Anda di halaman 1dari 13

Implementasi Nilai-nilai Pancasila Dalam Kehidupan

Kampus
Pergaulan Mahasiswa dan Kehidupan Sosial dalam Menerapkan Sila Persatuan
Indonesia

OLEH:

NAMA : CHRYSTIAN MARACCHELA SIPAHUTAR


NIM : 6213210051

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PENERAPAN SILA PERSATUAN INDONESIA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL DAN
PERGAULAN MASYARAKAT”.
Beberapa referensi dan subjek penelitian telah penulis kumpulkan sebagai bahan dalam
penulisan makalah ini, termasuk pula sumber-sumber lainnya yang dapat lebih memperkaya materi
penulisan makalah ini. Namun demikian penulis menyadari akan keterbatasan yang tidak dapat
menyajikan makalah ini dengan sempurna. Olehnya dengan penuh kerendahan hati, penulis
membuka diri untuk memperoleh kritik dan koreksi dalam rangka penyempurnaan makalah
ini.Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
dengan mengambil bagian dalam penyusunan makalah ini. Demikian yang dapat penulis sajikan,
dengan harapan kiranya makalah ini dapat memberi manfaat baik bagi penulis, juga kepada semua
pihak yang bersedia membaca.

Medan, September 2022

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahun ajaran baru pada semester ganjil sangat identik dengan adanya mahasiswa-mahasiswa
baru yang ingin menuntut ilmu pada sebuah perguruan tinggi di Indonesia.
Mereka tentunya bukan hanya berasal dari satu daerah atau wilayah. Mengenai daerah asal
masing-masing mahasiswa tentunya banyak sekali perbedaan yang di bawa dari daerah asal
masing-masing. Perbedaan tersebut antara lain bahasa sehari-hari, gaya pergaulan, dan cara
berkomunikasi.
Perbedaan-perbedaan inilah yang membuat mahasiswa-mahasiswa enggan untuk berteman yang
mahasiswa dari daerah lain, dan akhirnya hanya berkumpul dengan orangorang dari daerahnya
sendiri dan membentuk kelompok-kelompok.
Adanya kelompok-kelompok ini tanpa disadari membuat mahasiswa-mahasiswa merasa
nyaman dan membatasi pergaulan mereka dengan yang lain.
Pengelompokan mahasiswa-mahasiswa ini tentunya sangat bertentangan dengan sila ketiga
dalam Pancasila, yaitu; Persatuan Indonesia.
Padahal dalamimplementasinya terdapat butir berikut; Memajukan pergaulan demi
persatuandan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Butir ini menghendakiadanya
pergaulan, hubungan baik ekonomi, politik, dan budaya antar suku, pulaudan agama, sehingga
terjalin masyarakat yang rukun, damai dan makmur.
Hal inilah yang melatar belakangi penulisan makalah ini, dimana akan dibahas apa yang
menyebabbkan mahasiswa enggan untuk bergaul dengan mahasiswa dari daerah lain serta
bagaimana pandangan pancasila mengenai hal ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang melatar belakangi penulisan makalah ini, makadapat dirumuskan
masalah-masalah yang akan diangkat adalah sebagai berikut.
1. Kenapa mahasiswa-mahasiswa enggan untuk bergaul denganmahasiswa dari daerah lain?
2. Apa yang menyebabkan mahasiswa-mahasiswa lebih senang berkumpul dengan
mahasiswa-mahasiswa dari daerahnya sendiri?
3. Bagaimana pandangan Pancasila mengenai hal ini?
4. Apa yang akan terjadi bila hal ini terus dibiarkan?
5. Langkah-langkah apa saja yang bisa digunakan untuk menyelesaikanmasalah ini?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagi berikut.
1. Mahasiswa memahami tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalamkehidupan
kampus.
2. Mahasiswa mampu memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang
berBhineka Tunggal Ika.
BAB II KERANGKA PIKIR

A. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia


Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah belah. Persatuan
mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan
yang utuh dan serasi”. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, terjadi
dalam proses yangdinamis dan berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk
dari proses yang tmbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesiasendiri, yang ditempa
dalam jangkauan waktu yang lama sekali.Butir-butir implementasi sila ketiga adalah sebagai
berikut:

