Anda di halaman 1dari 50

MAKALAH BINA DAMPING

Pendamping: Daffa Yustira Hilala dan Tasya Salsabila

Oleh:

Rifqi Ahmad Zaki

J011211132

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, tuhan semesta alam, salawat serta salam
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan seluruh
pengikutnya hingga akhir zaman. Atas berkat karunia-Nya saya telah selesai
menyusun makalah Bina Damping.

Makalah ini saya susun guna menyelesaikan tugas dari proses Bina
Damping. Adapun ruang lingkup pembahasan dalam karya tulis ini meliputi :
Pengenalan Jati Diri Mahasiswa, Dinamika Kemahasiswaan, Pengenalan Potensi
Kecerdasan Manusia, Tugas Dan Tanggung Jawab Mahasiswa, Sejarah
Pergerakan Mahasiswa, Hakikat Dan Urgensi Organisasi, Pengenalan Lembaga.

Dalam penyusunannya, saya mengambil sumber dari beberapa literatur.


Mohon maaf sbesar-besarnya atas kekurangan dan kesalahan penulisan dalam
makalah ini, oleh karena itu saya senantiasa mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca demi perbaikan di masa yang akan datang.

Tak lupa saya mengucapkan terimakasih pada seluruh pihak yang ikut
membantu dalam penyelesaian makalah ini sehingga dapat menyelesaikan tepat
waktu. Akhir kata, semoga makalah ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi
mahasiswa maupun calon mahasiswa.

Makassar, 23 November 2021

Rifqi Ahmad Zaki

ii
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................i

KATA PENGANTAR ..............................................................................ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................1

A. Latar Belakang Masalah .........................................................................1


B. Rumusan Masalah ............................................................................3
C. Tujuan ............................................................................................4
D. Manfaat .........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................5

A. Pengenalan Jati Diri Mahasiswa .......................................................5


B. Dinamika Kemahasiswaan .............................................................7
C. Pengenalan Potensi Kecerdasan Manusia .........................................14
D. Tugas Dan Tanggung Jawab Mahasiswa ..........................................21
E. Sejarah Pergerakan Mahasiswa .....................................................25
F. Hakikat Dan Urgensi Organisasi .....................................................29
G. Pengenalan Lembaga Mahasiswa ....................................................35

BAB III PENUTUP ................................................................................41

A. KESIMPULAN ............................................................................41
B. SARAN ........................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................46

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perguruan tinggi di indonesia sangat beragram untuk prospek ke


depan bagi para pemuda pemilik cita-cita tinggi, dunia kampus memiliki
suasana akademik yang sangat kompleks sehingga membedakannya
dengan kondisi maupun suasana akademik yang ada di sekolah. Secara
Etimologi yaitu Maha yang artinya posisi yang paling diatas dan Siswa
adalah pelajar dan tefsiran secara harafia dari etimologi ini adalah seorang
yang sedang berada pada jenjang pendidikan tertinggi. Secara umum
mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar dalam sebuah perguruan tinggi
dan aktif dalam mengikuti perkuliahan. Untuk menjadi mahasiswa jadilah
manusia yang luar biasa jangan jadi yang biasa-biasa saja karena itulah
yang mrendahkan martabat kemahasisiswaan karena jati diri mahasisiswa
adalah sebagai berjiwa intelektual yang handal karena sudah banyak
mengalami pemikiran di dunia keilmuan.
Dinamika gerakan mahasiswa tidak dapat dilepaskan dari pola dan
karakteristik mahasiswa yang menjadi pelaku di dalamnya. Menurut
Sarlito Wirawan, pertama, tipologi mahasiswa pemimpin, yaitu individu
mahasiswa yang mengaku pernah memprakarsai, mengorganisasikan,
mempergerakan aksi protes mahasiswa di perguruan tingginya. Kedua,
Aktivis, yaitu mahasiswa yang mengaku pernah aktif dalam gerakan atau
aksi protes mahasiswa di kampusnya beberapa kali. Ketiga, tipologi
mahasiswa biasa, yaitu kelompok mahasiswa di luar kelompok pemimpin
dan aktivis yang jumlahnya paling besar lebih dari 90%, sesungguhnya
cenderung pada hura hura, yaitu kegiatan yang dapat memberikan

iv
kepuasan pribadi, tidak memerlukan komitmen jangka panjang dan dilakukan
secara berkelompok atau bersama sama.

Intelek adalah kecakapan mental, yang menggambarkan


kemampuan berpikir. Definisi tentan inteligensi dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam berpikir dan bertindak. Kemampuan berpikir
atau inteligensi diukur dengan tes inteligensi. Para ahli psikolog
berpendapat bahwa tidak hanya IQ saja yang berpengaruh terhadap nilai
inteligensi seseorang itu akan tetapi terdapat dua faktor lain yang
mendukungnya yaitu: EQ (Emotional Quotient) dan SQ (Spiritual
Quotient). Kemampuan berpikir berpengaruh terhadap tingkah laku.
Seseorang yang berkemampuan berpikir tinggi akan cekatan dan cepat
dalam bertindak, terutama dalam menghadapi permasalahan.
Perkembangan inteligensi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
pengalaman belajar termasuk berbagai bentuk latihan, lingkungan,
terutama kondisi lingkungan keluarga.
Mahasiswa sebagai masyarakat kampus mempunyai tugas utama
yaitu belajar seperti membuat tugas, membaca buku, buat makalah,
presentasi, diskusi, hadir ke seminar, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang
bercorak kekampusan (Siallagan, 2011). Tanggung jawab seorang
mahasiswa adalah belajar, belajar untuk memepersiapkan hidup di
masyarakat.
Mahasiswa merupakan salah satu elemen penting dalam setiap
episode panjang perjalanan bangsa ini. Dalam Sejarah peradaban bangsa
Indonesia, ada beberapa catatan peristiwa yang layak kita pandang sebagai
awal mula pergerakan mahasiswa di tanah air. Pergerakan tersebut
bermula pada tahun 1908. Pada masa itu,mahasiswa - mahasiswa dari
lembaga pendidikan STOVIA mendirikan sebuah wadah pergerakan
pertama di Indonesia yang bernama Boedi Oetomo, dimana organisasi ini
didirikan di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908.

v
Hakikat ialah intisari atau dasar sementara urgensi ialah keharusan
yang mendesak. Menurut G.R. Terry, Organisasi adalah berasal dari kata
organism yaitu suatu struktur dengan bagian-bagian yang demikian
dintegrasi hingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh
hubungan mereka dengan keseluruhan orang terdiri dua bagian pokok
yaitu bagian-bagian dan hubungan-hubungan. Hakikat dan Urgensi
Organisasi - Manusia pada dasarnya merupakan makhluk individu dan
sosial sekaligus. Organisasi adalah bentuk masyarakat yang terbaik karena
didalamnya terdapat kejelasan aturan main yang tertuang dalam peraturan
organisasi dan dalam budaya organisasi; memiliki jenjang struktural yang
jelas; serta memiliki tujuan dan prinsip-prinsip dasar yang menginspirasi
kehidupan berorganisasi yang eksplisit.

B. Rumusan Masalah

1) Pengenalan Jati Diri Mahasiswa


2) Dinamika Kemahasiswaan
3) Pengenalan Potensi Kecerdasan Manusia
4) Tugas Dan Tanggung Jawab Mahasiswa
5) Sejarah Pergerakan Mahasiswa
6) Hakikat Dan Urgensi Organisasi
7) Pengenalan Lembaga Mahasiswa

vi
C. Tujuan

1) Mengenali jati diri mahasiswa


2) Memahami dinamika kemahasiswaan
3) Pengenalan Potensi Kecerdasan Pada Manusia
4) Mengetahui Tugas Dan Tanggung Jawab Mahasiswa
5) Memahami Sejarah Pergerakan Mahasiswa
6) Mengenali Hakikat Dan Urgensi Organisasi
7) Pengenalan Lembaga Terhadap Mahasiswa

D. Manfaat

1) Saya harapkan makalah ini dapat berguna untuk membantu


mengetahui secara spikologi
2) Saya harapkan makalah ini dapat memberitahukan berbagai
macam kegiatan kepada wali mahasiswa tentang progres
kemahasiswaan
3) Dan saya berharap makalah ini dapat memberi wawasan untuk
para adik-adik tingkat Sekolah Menengah Atas maupun Sekolah
Menengah Kejuruan

vii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengenalan Jati Diri Mahasiswa

Perkembangan kehidupan pada masa dewasa kini berbeda dengan


kehidupan pada masa dewasa dahulu, perkembangan teknologi yang
semakin canggih membuat penerapan gaya hidup manusia semakin
berkembang (Trimartati, 1014 h.24). dewasa adalah masa peralihan dari
masa remaja. Masa remaja ditandai dengan pencarian identitas diri pada
masa dewasa awal, identitas diri ini didapat sesuai dengan umur
kronologis dan mental agr-nya (Monks dkk dalam Nindyastari, 2008, h.4).
Mahasiswa membutuhkan pengakuan akan keberadaannya dalam kapasitas
sebagai anggota masyarakat. Mahasiswa pentingnya tentang menemukan
jati diri yang sebenarnya, sehingga mahasiswa tersebut dapat menjalani
kehidupannya dengan penuh kebanggan dan mampu memberikan arahan
dan makna dalam kehidupannya. Proses pencarian diri melalui perjalan
semasa menempuh didunia perkuliahan membuat dia menemui dan
berinteraksi dengan hal-hal baru yang ditemuinya di universitas yang dia
tekuni.Seseorang yang sudah dianggap dewasa akan mempertimbangkan
informasi yang masuk dari luar apakah sesuai dengan kepribadiannya atau
tidak dan bagaimana menyikapi persoalan tentang gaya hidup yang ada
pada zaman yang serba modern ini (Gunarsa dalam Ponmtania, 2016 h.10)
Pemahaman konsep seorang atau mahasiswa dapat dikatakan tidak
benar bila tidak sesuai dengan konsepsi para ahli. Hal ini menandakan
terjadinya miskonsepsi. Miskonsepsi merupakan kosep yang menyimpang
dari konsepsi para ahli dan melekat kuat pada diri mahasiswa. Mahasiswa

