Anda di halaman 1dari 18

PERAN UMAT BERAGAMA DALAM

MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI

DISUSUN OLEH:

RUBITRA DEVI (13404322053)

M BANNY RAIHAN ( 13404322045)

SASTRA DEVI (13404322054)

SELPI RAHMADHANI (13404322056)

AKPER KESDAM ISKANDAR MUDA BANDA ACEH


KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan
selesai. Tidak lupa kami m e n g u c a p k a n t e r i m a k a s i h t e r h a d a p
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
m e m b e r i k a n s u m b a n g a n b a i k p i k i r a n m a u p u n materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
m e n a m b a h pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan
kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.Bagi kami sebagai penyusun
merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
danpengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Banda Aceh, 20 OKTOBER 2022

2
Daftar isi
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................4

1.1 Latar Belakang..........................................................4

1.2 Rumusan Masalah......................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................6

2.1 Konsep Masyarakat Madani............................................................6

2.2 peran umat islam dalam mewujudkan masyarakat madani.............7

2.3 sejarah perkembangan masyarakat madani....................................9

2.4 hambatan pembentukan masyarakat madani.................................10

2.5 tujuan masyarakat madani..............................................................11

2.6 ciri ciri masyarakat madani..............................................................13

2.7 prinsip prinsip masyarakat madani..................................................14

2.8 upaya pembentukan masyarakat madani........................................15

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................16

3.2 saran................................................................................................17

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


bagai teori atau konsep, civil society sebenarnya sudah lama dikenal
sejak masa Aristoteles pada zaman Yunani Kuno, Cicero, pada
zaman Roma Kuno, pada abad pertengahan, masa pencerahan dan
masa modern. Dengan istilah yang berbeda-beda, civil society
mengalami evolusi pengertian yang berubah dari masa ke masa. Di
zaman pencerahan dan modern, isttilah tersebut dibahas oleh tokoh-
tokoh ilmu-ilmu sosial
Mewujudkan masyarakat madani adalah membangun kota budaya
bukan sekedar merefitalisasikan adab dan tradisi masyarakat lokal,
tetapi lebih dari itu adalah membangun masyarakat yang berbudaya
agamis sesuai keyakinan individu, masyarakat berbudaya yang
saling cinta dan kasih yang menghargai nilai-nilai kemanusian.
Ungkapan lisan dan makalah tentang masyarakat madani semakin
marak akhir-akhir ini seiring dengan bergulirnya proses reformasi di
Indonesia.
Proses ini ditandai dengan munculnya tuntutan kaum reformis untuk
mengganti Orde Baru yang berusaha mempertahankan tatanan
masyarakat yang status quo menjadi tatanan masyarakat yang
madani. Untuk mewujudkan masyarakat madani tidaklah semudah
membalikan telapak tangan. Namun, memerlukan proses panjang
dan waktu serta menuntut komitmen masing-masing warga bangsa
ini untuk mereformasi diri secara total dan konsisten dalam suatu
perjuangan yang gigih.
Supaya tercipta pemahaman yang menyeluruh tentang masyarakat
madani, penulis ingin membahas konsep masyarakat madani yang
lebih kompleks mencakup pengertian, karakteristik, dan perwujudan
masyarakat madani serta posisi dan peran umat islam Indonesia.
Maka dari itu, penulis mengangkat judul “Konsep Masyarakat
Madani” dalam makalah ini dalam rangka pemenuhan tugas
Pendidikan Agama Islam.

4
2.2 RUMUSAN MASALAH

 Bagaimana konsep dari masyarakat madani?


 Apa peran dari umat islam dalam mewujudkan
masyarakat madani?
 Bagaimana sejarah perkembangan masyarakat madani?
 Apa saja hambatan dalam pembentukan masyarakat
madani?
 Apa tujuan masyarakat madani?
 Seperti apa ciri ciri masyarakat madani?
 Apa prinsip masyarakat madani?
 Bagaimana upaya dalam pembentukan masyarakat
madani?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KONSEP MASYARAKAT MADANI

Pengertian Masyarakat Madani

Masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur berdasarkan


prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu
untuk stabilitas masyarakat. Inisiatif individu dan masyarakat akan
berpikir, seni, pelaksanaan pemerintah oleh hukum dan tidak nafsu atau
keinginan individu.

Pengertian lain dari masyarakat madani adalah masyarakat yang


beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam
penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan


firman-Nya dalam Q.S. Saba’ ayat 15:

Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di


tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di
sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki
yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya.
(Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang
Maha Pengampun”.

