Anda di halaman 1dari 14

TUGAS REKAYASA IDE

“PENERAPAN SILA PERSATUAN INDONESIA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL


DAN PERGAULAN MASYARAKAT”.

Dosen Pembimbing :

Putri Sari Margaret Julianty Silaban, S. E., M. Si

Disusun Oleh :

Nama : Nim :

1. Syendi Virdiansyah 5183321009


2. Kevin Simarmata 5183121035

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS TEKNIK

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penerapan Sila Persatuan Indonesia Dalam Kehidupan Sosial Dan Pergaulan
Masyarakat”.
Beberapa referensi dan subjek penelitian telah penulis kumpulkan
sebagai bahan dalam penulisan makalah ini, termasuk pula sumber-sumber lainnya yang
dapat lebih memperkaya materi penulisan makalah ini. Namun demikian penulis
menyadari akan keterbatasan yang tidak dapat menyajikan makalah ini dengan sempurna.
Olehnya dengan penuh kerendahan hati, penulis membuka diri untuk memperoleh kritik
dan koreksi dalam rangka penyempurnaan makalah ini.Untuk itu penulis mengucapakan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dengan mengambil bagian
dalam penyusunan makalah ini. Demikian yang dapat penulis sajikan, dengan harapan
kiranya makalah ini dapat memberi manfaat baik bagi penulis, juga kepada semua pihak
yang bersedia membaca.

Medan, November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................2

Daftar Isi..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................5
BAB II KERANGKAN PIKIR

A. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia................................................................6


B. Implementasi Sila Persatuan Indonesia...................................................................7
C. Lingkungan Sosial...................................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN

A. Penerapan Sila Persatuan Indonesia Dalam Pergauluan Mahasiswa.......................10


B. Faktor yang Membuat Mahasiswa Membatasi Pergaulan.......................................11
C. Pandangan Pancasila tentang Pergaulan Mahasiswa...............................................11
D. Dampak dari Pembatasan Pergaulan......................................................................11
E. Langkah-langkah Menyelesaikan Masalah Pembatasan Pergaulan
Mahasiswa...............................................................................................................11

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahun ajaran baru pada semester ganjil sangat identik dengan adanya mahasiswa-
mahasiswa baru yang ingin menuntut ilmu pada sebuah perguruan tinggi di Indonesia.
Mereka tentunya bukan hanya berasal dari satu daerah atau wilayah. Mengenai daerah asal
masing-masing mahasiswa tentunya banyak sekali perbedaan yang di bawa dari daerah
asal masing-masing. Perbedaan tersebut antara lain bahasa sehari-hari, gaya pergaulan, dan
cara berkomunikasi.
  Perbedaan-perbedaan inilah yang membuat mahasiswa-mahasiswa enggan untuk
berteman yang mahasiswa dari daerah lain, dan akhirnya hanya berkumpul dengan orang-
orang dari daerahnya sendiri dan membentuk kelompok-kelompok. Adanya kelompok-
kelompok ini tanpa disadari membuat mahasiswa-mahasiswa merasa nyaman dan
membatasi pergaulan mereka dengan yang lain.
Pengelompokan mahasiswa-mahasiswa ini tentunya sangat bertentangan dengan
sila ketiga dalam Pancasila, yaitu; Persatuan Indonesia. Padahal dalamimplementasinya
terdapat butir berikut; Memajukan pergaulan demi persatuandan kesatuan bangsa yang ber-
Bhineka Tunggal Ika. Butir ini menghendakiadanya pergaulan, hubungan baik ekonomi,
politik, dan budaya antar suku, pulaudan agama, sehingga terjalin masyarakat yang rukun,
damai dan makmur.
Hal inilah yang melatar belakangi penulisan makalah ini, dimana akan dibahas apa
yang menyebabbkan mahasiswa enggan untuk bergaul dengan mahasiswa dari daerah lain
serta bagaimana pandangan pancasila mengenai hal ini.

 
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang melatar belakangi penulisan makalah ini, makadapat
dirumuskan masalah-masalah yang akan diangkat adalah sebagai berikut.
1. Kenapa mahasiswa-mahasiswa enggan untuk bergaul denganmahasiswa dari daerah
lain?
2. Apa yang menyebabkan mahasiswa-mahasiswa lebih senang berkumpul dengan
mahasiswa-mahasiswa dari daerahnya sendiri?

4
3. Bagaimana pandangan Pancasila mengenai hal ini?
4. Apa yang akan terjadi bila hal ini terus dibiarkan?
5. Langkah-langkah apa saja yang bisa digunakan untuk menyelesaikanmasalah ini?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagi berikut.
1. Mahasiswa memahami tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalamkehidupan
kampus.
2. Mahasiswa mampu memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
yang berBhineka Tunggal Ika.