viii
memiliki prakonsepsi lebih rendah dibandingkan dengan kemampuan baru
dalam pembelajaran, kemampuan awal merupakan persyaratan yang harus
dimiliki mahasiswa sebelum memasuki pembelajaran materi pelajaran
yang berikutnya. Menurut Razi (2012) dalam p;eeroses pemahaman,
kemampuan awal (prior knowledge/pk) merupakan faktor utama yang
akan mempengaruhi pengalaman belajar bagi para mahasiswa.
Konsep diri adalah adalah suatu persepsi atau pandangan seseorang
terhadap dirinya sendiri, yang mulai terbentuk dari pengalaman hidup dan
interaksi di lingkungannya yang dapat menimbulkan pengaruh dari orang-
orang yang dianggap penting dan dijadikan panutan. Konsep diri dapat
dijadikan pegangan untuk mencapai sebuah kesuksesan disetiap orang
(Martha dan lmam, 2009 h.13). orang yang memiliki konsep diri yang
negatif cenderung akan sulit untuk berhasil dalam kehidupanny, mereka
hanya mengikuti dan menjalani kehidupan sebagai manusia pada rata-
ratanya (Gunawan dalam Nirwana, 2013 h.154). konsep diri adalah ciri
mental seseorang terhadap dirinya sendiri dan mencakup bagaimana
mereka dapat melihat kekuatan dan kelemahan pada seluruh aspek
kepribadiannya. Konsep diri mendefinisikan sebagai komponen manusia
perkembangan kepribadian, biasanya hal seperti ini dikembangkan
melalui proses refleksi rentan terhadap perubahan (Suryabrata,2010
h.247).
Identitas diri adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber
dari observasi dan penilaian, yang merupakan semua aspek konsep diri
sebagai suatu kesatuan yang utuh (Stuart dan Sundeen, 1991). Identitas
diri adalah komponen dari konsep diri yang memungkinkan individu untuk
memelihara pendirian dan konsisten dan karenanya memungkinkan
seseorang untuk menempati posisi yang stabil di lingkungannya (Rawlis,
1993). Kemandirian timbul dari perasaan berharga, kemampuan dan
penguasaan diri. Seseorang yang mandiri dapat mengatur dan menerima
dirinya (Keliat, 1992). Harga diri yang tinggi adalah hasil dari pemenuhan

ix
kebutuhan peran dan sejalan dengan ideal diri seseorang (Stuart. Dan
Laraia, 2005)
Proses pembentukan jati diri dewasa juga berpengaruh pada
pencapaian diri atas statusnya , dewasa masih sudah mampu berfikir secara
kritis. Pembentukan identitas merupakan tugas utama dalam pembentukan
kepribadian. Seorang mahasiswa yang memiliki konsep diri biasanya
cenderung akan terlihat optimis, percaya diri dan selalu bersikap lebih
positif terhadap segala sesuatu karena mereka mampu mengontrol dirinya
agar tidak mudah terpengaruh oleh orang lain yang bersifat negatif.
Mahasiswa yang memiliki konsep diri yang positif cenderung akan
menerima dirinya sendiri, peduli akan lingkungan sekitar dan tidak mudah
terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat negatif. Sebaliknya mahasiswea
yang memiliki konsep diri yang negatif cenderung akan mudah
terpengaruh oleh hal-hal yang negatif di lingkungan sekitarnya dan kurang
dapat menerima dirinya sendiri hingga menganggap dirinya sendiri
memiliki harga diri yang rendah. Seorang mahasiswa sebagai manusia
yang memiliki kebuituhan sangat kuat yang muncul pada dirinya untuk
memiliki hubungan dengan orang lain. Ciri khas mahasiswa adalah selalu
mengerjakan aktivitas ataupun pekerjaan lain yang dikerjakan bersama
teman-temannya atau secara kelompok.

B. Dinamika Kemahasiswaan

Mahasiswa marupakan bagian dari citivitas akademika di


pendidikan tinggi didalamnya memiliki intelektual yang tidak hanya
memiliki kemampuan dalam bidang akademisi saja tetapi juga intelektual
pemikiran dan wawasan yang harus bisa menjawab permasalan-
permasalahan yang terjadi setiap bagian negeri ini. Ketika manusia
dihadapkan pada kondisi yang tidak diinginkan, tentu ingin berubah pada
kondisi yang lebih baik. Mahasiswa yang disebut sebagai agen perubahan

x
diharapkan selalu mampu untuk menciptakan suatu perubahan tersebut di
masyarakat. Mahasiswa dapat menciptakan suatu perubahan dengan
melakukan sebuah gerakan yang disebut dengan gerakan mahasiswa.
Tetapi ada pendapat yang mengatakan bahwa gerakan mahasiswa saat ini
mengalami kemunduran jika dibandingkan dengan era Reformasi. Di era
global banyak sekali muncul berbagai tantangan dan ancaman yang
sifatnya tidak terduga, tuntutan mahasiswa di era inipun muncul berbagai
perubahan dan dinamika.
Semester awal telah dilalui oleh mahasiswa baru dengan gaya
pembelajaran baru pula yang membuat mereka tidak merasakan hangatnya
keterlibatan manusia saat menjalani masa perkuliahan. Namun, dengan
keadaan apapun mahasiswa tetaplah mahasiswa yang dituntut oleh banyak
peran dan dinamika didalamnya. Tuntutan tersebut bisa dimulai dari
keluarga yang mulai melepas peran “anak kecil” pada diri sehingga
diharapkan mampu menyelesaikan apa-apa secara mandiri, organisasi
yang mulai dikenalkan dengan iming iming softskill dan relasi luas
muncullah tugas baru sebagai staf, penawaran kerja yang menggiurkan
dengan gaji sekedarnya namun pengalaman alih alih sebagai hal yang
dicari, sampai peran utama sebagai mahasiswa dengan tugas menumpuk
minggu minggu perkuliahan dan ujian yang melelahkan.
Menjadi mahasiswa memang masa emas sebagai peralihan dari
remaja pada dewasa, permasalahan social banyak bermunculan disini.
Mulai dari quarter life crisis sampai kehilangan jati diri karena saking
sibuknya mencari pengakuan. Hal ini lah yang mampu membentuk pribadi
dan masa depan kita seperti apa, dengan pilihan pilhan yang disuguhkan
kita mampu sedikit memprediksi bagaimana kita kedepannya. Karena
tidak mungkin kalian yang memilih untuk menggeluti dakwah kampus
kelak akan menjadi atlet futsal, ya bisa saja sih tapi kemungkinannya kecil
karena hal utama yang ingin digeluti bukan futsal melainkan dakwah.
Ribet, jadi mahasiswa memang seperti itu. Kita perlu memiliki pendirian
untuk tujuan yang kita bawa di awal kita melangkah menjadi mahasiswa

xi
baru, pilihlah lingkungan yang mampu mendukung dan membentuk
diriimu menjadi hal yang diinginkan olehmu. Jangan biarkan salah pilih
lingkungan menjadi alasanmu untuk menyalahkan keadaan saat semua
tidak sesuai ekspektasi.
Mahasiswa Baru (maba) cenderung memiliki semangat yang lebih
jika dibandingkan dengan kakak tingkatnya, baik dari segi akademik,
potensi, dan waktu untuk belajar. Awal tahun perkuliahan merupakan
waktu yang sangat penting bagi maba untuk mulai mengeksplorasi potensi
potensi diri yang dimiliki, beradaptasi dengan kehidupan kampus dan juga
kesempatan untuk menyusun langkah awal kehidupan kampus dan
kegiatan produktif lainnya. Keuntungan lainnya sebagai maba adalah maba
memiliki waktu luang yang lebih banyak (belum bergabung dengan
organisasi atau kegiatan mahasiswa lainnya), sehingga kehidupan
perkuliahannya masih didominasi oleh beban akademik. Berbeda dengan
kakak tingkatnya (kating), yang sudah dibebani dengan tanggung jawab
organisasi atau kegiatan mahasiswa, beban kuliah dan hal-lainnya. Maba
cenderung masih memiliki ide-ide kreatif yang masih murni dan belum
terkontaminasi dengan beban akademik maupun nonakademik.
Beberapa maba memanfaatkan tahun pertama kuliahnya dengan
mencoba mengikuti lomba, organisasi dan/atau mengikuti kegiatan
mahasiswa. Namun, tidak sedikit juga yang lebih memprioritaskan
kegiatan akademik dan tidak mengikuti kegiatan pengembangan diri di
luar kelas. Ade dari klaster agro berpendapat bahwa tahun pertama
perkuliahan merupakan masa penyesuaian, proses menuju kehidupan
sesungguhnya sehingga harus berani menjelajahi dan bersaing. Sependapat
dengan Ade, Zafira dari klaster soshum, maba harus memanfaatkan waktu
dengan sebaik mungkin. Namun, Theo dari klaster teknik merasakan
kebanyakan maba masih sibuk dengan kegiatan akademik. Narasumber
yang tidak berkenan disebutkan namanya, berpendapat bahwa maba tidak
seindah yang dilihat, “mungkin buat sebagian orang jadi maba asik banget
aku juga ngalamin itu, tapi kaget gitu setelah kenal dunia perkuliahan,

xii
jujur aku aja sempat out of control ditambah dengan beratnya ospek
jurusan.” Tahun pertama kuliah, penuh dengan tantangan dan dinamika-
dinamika kehidupan yang baru belum ditemui sebelumnya. Kesempatan
ini sangat baik jika digunakan untuk belajar bersungguh-sungguh dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan, hardskill, maupun softskill. Semenjak
menjadi maba, jadi kepikiran hal-hal yang dulu sewaktu SMA gak
kepikiran kayak misalnya nambah softskills (belajar TOEFL), mengajar
les, dan nambah ilmu agama.
Banyak hal baru mengenai kehidupan kampus yang belum
diketahui para maba, dan diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk
mempelajari dan memahaminya. “Mana saya tahu, saya kan maba,”
guyonan yang sering digunakan untuk menggambarkan karakter umum
para maba yang seolah menegaskan bahwa sesorang yang masih
menyandang gelar maba berarti belum saatnya untuk mengetahui apa yang
terjadi di sekelilingnya. Gambaran kurangnya pengetahuan yang dimiliki
maba tersebut dapat diminimalisir dengan menambah lingkaran
pertemanan serta mempertahankan semangat, dan berusaha dalam
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan diri. Organisasi
Kemahasiswaan menurut Kepmendikbud No : 155/U/ 1998 adalah wahana
dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan
peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai
tujuan pendidikan tinggi. Kegiatan ekstrakurikuler, yaitu kegiatan
kemahasiswaan yang meliputi penalaran dan keilmuan, minat dan
kegemaran, upaya perbaikan kesejahteraan mahasiswa, dan bakti sosial
bagi masyarakat.
Dinamika gerakan mahasiswa tidak dapat dilepaskan dari pola dan
karakteristik mahasiswa yang menjadi pelaku di dalamnya. Secara garis
besar, menurut Sarlito Wirawan, terdapat tiga tipologi atau karakteristik
mahasiswa, yaitu pemimpin, aktivis, dan mahasiswa biasa. tipologi
mahasiswa pemimpin, yaitu individu mahasiswa yang mengaku pernah
memprakarsai, mengorganisasikan, mempergerakan aksi protes mahasiswa