Pengertian Masyarakat Madani Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pengertian masyarakat madani menurut


para ahli, terdiri atas:

1. Mun’im (1994) mendefinisikan istilah civil society sebagai


seperangkat gagasan etis yang mengejawantah dalam berbagai
tatanan sosial, dan yang paling penting dari gagasan ini adalah
usahanya untuk menyelaraskan berbagai konflik kepentingan
antarindividu, masyarakat, dan negara.
2. Hefner menyatakan bahwa masyarakat madani adalah
masyarakat modern yang bercirikan demokratisasi dalam
6
beriteraksi di masyarakat yang semakin plural dan heterogen.
Dalam keadan seperti ini masyarakat diharapkan mampu
mengorganisasi dirinya, dan tumbuh kesadaran diri dalam
mewujudkan peradaban. Mereka akhirnya mampu mengatasi
dan berpartisipasi dalam kondisi global, kompleks, penuh
persaingan dan perbedaan.
3. Mahasin (1995) menyatakan bahwa masyarakatmadani sebagai
terjemahan bahasa Inggris, civil society. Kata civil
society sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu civitas
dei yang artinya kota Illahi dan society yang berarti masyarakat.
Dari kata civil akhirnya membentuk kata civilization yang berarti
peradaban. Oleh sebab itu, kata civil society dapat diartikan
sebagai komunitas masyarakat kota yakni masyarakat yang
telah berperadaban maju.
4. Istilah madani menurut Munawir (1997) sebenarnya berasal dari
bahasa Arab, madaniy. Kata madaniy berakar dari kata
kerja madana yang berarti mendiami, tinggal, atau membangun.
Kemudian berubah istilah menjadi madaniy yang artinya
beradab, orang kota, orang sipil, dan yang bersifat sipil atau
perdata. Dengan demikian, istilah madaniy dalam bahasa
Arabnya mempunyai banyak arti. Konsep masyarakat madani
menurut Madjid (1997) kerapkali dipandang telah berjasa dalam
menghadapi rancangan kekuasaan otoriter dan menentang
pemerintahan yang sewenang-wenang di Amerika Latin, Eropa
Selatan, dan Eropa Timur.
5. Hall (1998) mengemukakan bahwa masyarakat madani identik
dengan civil society, artinya suatu ide, angan-angan, bayangan,
cita-cita suatu komunitas yang dapat terjewantahkan dalam
kehidupan sosial. Pada masyarakat madani pelaku social akan
berpegang teguh pada peradaban dan kemanusiaan.

2.2 PERAN UMAT ISLAM DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT


MADANI

peranan umat islam dalam mewujudkan masyarakat madani adalah


dengan menerapkan lima prinsip dasar yaitu muakkah, ikatan iman, ikatan
cinta, persamaan si kaya dan si miskin dan toleransi umat beragama.

7
Masayrakat madani adalah masyarakat yang beradab atau amsyarakt sipil
yang dalam bahasa inggris dapat diartikan menjadi civil society.
Maksudnya adalah masyarakat yang memilik adab dan akrab dengan
plurasime atau perbedaan – perbedaan. Wujud masayrakat madani dapat
dilihat dari kehidupan bernegar dimana didalamnya terdiri dari berbagai
macam orang yang berbeda etnis, suku maupun agama. sebuah contoh
masyarakat madani adlaah bagaimana kehidupan madinah dibawah
Kepemimpinan Rasulullah , yang mana dicontohkan dalam sebuah
perjanjian antara orang- orang muslim dan orang-orang yahudi yang
tinggal di madinah. Saat itu Rasulullah dengan syariat islamnya telah
merubah bentuk kehidupan social masyarakat di jazirah arab, dengan
mencontohkan bahwa dalam sebuah negara , yaitu madinah , orang-orang
yang berbeda-beda dapat hidup bverdampingan dan mendapat hak yang
dijamin oleh pemerintahan.
peranan umat islam dalam mewujudkan masyarakat madani adalah
dengan menerapkan lima prinsip dasar yaitu muakkah, ikatan iman, ikatan
cinta, persamaan si kaya dan si miskin dan toleransi umat beragama.
1. Muakhah atau persaudaran, yaitu mmemandang seluruh orang muslim
sebagai suadara, sebagaimana perintah ALLAH dalam surah al hujurat
ayat 10. Dimana telah dicontohkan Rasulullah dengan
memepersaudarakan orang-orang muhajirin dan orang-orang anshor.
2. Ikatan iman, yaitu menjadikan ikatan keimanan sebagai dasar yang
paling kuat dalam membentuk keharmonisan dalam masyarakat.
Sehingga setipa warga negara diikat oleh kalimat yang sama yaitu kalimat
syahadat, bahkan diharamkan darah , harta dan menganggu kehormatan
diantara orang-orang islam.
3. Ikatan cinta, yaitu memupukkan paham nasionalisme, dimana
kepahaman akan cinta tanah air merupakan bagian dari iman. Maka setiap
warga masyarakat punya ras memiliki terhadapat masayrakat tersebut.
sebagaimana Rasulullah memimpin madinah berlandaskan cinta dan rasa
tolong – menolong
4. Persamaan si kaya dan si miskin, yaitu menyempitkan jurang pembatas
antara si kaya dan si miskin, berdasrkan ikatan iman dengan cara
menerapkan zakat, sehingga masyarakat menjadi sejahtera karena harta
tiap orang dapt digunakan untuk orang lain yang membutuhkan.