5
BAB II
KERANGKA PIKIR

A. Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia


Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah belah. Persatuan
mengandungarti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi”. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita
rasakan saat ini, terjadi dalam proses yangdinamis dan berlangsung lama, karena persatuan
dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tmbuh dari unsur-unsur sosial budaya
masyarakat Indonesiasendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama
sekali.Butir-butir implementasi sila ketiga adalah sebagai berikut:
1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan serta keselamatan bangsa dan negara
diatas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara.
3. Cinta tanah air dan bangsa. Kecintaan akan Indonesia dapat diwujudkan lewat
berbagai kegiatan, seperti olahraga, ilmu pengetahuan, meningkatkan  kemampuan
sumber daya manusia,cinta produk Indonesia dan melestarikan kekayaan alam dan
budaya Indonesia
4. Bangga, berani dan percaya diri sebagai warga negara Indonesia.
5. Memajukan pergaulan dami persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhineka Tunggal Ika. Butir ini menghendaki adanya pergaulandan hubungan baik
ekonomi, politik, dan budaya antar suku, pulaudan agama, sehingga terjalin
masyarakat yang rukun, damai danmakmur.

6
B. Implementasi Sila Persatuan Indonesia
 Nasionalisme 
Nasionalisme berarti rasa kesatuan yang tumbuh dalam hatisekelompo manusia
berdasarkan cita-cita yang sama dalam satu ikatanorganisasi kenegaraan Indonesia.
(Sunarso, 2008 :41. Persatuan Indonesiaadalah proses untuk menuju terwujudnya
nasionalisme Indonesia.

 Cinta bangsa dan tanah air


Kecintaan kepada negara akan melahirkan rasa kebangsaan yang besar dan
kecintaan ini adalah bukan milik pribadi, melainkan milik setiap warga sebuah negara
maka akan melahirkan sebuah “isme” yang bersifat nasionaldan dikenal
sebagai“nasionalisme” Semangat kebangsaan dan persatuan akan menyuburkan rasa
cintatanah air yang membangkitkan kemauan untuk membela danmempertahankan
NKRI dengan dasar negara Pancasila dan UUD 1945.
Kecintaan terhadap tanah air akan menghapuskan perasaan kesukuan
yangsempit, mendorong usaha untuk menyebarkan dan meratakan pembangunan,yang
semuanya itu akan membentengi kemungkinan berpikir separatis.
 
 Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia
Persatuan dan kesatuan Nasional harus kita pelihara dan perkokoh. Usaha-
usaha ini tidak ada henti-hentinya. Karena persatuan dan kesatuan  bangsa
merupakan kekuatan dan modal utama bagi bangsa untuk maju dan mencapai cita-
citanya.
Wilayah nasional dari Sabang sampai Merauke memang sudah diakui oleh
dunia Internasional, namun kita masih harus mengusahakan agar lautan dan selat-selat
yang menghubungkan rangkaian kepulauan Nusantara yang ribuan jumlahnya itu
beserta dasar laut dankekayaan alam yang ada di dalamnya , yang merupakan kesatuan
yang tak terpisahkan dari keseluruhan wilayah nasional Indonesia benar-benar
amandan damai, sehingga mampu memanfaatkan sumber alam milik bangsa sebagai
anugrah Tuhan YME semaksimal mungkin bagi kepentingan seluruh rakyat.

7
 Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna
kulit.
Kita terdiri beragam suku, bahasa dan kebudayaan yang berbeda dankita
menyadari perbedaan itu tetapi kita lebih menyadari kebulatan tekaduntuk bersatu
padu sebagai bangsa Indonesia. Kita telah mengikatkan diridalam satu Bangsa
Indonesia. Kita memang berbeda-beda tetapi bertekaduntuk bersatu. Bhineka Tunggal
Ika.

  Menimbulkan rasa senasib dan sepenanggungan.


Menumbuhkan rasa senasib sepenanggunagn dapat dilakukan denganmelihat
perjalanan bangsa dari awal kemerdekaan sampai sat ini. Sehinggakesadaran inilah
yang harus dibentuk pada setiap jiwa-jiwa manusia Indonesiayang berdaulat guna
menghindari adanya rasa tersisihkan, atau merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah
bahkan lebih-lebih berpikir untuk memisahkandiri dari NKRI yang justru disayangkan.
Jika kita menyadari perasaan senasibsepenanggungan pada masa lalu dengan
sendirinya kita tidak akan bercerai- berai. Sehingga yang perlu ditekankan lagi
adalah perasaan nasionalisme kitasebagai bangsa Indonesia.

