Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MPKT-A

“UPAYA YANG DILAKUKAN MAHASISWA


ANGKATAN 2018 DALAM MENGHADAPI TUGAS
KULIAH”

DISUSUN OLEH:
1. Habibah Shabila (1806139310)
2. Suci Afrimardhani (1806139670)
3. Rade Delima Silalahi (1806219210)
4. Amelia Dewi Rizky (1806
5. Frans Joshua Napitupulu (18
6. Lennart Ezra Tamaela (1806219236)

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
dan rahmat-Nya lah kami dapat menyelasaikan makalah yang berjudul “Upaya yang
Dilakukan Mahasiswa Angkatan 2018 dalam Menghadapi Tugas Kuliah”.
Kami juga berterima kasih kepada Ibu Wismar Ain Marzuki selaku Dosen mata
kuliah MPK Terintegrasi A kami yang telah memberi kami perpanjangan waktu dalam
penyelesaian makalah ini. Bimbingan beliau berupa penjelasan materi yang berkaitan
dengan judul makalah ini juga telah banyak membantu kami dalam penyelasaian
makalah ini.
Besar harapan kami agar makalah ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan
serta wawasan kepada pembaca mengenai upaya yang dilakukan mahasiswa dalam
menghadapi tugas kuliah yang dihubungkan dengan tipologi kelompok.
Selain itu, kami juga sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat
terbuka akan kritik dan saran dari para pembaca.
Terakhir, kami ingin meminta maaf jika terdapat kata-kata yang kurang
berkenan di dalam makalah ini dan kami sangat berharap pembaca dapat mengerti isi
dari makalah yang telah kami susun ini.

Depok, 25 Oktober 2018


Penulis
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan ………..
Latar belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Pembahasan
Bab II Isi…………….
Bab III Penutup………….
Kesimpulan
Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Mahasiswa FHUI angkatan 2018 adalah mahasiswa baru yang tergabung dalam
Fakultas Hukum Universitas Indonesia di tahun 2018. Mereka berhak menjadi mahasiswa
FHUI setelah lulus tahap seleksi yang dilakukan oleh pihak kementrian maupun
universitas. Dengan demikian, setiap warga negara Indonesia memiliki kesempatan yang
sama untuk menjadi mahasiswa FHUI. Oleh karena itu, mahasiswa baru angkatan 2018
berasal dari seluruh daerah di Indonesia dan memiliki latar belakang suku, agama, dan
ras yang berbeda-beda.
Mahasiswa angkatan 2018 dari berbagai daerah tersebut kemudian berusaha untuk
saling mengenal satu sama lain sebagai salah satu bentuk adaptasi mereka di lingkungan
yang baru. Hal ini merupakan sesuatu yang penting karena manusia merupakan makhluk
sosial yang tidak bisa dipisahkan hidupnya dari manusia yang lain. Manusia selalu
membutuhkan pertolongan dari orang lain dalam memenuhi kebutuhan serta
kewajibannya.
Sebagai mahasiswa baru, mahasiswa angkatan 2018 pasti mempunyai berbagai
macam kebutuhan dan kewajiban yang harus dipenuhi dan diselesaikan, mulai dari tempat
tinggal, makanan, hingga transportasi menuju lingkungan kampus. Dalam hal akademik,
kebutuhan dan kewajiban mahasiswa adalah memperoleh ilmu pengetahuan serta
mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu. Tugas kuliah cenderung lebih sulit
daripada tugas pada saat SMA. Oleh karena itu, seringkali atas perintah dosen atau
inisiatif pribadi masing-masing mahasiswa, dibentuklah suatu perkumpulan yang disebut
dengan kelompok sebagai upaya untuk menghadapi tugas kuliah tersebut dengan lancar.
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya,
dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.1 Salah satu upaya yang
dapat dilakukan dalam menghadapi tugas kuliah adalah dengan membentuk kelompok.

1
Aji, ”Definisi Kelompok,” https://www.academia.edu/4626796/Definisi_Kelompok, diakses 25
Oktober 2018.
Dengan demikian, makalah ini akan membahas mengenai kelompok sebagai bentuk
upaya mahasiswa angkatan 2018 dalam menghadapi tugas kuliah mereka.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Mengapa membentuk kelompok menjadi suatu upaya dalam menghadapi tugas
kuliah?
2. Apa saja yang menjadi syarat terbentuknya kelompok dan apa saja jenis-jenis
kelompok?