8
5. Toleransi umat beragama, yaitu menerapkan hukum islam sebagai
landasan toleransi, dimana rasulullah begitu menekankan untuk berbuat
baik kepada orang-orang kafir yang tidak melawan atau dalam
perlindungan negara, bahkan memberi ancaman yang berat bagi orang-
orang islam yang mendzolimi orang kafir.

2.3 SEJARAH PERKEMBANGAN MASYARAKAT MADANI

Berbagai jenis usaha telah dilakukan guna menciptakan dan


mewujudkan masyarakat madani. Baik itu untuk jangka pendek atau
untuk jangka waktu yang panjang. Untuk mewujudkan masyarakat
madani dalam jangka waktu yang pendek, maka perlu dilaksanakan
dengan memilih seorang pemimpin yang bisa dipercaya. Kemudian,
masyarakat juga perlu menempatkan seorang pemimpin yang bisa
diterima dengan baik serta bisa memimpin dengan bijaksana.Apabila
dicari akar sejarah masyarakat madani, maka bisa dilihat jika dalam
masyarakat Yunani Kuno, hal ini sudah ada. Di dalam Raharjo (1997),
mengungkapkan bahwa istilah civil society telah ada sejak dahulu kala
sebelum masehi. Seseorang yang pertama kali mencetuskan istilah civil
society adalah Cicero, yaitu seorang orator dari Yunani Kuno.Menurut
Cicero, civil society merupakan sebuah komunitas politik yang memiliki
adab yang baik. Hal tersebut biasanya dicontohkan oleh masyarakat
yang tinggal di kota. Dimana mereka memiliki kode hukum sendiri.
Dengan adanya kewarganegaraan serta budaya kota, maka istilah kota
tidak hanya sekadar konsentrasi penduduk saja.Namun juga sebagai
pusat kebudayaan dan peradaban. Selain itu, istilah masyarakat madani
tak hanya mengacu pada istilah civil society. Akan tetapi juga
berdasarkan pada konsep kota Madinah yang dibangun oleh Nabi
Muhammad SAW. Oleh karena itu, masyarakat madani juga mengacu
pada konsep masyarakat yang beradab atau tamadun. Serta konsep
lain yang dikenalkan oleh filsuf Al Farabi yaitu konsep Madinah sebagai
Negara Utama.Menurut seroang peneliti di Lembaga Pengemabngan
Pesantren dan Studi Islam, Dr. Ahmad Hatta, piagam madinah
merupakan sebuah dokumen penting yang bisa membuktikan bahwa
masyarakat madani di zaman dulu sangatlah maju. Selain itu, beliau
juga menegaskan bahwa kejelasan hukum serta konstitusi yang ada di
dalam masyarakat.Bahkan jika menilik pendapat dari Hamidullah (1958)
dalam bukunya First Written Constitutions In The World, piagam
madinah merupakan sebuah konstitusi tertulis pertama di dalam sejarah

9
manusia. Konstitusi tersebut secara mengejutkan ternyata berisi
mengenai aturan tentang hak-hak sipil yang sekarang ini banyak
diributkan.Hak-hak sipil ini kini dikenal sebagai HAM atau hak asasi
manusia. Hal ini muncul jauh sebelum Deklarasi Universal PBB,
Revolusi Perancis, dan juga Deklarasi Kemerdekaan Amerika
dikumandangkan. Demikian penjelasan mengenai masyarakat madani
yang bisa penulis berikan. Dari semua penjelasan di atas, kita bisa
menyimpulkan bahwa masyarakat madani sebenarnya adalah konsep
masyarakat yang kita butuhkan saat ini. Terlebih di Indonesia yang
memiliki beragam perbedaan. Mulai dari suku, ras, agama, nilai, moral,
dan lainnya. Dengan terciptanya masyarakat madani, tentu kita akan
terhindar dari konflik-konflik yang muncul karena adanya perbedaan
yang tidak dihargai dan dihormati. Misalnya saja ketika pemilu, pasti
akan banyak konflik yang muncul karena perbedaan politik. Antara
individu dan kelompok bisa saling membenci hanya karena mereka
memiliki pilihan yang berbeda.