xiii
di perguruan tingginya. Mereka umumya memersepsikan dirinya sebagai
mahasiswa yang berfungsi sebagai social control, moral force, dan leader
tomorrow. oleh karena itu, mereka cenderung tidak lekas lulus sebab
banyak mencari pengalaman yang cukup melalui kegiatan dan organisasi
kemahasiswaan; (2) Aktivis, yaitu mahasiswa yang mengaku pernah aktif
dalam gerakan atau aksi protes mahasiswa di kampusnya beberapa kali.
Mereka menyenangi kegiatan tersebut untuk mencari pengalaman dan
mengungkapkan solidaritas yang tinggi dengan teman temannya. Mereka
juga cenderung tidak ingin cepat lulus, tetapi tidak ingin terlalu lama.
Mereka tidak terlalu memersepsikan diri sebagai leader tomorrow, tetapi
memerlukan pengalaman hidup diluar studi formalnya. Sudah tentu,
jumlah mereka lebih banyak dari pada kelompok pemimpin. Fakta
membuktikan bahwa dinamika kehidupan bangsa dan mahasiswa pada
umunya banyak dimotori oleh tipe pemimpin dan aktivis. Meskipun secara
kuantitas kecil, mereka mampu menjadi pendorong dan agen utama
perubahan dan dinamika kehidupan kampus. Hal ini disebabkan sebagian
mereka telah terlatih menjadi pemimpin dan aktivis. Pada akhirnya, setelah
lulus kuliah, tidak sulit bagi mereka untuk menjadi pemimpin dan aktivis
di masyarakat dan pemerintahan. (3) tipologi mahasiswa biasa, yaitu
kelompok mahasiswa di luar kelompok pemimpin dan aktivis yang
jumlahnya paling besar lebih dari 90%, sesungguhnya cenderung pada
hura hura, yaitu kegiatan yang dapat memberikan kepuasan pribadi, tidak
memerlukan komitmen jangka panjang dan dilakukan secara berkelompok
atau bersama sama. Mereka ingin segera lulus, bahkan tidak sedikit
mahasiswa yang tidak segan-segan dengan cara menerabas (mencontek,
membuat skripsi aspal, dll) agar segera lulus.
Gerakan sosial umumnya lahir dan diinisiasi oleh beberapa
individu atau kolektif dalam masyarakat seperti kaum intelektual,
cendekiawan, kelompok atau organisasi yang memiliki kesadaran berikut
perhatian khusus terhadap masyarakat dan lingkungannya, termasuk di
dalamnya oleh mahasiswa yang disebut dengan gerakan mahasiswa.

xiv
Gerakan mahasiswa memiliki beragam manifestasi, termasuk aksi kolektif
mahasiswa untuk mewujudkan tujuan bersama. Sedangkan perubahan
sosial menjelaskan berbagai perubahan dalam berbagai bidang yang dapat
mempengaruhi dari terciptanya gerakan mahasiswa. Perubahan pada aspek
politik, sosial, ekonomi, maupun teknologi merubah aspek kehidupan
mahasiswa yang kemudian mempengaruhi berubahnya pola gerakan yang
dilakukan. Setiap jaman melahirkan jamannya sendiri, pola gerakan yang
dilakukan pada era Reformasi tentu tidak relevan jika digunakan pada saat
ini karena telah mengalami berbagai perubahan, baik kondisi eksternal dari
mahasiswa seperti politik, sosial, ekonomi, teknologi, maupun kondisi
internal atau pribadi mahasiswa itu sendiri yang kemudian mempengaruhi
pola gerakan mahasiswa.
Mahasiswa sebagai agent of change dan social control terhadap
lingkungan maupun daerah serta negaranya. Agent of change yang saat ini
maupun sebelumnya sangat familier dikalangan mahasiswa merupakan
salah satu sebutan selama ini sisematkan pada diri setiap mahasiswa. Pada
sisi lainnya, lembaga kemahasiswaan ekstra kampus seperti HMI, GMNI,
GMKI, dikendalikan oleh KNPI sebagai alat koorporatisme negara orde
baru. Gerakan mahasiswa mengembangkan model lain dalam
mengorganisir rakyat melalui misalnya LSM, lembaga-lembaga advokasi,
lembaga-lembaga alternatif dan memperkuat basis kampus melalui forum-
forum studi, dan lembaga-lembaga kampus. HMI adalah salah satiu
organisasi kemahasiswaan tertua di lndonesia, dihiurkan 60 tahun lalu,
oleh Lafran Pane, dkk di Yogyakarta.
Dalam rangka mewujudkan cita-cita besar para tokoh pendiri yaitu
menjadikan UII sebagai rahmatan lil’alamien, maka diperlukan sebuah
komitmen bersama dan langkah-langkah nyata untuk selalu melakukan
berbagai perbaikan guna mewujudkan FH UII sebagai salah satu sarana
pendidikan hukum yang mampu mempersiapkan mahasiswanya
mempunyai kemampuan dalam akademiknya maupun secara mental
mahasiswa FH UII juga dituntut untuk mampu menjawab permasalahan

xv
ummat. Keluhuran cita- cita UII merupakan tanggung jawab semua
elemen di UII untuk mewujudkannya, termasuk mahasiswa. artinya kita
tidak lagi berbicara siapa Pimpinan UII, akan tatapi kita harus sadar diri
sebagai bagian dari UII bahwa kita mempunyai tanggung jawab mulia
untuk mewujudkan mimpi para pendiri. Di dunia ini tidak ada suatu hal
yang sempurna, akan tetapi dengan totalitas dalam suatu hal merupakan
kesempurnaan. Karenanya, kesempurnaan bisa dicapai dengan suhu yg
total.
Adapun hal – hal yang menjadi tuntutan mahasiswa : (1) Fasilitas
UKM. Sarana UKM ini menyangkut fasilitas Olahraga, Fasilitas Alat-alat
musik dan studionya, Tempat Khusus Peradilan Khusus, Tempat Khusus
Teater, dan skretariat UKM lainnya, serta akomodasi khusus untuk
keberlangsungan kegiatan-kegiatan UKM; (2) Rasionalisasi Keuangan.
Menyangkut biaya SPP dan SKS yang terus naik tiap tahunnya, masih
relevankan subsidi silang berlaku. Rasionalisasi biaya laboratorium
hukum, dana pengembangan, dana sistem informasi, Rasionalisasi
Pembiayaan KKN mahasiswa dalam menjalankan program tetap
menggunakan biaya pribadi; (3) Akademik. (a) Pelaksanaan BTAQ dan
LKID konsep pelaksanaannya harus dirubah dan khusus mahasiswa FH di
kampus FH UII. BTAQ dan LKID yang bayanyak menyita waktu kuliah
mahasiswa dan letak Rusunawa atau tempat pelaksanaan BTAQ dan LKID
yang jauh dari FH UII serta standar keluslusan perlu dikaji ulang. (b)
Pelaksanaan KKN kajian ulang terhadap konsep pengabdian, harus lebih
ditekankan pada bidang program study mahasiswa. (c) Departemen-
departemen yang ada di FH UII membentuk study club sesuai dengan
kompetensi departemenya. (d) Perbaikan cara belajar mengajar didalam
kelas sehingga dinamika belajar mengajar di dalam kelas tercipta nuansa
diskusi aktif antar sesama mahasiswa dan antara mahasiswa dengan dosen,
karena dosen dinilai kurang interaktif kepada mahasiswa artinya dosen
hanya berbicara teori. (e) Lembar evaluasi dosen perlu adanya pengkajian
ulang, karena menurut beberapa isi dari lembar evaluasi tersebut kurang

xvi
efektif. (f) Syarat pendadaran perlu ditambahkan kewajiban pernah ikut
dalam organisasi kemahasiswaan baik intra kampus maupun ekstra
kampus atau kegiatan ekstra kulikuler lainnya. (g) Perlu ada penegasan
dan pemberlakuan standar berbusana untuk mahasiswa di FH UII. (h)
Optimalisasi Pusat Studi di FH UII dan memberikan peluang kepada
mahasiswa untuk berperan serta didalamnya dalam rangka pengembangan
potensi akademik. (I) Profesionalitas Dosen dan Karyawan. (j) Banyak
dijumpai beberapa dosen yang tidak konsisten dalam kegiatan perkuliahan,
serta adanya sinergitas antara dosen profesi dan akademisi, hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah dalam transformasi ilmu. (k)
Karyawan atau tenaga administrasi segera dievaluasi, karena banyak
dijumpai dalam memberikan pelayanan terhadap mahasiswa kurang
maksimal, bahkan mengecewakan.
Fasilitas : (1) Pemanfaatan loket bank yang kosong; (2)
Permasalahan key in, menjadi masalah klasik yang memerlukan
penanganan segera karena mahasiswa menganggap lemahnya sistem yang
mengelola key in, sehingga banyak mahasiswa yang mengalami gagal key
in. Serta perlu adanya memperbanyak warnet-warnet yang akses ke UII;
(3) Perpustakaan : pembaharuan referensi di perpustakaan serta adanya
pembaharuan maupun pengadaan referensi internasional, peningkatan
pengelolaan perpustakaan; (4) Peningkatan sarana parkir mahasiswa
khususnya lahan parkir selatan, mengingat kondisi cuaca dan kenyamanan
parkir.

C. Pengenalan Potensi Kecerdasan Manusia

Kecerdasan adalah Anugrah istimewa yang dimiliki oleh manusia.


Makhluk lain memiliki kecerdasan yang terbatas sedangkan manusia tidak.
Dalam hal ini manusia mampu memahami segala fenomena kehidupan
secara mendalam. Dan dapat mengambil hikmah dan normanya, Dengan
demikian manusia menjadi lebih bijak dan beradab karena memiliki

xvii
kecerdasan. Oleh karena itu kecerdasan sangat di perlukan oleh manusia
guna sebagai alat bantu menjalani kehidupannya di dunia. Menurut kamus
besar bahasa Indonesia, kecerdasan adalah perihal cerdas, perbuatan
mencerdaskan, kesempurnaan pengembangan akal budi (seperti
kepandaian, ketajaman, akal pikiran. Konsep Tersebut menghendaki
kesempurnaan akal serta budi yang meliputi kepandaian dan Optimalisasi
berfikir). Kelemahan dari alat uji kecerdasan ini adalah terdapat bias
budaya, bahasa dan lingkungan yang memengaruhinya. Kekecewaan
terhadap tes IQ konvensional menimbulkan pengembangan sejumlah teori
alternatif, yang semuanya menegaskan bahwa kecerdasan adalah hasil dari
sejumlah kemampuan independen yang berkonstribusi secara unik
terhadap tampilan manusia. Stephen Jay Gould adalah salah satu tokoh
yang mengkritik teori kecerdasan.
Dalam bukunya The Mismeasure of Man (Kesalahan Ukur
Manusia), ia mengemukakan bahwa kecerdasan sebenarnya tak bisa
diukur, dan juga mempertanyakan sudut pandang hereditarian atas
kecerdasan. Dalam kajian kontemporer, kecerdasaan manusia tidak lagi
hanya bertumpu pada aspek kecerdasan Intelek adalah kecakapan mental,
yang menggambarkan kemampuan berpikir. Definisi tentan inteligensi
dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam berpikir dan
bertindak. Kemampuan berpikir atau inteligensi diukur dengan tes
inteligensi. Para ahli psikolog berpendapat bahwa tidak hanya IQ saja
yang berpengaruh terhadap nilai inteligensi seseorang itu akan tetapi
terdapat dua faktor lain yang mendukungnya yaitu: EQ (Emotional
Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient).IQ tinggi bukan penentu mutlak
bagi keberhasilan seseorang dala meraih sukses dan menemukan makna
hidup, semakin terbukti jika dikaitkan dengan munculnya berbagai kasus
yang melanda manyarakat modern. Berbagai kasus muncul seperti
semakin meningkatnya ketidakseimbangan emosi, keputusan, rapuhnya
moral dalam keluarga masyarakat, meningkatnya korupsi, kekerasan,
kesadisan, kebengisan, penyalahgunaan obat, pergaulan seks yang bebas,