1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan serta keselamatan bangsa dan negara


diatas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara.
3. Cinta tanah air dan bangsa. Kecintaan akan Indonesia dapat diwujudkan lewat berbagai
kegiatan, seperti olahraga, ilmu pengetahuan, meningkatkan kemampuan sumber daya
manusia,cinta produk Indonesia dan melestarikan kekayaan alam dan budaya
Indonesia
4. Bangga, berani dan percaya diri sebagai warga negara Indonesia.
5. Memajukan pergaulan dami persatuan dan kesatuan bangsa yang berBhineka Tunggal
Ika. Butir ini menghendaki adanya pergaulandan hubungan baik ekonomi, politik, dan
budaya antar suku, pulaudan agama, sehingga terjalin masyarakat yang rukun, damai
danmakmur.
B. Implementasi Sila Persatuan Indonesia
• Nasionalisme
Nasionalisme berarti rasa kesatuan yang tumbuh dalam hatisekelompok manusia
berdasarkan cita-cita yang sama dalam satu ikatanorganisasi kenegaraan Indonesia.
(Sunarso, 2008 :41. Persatuan Indonesiaadalah proses untuk menuju terwujudnya
nasionalisme Indonesia.

• Cinta bangsa dan tanah air


Kecintaan kepada negara akan melahirkan rasa kebangsaan yang besar dan
kecintaan ini adalah bukan milik pribadi, melainkan milik setiap warga sebuah negara
maka akan melahirkan sebuah “isme” yang bersifat nasionaldan dikenal
sebagai“nasionalisme” Semangat kebangsaan dan persatuan akan menyuburkan rasa
cintatanah air yang membangkitkan kemauan untuk membela danmempertahankan NKRI
dengan dasar negara Pancasila dan UUD 1945.
Kecintaan terhadap tanah air akan menghapuskan perasaan kesukuan yangsempit,
mendorong usaha untuk menyebarkan dan meratakan pembangunan,yang semuanya itu
akan membentengi kemungkinan berpikir separatis.

• Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia


Persatuan dan kesatuan Nasional harus kita pelihara dan perkokoh. Usaha-usaha ini
tidak ada henti-hentinya. Karena persatuan dan
kesatuan bangsa merupakan kekuatan dan modal utama bagi bangsa untuk maju dan
mencapai cita-citanya.
Wilayah nasional dari Sabang sampai Merauke memang sudah diakui oleh dunia
Internasional, namun kita masih harus mengusahakan agar lautan dan selat-selat yang
menghubungkan rangkaian kepulauan Nusantara yang ribuan jumlahnya itu beserta dasar
laut dankekayaan alam yang ada di dalamnya , yang merupakan kesatuan yang tak
terpisahkan dari keseluruhan wilayah nasional Indonesia benar-benar amandan damai,
sehingga mampu memanfaatkan sumber alam milik bangsa sebagai anugrah Tuhan YME
semaksimal mungkin bagi kepentingan seluruh rakyat.
• Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna
kulit.
Kita terdiri beragam suku, bahasa dan kebudayaan yang berbeda dankita menyadari
perbedaan itu tetapi kita lebih menyadari kebulatan tekaduntuk bersatu padu sebagai
bangsa Indonesia. Kita telah mengikatkan diridalam satu Bangsa Indonesia. Kita memang
berbeda-beda tetapi bertekaduntuk bersatu. Bhineka Tunggal Ika.

• Menimbulkan rasa senasib dan sepenanggungan.


Menumbuhkan rasa senasib sepenanggunagn dapat dilakukan denganmelihat
perjalanan bangsa dari awal kemerdekaan sampai sat ini. Sehinggakesadaran inilah yang
harus dibentuk pada setiap jiwa-jiwa manusia Indonesiayang berdaulat guna menghindari
adanya rasa tersisihkan, atau merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah bahkan lebihlebih
berpikir untuk memisahkandiri dari NKRI yang justru disayangkan. Jika kita menyadari
perasaan senasibsepenanggungan pada masa lalu dengan sendirinya kita tidak akan
bercerai- berai. Sehingga yang perlu ditekankan lagi adalah perasaan nasionalisme
kitasebagai bangsa Indonesia.