2.4 HAMBATAN PEMBENTUKAN MASYARAKAT MADANI

Hambatan dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia yaitu :


publikfrust clientelisme yang melekat dalam interaksi antara pemerintah
dan pengusaha, kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan
yang belum merata, masih rendahnya pendidikan politik masyarakat,
tingginya angkatan kerja yang belum sterserapi karena ...

Tantangan penerapan masyarakat madani di Indonesia:

1. Masih rendahnya minat partisipasi warga masyarakat terhadap


kehidupan politik Indonesia dan kurangnya rasa nasionalisme yang
kurang peduli dengan masalah masalah yang dihadapi negara
Indonesia sehingga sulit untuk menerapkan masyarakat yang memiliki
akses penuh dalam kegiatan publik, melakukan kegiatan secara
merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat dan berkumpul
serta menyampaikan informasi kepada publik.

2. Masih kurangnya sikap toleransi baik dalam kehidupan


bermasyarakat maupun beragama

3. masih kurangnya kesadaran Individu dalam keseimbangan dan


pembagian yang proporsional antara hak dan kewajiban

10
2.5 TUJUAN MASYARAKAT MADANI

1. Terpenuhinya Kebutuhan

Masyarakat madani merupakan konsep dimana masyarakat memiliki


tujuan agar hidup lebih baik, salah satu tujuan masyarakat madani
adalah terpenuhinya kebutuhan. Baik individu, keluarga, maupun
kelompok atau organisasi.

Terpenuhinya kebutuhan merupakan tujuan utama dari masyarakat


madani, dimana kehidupan harus bisa dilalui dengan lancar. Tidak ada
lagi kesusan dalam mencari makanan maupun memenuhi kebutuhan
lainnya tersebut.

2. Berkembangnya Human Capital

Human capital dan social capital merupakan kondisi dimana seseorang


harus terpenuhi dalam modal manusia maupun modal sosial. Hal ini
merujuk pada kemampuan manusia untuk melaksanakan tugas-tugas
kehidupan serta terjalinnya hubungan sosial yang baik antar
sesamanya.

Dengan terjalinnya hubungan yang baik antar individu maupun


kelompok akan menyebabkan keharmonisan dalam kehidupan
masyarakat. Sehingga human capital dan social capital merupakan
salah satu tujuan terciptanya masyarakat madani.
3. Tidak Ada Diskriminasi

Diskriminasi merupakan suatu kejadian dimana pihak lemah akan selalu


ditindas oleh pihak yang kuat, sehingga pihak kuat akan selali
diuntungkan sedangkan pihak lemah akan selalu dirugikan. Tentu saja
hal ini sangatlah tidak adil dalam kehidupan masyarakat tersebut.

Diskriminasi merupakan tujuan dari masyarakat madani yang wajib


terpenuhi. Diskriminasi tersebut mencakup berbagai bidang yang
berbeda mulai dari pembangunan, pendidikan, kesehatan, dan lain
sebagainya. Hal itu haruslah seimbang dan tidak ada masyarakat yang
tidak dapat menikmati sarana dan prasarana dalam kehidupan sosial
dalam masyarakat.

4. Adanya Hak Individu

Masyarakat madani juga memperjuangkan hak yang dimiliki oleh


seseorang individu, dimana seseorang harus memiliki hak yang sama

11
antara satu dengan lainnya. Hal ini berguna untuk bisa terlibat dalam
segala hal, sehingga isu-isu kepentingan bersama dan kebijakan publik
dapat dikembangkan dan di realisasikan secara nyata guna menunjang
kehidupan sejahtera bagi seluruh rakyat.

Selain itu hak ini bisa menimbulkan rasa solidaritas yang tinggi,
sehingga menciptakan masyarakat madani yang berkehidupan secara
layak untuk setiap individu tanpa terkecuali.