1.3 Tujuan Pembahasan


Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah untuk memberi informasi kepada para
pembaca mengenai pembentukan kelompok sebagai upaya untuk menghadapi tugas
kuliah bagi mahasiswa angkatan 2018.
BAB II
ISI

Sebagaimana telah diungkapkan pada bagian pendahuluan, mahasiswa


Universitas Indonesia diharapkan kelak akan memberikan dampak yang positif bagi
perkembangan bangsa dan negara Indonesia. Untuk itu, pertama-tama mahasiswa perlu
memahami terlebih dahulu siapa dirinya, berbagai kemampunan yang dimilikinya,
bagaimana lingkungan, dan orang-orang lain sehingga kelak dapat benar-benar
menjalankan tugasnya sebagai manusia unggulan yang membawa bangsa dan negaranya
menuju kejayaan.
Memahami dirinya sebagai mahasiswa, berarti menyadari akan peran apa yang
seharusnya dijalani dengan penuh tanggung jawab. Peran inilah yang mengantarkan
mahasiswa dalam mengemban kewajibannya selama masa kuliah, seperti tugas. Dimana
tugas menjadi sebuah pokok acuan nilai yang sifatnya merupakan kewajiban bagi
seorang mahasiswa. Namun, hal tersebut bukanlah hal yang harus dianggap beban yang
menimpa mahasiswa sepanjang masa perkuliahan melainkan sebagai tantangan yang
harus dihadapi dengan kerja keras dan kesungguhan. Biasanya, mahasiswa selalu punya
caranya masing-masing dalam menghadapi tugas-tugas yang diberikan agar mudah
terselesaikan. Salah satunya ialah dengan membuat kelompok belajar untuk
mempermudah penyelesaian tugas tersebut. Ini semua didasari dengan sifat manusia
yang tidak dapat hidup sendiri. Sehingga dalam menjalankan kewajiban, mahasiswa
sebagai manusia juga membutuhkan orang lain agar tugasnya bisa terlaksana lebih baik.
Kelompok belajar sama dengan halnya kelompok sosial, dimana dalam sebuah
perkumpulan tersebut terjadi saling interaksi antara anggota satu dengan anggota
lainnya. Kelompok sosial mulai terbentuk dikarenakan adanya naluri manusia yang
memiliki keinginan untuk menyatu dengan individu lainnya serta tidak dapat menjalani
kehidupan sendiri. Oleh sebab itu, bergabungnya seseorang di dalam sebuah kelompok
memang menjadi sebuah hal yang murni muncul dari dalam keinginan orang tersebut.
Kelompok ini tidak terjadi dengan sendirinya, namun memiliki beberapa syarat yang
menjadi penunjang terbentuknya sebuah kelompok.
Menurut Soerjono Soekanto, himpunan manusia dapat disebut sebagai kelompok
sosial bila memenuhi persyaratan sebagai berikut (Soekanto, 1982).2
a. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok
yang bersangkutan.
b. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
c. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah
erat, misalnya: nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi
politik yang sama, dan lain-lain.
d. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
e. Bersistem dan berproses.
Berdasarkan jumlah anggota, sifat hubungan antaranggota, dan tujuannya,
kelompok yang ada dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi:3
A. Kelompok primer
Kelompok primer adalah kelompok yang jumlah anggotanya sedikit, walaupun
tidak setiap kelompok yang anggotanya sedikit adalah kelompok primer. Hubungan
antaranggota bersifat personal (saling kenal secara pribadi) dan mendalam, diwarnai
oleh kerja sama, sering bertatap muka dalam waktu lama, sehingga terbangun
keterlibatan perasaan yang dalam.
B. Kelompok sekunder
Kelompok sekunder adalah kelompok yang jumlah anggotanya banyak. Hubungan
antaranggota bersifat impersonal (tidak saling kenal secara pribadi), lebih diwarnai oleh
kompetisi, jarang bertatap muka dalam waktu lama, sehingga tidak terbangun hubungan
yang emosional. Hubungan yang ada lebih bersifat fungsional, artinya orang bukan dilihat
dan segi “siapanya” melainkan lebih dilihat dan segi “apa kegunaannya” bagi pencapaian
tujuan kelompok.
Berdasarkan efektivitasnya, Johnson dan Johnson (2006) membedakan empat macam
kelompok, yaitu kelompok pseudo (pseudogroups), tradisional (traditional groups),
efektif (effective groups), dan kinerja tinggi (high-performance groups).4

