OLEH KELOMPOK 2
1.DITA ALFIANI
2.GITA
3.INDAH SURYANI HRP
4.OKI SUCIATI NST
5.NURDIANI
MATA KULIAH : PANCASILA
Daftar isi
Kata Pengantar.........................................................................................i
Judul.........................................................................................................ii
Daftar isi..................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan
A.Latar belakang masalah.......................................................................1
B.Rumus masalah....................................................................................1
C.Tujuan pembahasan.............................................................................1
Bab 2 Pembahasan
A.Pengetian masyarakat madani.........................................................2
B.Pilar penegak masyarakat madani...................................................2
C.Pancasila sebagai sumber nilai.........................................................3
D.Revitalisasi nilai nilai pancasila.........................................................3
Bab 3 Penutup
A.Kesimpulan.........................................................................................4
B.Saran...................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari masyarakat madani?
2. Apa saja pilar penegak masyarakat madani?
3. Bagaimana pancasila sebagai sumber nilai?
4. Apa yang dimaksud dengan revitalisasi nilai nilai pancasila?
BAB II
PEMBAHASAN
1
Asep Sahid Gatara dan Subhan Sofhian,Pendidikan Kewarganegaraan, (Bandung: Fokus Media,
2016) h.109
B. Pilar Penegak Masyarakat Madani
Di indonesia, jatuhnya Orde Baru tak lepas dari berperannya secara
efektif aktor-aktor prodekmokrasi yang menurut Andres Uhlin
(1998),terdiri dari 4 katagori aktor: (1) kelompok pembangkang elit dan
intelektual, (2) generasi LSM senior, (3) aktivis mahasiswa, (4) generasi
baru LSM prodemokrasi dan hak asasi manusia (HAM). Sementara
pers, dimasa Orde Baru dikekang habis oleh lembaga SIUPP (Surat Izin
Usaha Penerbitan Pers), memang terkesan kurang bisa “bergerak
cepat” saat itu. Namun, satu hal yang fenomenal adalah kemunculan
pers-pers alternatif yang isinya jauh lebih kritis dan berani melancarkan
koreksinya atas banyak penyimpangan kebijakan rezim.
Lembaga sumberdaya manusia dalam (LSM) sebagai pilar civil
society indonesia. Dalam kajian tim ICCE UIN JAKARTA, LSM diartikan
sebagai institusi sosial yang dibentuk oleh suadana masyarakat yang
tugas esensinya adalah membantu dan memperjuangkan aspirasi dan
kepentingan masyarakat yang tertindas.
Dalam konteks LSM indonesia,fakih mencirikannya kedalam tiga dan
1.Konformisme paradigma bantuan karitatif.
2.Reformistumbuh dari partisipasi rakyat dan anti korupsi.
3.Transformatif.
Di indonesia, khususnya sejak reformasi,kebebasan pers memang
lebih besar (dijamin oleh UU pokok pers Nomor 40 Tahun 1999).3
2
Asep Sahid Gatara dan Moh. Dzulkiah Said, Sosiologi politik (Bandung: Pustaka Setia, 2007),
h.23
3
Asep Sahid Gatara dan Subhan Sofyan, Pendidikan Kewarganegaraan, (Bandung: Fokus
Media,2010) h.113
C. Pancasila Sebagai Sumber Nilai
Pancasila sebagai sistem nilai, didalamnya mengandung nilai-nilai
universal (umum) yang dikembangkan dan berkembang dalam pribadi
manusia manusia sesuai dengan kodratnya, sebagai makhluk pribadi
dan makhluk sosial. Sebagai suatu sistem nilai, sesuai dengan arti nilai
itu sendiri yaitu merupakan cita-cita yang menjadi motivasi bagi segala
sikap, tingkah laku dan perbuatan manusia yang medukungnya, maka
pancasila memuat suatu daya tarik bagi manusia untuk diwujudkan
dan mengandung suatu keharusan untuk dilaksanakan (Paulus
Wahana,1993:75).4
8
Ibid, h.119
9
Muhammad Syamsuddin ddk, Pendidikan Pancasila, (yogyakarta: Total Media, 2011), h.134
10
Ibid, h. 135
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam proses mewujudkan masyarakat madani dibutuhkan
perjuangan
yang gigih secara terus-menerus. Ia juga membutuhkan unsur-unsur
sosial yang
menjadi prasarat terwujudnya masyarakat madani, seperti kerjasama
yang baik
antara pemerintah, dengan lembaga kemasyarakatan, serta dengan
masyarakat.
Alasan dan tujuan masyarakat agar terciptanya masyakat madani di
kelurahan
mutiara adalah agar segala macam bentuk kemajuan dan
pembangunan
masyarakat dapat sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat.6
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut: 1. Kepada masyarakat disarankan
untuk lebih memiliki kesadaran tinggi dalam ikut serta dan berpatisipasi
mendukung upaya lurah dalam mewujudkan masyarakat madani
dengan menyisihkan waktu bagi kegiatan yang mendukung
terwujudnya masyarakat madani dikelurahan mutiara. 2. Kepada
pemerintah kelurahan khususnya lurah untuk lebih meningkatkan
upaya dan program yang telah dijalankan, mensosialisasikan kepada
masyarakat tentanf berbagai program yang akan dibuat dan dijalankan
kepada masyarakat dan manfaat program tersebut bagi seluruh bagi
seluruh masyarakat dan pemerintah kelurahan. Menghimbau dan
mengajak serta meningkatkan partisipasi yang aktif dari seluruh
masyarakat dalam mendukung upaya lurah untuk mewujudkan
masyarakat madani di kelurahan mutiara.
DAFTAR PUSTAKA
Asep Sahid Gatara dan Subhan Sofhian, 2016. Pendidikan
Kewarganegaraan, Bandung : Fokus Media.
Asep Sahid Gatara dan Moh. Dzulkiah Said, 2010. Sosiologi Politik,
Bandung : Pustaka Setia.
Asep Sahid Gatara dan Subhan Sofyan, 2010. Pendidikan
Kewarganegaraan, Bandung : Fokus Media.
Muhammad Syamsuddin dkk, 2011. Pendidikan Pancasila, Yogyakarta :
Total Media.