5. Persatuan Kelompok

Dengan adanya masyarakat madani maka diharapkan bisa bersatunya


antar kelompok, walaupun memiliki perbedaan yang sangat mencolok.
Masyarakat madani mengajarkan agar bisa saling menghargai satu
sama lain dalam berbagai hal yang berbeda mulai dari pendapat, suku,
bahasa, dan lain sebagainya.

Persatuan ini penting bagi setiap kelompok guna bisa membantu satu
sama lain ketika sedang membutuhkan, dan juga bisa menciptakan
persatuan dan kesatuan yang baik dan benar. Melihat di Indonesia
masih sering terjadinya tawuran antar kelompok, tawuran antar suku,
dan ragam perpecahan lainnya. Tujuan masyarakat madani disini
merupakan hal yang sangat bermanfaat dan penting.

6. Terbentuknya Pemerintahan yang Baik

Dalam masyarakat madani terbentuknya pemerintahan yang baik


merupakan tujuan yang sangat besar, dimana semua orang ingin
membuat pemerintahan suatu negara menjadi lebih baik sehingga dapat
membatu rakyatnya.

Pemerintahan yang baik ini bisa terbentuk dengan melalui serangkaian


tahapan yang dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah itu sendiri.
Masyarakat memiliki peran penting terhadap aspirasi yang bisa mereka
keluarkan untuk membatu pemerintah dalam menyusun serta
memperbaiki sistem pemerintahan agar sistem pemerintahan tersebut
bisa menjadi lebih baik lagi.

7. Hubungan Baik Antar Masyarakat

Tujuan terakhir terciptanya masyarakat madani adalah terciptanya


hubungan sosial masyarakat. Disini masyarakat harus bisa memiliki rasa
percaya, transparan, serta memiliki rasa kebersamaan guna menunjang

12
terciptanya hubungan baik antar individu, kelompok, maupun organisasi
di dalam lingkup masyarakat yang luas tersebut.

Terciptanya hubungan baik tersebut dapat tercipta jika semua orang ikut
ambil dalam membantu menegakkan kehidupan sosial yang baik dan
benar, tanpa perpecahan, serta aman.

2.6 CIRI-CIRI MASYARAKAT MADANI

Ada setidaknya 5 ciri-ciri masyarakat madani yaitu:

1. Menjunjung Tinggi Nilai, Norma, dan Hukum yang Berlaku

Ciri-ciri masyarakat madani yang pertama adalah partisipasi masyarakat


yang menjunjung tinggi nilai, norma, dan hukum yang berlaku. Ciri ini
merupakan salah satu ciri yang ditemui pada masyarakat madani,
dikarenakan masyarakat madani adalah masyarakat yang
mementingkan kebersamaan serta rasa keadilan yang tinggi.

2. Mempunyai Peradapan yang Maju

Ciri berikutnya adalah memiliki peradapan yang maju, masyarakat


madani dapat tercipta jika masyarakatnya memiliki ilmu pengetahuan
yang tinggi. Sehingga dapat digunakan untuk kelangsungan hidup baik
dirinya sendiri maupun digunakan untuk kepentingan bersama dalam
kehidupan kemasyarakatan.

3. Mengedepankan Derajat yang Sama

Derajat yang sama akan membuat kehidupan lebih harmonis dan juga
bisa berjalan lancar, hal inilah yang menyebabkan kesamaan derajat
merupakan hal yang penting untuk terciptanya masyarakat madani yang
baik dan benar.

4. Sikap Damai dan Suka Menolong

Sikap damai dan tolong menolong maksudnya disini seseorang individu


maupun kelompok memiliki sifat solidaritas yang tinggi. Tidak adanya
konflik merupakan hasil dari sikap ini, selain itu dengan adanya sikap
tersebut tidak ada kelompok maupun individu yang tertindas. Sehingga
damai dan tolong menolong menjadi salah satu ciri-ciri yang dimiliki oleh
masyarakat madani.

13
5. Keseimbangan Hak dan Kewajiban Sosial
Dalam kehidupan masyarakat madani tidak ada perbedaan antara satu
individu dengan individu lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya
keseimbangan antara hak dan kewajiban yang harus dimiliki oleh setiap
individu. Masing-masing individu memiliki hak yang bisa mereka
gunakan dan juga memiliki kewajiban yang harus dilakukan dalam
menjalani masyarakat madani tersebut.