C. Lingkungan Sosial
Sosial memiliki arti kemasyarakatan atau keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain. Dan
lingkungan sosial juga memiliki arti sendiri yaitulingkungan yang terdiri dari mahluk sosial (
manusia ). Lingkungan sosial inilahyang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya
dalam membentuk kepribadian seseorang.
Lingkungan sosial seseorang pertama di bentuk dalam lingkungankeluarga , Lingkungan
keluarga merupakan media pertama dan utama yang berpengaruh terhadap perilaku anak.
Di dalam lingkungan keluarga kita di berikan pendidikan agar anak menjadi mandiri , tidak
hanya mandiri saja tetapikita juga bisa mengarahkan dirinya pada keputusannya sendiri untuk
mengembangkan kemampuan fisik , mental , sosial dan emosional yang dimilikinya, sehingga
dapat mengembangkan suatu kehidupan yang sehat dan produktif. Untuk suasana dalam
lingkungan keluarga kita harus menciptakansuasana yang kondusif , yaitu suasana yang saling
terbuka , saling menyayangidan saling mempercayai.
Lingkungan keluarga merupakan bekal untuk kita dalam melakukansosialisasi dalam
lingkungan sosial yang mencangkup luas dan tidak hanya dalamsuasana rumah , tetapi juga bisa
kita menggunakan bekal itu dalam lingukangansosial dalam masyarakat dan lainnya.

\
BAB III PEMBAHASAN

A. Penerapan Sila Persatuan Indonesia dalam Pergaulan Mahasiswa


Mahasiswa dan generasi muda adalah harapan bagi masa depan bangsa. Tugas mahasiswa
semua adalah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk mengambil peran dalam proses
pembangunan untuk kemajuan bangsa di masadepan.
Dengan meningkatkan kesadaran diri, untuk mencapai keharmonisandalam berbangsa dan
bernegara. Sila Ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” merupakan sila yang
bunyinya paling pendek diantara keempat sila yang lain.
Namun sila ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam sejarah bangsaIndonesia.
Karena itu Sila Persatuan Indonesia merupakan pedoman dan kuncikeberlngsungan bangsa
Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agamadan ras serta kebudayaan ini, terutama
dalam mendongkrak semangat generasi pemuda Indonesia untuk mempertahankan keutuhan
Bangsanya.
Seperti disebutkan dalam butir terakhir pengimplementasian sila ketiga,yaitu memajukan
pergaulan dami persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika, yang mana kita
diharuskan untuk memajukan pergaulandemi bangsa Indonesia.
Namun pada kenyataannya banyak sekali mahasiswa-mahasiswa yang tidak melaksanakan
hal ini. Padahal lewat pergaulan banyak hal baru yang bisa di dapat, baik ilmu, wawasan, bahkan
relasi.
Mahasiswa-mahasiswa lebih senang berkumpul dengan orang-orang yang berasal
daridaerahnya masing-masing.Sebagai makhluk sosial, setelah memasuki kehidupan kampus
mahasiswa harus bisa berinteraksi dengan mahasiswa lain, karena kehidupan kampus juga
termaksud dalam lingkungn sosial yang mana akan membentuk sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

B. Faktor yang Membuat Mahasiswa Membatasi Pergaulan


Ada beberapa factor yang membuat mahasiswa-mahasiswa membatasi pergaulannya,
misalnya dia hanya senang bergaul dengan mahasiswa yang berasal dari daerah yang sama dan
enggan untuk bergaul dengan mahasiswa yang berasaldari daerah lain.
Hal ini disebabkan karena gaya pergaulan yang sama, bahasa keseharian yang sama, dan
kemudahan berkomunikasi satu sama lain.
Adanya banyak kesamaan dari daerah yang sama membuat para mahasiswa lebih senang bergaul
dengan orang-orang dari daerah asal mereka masing-masing.

C. Pandangan Pancasila Mengenai Pergaulan Mahasiswa


Apabila di pandang dari Pancasila, tentunya hal tersebut adalah salah. Pancasila menginginkan
adanya persatuan dan kesatuan dari seluruh Indonesia. Tidak hanya satu untuk dari daerah asal,
melainkan untuk seluruh daerah diIndonesia. Pancasila memandang bahwa Indonesia adalah
bangsa yang ber Bhineka Tunggal Ika. Karena itu haruslah terjalin persatuan yang di wujudkan
lewat pergaulan antar mahasiswa. Sehingga cita-cita dalam sila ketiga ini dapat tercapai.