xviii
yang semuanya mencerminkan tentang rendahnya kecerdasan emosi dan
kecerdasan spiritual seseorang.
Istilah kecerdasan intelektual yang populer dengan sebutan IQ pada
awalnya diperkenalkan oleh William Stren seratus tahun yang lalu.
Semakin tinggi skor IQ seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat
kecerdasannya, begitu pula sebaliknya. Ialah istilah kecerdasan manusia
dalam kemampuan untuk menalar, perencanaan sesuatu, kemampuan
memecahkan masalah, belajar, memahaman gagasan, berfikir, penggunaan
bahasa dan lainnya. Anggapan awal bahwa IQ adalah kemampuan bawaan
lahir yang mutlak dan tak dapat berubah adalah salah, karena penelitian
modern membuktikan bahwa kemampuan IQ dapat meningkat dari proses
belajar. Kecerdasan ini pun tidaklah baku untuk satu hal saja, tetapi untuk
banyak hal, contohnya ; seseorang dengan kemampuan mahir dalam
bermusik, dan yang lainnya dalam hal olahraga. Jadi kecerdasan ini dari
tiap - tiap orang tidaklah sama, tetapi berbeda satu sama lainnya.Hasil IQ
dapat berubah seiring dengan kita berusaha untuk belajar. Selain itu
prestasi atau hasil kerja seseorang berkaitan erat dengan Faktor internal
maupun eksternal, yaitu : (1)Faktor Internal meliputi kondisi fisik dan
psikis; (2) Faktor Eksternal meliputi lingkungan alam dan lingkungan
sosial.
EQ (Emotional Quetien) Adalah kemampuan untuk mengenali
perasaan kita sendiri dan perasaan rang lain, memotivasi diri sendiri,
mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya
dengan orang lain. Komponen-komponen dasar kecerdasan emosional
adalah : (1) Kemampuan Mengenali Emosi diri sendiri (kesadaran diri);
(2)Kemampuan Mengelola Emosi; Kemampuan Memotivasi Diri Sendiri
(Motivasi); (4) Kemampuan Mengenali Emosi Orang lain (Empati); (5)
Membina Hubungan Dengan Orang Lain (Ketrampilan sosial).
AQ ( Adversity Quotient) Ialah Mengubah hambatan menjadi
peluang. Ada tiga tipe AQ menurut Stoltz yaitu : (1) Quitters adalah
kemampuan seseorang yang memilih untuk keluar, menghindari

xix
kewajiban, mundur dan berhenti bila menghadapi kesulitan. (2) Campers
adalah kemampuan seseorang yang pernah mencoba menyelesaikan suatu
kesulitan, atau sedikit berani menghadapi tantangan, tatapi tidak berani
menghadapi resiko secara tuntas; (3) Climbers adalah sebutan untuk orang
yang seumur hidup selalu menghadapi kesulitan sebagai suatu tantangan
dan terus berusaha untuk menyelesaikan hambatan tersebut hingga
mencapai suatu keberhasilan.
SQ (Spiritual Quatient) atau kecerdasan spiritual. Adalah
kecerdasan manusia yang digunakan untuk berhubungan dengan
Tuhan.Potensi SQ setiap orang sangat besar, dan tidak dibatasi oleh faktor
keturunan, lingkungan atau materi lainnya. Ada Tiga prinsip dalam
kecerdasan Spiritual yaitu : (1) Prinsip Kebenaran; (2)Prinsip keadilan; (3)
Prinsip kebaikan.
Otak IQ memiliki aktivitas berpikir yang berbeda dengan EQ dan
SQ. IQ berpusat pada otak kiri yang bersifat logis, sekuensial, linear dan
rasional. Istilah kecerdasan emosional atau EQ pertama kali diperkenalkan
Peter Salovey dan John Mayer pada tahun 1990. SQ adalah kecerdasan
spiritual untuk memecahkan persoalan makna dan nilai, yang
menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih
luas dan kaya. Sebuah konsep kecerdasan yang pertama kali diperkenalkan
dan dikembangkan secara utuh oleh Danah Zohar dan Ian Marshall (2001).
Di era sekarang saat ini kecerdasan identik dengan kemampuan
akademik yang mumpuni. Padahal, jika dilihat lebih luas, ada banyak
bidang di luar akademis yang membutuhkan kecerdasan maupun keahlian
yang berbeda dari tiap individu. Memahami kecerdasan diri, dapat
membantu pelajar dan mahasiswa menemukan jurusan yang tepat sesuai
kompetensi, membantu calon pekerja menemukan pekerjaan terbaik, serta
membantu karyawan berprestasi dalam bidang yang dikuasai. Tokoh
pendidikan sekaligus psikolog yang mencetus teori kecerdasan majemuk
atau multiple intelligences Howard Gardner berpendapat, ada sembilan
tipe kecerdasan pada manusia yang sangat mungkin untuk dikuasai bila

xx
diasah dengan baik. Menurutnya, kecerdasan tak hanya bisa diukur melalui
ukuran nilai akademik. Setiap orang bisa memiliki kecerdasan yang
majemuk, yakni kecerdasan intelektual (IQ) maupun kecerdasan
emosional (EQ).
Berikut 9 jenis kecerdasan manusia menurut Howard Gardner
yakni : (1) Kecerdasan verbal-linguistik berkaitan erat dengan kata-kata,
baik lisan maupun tertulis berserta dengan aturan-aturannya. Orang
dengan kecerdasan verbal-linguistik memiliki kecakapan verbal yang
berkembang dengan baik dan punya sensitivitas yang baik terhadap suara,
makna, dan ritme kata-kata; (2) Kecerdasan logika matematika berkaitan
dengan kemampuan mengolah angka dan kemahiran menggunakan logika.
Orang dengan kecerdasan logika-matematika memiliki kemampuan untuk
berpikir secara konseptual, dan punya kapasitas untuk membedah pola
numerik dan logika; (3) Kecerdasan visual-spasial berkaitan dengan
kemampuan menangkap warna, arah, dan ruang secara akurat serta
mengubah penangkapannya ke dalam bentuk lain seperti dekorasi,
arsitektur, lukisan, dan patung. Orang dengan kecerdasan spasial-visual
punya kemapuan untuk berpikir dalam rupa gambar dan foto, untuk
memvisualisasikan pikirannya secara abstrak dan akurat; (4) Kecerdasan
gerak-kinestetik berkaitan dengan kemampuan menggunakan gerak
seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan, serta keterampilan
mempergunakan tangan untuk mencipta atau mengubah sesuatu. Orang
dengan kecerdasan gerak-kinestetik mampu mengontrol gerak tubuh untuk
mengatasi sebuah objek dengan baik, misalnya pemain bola
mengendalikan bolanya; (5) Kecerdasan musikal berkaitan dengan
kemampuan menangkap bunyi-bunyian, membedakan, menggubah, dan
mengekspresikan diri melalui bunyi-bunyi atau suara-suara yang bernada
dan berirama.orang dengan kecerdasan musikal mampu memproduksi dan
mengapresiasi ritme, pitch, dan timbre; (6) Kecerdasan intrapersonal
berkaitan dengan aspek internal diri seseorang, seperti perasaan hidup,
rentang emosi, kemampuan membedakan ragam emosi, menandainya, dan

xxi
menggunakannya untuk memahami dan membimbing tingkah laku sendiri.
Orang dengan kecerdasan interpersonal mampu mendeteksi dan merespons
sebuah suasana hati (mood), motivasi, dan keinginan seseorang; (7)
Kecerdasan interpersonal melibatkan kemampuan untuk memahami dan
bekerjasama dengan orang lain, berempati, mengorganisasi kelompok,
berteman, dan bersosialisasi. Orang dengan kecerdasan interpersonal
punya self-awareness dan mendengarkan inner feeling, nilai diri,
keyakinan, dan proses berpikir; (8) Kecerdasan naturalis berkaitan dengan
kemahiran dalam mengenali dan mengklasifikasikan flora dan fauna, serta
hal-hal di alam, serta peka terhadap alam dan lingkungan; (9) Kecerdasan
eksistensial berkaitan dengan kemampuan seseorang menempatkan diri
dalam lingkup kosmos, memaknai hidup, memaknai kematian, memahami
nasib dunia jasmani dan kejiwaan, dan memaknai pengalaman mendalam
seperti cinta atau kesenian. Orang dengan kecerdasan eksistensial puya
sensitivitas dan kapasitas untuk menghadapi pertanyaan mendalam tentang
kehidupan, seperti "Apa arti hidup? Kenapa kita mati? Kenapa kita ada?".
Howard menuturkan, kecerdasan tersebut sama bagusnya dan setara. Jenis
kecerdasan kamu bisa disesuaikan untuk mendukung cara belajar kamu,
misalnya menghapal dengan foto dan gambar, memanfaatkan bahan
belajar berformat audio untuk memahami pelajaran, dan lain-lain.
Menurut L.L. Thurstone. Kecerdasan menurut Spearman dapat
dibagi dua yaitu kecerdasan umum yang biasa disebut sebagai faktor-g
maupun kecerdasan spesifik. Akan tetapi pada dasarnya kecerdasan dapat
dipilah-pilah. Berikut ini pembagian spesifikasi kecerdasan menurut L. L.
Thurstone: (1) Pemahaman dan kemampuan verbal; (2) Angka dan
hitungan; (3) Kemampuan visual; (4) Daya ingat; (5) Penalaran; (6)
Kecepatan perseptual.Skala Wechsler yang umum dipergunakan untuk
mendapatkan taraf kecerdasan membagi kecerdasan menjadi dua
kelompok besar yaitu kemampuan kecerdasan verbal (VIQ) dan
kemampuan kecerdasan tampilan (PIQ).

