. pusat perdagangan
C. pusat pariwisata
D. pusat kebudayaan
E. pusat kesehatan
11) Penduduk suatu kota ada kalanya sebagaian besar mempunyai mata pencaharian yang sama
misalnya di bidang perdagangan, kepegawaian, dan sebagainya. Dengan demikian
sebenarnya struktur kota kan mengikuti
A. arah rencana pengembangan
B. fungsi kota yang bersangkutan
C. daya tamppung kota yang bersangkutan
22
D. kompleksitas permasahannya
E. kondisi geogafisnya
12) Keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan,
bangsa dan sebagainya adalah pengertian dari ?
A. Negara
B. Sosialisasi
C. Masyarakat
D. Bangsa
13) Adapun perbedaan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan antara lain dalam segi
A. Penyesuaian
B. Beradaptasi
C. Berinteraksi
D. kesempurnaan dan keseluruhan.
17) Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut ?
23
A. Pendidikan
B. Peradaban.
C. Pemikiran seseorang
D. A dan B benar
18) Tekanan dalam masyarakat , keekteftifan komunikasi , dan perubahan lingkungan alam
adalah factor yang dapat mempengaruhi …..?
A. Alam
B. Perubahansocial
C. Teknologi
D. komunikasi
19) Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia , adalah?
A. Perburuan liar
B. Gempa bumi
C. Tsunami
D. Angina topan
20) Yang menjadi permasalahan bangsa Indonesia dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia adalah ….
24