D. Dampak dari Pembatasan Pergaulan Mahasiswa


Apa yang akan terjadi bila hal ini terus dibiarkan? Pemahaman,karakter mahasiswa dari
masing-masing daerah dan budaya dari masing-masing daerah asal mahasiswa tentunya
berbedabeda.
Apabila mahasiswa yang berasaldari 2 daerah atau lebih, berkumpul dan tidak mengerti tata
krama dari daerah asal mahasiswa lain, tentunya akan mengakibatkan kesalah pahaman. Kesalah
pahaman ini hanya terjadi apabila ada pergaulan yang kurang dibina dengan baik. Dampak lain
ialah kurangnya relasi mahasiswa, padahal dalam menuntut ilmu memasuki dunia kerja,
mahasiswa-mahasiswa harus memiliki relasi yang banyak. Karenadari orang lain
mahasiswamahasiswa bisa mendapatkan hal-hal baru yang tidak ada di dalam dirinya. Dan juga
mendapatkan pengalaman yang lebih.

E. Langkah-langkah Menyelesaikan Masalah Pembatasan PergaulanMahasiswa


Langkah-langkah yang dapat di lakukan adalah dengan mengadakanacara-acara yang membuat
mahasiswa bisa berkumpul, bermain dan saling bekerja sama dalam menyelesaikan masalah, atau
mengadakan suatu proyek yangmelibatkan mahasiswa-mahasiswa. Sehingga akhirnya
mahasiswamahasiswa bisa memupuk rasa persatuan dan kesatuan dan bisa menjalin pertemanan.
Salahsatunya dengan mendirikan organisasi-organisasi baik didalam atau diluar kampus, selain
bermanfaat untuk menjalin silaturahmi antar mahasiswa, juga dapat menambah ilmu pengetahuan
yang didalamnya kita dapat saling sharing ilmu dan pengalaman.

Didalam organisasi tersebut tidak dibatasi siapapun orangnya dan darimana asalnya, yang
terpenting adalah rasa kemauan untuk bersosialisasi dan rasa ingin berorganisasi.

Melalui hal-hal inilah yang mungkin dapat mempereratkan hubungan mahasiswa yang bukan
hanya satu daerah tetapi juga dari daerah lain, sehingga dalam pergaulan dapat terbangun jiwa
kebersamaan seperti zaman perjuangan tempo dulu.

Kesatuan hati tentunya modal dari sebuah kemajuan. Apabila mahasiswa-mahasiswa yang ada
diseluruh kampus memiliki jiwa kebersamaan yang kuat, tanpa memandang adanya perbedaan,
tentunya hal ini akan membawa kepada sebuah kemajuan dan dobrakan baru baik dalam
lingkungan kampus maupun secara global.
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sila Persatuan Indonesia
merupakan pedoman dan kunci keberlangsungan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai
macam suku, agama dan ras serta kebudayaan ini, terutama dalam mendongkrak semangat generasi
pemuda Indonesia untuk mempertahankan keutuhan Bangsanya.
Dimana generasi muda itu adalah mahasiswa yang merupakan makhluk sosial yang ada dalam
kehidupan kampus dimana dalam kehidupan kampus yang juga merupakan lingkungan sosial,
mahasiswa akan dibentuk sistem pergaulannya untuk membentuk kepribadiannya.
Untuk memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang berBhineka Tunggal
Ika, mahasiswa dapat mengimplementasikan sila persatuan Indonesia dalam kehidupan kampus,
misalnya dengan berorganisai. Karena dalam beorganisasi mahasiswa dapat bekerja sama sehingga
timbul kebersamaan.
Apabila mahasiswa-mahasiswa yang ada diseluruh kampus memiliki jiwa kebersamaan yang
kuat, tanpa memandang adanya perbedaan, tentunya hal ini akan membawa kepada sebuah
kemajuan dan dobrakan baru baik dalam lingkungan kampus maupun secara global.

B. Saran
Melalui makalah ini, penulis sangat mengharapkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya
penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kampus, seperti sila “Persatuan Indonesia”.
Kiranya mahasiswa tidak membatasi diri hanya karena perbedaan.
Perbedaan tidak mungkin dihilangkan tapi jangan biarkan itu menghalangi dan membatasi diri
untuk mengembangkan pergaulan dan relasi yang lebih luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA

SUMBER :
https://www.scribd.com/doc/138312016/Implementasi-Nilai-nilai-PancasilaDalam-
Kehidupan-Kampus/ Regina Sylvia Lumentut

Anda mungkin juga menyukai