C. Lingkungan Sosial
Sosial memiliki arti kemasyarakatan atau keadaan dimana terdapat kehadiran orang
lain. Dan lingkungan sosial juga memiliki arti sendiri yaitulingkungan yang terdiri dari
mahluk sosial ( manusia ). Lingkungan sosial inilahyang membentuk sistem pergaulan
yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Lingkungan sosial seseorang pertama di bentuk dalam lingkungankeluarga ,
Lingkungan keluarga merupakan media pertama dan utama yang berpengaruh terhadap
perilaku anak. Di dalam lingkungan keluarga kita di berikan pendidikan agar anak menjadi 
mandiri , tidak  hanya mandiri saja tetapikita juga bisa mengarahkan dirinya pada
keputusannya sendiri untuk mengembangkan kemampuan fisik , mental , sosial dan
emosional yang dimilikinya, sehingga dapat mengembangkan suatu kehidupan yang sehat
dan produktif. Untuk suasana dalam lingkungan keluarga kita harus menciptakan suasana
yang kondusif , yaitu suasana yang saling terbuka , saling menyayangidan saling
mempercayai.

8
Lingkungan keluarga merupakan bekal untuk kita dalam melakukansosialisasi dalam
lingkungan sosial yang mencangkup luas dan tidak hanya dalamsuasana rumah , tetapi juga
bisa kita menggunakan bekal itu dalam lingukangansosial dalam masyarakat dan lainnya.

9
BAB III
PEMBAHASAN

A. Penerapan Sila Persatuan Indonesia dalam Pergaulan Mahasiswa


Mahasiswa dan generasi muda adalah harapan bagi masa depan bangsa. Tugas
mahasiswa semua adalah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk mengambil
peran dalam proses pembangunan untuk kemajuan bangsa di masadepan.
Dengan meningkatkan kesadaran diri, untuk mencapai keharmonisandalam berbangsa
dan bernegara. Sila Ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia” merupakan sila
yang bunyinya paling pendek diantara keempat sila yang lain. Namun sila ini memiliki
pengaruh yang cukup besar dalam sejarah bangsaIndonesia. Karena itu Sila Persatuan
Indonesia merupakan pedoman dan kuncikeberlngsungan bangsa Indonesia yang terdiri
dari berbagai macam suku, agamadan ras serta kebudayaan ini, terutama dalam
mendongkrak semangat generasi pemuda Indonesia untuk mempertahankan keutuhan
Bangsanya.
Seperti disebutkan dalam butir terakhir pengimplementasian sila ketiga,yaitu
memajukan pergaulan dami persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika,
yang mana kita diharuskan untuk memajukan pergaulandemi bangsa Indonesia. Namun
pada kenyataannya banyak sekali mahasiswa-mahasiswa yang tidak melaksanakan hal ini.
Padahal lewat pergaulan banyak hal baru yang bisa di dapat, baik ilmu, wawasan, bahkan 
relasi.
 Mahasiswa-mahasiswa lebih senang berkumpul dengan orang-orang yang berasal
daridaerahnya masing-masing.Sebagai makhluk sosial, setelah memasuki kehidupan
kampus mahasiswa harus bisa berinteraksi dengan mahasiswa lain, karena kehidupan
kampus juga termaksud dalam lingkungn sosial yang mana akan membentuk sistem
pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

B. Faktor yang Membuat Mahasiswa Membatasi Pergaulan


Ada beberapa factor yang membuat mahasiswa-mahasiswa membatasi pergaulannya,
misalnya dia hanya senang bergaul dengan mahasiswa yang berasal dari daerah yang sama
dan enggan untuk bergaul dengan mahasiswa yang berasaldari daerah lain.
Hal ini disebabkan karena gaya pergaulan yang sama, bahasa keseharian yang sama,
dan kemudahan berkomunikasi satu sama lain. Adanya banyak kesamaan dari daerah yang

10
sama membuat para mahasiswa lebih senang bergaul dengan orang-orang dari daerah asal
mereka masing-masing.

C. Pandangan Pancasila Mengenai Pergaulan Mahasiswa


Apabila di pandang dari Pancasila, tentunya hal tersebut adalah salah. Pancasila
menginginkan adanya persatuan dan kesatuan dari seluruh Indonesia. Tidak hanya satu
untuk dari daerah asal, melainkan untuk seluruh daerah diIndonesia. Pancasila memandang
bahwa Indonesia adalah bangsa yang ber Bhineka Tunggal Ika. Karena itu haruslah terjalin
persatuan yang di wujudkan lewat pergaulan antar mahasiswa. Sehingga cita-cita dalam
sila ketiga ini dapat tercapai.

