Anda di halaman 1dari 10

Rekayasa Ide

Pergaulan Mahasiswa dan Kehidupan Sosial

dalam Menerapkan Sila Persatuan Indonesia

OLEH : Kelompok 5

ELKA JEPERSON SITEPU (5223321020)


WHISKEL KRISTOPEL KARO-KARO (5222421004)
M.HERDIANSYAH PRATAMA (5221121018)
MAYKEL HUTAGAOL (5223321018)
Dosen Pengampu
PUTRI SARI MARGARET JULYANTY SILABAN, S.E, MSi.

Prodi Teknik mesin (S1)


Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa mencurahkan
segala nikmat dan karunianya kepada kita, yang senantiasa diberi kekuatan untuk
menyelesaikan tugas ini. Salah satunya adalah kami bisa menyelesaikan tugas membuat
makalah tentang “ Rekayasa ide “ dalam mata kuliah Kajian PPKn di SD/MI Kelas Rendah
ini selesai pada waktunya. Serta shalawat dan salam kepada nabi besar Muhammad
Saw.yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman yang berilmu pengetahuan,
seperti saat sekarang ini.

Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada kedua orangtua saya yang telah
mendukung kita baik dari doa maupun materi sehingga bisa melanjutkan pendidikanku di
IAIN Padangsidimpuan. Dan tak lupa pula kepada bapak dosen Maulana Arafat Lubis M.Pd,
selaku dosen pengampu mata kuliah Kajian PPKn di SD/MI Kelas Rendah yang telah
membimbing saya menyusun makalah ini. Segenap pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini berjudul “ Rekayasa ide tentang pergaulan
mahasiswa dan kehidupan sosial dalam menerapkan sila persatuan indonesia”. Maka dari
makalah ini kami susun sebagai tugas akhir semester. Oleh karena itu kami berharap dari
pembaca bisa memahami isi makalah ini.

Adapun bila didalam makalah ini ada kekurangan dalam penulisan ataupun ada kata-
kata yang tidak patut disampaikan, mohon diberi maaf. Melihat ini adalah suatu pembelajaran
dari kami dan harap dimaklumi. Dan kami sangat mengharapkan saran dan pendapat dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 9 oktober 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................... i

Daftar Isi..................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar belakang ................................................................................................ 1


B. Rumusan masalah........................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................ 2

BAB II : KERANGKA BERPIKIR ....................................................................... 3

A. Arti makna sila persatuan indonesia............................................................... 3


B. Implementasi sila persatuan indonesia ........................................................... 3
C. Lingkungan sosial .......................................................................................... 4

BAB III : PEMBAHASAN ...................................................................................... 5

A. Penerapan sila persatuan indonesia dalam pergaulan mahasiswa .................. 5


B. Pandangan pancasila dalam pergaulan mahasiswa ........................................ 5
C. Langkah-langkah menyelesaikan masalah pergaulan mahasiswa .................. 5