xxii
Faktor yang memengaruhi kecerdasan. Terdapat beberapa faktor
yang memengaruhi kecerdasan, yaitu : (1) Faktor bawaan atau biologis. Di
mana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas
kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah,
antara lain ditentukan oleh faktor bawaan; (2) Faktor minat dan
pembawaan yang khas. Di mana minat mengarahkan perbuatan kepada
suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. (3) Faktor
pembentukan atau lingkungan. Di mana pembentukan adalah segala
keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan
inteligensi; (4) Faktor kematangan. Di mana tiap organ dalam tubuh
manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan; (5) Faktor
kebebasan. Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam
memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih
metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan
kebutuhannya.
Ada 5 tingkatan kecerdasan manusia berdasarkan pondasi logika :
(1) Kecerdasan biner yaitu kecerdasan yang berdasarkan logika biner (0 &
1/benar & salah); (2) Kecerdasan kuantum yaitu kecerdasan yang
berdasarkan logika kuantum (0=1/benar=salah); (3) Kecerdasan super
yaitu kecerdasan yang berdasarkan logika super (0,1,2,3,...); (4)
Kecerdasan Imanen yaitu kecerdasan yang berdasarkan logika Imanen
(rasa ...,3,2,1,0); (5) Kecerdasan transenden yaitu kecerdasan yang
berdasarkan logika transenden (rasa 0,1,2,3,...). Kecerdasan transenden
adalah kecerdasan tertinggi karena sudah meliputi rasa yang terus
bertambah (jauh melampaui materi & non materi).
Pengukuran taraf kecerdasan. Salah satu uji kecerdasan yang
diterima luas ialah berdasarkan pada uji psikometrik atau IQ. Pengukuran
kecerdasan dilakukan dengan menggunakan tes tertulis atau tes tampilan
(performance test) atau saat ini berkembang pengukuran dengan alat bantu
komputer. Alat uji kecerdasan yang biasa dipergunakan adalah : (1)
Stanford-Binnet intelligence scale; (2) Wechsler scales yang terbagi

xxiii
menjadi beberapa turunan alat uji seperti : (a) WB (untuk dewasa); (b)
WAIS (untuk dewasa versi lebih baru); (c) WISC (untuk anak usia
sekolah); (d) WPPSI (untuk anak pra sekolah).; (3) IST; (4) TIKI (alat uji
kecerdasan Khas Indonesia); (5) FRT; (6) PM-60, PM Advance; (7) CFIT;
(8) CPM; (9) SPM.
Kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada
suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga
intelegensi artifisial atau hanya disingkat AI, didefinisikan sebagai
kecerdasan entitas ilmiah. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein
mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai “kemampuan sistem untuk
menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar dari data tersebut,
dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan dan tugas
tertentu melalui adaptasi yang fleksibel”. Secara teknis, kecerdasan buatan
adalah model statistik yang digunakan untuk mengambil keputusan dengan
menggeneralisir karakteristik dari suatu objek berbasis data yang
kemudian dipasang di berbagai perangkat elektronik. Seperti contoh:
mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral,
membuat permainan catur atau Backgammon.

D. Tugas Dan Tanggung Jawab Mahasiswa

Secara konvensional dapat disebut mahasiswa adalah merupakan


generasi muda yang belajar dan beraktivitas di Perguruan Tinggi.
Penegasan bahwa mahasiswa merupakan orang-orang yang belajar di
Perguruan Tinggi jelas menempatkan posisi mahasiswa sebagai bagian
dari masyarakat Perguruan Tinggi, yang merupakan tempat segala bentuk
ilmu diproduksi. Sebagai bagian dari masyarakat ilmu pengetahuan tentu
sejatinya tugas utama mahasiswa adalah belajar dan merangkai ilmu sesuai
dengan tujuan ilmu untuk menjadi “rahmat” bagi kehidupan. Bagitu juga
besar harapan masyarakat ke kampus-kampus untuk mendidik anak-anak
mereka menjadi orang yang berilmu pengetahuan, yang diharapkan

xxiv
mampu melakukan perbaikan dalam kehidupan ini akan menaikan status
sosial keluarga.
Mahasiswa sebagai masyarakat intelektual dan sekaligus sebagai
warganegara tentu saja memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak
ringan. Sebab, idealnya mahasiswa dituntut bukan hanya untuk cerdas
dalam belajar, tetapi lebih dari pada itu juga harus kritis terhadap
kenyataan sosial yang ada. Pada dasarnya, tidak diragukan lagi bahwa
tanggung jawab terhadap kenyataan kehidupan itu juga merupakan bagian
dari tanmggung jawab mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam
kehidupan bangsa ini. Idealnya tentu saja menurut Jusuf A Feisal adalah b
ahwa mahasiswa dalam konteks tanggung jawab ini minimal harus mampu
menuntut dan membantu mahasiswa dalam usaha memenuhi hal-hal: (a)
pengembangan pemikiran dan penalaran mahasiswa; (b) minat dan
kegemaran mahasiswa; dan (c) kesejahteraan mahasiswa. Karena memang
ketiga hal ini seharusnya menjadi fokus utama mahasiswa sebagaio
penunjang setiap aktivitas yang dilakukan , baik itu dalam proses
pemenuhan tugas ataupun tanggung jawabnya. Ada beberapa peran dari
mahasiswa, yaitu : (1) Peran moral, mahasiswa yang dalam kehidupanya
tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik berarti telah
meninggalkan amanah dan tanggung jawab sebagai kaum terpelajar . Jika
hari ini kegiatan mahasiswa berorientasi pada hedonisme (hura – hura dan
kesenanggan) maka berarti telah berada persimpangan jalan . Jika
mahasiswa hari ini lebih suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda
rutin pacaran tanpa tahu dan mau ambil tahu tentang perubahan di negeri
ini maka mahasiswa semacam ini adalah potret “generasi yang hilang
“yaitu generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai seorang pemuda dan mahasiswa; (2) Peran sosial, mahasiswa
harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain
solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat
kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh
serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak

xxv
bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat poenderitan rakyat,
tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja.
Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan
bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya;
(3) Peran Akademik, sesibuk apapun mahasiswa, turun kejalan, turun ke
rakyat dengan aksi sosialnya, sebanyak apapun agenda aktivitasnya jangan
sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa adalah insan akademik.
Mahasiswa dengan segala aktivitasnya harus tetap menjaga kuliahnya.
Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang
yang berhasil. Maka sebagai seorang anak berusahalah semaksimal
mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu, untuk mengukir masa
depan yang cerah dan membahagiakan orang tua.(4) Peran politik adalah
peran yang paling berbahaya karena disini mahasiswa berfungsi sebagai
presseur group ( group penekan ) bagi pemerintah yang zalim. Oleh karena
itu pemerintah yang zalim merancang sedemikian rupa agar mahasiswa
tidak mengambil peran yang satu ini. Pada masa ordebaru di mana daya
kritis rakyat itu di pasung, siapa yang berbeda pemikiran dengan
pemerintah langsung di cap sebagai makar dan kejahatan terhadap negara.
Mahasiswa adalah kaum terpelajar dinamis yang penuh dengan kreativitas.
Mahasiswa adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat.
Sekarang mari kita pertanyakan pada diri kita yang memegang label
Mahasiswa, sudah seberapa jauh kita mengambil peran dalam diri kita dan
lingkungan.
Untuk itu sejatinya mahasiswa harus menjadi insan-insan yang
visioner, yaitu manusia yang berwawasan kedepan, yang berani bermimpi
untuk membentangkan cita-cita yang luhur sejalan dengan semangat
keilmuan yang diterima dikampus. Dengan demikian dapat ditegaskan
bahwa tugas primer mahasiswa dalah belajar secara serius dengan
mentotalkan diri. Dalam pembentukan tanggung jawab pihak-pihak yang
terlibat adalah faktor internal, dan faktor (eksternal) seperti: keluarga,
sekolah, lingkungan sosial. Tanggung jawab yang tinggi dapat

xxvi
dimiliki oleh mahasiswa apabila mereka mampu melakukan tugas
perkembangannya dangan baik sesuai dengan perannya sebagai
pelajar. Selain itu adanya dukungan dari pihak- pihak eksternal yang
membuat mahasiswa menjadi pribadi yang bertanggungjawab, sesuai
dengan perannya sebagai pelajar yang menjalankan kewajiban yang
dimilikinya. Manfaat memiliki tanggung jawab yang tinggi, yaitu : (1)
memiliki kesiapan untuk meghadapi hambatan; (2) dipercaya oleh
orang lain; (3) bisa memanfaatkan waktu luang; (4) optimis ketika
menghadapi kesulitan, dan; (5) akan berhasil menjalankan tugas
perkembangan selanjutnya. Berikut ini yang meyebabkan atau
mempengarui mahasiswa dalam mencapai tingkat tanggung jawab yang
baik (Raka, dkk, 2011: 43-47) yaitu : Keluarga dan lingkungan.
Mahasiswa mempunyai tiga tanggung jawab social seperti : (1) Mahasiswa
bertanggungjawab sebagai “pelaku ” bagian dari masyarakat.
Pengertiannya adalah mahasiswa harus langsung terjun ke masyarakat
untuk mengetahui realitas permasalahan dan kebutuhan masyarakat,
kemudian bersama dengan masyarakat mencoba untuk menyelesaikan dan
memenuhinya; (2) Mahasiwa bertanggungjawab sebagai perantara.
Asumsinya adalah mahasiswa menjadi perantara masyarakat yang miskin
akses dan informasi dengan cara mengases program pemerintah serta
mensosialisasikan program-program pemerintah dan juga segaligus
sebagai pengontrol segala bentuk kebijakan dan jika terjadi penyimpangan
yang dilakuakan pelaku pembuat kebijakan; (3) Mahasiswa
bertanggungjawab sebagai agen of change. Kenapa dikatakan
Pemuda/Mahasiswa Sebagai Agent Of Change karena Pemuda/Mahasiswa
dapat berfungsi sebagai bagian dari masyarakat yang mampu mendorong,
memotivasi, dan mempelopori terjadinya pembaharuan. Selain itu,
Pemuda/Mahasiswa juga sebagai bagian dari Masyarakat yang dinilai
memiliki intlektual dan memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan
dengan Masyarakat pada umumnya karena lingkungan yang
berbeda.Sedangkan agent dapat diterjemahkan sebagai perantara atau

xxvii
perwakilan dari suatu Institusi/Lembaga. Sebagai Agent Of Change dapat
dikatakan pula sebagai actor perantara atau perwakilan dari proses
perubahan pada Masayarakat kearah yang lebih baik.
Saat ini sebagian besar Mahasiswa hanya bergerak pada peran
provokator saja, yang cenderung sudah tidak terlalu membuat perubahan
yang berarti. Banyaknya aksi yang dipelopori oleh mahasiswa ternyata
tidaklah membawa sebuah perubahan signifikan, bahkan terkesan arogan
dan tidak menyentuh pada aspek yang lebih substansi. Apa yang salah
dengan hal tersebut. Tanggung jawab mahasiswa sebagai obat bagi
masyarakat pun terlaksana hanya ketika ada program dari rektorat seperti
Kuliah Kerja Mahasiswa, sisanya adalah kesibukan mahasiswa sendiri
tanpa sebuah tujuan yang berarti. Mahasiswa sebagai perantara program
pemerintah juga wajib dipertanyakan. Selain dari kebijakan pemerintah
yang tidak mendukung hal tersebut, ini juga disebabkan dari nilai tawar
mahasiswa sendiri yang tidak pernah naik dalam segi kebutuhan
pemerintah, sehingga wajar kita akan menjadi seperti mati di lumbung
sendiri. Jadilah mahasiswa yang dapat membangun karakter dan moral
bangsanya, mendukung pemimpinnya namun juga ikut mengawasi.
Tanggung jawab mahasiswa cukuplah besar karena mereka lah para
pemimpin masa depan bangsa nya.

