DI SUSUN OLEH :
NAMA :
1. CHRISTY AMELIA DAMANIK (5193144013)
2. IRMA SARASWATI TURNIP (5193344004)
3. SAHNA STEVANY ELISABETH GIRSANG (5193344001)
4. SRI REZEKI SEMBIRING (5193344029)
KELAS : REGULER A
DOSEN PENGAMPU : Dr. ELIZON NAINGGOLAN, M.Pd
PRODI PENDIDIKAN TATA RIAS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
RahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, termasuk pula sumber-sumber
lainnya yang dapat lebih memperkaya materi penulisan makalah ini. Namun demikian penulis
menyadari akan keterbatasan yang tidak dapat menyajikan makalah ini dengan sempurna.
Olehnya dengan penuh kerendahan hati, penulis membuka diri untuk memperoleh kritik dan
koreksi dalam rangka penyempurnaan makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berpatisipasi dengan mengambil bagian dalam penyusunan
makalah ini. Demikian yang dapat penulis sajikan, dengan harapan kiranya makalah ini dapat
memberi manfaat baik bagi penulis, juga kepada semua pihak yang bersedia membaca.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia. Dimana di era
globalisasi ini menjadi tantangan yang serius bagi Indonesia karenat sumber daya manusia
yang dimiliki masih menjadi kendala utama dalam menanggapi tantangan sekaligus peluang
yang ada, kendala ini datang dari latar belakang pendidikan masyarakat yang semakin
menurun. Latar belakang pendidikan masyarakat Indonesia yang saat ini masih dalam
ketegori rendah setidaknya menjadikan masalah bagi masyarakat itu sendiri, karena faktor
pendidikan yang rendah akan menjadi penyebab sulitnya masyarakat beradaptasi dengan era
globalisasi. Niali-nilai sosial dan budaya di tengah-tengah masyarakat masih berjalan, tetapi
siring berkembangnya zaman menimbulkan dampak dari arus globalisasi juga disebabkan
karena latar belakang pendidikan masyarakat yang semakin menurun. Khususnya nilai-nilai
yang ada didalam pancasila, masyarakat tidak menganggap bahwa nilai-nilai tersebut
merupakan fondasi dalam menjalankan kehidupan mermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Ada baiknya nilai-nilai yang ada dalam pancasila seharusnya di tanamkan dan
diterapkan nilai-nilai pancasilasejak dini, agar terbentuknya individu yang menjiwai nilai -
nilai pancasila. Dengan demikian penerapan nilainilai pancassila ini dapat mengakibatkan
kesadaran akan dirinya atas tanggung jawab pribadi dan bermasyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang melatar belakangi penulisan makalah ini, makadapat dirumuskan
masalah-masalah yang akan diangkat adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana penerapan nilai-nilai pancasila dalam masyarakat ?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat masyarakat dalam menerapkan nilai-nilai
pancasila?
3. Langkah-langkah apa saja yang bisa digunakan untuk menghindari dari penyimpangan
penerapan nilai-nilai pancasila?
C. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagi berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan nilai-nilai pancasila dalam masyarakat.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat masyarakat dalam
menerapkan nilai-nilai pancasila.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah yang digunakan untuk menyelesaikan masalah ini.
BAB II KERANGKA PIKIR
A. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia
Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah belah. Persatuan
mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi”. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan
saat ini, terjadi dalam proses dan berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa
terbentuk dari proses yang tUmbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia
sendiri.
B. Penerapan Sila Persatuan Indonesia
1. Nasionalisme Nasionalisme berarti rasa kesatuan yang tumbuh dalam hati sekelompok
manusia berdasarkan cita-cita yang sama dalam satu ikatan organisasi kenegaraan Indonesia.
Persatuan Indonesia adalah proses untuk menuju terwujudnya nasionalisme Indonesia.
2. Cinta bangsa dan tanah air Kecintaan kepada negara akan melahirkan rasa kebangsaan
yang besar dan kecintaan ini adalah bukan milik pribadi, melainkan milik setiap warga
sebuah negara maka akan melahirkan sebuah “isme” yang bersifat nasional dan dikenal
sebagai “nasionalisme” Semangat kebangsaan dan persatuan akan menyuburkan rasa
cintatanah air yang membangkitkan kemauan untuk membela dan mempertahankan NKRI
dengan dasar negara Pancasila dan UUD 1945.
C. Lingkungan Sosial
Sosial memiliki arti kemasyarakatan atau keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain.
Dan lingkungan sosial juga memiliki arti sendiri yaitulingkungan yang terdiri dari mahluk
sosial ( manusia ). Lingkungan sosial inilahyang membentuk sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. 3 Lingkungan sosial seseorang
pertama di bentuk dalam lingkungan keluarga, Lingkungan keluarga merupakan media
pertama dan utama yang berpengaruh terhadap perilaku anak. Lingkungan keluarga
merupakan bekal untuk kita dalam melakukansosialisasi dalam lingkungan sosial yang
mencangkup luas dan tidak hanya dalamsuasana rumah , tetapi juga bisa kita menggunakan
bekal itu dalam lingukangansosial dalam masyarakat dan lainnya.
BAB III PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sila Persatuan
Indonesia merupakan pedoman dan kunci keberlangsungan bangsa Indonesia yang
terdiri dari berbagai macam suku, agama dan ras serta kebudayaan ini, terutama
dalam mendongkrak semangat generasi pemuda Indonesia untuk mempertahankan
keutuhan Bangsanya. Dimana masyarakat makhluk sosial yang ada dalam kehidupan
kampus dimana dalam kehidupan kampus yang juga merupakan lingkungan sosial,
mahasiswa akan dibentuk sistem pergaulannya untuk membentuk kepribadiannya.
Untuk memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka
Tunggal Ika, masyarakat dapat menerapakan sila persatuan Indonesia dalam
kehidupan kampus, misalnya dengan berorganisai. Karena dalam beorganisasi
mahasiswa dapat bekerja sama sehingga timbul kebersamaan. Apabila semua
masyarakat memiliki jiwa kebersamaan yang kuat, tanpa memandang adanya
perbedaan, tentunya hal ini akan membawa kepada sebuah kemajuan dan dobrakan
baru baik dalam lingkungan kampus maupun secara global.
B. Saran
Melalui makalah ini, penulis sangat mengharapkan kesadaran mahasiswa akan
pentingnya penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kampus, seperti sila
“Persatuan Indonesia”. Kiranya mahasiswa tidak membatasi diri hanya karena
perbedaan. Perbedaan tidak mungkin dihilangkan tapi jangan biarkan itu
menghalangi dan membatasi diri untuk mengembangkan pergaulan dan relasi yang
lebih luas lagi 1