2
Irmayanti Meliono, dkk, Buku Ajar MPKT-A (Depok: Universitas Indonesia, 2017) hlm. 140.
3
“Pengertian Kelompok dan Jenis-Jenis Kelompok,”
http://www.artikelsiana.com/2014/09/pengertian-kelompok-jenis-jenis-kelompok.html, diakses pada
26 Oktober 2018.
4
Irmayanti Meliono, dkk, Buku Ajar MPKT-A (Depok: Universitas Indonesia, 2017) hlm. 140-144.
1. Kelompok Pseudo
Kelompok Pseudo adalah kelompok yang anggotanya mendapat tugas untuk bekerja
bersama, namun sebenarnya tidak berminat untuk melaksanakannya. Mereka percaya
bahwa kinerja mereka akan dievaluasi, mulai dari yang tertinggi sampai yang paling
rendah. Walaupun anggota kelompok saling berbicara, sebenarnya mereka saling
bersaing. Mereka menganggap satu sama lain sebagai saingan yang harus dikalahkan atau
dihambat dan harus saling menghalangi kinerja satu sama lain. Mereka juga saling
menyembunyikan informasi dan berusaha menyesatkan serta membuat yang lain bingung
sehingga tidak percaya satu dengan yang lain. Akibatnya, individu jadi lebih produktif
apabila bekerja sendiri dan merasa lebih baik jika dibandingkan dengan kerja kelompok.
2. Kelompok Tradisional
Kelompok Tradisional adalah kelompok yang anggotanya mendapat tugas untuk bekerja
sama. Mereka sadar harus bekerja sama. Namun, anggota kelompok percaya bahwa
mereka akan dinilai sebagai individu, bukan sebagai anggota kelompok. Akibatnya,
tugas-tugas menjadi sangat terstruktur sehingga kecil sekali kerja sama yang dituntut.
Anggota kelompok berinteraksi terutama untuk menjelaskan bagaimana pekerjaan harus
dilakukan.
3. Kelompok Efektif
Kelompok Efektif tidak dapat dipahami sebatas jumlah dari bagian-bagiannya. Kelompok
Efektif adalah kelompok yang anggota-anggotanya berkomitmen untuk memaksimalkan
keberhasilan dirinya maupun keberhasilan anggota-anggota yang lain. Beberapa
karakteristik dari Kelompok Efektif adalah saling bergantung secara positif (positive
interdependence), mampu menyatukan para anggota kelompok untuk mencapai sasaran
operasional yang jelas, mengembangkan komunikasi dua arah, menggunakan prinsip
kepemimpinan terdistribusikan (memimpin secara bergantian), dan menentukan
kekuasaan berdasarkan keahlian. Sebagai tambahan, kelompok yang efektif menampilkan
proses pengambilan keputusan yang memungkinkan setiap anggota kelompok saling
mempertanyakan informasi dan penalarannya dan mengatasi konflik secara konstruktif.
4. Kelompok Kinerja Tinggi
Kelompok Kinerja Tinggi memenuhi seluruh kriteria dari kelompok yang efektif.
Bedanya dengan kelompok efektif, jenis kelompok ini terletak pada tingkat komitmen
pada keberhasilan anggotanya maupun komitmen pada keberhasilan kelompok.
Kelompok ini mempunyai tingkat komitmen yang lebih tinggi, tidak hanya kepercayaan,
namun juga respek satu sama lain. Mereka sangat peduli pada anggota-anggota
kelompoknya termasuk pada pengembangan pribadi setiap anggota kelompok tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebagai mahasiswa yang memiliki kesamaan tujuan dengan mahasiswa lainnya,
dalam berkelompok dibutuhkan sikap saling membutuhkan satu sama lain, menghargai
dan membuat ikatan yang erat demi persatuan dan kekompakan dalam kehidupan
bersama. Dengan dibentuknya suatu kelompok sebagai upaya dalam mengerjakan tugas,
kemampuan seorang mahasiswa dalam berpikir akan dibantu oleh pemikiran mahasiswa
lain sehingga setiap individu dalam kelompok mampu menutupi kekurangan suatu
individu yang lain. Hal tersebut adalah untuk tercapainya suatu kebermanfaatan dalam
suatu kelompok sebagai upaya mahasiswa angkatan 2018 dalam menghadapi tugas
kuliah.

3.2 Saran
Kita sebagai mahasiswa sudah seharusnya perlu untuk ikut serta dan aktif dalam
mengerjakan tugas bersama sehingga kita dapat mengatasi setiap permasalaan dalam
pengerjaan tugas secara efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Aji. ”Definisi Kelompok.” https://www.academia.edu/4626796/Definisi_Kelompok.


Diakses 25 Oktober 2018.
”Pengertian Kelompok dan Jenis-Jenis Kelompok.”
https://www.academia.edu/4626796/Definisi_Kelompok. Diakses 25 Oktober
2018.
Meliono, Irmayanti. et al. Buku Ajar MPKT-A. Dempok: Universitas Indonesia, 2017.

Anda mungkin juga menyukai