E. Sejarah Pergerakan Mahasiswa

Gerakan mahasiswa telah memberika sumbangsih yang luar biasa


terhadap perubahan sosial yang ada di lndonesia. Sejarah mencatat
gerakan mahasiswa bergerak secara dinamis dengan pasang surutnya.
Gerakan mahasiswa mengalami puncak kejayaan diera 98 dengan
penumbangan rezim orde baru. Pasca reformasi, gerakan mahasiswa
mengalami beberapa perubahan. Sesuai dengan perkembangan usianya
yang secara emosional sedang bergejolak menuju kematangan dan
berperoses menemukan jati dirinya. Orientasi pada nilai-nilai ideal dan

xxviii
kebenaran membuat mahasiswa peka dan peduli terhdap persoalan-
persoalan di lingkungan terutama yang menyangkut bentuk-bentuk
pelanggaran dan penyelewengan.
Kajian tentang dinamika pergerakan mahasiswa merupakan suatu
kajian yang terus bergulir dari masa ke masa. Kenyataan dari perspektif
sejarah maupun dalam konteks realita bahwa dinamika pergerakan
mahasiswa telah memberikan fenomena yang berlangsung terus-menerus
seolah tidak berujung. Tidak bisa dipungkiri mahasiswa adalah elemen
pembaru yang membawa perubahan pada sebuah bangsa. Di Prancis,
misalnya, pergerakan mahasiswa yang terkenal dengan “revolusi
mahasiswa” hampir saja menumbangkan Jendral De Gaulle. Meskipun
tertolong “revolusi” yang gagal, tapi gerakan mahasiswa di Prancis ini
merupakan gerakan politik mahasiswa yang pertama yang berhasil
menebarkan wacana rentang kebebasan dan demokrasi. Bersama dengan
kelompok buruh radikal, mahasiswa Prancis melakukan demonstrasi
besar-besaran untuk menumbangkan pemerintahan Jendral De Gaulle yang
paling disegani oleh Eropa. Meskipun gagal “revolusi mahasiswa” yang
berlangsung pada bulan Mei 1968 ciri-ciri wacana idealistik revolusioner
berupa radikalisme gerakan. Ada jumlah faktor yang menyebabkan
gagalnya gerakan bahasiswa bulai Mei 1968, empat diantaranya yang
paling penting yaitu : (1) adanya kepercayaan bahwa Jenderal De Gaulle
tidak dapat digulingkan membuat tidak seorang pun yang merencanakan
menggulingkan Jenderal De Gaulle; (2) Partai Komunis yang diharapkan
dapat memetik keuntungan dari kekacauan itu tidak sedang berada dalam
kondisi alamiahnya yang revolusioner, sehingga tidak berusaha kekuasaan;
(3) rencana pergerakan dilumpuhkan tekanan-tekanan personal yang
berlangsung di bawah hubungan-hubungan personal dan persaingan-
persaingan doktrinal; (4) para intelektual, mahasiswa, buruh dan
profesional sebagian besar memiliki amabisi-ambisi yang seluruhnya
reformis.

xxix
Dikatakan gerakan mahasiswa ekstra perlementer, karena gerakan
mahasiswa ini merupakah aktivitas / gerakan yang diselengarakan oleh
mahasiswa diluar institusi parlemen/ institusi negara untuk memberikan
bantuan dan pembelaan (advokasi) terhadap kelompok/masyarakat yang
dirugikan atas pelaksanaan kebijakan penguasaan yang dirasa tidak
memihak kepada kepentingan masyarakat. Gerakan mahasiswa ekstra
parlementer yang dilakukan merupakan gerakan yang strategis, karena dri
segi pendidikan formalnya, mahasiswa ada pada jenjang terakhir.oleh
karena itu mahasiswa memiliki komitmen untuk memperjuangkan
kebenaran itu. Sehingga apabila ada suatu yang tidak benar, mahasiswa
akan fokus untuk memperbaikinya. Pedekatan mahasiswa adalah
pendekatan yang ideal, gerakan yang ditunjukkan untuk kebenaran ,
keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Idealisme mahasiswa akan terusik
apabila terdapat “penyimpangan” pada masyarakat. Itulah sebabnya
mahasiswa disebut sebabagi agent of change (agen perubahan) dan agent
of control (agen pengawasan) terhadap apa-apa yang dianggap
ketidakadilan, penindasan dan diskriminasi terhadap kehidupan sosial
kemasyarakatan.
Gerakan mahasiswa seharusnya senantiasa menggunakan asas
kebenaran politik dan mengungkapan kebenaran publik sekaligus. Ada
pula yang terkooptasi oleh kepentingan politik sesaat ataupun berafiliasi
kepada partai yang sudah ada , sehingga pola pergerakan dan isu yang
dibangun sudah tereduksi oleh kepentingan golongannya.ini merupakan
gejala kemunduran gerakan mahasiswa, karena stigma yang telah
dikenakan kepada mahasiswa sebagai gerakan yang independen dan
mengedepankan kepentingan rakyat, bukan golongannya.
Budi Utomo (1908), terdapat gerakan mahasiswa bernama Boedi
Oetomo. Boedi Oetomo adalah wadah perjuangan yang pertama kali
memiliki struktur pengorganisasian modern, bertujuan untuk menjamin
kehidupan bangsa yang terhormat. Gerakan ini didirikan di Jakarta, 20 Mei
1908 oleh para pemuda STOVIA atau sekolah dokter di Jawa. Pada

xxx
kongres pertama, 5 Oktober 1908 di Yogyakarta, ditetapkan tujuan
perkumpulan yaitu untuk kemajuan selaras buat negeri dan bangsa,
terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan
dagang, teknik dan industri, serta kebudayaan. Fokus utama dari BU
adalah pengembangan generasi muda di bidang sosial, pendidikan,
pengajaran, dan kebudayaan. Sejak saat itu, Budi Utomo mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Tercatat akhir tahun 1909, BU telah
memiliki sebanyak 40 cabang dengan kurang lebih 10.000 anggota.
Kelompok Studi Indonesia (1928) Pada pertengahan 1923,
segerombolan mahasiswa yang bergabung dalam PI merasa kecewa
dengan perkembangan kekuatan perjuangan Indonesia. Untuk mengatasi
kekecewaan tersebut, pada 29 Oktober 1924 dibentuk Kelompok Studi
Indonesia oleh Soetomo di Surabaya. Kelompok Studi Umum Kemudian,
kelompok kedua dibentuk di Bandung oleh Soekarno pada 11 Juli 1925.
Kelompok ini direalisasikan oleh para nasionalis dan mahasiswa Sekolah
Tinggi Teknik di Bandung.
Pada pertengahan tahun 1923, sejumlah mahasiswa yang begabung
dalam lndonesische Vereeniging kembali ke tanah air Di Hindia Belanda
diubah namanya menjadi Perhimpoenan lndonesia.sebagai upaya untuk
merekatkan berbagai wadah perjuangan yang bercorak kebangsaan maka
didirikanlah perhimpunan Pelajar-pelajar lndonesia (PPPI) pada tahun
1962. Setelah pembentukan Kelompok Studi Surabaya dan Bandung,
disusul kemudian pembentukan PPPI pada September 1926 oleh para
mahasiswa Sekolah Tinggi Humum di Jakarta dan Sekolah Tinggi Teknik
di Bandung. PPPI adalah organisasi yang menghimpun seluruh elemen
gerakan mahasiswa yang bersifat kebangsaan.PPPI dibentuk ketika belum
ada prototipe organisasi menghimpun seluruh elemen organisasi kaum
terpelajar yang bersifat kebangsaan, sehingga PPPI dapat dikatakan
sebagai organisasi kebangsaan pertama yhang bersifat kebangsaan. PPPI
kemudian melaksanakan Kongres Pemuda I yang berlangsung pada bulan
Mei 1926. Dalam kongres ini kaum terpelajar berusaha meletakkan dasar

xxxi
komitmen untuk menyisihkan perbedaan-perbedaan primordial diantara
mereka dan menciptakan kesatuan bangsa.
Sumpah Pemuda Dari kebangkitan semangat perjuangan pemuda
Indonesia, muncullah generasi baru pemuda Indonesia yang memunculkan
Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Sumpah pemuda dicetus melalui
Kongres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada 26 hingga 28
Oktober 1928, dimotori oleh PPPI. Tujuan dari Sumpah Pemuda sendiri
adalah untuk membangkitkan rasa nasionalisme bangsa Indonesia. Isi
Sumpah Pemuda adalah: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku
bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kami putra dan putri
Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra
dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) Akibat pengaruh sikap
penguasa Belanda yang liberal, muncul kebutuhan baru untuk menjadi
partai politik, terutama dengan tujuan untuk memperoleh basis massa yang
luas. Oleh sebab itu, dibentuklah Perserikatan Nasional Indonesia (PNI)
pada 4 Juli 1927 oleh Soekarno. Tujuan dari PNI adalah untuk mencapai
Indonesia merdeka dengan menjalankan politik non-koperasi terhadap
pemerintahan Belanda. PNI sendiri dibentuk berdasar pada gagasan untuk
tidak bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda.

F. Hakikat Dan Urgensi Organisasi

Organisasi sangat penting terkhusus kepada mahasiswa,


bahwasannya organisasi adalah suatu wadah dalam rangka pembentuk
mental, gaya kepemimpinan, serta karakter seseorang. Bukan hanya itu
didalam suatu organisasi nantinya kita akan diperhadapkan dengan
beberapa masalah yang merupakan bagian dari dinamika organisasi itu
sendiri. Menurut G.R. Terry, Organisasi adalah berasal dari kata organism
yaitu suatu struktur dengan bagian-bagian yang demikian dintegrasi
hingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan

xxxii
mereka dengan keseluruhan orang terdiri dua bagian pokok yaitu bagian-
bagian dan hubungan-hubungan. Yakin saja di dalam sebuah organisasi
ada yang namanya seleseksi alam dan tak jarang banyak mahasiswa yang
tdk dapat bertahan melawan rintangan tersebut. Akan tetapi nahkoda yang
hebat tidak terlahir dari ombak laut yang tenang begitu pun dengan sebuah
organisasi, mahasiswa akan ditempa sedemikian rupa agar kelak ketika
sudah mendapat gelar sarjana nantinya tidak tiggal dirumah dan meratapi
nasibnya. Hakikat ialah intisari atau dasar sementara urgensi ialah
keharusan yang mendesak. Hakikat dalam Kamus Besar Bahasa lndonesia
(KBBI), Hakikat memiliki dua definisi, yaitu (1) definisi berarti : intisari
atau dasar, contoh : dia yang menanamkan “hakikat” ajaran lslam di
hatiku; (2) definisi berarti : kenyataan yang sebenarnya (sesungguhnya),
contoh : pada “hakikat”nya mereka orang baik-baik. Kata Hakikat
(Haqiqat) merupakan kata benda yang berasal dari bahasa arab yaitu kata
“Al-Haqq”, dalam bahasa lndonesia menjadi kata pokok yaitu kata “hak”
yang berarti milik (ke-punyaan), keberadaan atau benar-benar ada,
sedangkan etimologi Hakikat berarti inti sesuatu, puncak atau sumber dari
segala sesuatu.
Julukan maha-siswa digambarkan sebagai Siswa yang Agung,
generasi yang cerdas dan berwawasan luas. Keberadaan mahasiswa sangat
menentukan kemajuan bangsa, karena mereka dianggap sebagai calon
pemimpin bangsa yang akan menentukan corak hidup bangsa dan negara
pada masa mendatang. Lahirnya organisasi akibat adanya tujuan yang
ingin hendak dicapai oleh pihak tertentu karena melihat adanya urgensi
dari keberadaaan organisasi. Organisasi tidak hanya dibutuhkan pada
lingkup yang kecil tetapi juga pada lingkup yang besar terlihat dari motif
didirikannya organisasi. Organisasi yang kita ketahui bersama juga
memiliki tingkatan tertentu tergantung pada tujuan dan objek dari
organisasi tersebut. Contoh dari organisasi yaitu organisasi rumah tangga,
organisasi perusahaan, organisasi kemasyarakatan, organisasi kelompok
tertentu, organisasi kesamaan keyakinan, organisasi kenegaraan, dan lain-