D. Dampak dari Pembatasan Pergaulan Mahasiswa


Apa yang akan terjadi bila hal ini terus dibiarkan? Pemahaman,karakter mahasiswa
dari masing-masing daerah dan budaya dari masing-masing daerah asal mahasiswa
tentunya berbeda-beda.
Apabila mahasiswa yang berasaldari 2 daerah atau lebih, berkumpul dan tidak mengerti
tata krama dari daerah asal mahasiswa lain, tentunya akan mengakibatkan kesalah
pahaman. Kesalah pahaman ini hanya terjadi apabila ada pergaulan yang kurang dibina
dengan baik. Dampak lain ialah kurangnya relasi mahasiswa, padahal dalam menuntut
ilmu memasuki dunia kerja, mahasiswa-mahasiswa harus memiliki relasi yang banyak.
Karenadari orang lain mahasiswa-mahasiswa bisa mendapatkan hal-hal baru yang
tidak ada di dalam dirinya. Dan juga mendapatkan pengalaman yang lebih.

E. Langkah-langkah Menyelesaikan Masalah Pembatasan Pergaulan Mahasiswa


Langkah-langkah yang dapat di lakukan adalah dengan mengadakanacara-acara yang
membuat mahasiswa bisa berkumpul, bermain dan saling bekerja sama
dalam menyelesaikan masalah, atau mengadakan suatu proyek yangmelibatkan
mahasiswa-mahasiswa. Sehingga akhirnya mahasiswa-mahasiswa bisa memupuk rasa
persatuan dan kesatuan dan bisa menjalin pertemanan.

Salah satunya dengan mendirikan organisasi-organisasi baik didalam atau


diluar kampus, selain bermanfaat untuk menjalin silaturahmi antar mahasiswa, juga dapat

11
menambah ilmu pengetahuan yang didalamnya kita dapat saling sharing ilmu dan
pengalaman.

Didalam organisasi tersebut tidak dibatasi siapapun orangnya dan darimana asalnya,
yang terpenting adalah rasa kemauan untuk  bersosialisasi dan rasa ingin berorganisasi.
Melalui hal-hal inilah yang mungkin dapat mempereratkan hubungan mahasiswa yang
bukan hanya satu daerah tetapi juga dari daerah lain, sehingga dalam pergaulan dapat
terbangun jiwa kebersamaan seperti zaman perjuangan tempo dulu.

Kesatuan hati tentunya modal dari sebuah kemajuan. Apabila mahasiswa-mahasiswa


yang ada diseluruh kampus memiliki jiwa kebersamaan yang kuat, tanpa memandang
adanya perbedaan, tentunya hal ini akan membawa kepada sebuah kemajuan dan dobrakan
baru baik dalam lingkungan kampus maupun secara global.

12
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sila Persatuan
Indonesia merupakan pedoman dan kunci keberlangsungan bangsa Indonesia yang terdiri
dari berbagai macam suku, agama dan ras serta kebudayaan ini, terutama dalam
mendongkrak semangat generasi pemuda Indonesia untuk mempertahankan keutuhan
Bangsanya.
Dimana generasi muda itu adalah mahasiswa yang merupakan makhluk sosial yang ada
dalam kehidupan kampus dimana dalam kehidupan kampus yang juga merupakan
lingkungan sosial, mahasiswa akan dibentuk sistem pergaulannya untuk membentuk
kepribadiannya.
Untuk memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhineka Tunggal Ika, mahasiswa dapat mengimplementasikan sila persatuan Indonesia
dalam kehidupan kampus, misalnya dengan berorganisai. Karena dalam beorganisasi
mahasiswa dapat bekerja sama sehingga timbul kebersamaan.
Apabila mahasiswa-mahasiswa yang ada diseluruh kampus memiliki jiwa kebersamaan
yang kuat, tanpa memandang adanya perbedaan, tentunya hal ini akan membawa kepada
sebuah kemajuan dan dobrakan baru baik dalam lingkungan kampus maupun secara global.

B. Saran
Melalui makalah ini, penulis sangat mengharapkan kesadaran mahasiswa akan
pentingnya penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan kampus, seperti sila
“Persatuan Indonesia”. Kiranya mahasiswa tidak membatasi diri hanya karena perbedaan.
Perbedaan tidak mungkin dihilangkan tapi jangan biarkan itu menghalangi dan membatasi
diri untuk mengembangkan pergaulan dan relasi yang lebih luas lagi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, Drs, Ms. 1995. Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan. Yogyakarta : Paradgima
Yogyakarta

Hensra. 2011. Apakah Lingkungan Sosial Itu. Jakarta: Selemba Empat

14

Anda mungkin juga menyukai