BAB IV : PENUTUP ................................................................................................ 6

A. Kesimpulan .................................................................................................... 6
B. Saran............................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahun ajaran pada semester ganjil sangat identik dengan adanya mahasiswa-
mahasiswa baru yang ingin menuntut ilmu pada sebuah perguruan tinggi di Indonesia.
Mereka tentunya bukan hanya berasal dari satu daerah atau wilayah. Mengenai daerah
asal masing-masing mahasiswa tentunya banyak sekali perbedaan yang dibawa dari
daerah asal masing-masing. Perbedaan tersebut antara lain bahasa sehari-hari, gaya
pergaulan, dan cara berkomunikasi.
Perbedaan-perbedaan inilah yang membuat mahaiswa-mahasiswa enggan
untuk berteman yang mahasiswa dari daerah lain, dan akhirnya hanya berkumpul
dengan orang-orang dari daerahnya sendiri dan membentuk kelompok-kelompok.
Adanya kelompok-kelompok ini tanpa disadari membuat mahasiswa-
mahasiswa merasa nyaman dan membatasi pergaulan mereka dengan yang lain.
Pengelompokan mahasiswa-mahasiswa ini tentunya sangat bertentangan dengan sila
ketiga dalam pancasila, yaitu persatuan Indonesia
Padahal dalam implementasinya terdapat butir berikut : Memajukan pergaulan
demi persatuan dan kesatuan bangsa yang berBhinneka Tunggal Ika. Butir ini
mengkehendaki pergaulan, hubungan baik ekonomi, politik, dan budaya antar suku,
pulau dan agama, sehingga terjalin masyarakat yang rukun, damai dan makmur.
Hal inilah yang melatar belakangi penulisan makalah ini, dimana akan dibahas
apa yang menyebabkan mahasiswa enggan untuk bergaul dengan mahasiswa dari
daerah lain serta bagaimana pandangan pancasila mengenai hal ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasakan hal-hal yang melatarbelakangi penulisan makalah ini, maka dapat
dirumuskan masalah-masalah yang akan di angkat adalah sebagai berikut :
1. Kenapa mahasiswa-mahasiswa enggan untuk bergaul dengan mahasiswa
dari daerah lain ?
2. Apa yang menyebabkan mahasiswa lebih senang berkumpul dengan
mahasiswa-mahasiswa dari daerahnya sendiri ?
3. Bagaimana pandangan pancasila mengenai hal itu ?
4. Apa yang akan terjadi bila hal ini terus dibiarkan ?
5. Langkah-langkah apa saja yang bisa digunakan untuk menyelesaikan
masalah ini ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa memahami tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan di kampus.
2. Mahasiswa mampu memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
bangsa yang berBhinneka Tunggal Ika.

2
BAB II

KERANGKA PIKIR

A. Arti Makna Sila Persatuan Indonesia


Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah belah.
Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam
menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi”. Persatuan dan kesatuan bangsa
indonesia yang kita rasakan saat ini, terjadi dalam proses yang dinamis dan
berlangsung lama, karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang
tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat indonesia sendiri, yang ditempa
dalam jangkauan waktu yang lama sekali. Butir-butir implementasi sila ketiga adalah
sbb :
1. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan serta keselamatan bangsa
dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3. Cinta tanah air dan bangsa.
4. Bangga, berani, dan percaya diri sebagai warga negara indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang
berbhinneka tunggal ika.
B. Implementasi Sila Persatuan Indonesia
1. Nasionalisme
Nasionalisme berarti rasa kesatuan yang tumbuh dalam hati kelompok
manusia berdasarkan cita-cita yang sama dalam satu ikatan organisasi kenegaraan
indonesia. Persatuan indonesia adalah proses untuk menuju terwujudnya
nasionalisme indonesia.
2. Cinta bangsa dan tanah air
Kecintaan kepada negara akan melahirkan rasa kebangsaan yang besar dan
kecintaan ini adalah bukan milik pribadi, melainkan milik setiap warga sebuah
negara maka akan melahirkan sebuah “isme” yang bersifat nasional dan dikenal
dengan nasionalisme. Semangat kebangsaan dan persatuan akan menyuburkan
rasa cinta tanah air yang membangkitkan kemauan untuk membela dan
mempertahankan NKRI dengan dasar negara pancasila dan UUD 1945.

3
3. Menggalang persatuan dan kesatuan indonesia
Persatuan dan kesatuan nasional harus bisa kita pelihara dan perkokoh. Usaha-
usaha ini tidak ada henti-hentinya. Karena persatuan dan kesatuan bangsa
merupakan kekuatan dan modal utama bagi bangsa untuk maju dan mencapai cita-
citanya.
4. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan
warna kulit
Kita terdiri dari berbagai suku, ras, budaya, dan bahasa yang berbeda-beda dan
kita menyadari itu tetapi kita lebih menyadari kebulatan nekad untuk bersatu padu
sebagai bangsa indonesia.
5. Menimbulkan rasa senasib dan sepenanggungan
Menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan dapat dilakukan dengan melihat
perjalanan bangsa dari awal kemerdekaan sampai saat ini. Sehingga kesadaran
inilah yang harus dibentuk pada setiap jiwa-jiwa manusia indonesia yang
berdaulat guna menghindari adanya rasa tersisih, atau tidak diperhatikan oleh
pemerintah bahkan lebih berpikir untuk memisahkan diri dari NKRI.
C. Lingkungan Sosial
Sosial berarti kemasyarakatan atau keadaan dimana terdapat kehadiran orang
lain. Dan lingkungan sosial berarti lingkungan yang terdiri dari makhluk sosial
(manusia). Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Lingkungan sosial berawal dari lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga
adalah lingkungan yang pertama kali didapatkan oleh anak, dan berpengaruh terhadap
perilaku anak. Kemudian dari lingkungan keluarga bisa mencakup lebih luas menjadi
lingkungan sosial, tidak hanya di rumah melainkan bisa juga di dalam masyarakat.