xxxiii
lain. Fakta menyebutkan bahwa salah bukti manfaat organisasi
kemahasiswaan, adalah saat mahasiswa mengikuti Kuliah Kerja Nyata
(KKN). Bagi mahasiswa aktivis organisasi, akan menjadi motor penggerak
dalam merencanakan dan melaksanakan prgram-program KKN.
Sebaliknya bagi mahasiswa yang tidak pernah organisasi, akan merasa
kebingungan dan beban psikologis karena mereka tidak mampu
bersosialisasi dengan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan KKN sering
memunculkan problem dari mahasiswa yang tidak biasa mengikuti
organisasi. Kegiatan KKN menjadi sebuah beban yang berat, karena harus
melakukan pengabdian yang nyata di masyarakat pedesaan yang masih
asing baginya, mereka akan menghadapi berbagai masalah, terutama
penyesuaian diri dan keterampilan berkomunisasi dengan masyarakat.
Belajar lewat KKN. KKN sebagai bagian dari program intrakurikuler
sebuah perguruan tinggi, secara umum mempunyai tujuan dan nilai
manfaat yang diperoleh dari berbagai komponen. Tujuan dan manfaat bagi
mahasiswa di antaranya adalah; Pertama; menumbuhkan empati dan
kepedulian mahasiswa sebagai calon sarjana terhadap problematika
kehidupan masyarakat di desa. Kedua; membentuk sikap mental calon
sarjana yang mampu menghayati permasalahan yang dihadapi masyarakat
dan belajar memecahkan permasalahan secara pragmatis dan
interdisipliner. Ketiga; menanamkan nilai kepribadian calon sarjana, yang
meliputi nasionalisme dan jiwa pancasila, keuletan yang di dasarkan pada
etos kerja dan tanggung jawab, serta kemandirian, kepemimpinan, dan
kewirausahaan.Dengan gambaraan tersebut, harapan kepada mahasiswa
agar mempunyai keutuhan kepribadian degan bekal pengetahuan yang
luas, sangat perlu ditunjang dengan keterampilan dan sikap mental
kepemimpnan yang handal. Organisasi di kampus menjadi bagian penting
untuk diikuti mahasiswa, sebagai bekal terjun di masyarakat baik waktu
KKN maupun secara nyata hidup di masyarakat.
Secara terminologi organisasi adalah kumpulan dua orang atau
lebih yang memiliki tujuan tertentu. Tujuan organisasi sebagai pengarah

xxxiv
dari sebuah organisasi karena organisasi tanpa tujuan itu hanya
menghamburkan-hamburkan uang. Perbedaan organisasi formal dan non
formal yakni : (1) organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau
lebih yang mengikat diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta
dengan hubungan kerja yang rasional, dibentuk atau disusun secara resmi,
memiliki struktur yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan
yang ditetapkan secara jelas; (2) organisasi non formal adalah kerjasama
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak terstruktur namun
memiliki tujuan yang sama dan tidak disadari. organisasi non formal
adalah suatu bentuk kegiatan yang dikerjakan dengan sengaja dan
sistematis dengan menyesuaikan kebutuhan yang ada dilingkungan
ataupun masyarakat sekitarnya, atau disebut juga dengan satuan kerja yang
tidak resmi. Jadi kegiatan non formal ini lebih responsive terhadap
kehidupan masyarakat, secara umum dapat dikatakan bahwa kegiatan /
organisasi non formal ini bertujuan untuk mengembangkan social dan
ekonomi baik di kota maupun di desa. Serta membangun rasa memiliki
oleh masyarakat, membantu, mendorong, mengembangkan sikap inovasi
sekolah dalam melaksanakan tugas pendidikan.
Organisasi adalah sistem kegiatan kerjasama (cooperative
activities) dari dua orang atau lebih (Chester Bernard). Organisasi adalah
struktur antar hubungan pribadi yang berdasarkan atas wewenang formal
dan kebiasaan-kebiasaan di dalam suatu system adminstrasi (Dwight
Waldo). Organisasi adalah berasal dari kata organism yaitu suatu struktur
dengan bagian-bagian yang demikian dintegrasi hingga hubungan mereka
satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan
orang terdiri dua bagian pokok yaitu bagian-bagian dan hubungan-
hubungan (G.R. Terry). Jadi Organisasi adalah wadah serta proses
kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Kader adalah orang yang akan dipersiapkan untuk melanjutkan
kepengurusan dalam suatu organisasi di masa kan datang. Kontinuitas
organisasi dapat dilihat dari seberapa besar usaha organisasi untuk

xxxv
menghasilkan kader-kader yang berkualitas. Dengan adanya kader maka
tongkat estafet kepemimpinan dari suatu organisasi dapat terbina dengan
baik . Aset dari suatu organisasi terletak pada kualitas dan kuantitas kader.
Tidak dapat dipungkiri organisasi mahasiswa bukan berorientasi pada
profit tetapi berorientasi pada nilai-nilai sosial. Artinya orb mahasiswa
tidak dapat dijadikan sebagai mata pencaharian tapi dapat dijadikan
sebagai sumber nilai-nilai pembelajaran. Hal ini seharusnya sudah ada
dari kader dalam organisasi mahasiswa. Artinya nilai juang dan
pemahaman yang tinggi dari kader sangat dibutuhkan sehingga dimasa
pergantian kepemimpinan, kader tersebut tetap memiliki nilai juang yang
tinggi tanpa pamrih. Nilai-nilai organisasi mahasiswa harus sudah sejak
dini ditanamkan kepada kader sewaktu memasuki dunia kampus sehingga
kader dapat tetap meneruskan nilai-nilai organisasi tersebut tanpa
menghambat kreativitas dari kader. Dengan adanya nilai-nilai ini akan
menjadikan pembentukan pola pikir dalam diri setiap kader bahwa nilai
tersebut merupakan alasan dari keberadaan suatu organisasi. Pentingnya
Organisasi Mahasiswa Pengembangan Diri yakni : (1) Manfaat Organisasi,
meningkatkan wawasan melatih kemampuan menyusun program ajang
latihan dunia kerja sesungguhnya meningkatkan kemampuan
berkomunikasi memperluas jaringan (Networking) kerja dan cara melatih
kepemimpinan; (2) Belajar Mengatur Waktu. Tips dalam Berorganisasi,
lihat visi dan misi organisasi, pelajari jenis kegiatan organisasi, pelajari
bidang-bidang yang ada dalam organisasi tersebut, tunaikan kewajiban,j
aga komitmen dan konsistensi, bertanggung jawab dan amanah
Bagian-bagian dalam organisasi yakni memiliki (1) Administrasi
Sondang P Siagian Administrasi adalah proses kerja sama antar dua orang
atau lebih atas dasar rasionalitas untuk mencapai suatu tujuan. (2)
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur, sumberdaya manusia dan
sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan. (3) Leadership adalah Dalam kepemimpinan tentu ada seorang
pemimpin yang bertugas untuk menjalankan semua kegiatan dalam

xxxvi
pengaturan sebuah organisasi atau perusahaan. Istilah Leadership
berkaitan dengan kecakapan, sikap, keterampilan dan pengaruh seseorang
terhadap apa yang ia pimpin. Sebenarnya, setiap orang sendiri memiliki
jiwa kepemimpinan, namun seberapa besar pengaruhnya bisa
menjadikannya sebagai seorang pemimpin. Dalam kata Leadership
terdapat kata leader yang berarti pemimpin. Leadership mencakup
kemampuan seseorang yang memiliki jiwa untuk memimpin sebuah
organisasi tertentu. Seperti kita ketahui, dalam sebuah organisasi tentu
membutuhkan peran seorang pemimpin. Nah, disinilah peran Leadership
atau kepemimpinan yang harus dimiliki oleh pemimpin tersebut. Dimana,
pemimpin harus memiliki kualifikasi jiwa kepemimpinan yang mampu
mempengaruhi orang lain dalam melakukan aktivitas atau kegiatan yang
berkaitan dengan tujuan terbentuknya sebuah organisasi tertentu.
Unsur-unsur dalam organisasi yaitu : (1) Man, adalah unsur utama
pembentuk organisasi yang disebut sebagai personil atau anggota yang
menurut fungsi dan tingkatannya terdiri atas unsur pimpinan
(administrator) sebagai pemimpin tertinggi organisasi, para manajer
pemimpin unit tertentu suatu kerja sesuai fungsinya dan para pekerja
(workers). Setiap hal tersebut merupakan kekuatan organisasi. (2) Kerja
Sama, adalah unsur organisasi dimana setiap anggota atau personil
melakukan perbuatan secara bersama-sama untuk tujuan bersama. (3)
Tujuan Bersama, adalah Sasaran yang ingin dicapai/ diharapkan baik dari
prosedur, program, pola atau titik akhir dari pekerjaan organisasi tersebut.
(4) Peralatan (Equipment), adalah sarana dan prasarana yang berupa
kelengkapan dari organisasi tersebut baik itu berupa bangunan (gedung,
kantor), materi, uang, dan kelengkapan lainnya. (5) Lingkungan
(Environment), adalah unsur organisasi yang juga memiliki pengaruh.
Faktor tersebut adalah ekonomi, sosial budaya, strategi, kebijaksanaan.
anggaran, dan peraturan yang telah ditetapkan. (6) Kekayaan Alam, yang
termasuk dengan kekayaan alam adalah air, cuaca, keadaan iklim, flora
dan fauna. (7) Kerangka/Kontruksi Mental Organisasi, adalah landasan

xxxvii
dari organisasi yang berada pada visi organisasi tersebut dibuat. Ciri-ciri
organisasi yakni : (1) Memiki tujuan dan sasaran; (2) Memiliki komponen
yaitu atasan dan bawahan; (3) Adanya kerja sama yang terstruktur; (4)
Memiliki pendegelasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas; (5)
Memiliki keterikatakan format dan tatat tertip yang harus ditaati