2.7 PRINSIP MASYARAKAT MADANI

Untuk mencapai masyarakat madani, ada prinsip-prinsip yang juga


harus diperhatikan. Mengutip dari buku Kewarganegaraan & Masyarakat
Madani, berikut prinsip-prinsip masyarakat madani:

 Free public sphere, adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana
mengemukakan pendapat.
 Demokratis, masyarakat berlaku santun dalam pola hubungan interaksi
sosial dengan sekitarnya dengan tidak mempertimbangkan suku, ras,
dan agama.
 Toleran, sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk
menunjukkan sikap saling menghargai dan menghormati kegiatan yang
dilakukan orang lain.
 Pluralisme, pertalian sejati kebhinekaan dalam ikatan-ikatan keadaban.
Mengaku dan menerima kenyataan sosial yang beragam.
 Keadilan sosial, keseimbangan dan pembagian yang proporsional
terhadap hak dan kewajiban setiap warga negara mencakup seluruh
aspek kehidupan.

Menurut Bahmuller, ada lima ciri masyarakat madani, yakni:

 Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok eksklusif ke


dalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
 Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang
mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-
kekuatan alternatif.
 Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena
keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu memberikan
masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.

14
 Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga
individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak
mementingkan diri sendiri (individualis).
 Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga
sosial dengan berbagai perspektif.

2.8 UPAYA PEMBENTUKAN MASYARAKAT MADANI

Berikut adalah beberapa upaya yang dapat digunakan


untuk mewujudkan masyarakat madani.

1. Menerapkan demokratisasi pendidikan


2. Meningkatkan kebebasan mengemukakan pendapat
3. Belajar menghargai pendapat orang lain
4. Menumbuhkan keberanian moral yang tinggi

Dalam pembentukan masyarakat madani, dasar utamanya


adalah adanya adanya persatuan dan integrase sosial yang
menjadi dasar pedoman hidup. Selain itu, menghidari
terjadinya konflik dan permusuhan yang menyebabkan
perpecahan. Masyarakat madani tidak dapat tumbuh
dengan sendirinya. Untuk mewujudkan masayrakat madani,
terdapat beberapa unsur-unsur penting yang harus dimiliki,
yakni.

 Terdapat wilayah publik yang luas


 Demokrasi yang sehat
 Toleransi terhadap berbagai perbedaan
 Pluralism atau menerima perbedaan pendapat
 Keadilan sosial dalam seluruh aspek kehidup

15
BAB III

PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN

Dalam proses mewujudkan masyarakat madani dibutuhkan perjuangan


yang gigih secara terus-menerus. Ia juga membutuhkan unsur-unsur
sosial yang menjadi prasarat terwujudnya masyarakat madani, seperti
kerjasama yang baik antara pemerintah, dengan lembaga
kemasyarakatan, serta dengan masyarakat. Alasan dan tujuan
masyarakat agar terciptanya masyakat madani di kelurahan mutiara
adalah agar segala macam bentuk kemajuan dan pembangunan
masyarakat dapat sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat. Namun
dalam hal ini, masih kurangnya dukungan dan partisipasi masyarakat,
contohnya masih adanya masyarakat yang tidak berpartisipasi dalam
kegiatan gotong royong dan kebersihan, dan kurangnya rasa
keperdulian masyarakat dalam pengembangan masyarakat. Hal ini
disebabkan dengan banyaknya berbagai kegiatan dan aktivitas
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang membuat mereka terlalu
sibuk. Untuk itulah hal yang harus diperhatikan pemerintah kelurahan
dalam menarik partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan, agar
tujuan yang diinginkan bersama dapat tercapai dengan baik.

3.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis


memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada masyarakat disarankan untuk lebih memiliki


kesadaran tinggi dalam ikut serta dan berpartisipasi
16
mendukung upaya dalam mewujudkan masyarakat madani
dengan menyisihkan waktu bagi kegiatan yang mendukung
terwujudnya masyarakat madani

2. Kepada pemerintah untuk lebih meningkatkan upaya dan


program yang telah dijalankan, mensosialisasikan kepada
masyarakat tentang berbagai program yang akan dibuat dan
dijalankan kepada masyarakat dan manfaat program tersebut
bagi seluruh masyarakat dan pemerintah kelurahan.
Menghimbau dan mengajak serta meningkatkan partisipasi
yang aktif dari seluruh masyarakat dalam mendukung upaya
lurah untuk mewujudkan masyarakat.

https://kumparan.com/berita-hari-ini/prinsip-prinsip-masyarakat-madani-
beserta-pengertian-dan-ciri-cirinya-1uRHRfyjROe/full

17
https://brainly.co.id/tugas/14750681

18

Anda mungkin juga menyukai