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. Penerapan Sila Persatuan Indonesia dalam Pergaulan Mahasiswa


Mahasiswa dan generasi muda adalah harapan bagi masa depan bangsa.
Mahasiswa adalah yang mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk mengambil peran
dalam proses pembangunan untuk kemajuan bangsa di masa depan.
Dalam sila ketiga yaitu “persatuan indonesia” memiliki pengaruh yang cukup
besar dalam sejarah bangsa indonesia. Sila ini merupakan pedoman dan kunci
keberlangsungan bangsa indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras,
serta kebudayaan terutama dalam mendongkrak semangat generasi muda indonesia
untuk mempertahankan keutuhan bangsanya.
Namun, sejumlah mahasiswa tidak melaksanakannya, karena banyak diantara
mereka lebih asyik berkumpul dengan yang satu daerah dengannya, seharusnya
mahasiswa bergaul dengan mahasiswa yang lain, karena kehidupan kampus juga
termasuk lingkungan sosial yang harus membentuk interaksi yang besar.
B. Pandangan pancasila mengenai pergaulan mahasiswa
Pancasila menginginkan adanya persatuan dan kesatuan dari seluruh rakyat
indonesia. Tidak hanya satu untuk daerah asalnya, melainkan untuk seluruh daerah.
Karena dalam pancasila memandang bahwa indonesia adalah bangsa yang
berbhinneka tunggal ika.
C. Langkah-langkah menyelesaikan masalah pergaulan mahasiswa
Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan acara
yang membuat mahasiswa bisa berkumpul, bermain, dan saling bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah, atau mengadakan suatu proyek yang melibatkan mahasiswa-
mahasiswa. Sehingga mahasiswa dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan dan
bisa menjalin pertemanan.
Salah satunya dengan mendirikan organisasi baik di dalam kampus maupun
diluar kampus. Dengan begitu, mahasiswa dapat mempererat hubungan mereka yang
bukan satu daerah tetapi dari daerah lain juga, dan bisa juga saling sharing ilmu dan
pengalaman.

5
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Persatuan indonesia merupakan kunci keberlangsungan bangsa indonesia yang
terdiri dari berbagai macam suku, ras, agama, budaya, dan ethnis.
2. Generasi muda adalah mahasiswa yang merupakan makhluk sosial yang ada di
kehidupan kampus.
3. Untuk memajukan pergaulan mahasiswa demi kesatuan dan persatuan bangsa
yang berbhinneka tunggal ika, mahasiswa dapat mengikuti organisasi-organisasi
di dalam kampus maupun diluar kampus.
B. Saran
Penulis mengharapkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya penerapan nilai-
nilai pancasila dalam kehidupan kampus, seperti sila persatuan indonesia. Perbedaan
tidak menghalangi dan membatasi diri untuk mengembangkan pergaulan dan relasi
yang lebih luas lagi.

6
DAFTAR PUSTAKA

Abubakar Suadi, dkk, pendidikan pancasila dan kewarganegaraan 2 SMU, Jakarta :


Yudhistira, 2000.

Kaelan, Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan, Yogyakarta : Paradigma, 1995.

Rahma, Srijanti A dan Purwanto S.K, Etika Berwarga Negara : pendidikan


kewarganegaraan di perguruan tinggi, Jakarta : Salemba Empat, 2008.

Suparyanto, yudi, dkk, pendidikan pancasila dan kewarganegaraan untuk SMA kelas XI,
Jakarta: Intan Pariwara, 2009.

Taupan, M, Buku guru pendidikan pancasila dan kewarganegaraan untuk SMA kelas X,
Bandung: Yaama widya, 2010.

Anda mungkin juga menyukai