OLEH
Kelompok 6
1. Akhdhan Althaf Yandra
2. Asmah Laila
3. Defri Yanti
4. Fivi Simarmata
5. Lilis Meliana
D IV KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES RIAU
2016/2017
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Peran Umat Beragama Dalam
Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera ini dengan waktu yang telah
ditentukan.
Makalah yang berjudul Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan
Masyarakat Beradab dan Sejahtera ini disusun agar pembaca dapat memperluas
ilmu tentang konsep masyarakat, karakteristik masyarakat, serta peran
masyarakat. Makalah yang kami sajikan ini berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber informasi, referensi, dan berita.
Kami mengucapkan terima kasih pada Bapak Baidarus, M.M, M.Ag
selaku Dosen mata kuliah Agama di Poltekkes Kemenkes Riau yang telah
memberikan tugas ini kepada kami. Selain itu, kami juga mengucapkan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah Agama ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Riau. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami
meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Jika
terdapat kesalahan kata maupun makna dalam makalah ini kami mohon maaf.
Tim Penulis
Daftar Isi
Hal
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
Daftar Pustaka................................................................................................ 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari konsep masyarakat
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan masyarakat yang beradab dan
sejahtera
3. Mengetahui karakteristik dari masyarakat
4. Memahami peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradap
dan sejahtera
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kata beradab berarti kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budipekerti
(Kamus Besar, l990:5). Sementara itu kata sejahtera berarti aman sentosa dan
makmur, selamat (dari gangguan dan kesukaran - Kamus Besar, l990:795).
Bertolak dari masing-masing pengertian term masyarakat, beradab, dan
sejahtera, rangkaian kata ketiganya menjadi masyarakat beradab dan sejahtera
mempunyai maksud bahwa masyarakat yang dikehendaki adalah masyarakat yang
kumpulan manusianya terdiri atas orang-orang yang halus, sopan, dan baik
budipekertinya supaya masyarakat tersewbut selamat dan bebas dari gangguan
maupun kesukaran.
Masyarakat beradab dan sejahtera dapat dikonseptualisasikan sebagai
civil society atau masyarakat madani. Meskipun memiliki makna dan sejarah
sendiri, tetapi keduanya, civil society dan masyarakat madani merujuk pada
semangat yang sama sebagai sebuah masyarakat yang adil, terbuka, demokratis,
sejahtera, dengan kesadaran ketuhanan yang tinggi yang diimplementasikan dalam
kehidupan sosial.
Prinsip masyarakat beradab dan sejahtera (masyarakat madani) adalah
keadilan sosial, egalitarianisme, pluralisme, supremasi hukum, dan pengawasan
sosial. Keadilan sosial adalah tindakan adil terhadap setiap orang dan
membebaskan segala penindasan. Egalitarianisme adalah kesamaan tanpa
diskriminasi baik etnis, agama, suku, dll. Pluralisme adalah sikap menghormati
kemajemukan dengan menerimanya secara tulus sebagai sebuah anugerah dan
kebajikan. Supremasi hukum adalah menempatkan hukum di atas segalanya dan
menetapkannya tanpa memandang atas dan bawah.
4
2. Demokratisasi, yaitu proses dimana para anggotanya menyadari akan hak-
hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan
kepentingan-kepentingannya.Penekanan demokratis disini dapat mencakup
bentuk aspek kehidupan, seperti social, budaya, politik, ekonomi, dan
sebagainya.
3. Toleransi, yaitu sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta
aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok lain. Toleransi memungkinkan
adanya kesadaran untuk menghargai serta menghormati pendapat yang
dikemukakan oleh kelompok lainnya yang berbeda.
4. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang
majemuk disertai dengan sikap tulus.
5. Keadilan Sosial (Social Justice), yaitu keseimbangan dan pembagian antara
hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
Keadilan dimaksud untuk menyebutkan keseimbangan dan pembagian yang
proposional terhadap hak dan kewajiban setiap warga Negara.
6. Partisipasi Sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari
rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain.
7. Supremasi Hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya
keadilan.
8. Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan
dan pendidikan.
9. Sebagai advokasi bagi masyarakat yang teraniaya dan tidak berdaya membela
hak-hak dan kepentingan.
10. Menjadi kelompok kepentingan atau kelompok penekan.
11. Pilar Penegak Masyarakat Madani yaitu institusi-institusi yang menjadi
bagian dari social control yang berfungsi mengkritisi kebijakan-kebijakan
penguasa yang diskriminatif serta mampu memperjuangkan aspirasi
masyarakat yang tertindas.
5
Dalam penegakan masyarakat madani, pilar-pilar tersebut menjadi
prasyarat mutlak bagi terwujudnya kekuatan masyarakat madani. Pilar-pilar
tersebut yaitu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Pers, Supremasi Hukum,
Perguruan Tinggi dan Partai Politik.
2. Perdamaian
Suatu masyarakat, negara, bahkan masyarakat yang paling mikro
sekalipun, yaitu keluarga batih (nuclear family: suami, istri, dan anak) tidak akan
6
bisa bertahan kebaradaannya kalau tidak ada perdamaian diantara warganya.
Allah berfirman yang artinya sebagai berikut : Dan jika ada dua golongan orang-
orang mukmin berperang (bermusuhan), maka damaikan diantara keduanya . . .
sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah bersaudara. Karena itu
damaikanlah anatara kedua saudaramu itu (Q.S. al-Hujarat/49: 9 dan l0).
Semangat ayat itu hendaklah yang satu kepada yang lain senantiasa berbuat baik,
dan tidak boleh saling bermusuhan.
4. Bermusyawarah
Dalam bermusyawarah sering muncul kepentingan yang berbeda dari
masing-masing sub kelompok atau warga. Supaya tidak ada pihak yang dirugikan
atau tertindas, musyawarah untuk mencapai kata sepakat, motto yang harus sama-
sama dijunjung tinggi adalah berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, nikmat
sama-sama dirasakan, duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Allah berfirman
yang artinya: Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian
apabila membulatkan tekad (keputusan) maka bertakwalah kepada Allah (Q.S. Ali
Imran/3: l59).
7
5. Adil
Adil merupakan kata kunci untuk menghapus segala bentuk
kecemburuan sosial. Aneka macam bentuk protes dan demo-demo kolosal
umumnya menuntut keadilan atau rasa keadilan karena merasa dirugikan oleh
mitra kerja, juragan, majikan, atau pemerintah.
Sifat utama adil dan keadilan amat diserukan dalam Islam. Himbauan,
perintah, janji ganjaran bagi yang berbuat adil, ancaman siksa bagi yang berbuat
tidak adil (curang, culas, dan lalim) disebut 28 kali (Abd al-Baqi, [t.th]:569-
700),dan sinonimnya (al-qist) disebut 29 kali dalam Alquran (Abd al-Baqi,
[t.th.]:691-692). Ini menandakan adil harus menjadi ciri utama bagi setiap muslim
atau masyarakat muslim dalam semua urusan.
6. Akhlak
Nabi Muhammad mengaku bahwa dirinya diutus di muka bumi ini untuk
menyempurnakan akahlak manusia supaya ber-akhlaqul karimah. Pengakuan itu
diwujudkan dengan tindakan konkrit beliau baik sebagai pribadi maupun dalam
membangun masyarakat Islam di masanya, yaitu sebagai masyarakat yang disitir
dalam Alquran yang artinya: Negeri yang baik dan Allah berkenan senantiasa
menurunkan ampunan-Nya (Q.S. as-Saba/34:15).
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
9
Daftar Pustaka
http://lisapandini.blogspot.co.id/2013/11/blog-post.html
https://bipolpa.blogspot.co.id/2016/09/makalah-peran-umat-beragama-
dalam.html
http://zahrah02fatrahajar.blogspot.co.id/2012/11/konsep-masyarakat-
dan-sosial-budaya.html
http://nabillahabsyiah.blogspot.co.id/2012/03/karakteristik-masyarakat-
madani.html
10