G. Pengenalan Lembaga Mahasiswa

Lembaga kemahasiswaan merupakan wadah bagi mahasiswa untuk


mengembangkan kapasitas kemahasiswaannya berupa aspirasi, inisiasi,
atau gagasan-gagasan positif dan kreatif melalui berbagai kegiatan yang
relavan dengan tujuan pendidikan nasional serta visi dan misi institut
perguruan tinggi itu sendiri. Pengertian organisasi atau lembaga menurut
para ahli : (1) Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan
atasan mengejar tujuan bersama; (2) James D. Mooney mengemukakan
bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama; (3) Chester I Bernard berpendapat bahwa
organisasi adalah merupakahn suatu sistem aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih; (4) Stephen P. Robbins menyatakan
bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan
secara dasar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan
bersama atau sekelompok tujuan. (5) Prof Dr. Sondang P, Siagian,
mendefinisikan ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih
yang bekerja sama serta secara normal terikat dalam rangka pencappaian
suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana dapat
seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seseorang /
sekelompok orang yang disebut dengan bawahan; (6) drs Melayu S.P
Hasibuan mengatakan organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal,
berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam

xxxviii
mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah
saja; (7) Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan organisasi adalah
struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang pemegang posisi yang bekerja secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai tujuan tertentu; (8) James D Mooney berpendapat
bahwa Organization is the form of every human, association for the
assignment of common purpose atau organisasi adalah setiap bentuk
kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama; (9) Chester L Bernard
(1938) mengatakan bahwa organisasi adalah system kerjasama antara dua
orang atau lebih (define organization as a system of cooperative of two or
more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama; (10)
Paul Preston dan Thomas Zimmer mengatakan bahwa organisasi adalah
sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Berdasarkan hasil dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kelembagaan adalah suatu
satu atau dua orang lebih yang mempunyai suatu visi dan misi yang sama
untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas adalah lembaga
perwakilan mahasiswa tingkat fakultas yang menjalankan fungsi legislasi,
fungsi anggaran dan fungsi pengawasan berdasarkan Peraturan Dasar
Keluarga Mahasiswa Universitas (PDKM-U); Lembaga Eksekutif
Mahasiswa (LEM) Fakultas merupakan lembaga pelaksanaan aspirasi
mahasiswa di tingkat fakultas yang mejalankan kebijakan berdasarkan
Peraturan Dasar Keluarga Mahasiswa Universitas (PDKM-U) Ketua
Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas (LEM-F) merupakan degalasi
dari Dewan Perwakilan Mahaiswa Perwakilan (DPM-F) Ketua Lembaga
Eksekutif Mahasiswa menyusun nota pengantar pengajuan yang berisikan
visi dan misi kepengurusan, struktur kepengurusan dan gambaran besar
pelaksaan kerja kepengurusan untuk diajukan dan disetujui oleh Dewan
Perwakilan Mahasiswa fakultas. Ketua Lembaga Eksekutif Mahasiswa
Fakultas memiliki hak perogatif untuk memberhentikan fungsionaris.

xxxix
Himpunan Mahasiswa (HM) Jurusan adalah organisasi divisional
yang bertujuan menampuang aspirasi dan meningkatkan kualitas
mahasiswa dari segi profesionalisme. Himpunan Masiswa Jurusan (HMJ)
menyusun dan mengkonsultasikan program kerja selama satu periode,
diperiksa dan disetujui dalam rapat kerja (LEM). UNIT Kegiatan
Mahasiswa (UKM) adalah kelompok mahasiswa yang terorganisir dan
melakukan aktivitas yang terkonsentrsi dibidangnya.
Multimedia adalah panduan antara multi dan media. Pengertian
Multimedia menurut para ahli : (1) Definisi multimedia adalah
penggunaan komputer untuk menampilkan sebuah informasi yang berupa
hubungan antara teks, audio, vidio dan grafik sehingga pengguna bisa
berinteraksi, bernavigasi, berkomunikasi, dan berkreasi dengan komputer
(Hofstetter, 2001); (2) Definisi multimedia adalah hasil dari gabungan
yang minimalnya terdiri dari sebuah media kontinu dan sebuah media
diskrit. Media kontinu adalah media yang validitas datanya tergantung
pada kondisi waktu, yaitu berupa sara dan vidio. Media diskrit adalah
media yang validitas datanya tidak tergantung kepada kondisi waktu,
yaitu berupa teks dan grafik (Steinmetz, 1995); (3) Definisi multimedia
adalah kombinasi antara teks, gambar, animasi, suara, dan vidio yang
dikirim kepada pengguna melalui sebuah komputer ataupun sebuah alat
elektronik lain dengan teknik manipulasi digital (Vaughan, 2004). Dengan
adanya multimedia maka sebuah informasi bisa disajikan dalam bentuk
yang lebih menarik dan sekaligus dapat mempermudah pengguna dalam
memahami informasi tersebut.
Elemen Multimedia terdiri dari beberapa objek yaitu teks, image,
animasi, audio dan vidio : (1) teks adalah elemen dasar dalam
penyampaian sebuah informasi, dan tentu saja elemen ini harus ada
didalam multimedia. Secara umum ada empat macam teks : teks cetak,
teks hasil scan, teks elektronik dan hypertext.(2) image, informasi akan
lebih menarik jika di ilustrasikan dalam bentuk gambaratau grafik, teks

xl
akan semakin kuat posisinya dengan keberadaan grafik ini. (3) Audio,
keutuhan sebuah multimedia tergantung oleh ada atau tidaknya audio
didalamnya. Audio tersebut bisa berbentuk musik, percakapan atau efek
suara. (4) vidio, dengan adanya vidio informasi menjadi lebih hidup dan
jauh lebih menarik. Vidio dapat mewakili informasi yang tidak dapat
ditampilkan dalam bentuk teks maupun gambar.(5) animasi merupakan
elemen terakhir yang harus ada didalam sebuah multimedia. Animasi
adalah simulasi gearakan yang dihasilkan dengan menayangankan rentetan
frame ke layar (sutopo, 2003). Adobe Flash merupakah sebuah program
yang didesain khusus oleh Adobe dan program standart authoring tool
profesional yang digunakan untuk membuat animasi dan bitmap yang
sangat menarik untuk keperluan pembangunansistus web yanginteraktif
dan dinamis.
Organisasi intra kampus terdiri dari : (1) Eksekutif
Mahasiswa/Badan Eksekutif. Organisasi kemahasiswaan pertama yang
dikenalkan pertama dalam pengenalan kehidupan kampus adalah Eksekutif
Mahasiswa/Badan Eksekutif Mahasiswa. Eksekutif Mahasiswa berada di
bawah naungan rektorat langsung. Jadi organisasi intra kampus ini berada
di level universitas. Sementara itu, Badan Eksekutif berada di level
fakultas. Tugas EM/BEM diantaranya adalah : (a) Menjadi jembatan bagi
mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi kepada pihak atas; (b) Menjadi
agent of change dalam lingkup fakultas ke atas; (c) Mensinergikan seluruh
organisasi mahasiswa; (2) Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) adalah
badan legislatif mahasiswa yang ada di sebuah universitas. Badan
beranggotakan wakil-wakil mahasiswa yang dipilih melalui prosedur yang
telah disepakati. Kamu bisa mengibaratkan DPM ini seperti DPR. Hanya
saja ini lingkupnya di kampus. Jadi DPM memiliki fungsi legislasi
(menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa. Dalam Bentuk produk
perundang-undangan), fungsi pengawasan dan penganggaran (mengawasi
kinerja EM/BEM dan melakukan auditing kinerjanya selama satu periode
kerja), dan fungsi advokasi (menjembatani suara mahasiswa baik itu

xli
keluhan, saran, masukan, hingga kritik kepada pihak berwenang di
kampus); (3) Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Setiap jurusan di
fakultas mempunyai organisasi ini. Namanya Himpunan Mahasiswa
Jurusan (HMJ). Sesuai namanya, organisasi mahasiswa ini hanya berada di
tingkat jurusan atau program studi. Mewadahi mahasiswa satu jurusan.
Menjalankan peranan sebagai tempat mahasiswa saling berhimpun
berdasarkan kesamaan jurusannya; (4) (UKM/LSO) Unit Kegiatan
Mahasiswa atau disingkat UKM merupakan wadah yang menjadi tempat
berhimpunnya mahasiswa dengan kesamaan minat, hobi, kegiatan, dan
kreativitas. Mahasiswa bisa menganggap UKM ini sama halnya dengan
organisasi ekstrakurikuler di sekolah. UKM umumnya organisasi
minat/bakat di level universitas.
Sementara di level fakultas, organisasi mahasiswa disebut LSOM
atau Lembaga Semi Otonom. Perlu diingat, penyebutan ini besar
kemungkinan berbeda di setiap perguruan tinggi. Bedanya UKM dan LSO
adalah UKM berada di bawah naungan rektorat. Anggotanya berasal dari
mahasiswa seluruh fakultas yang ada di kampus tersebut. Sedangkan LSO
lingkupnya hanya di fakultas. Anggotanya adalah mahasiswa fakultas
tersebut. Tidak ada anggota dari fakultas lain.
Baik UKM maupun LSO memiliki banyak jenis, umumnya
dikategorikan seperti ini : (1) UKM Penalaran; (2) UKM Olahraga; (3)
UKM Keagamaan, (4) UKM Seni, (5) UKM Kewirausahaan atau
Kesejahteraan. Beberapa UKM yang umumnya ada di sebuah kampus : (1)
Bidang Penalaran : UKM Penelitian, UKM Lembaga Pers Mahasiswa
EKSPRESI, UKM Radio Magenta FM, UKM Bahasa Asing, UKM
Rekayasa Teknologi RESTEK; (2) Bidang Seni : UKM Musik SICMA
BAND, UKM Unit Studi Sastra dan Teater (UNSTRAT), UKM Keluarga
Mahasiswa Seni Tradisi (KAMASETRA), UKM Vokal/Paduan Suara
Mahasiswa Suara Wardhana, UKM Seni Rupa dan Fotografi. (3) Bidang
Olahraga yakni : UKM Atletik, UKM Bola Voli, UKM Catur, UKM
Hockey, UKM Judo, UKM Karate, UKM Pecinta Alam MADAWIRNA,

xlii
UKM Panahan, UKM Pencak Silat, UKM Renang, UKM Sepak Bola,
UKM Softball & BaseBall, UKM Tenis Lapangan, UKM Tenis Meja,
UKM Tae Kwon Do, UKM Marching Band CDB, UKM Bola Basket,
UKM Bulu Tangkis, UKM Sepak Takraw; (4) Bidang Kesejahteraan yakni
: UKM Koperasi Mahasiswa Kopma UNY, UKM Unit Kegiatan
Kerohanian Islam UKKI, UKM Ikatan Keluarga Mahasiswa Katholik
IKMK, UKM Persekutuan Mahasiswa Kristen PMK, UKM Keluarga
Mahasiswa Hindu Dharma KMHD, UKM Kewirausahaan KWU; (5)
Bidang Khusus yakni : UKM Pramuka Racana W.R. Supratman dan
Racan Fatmawati, UKM Resimen Mahasiswa PASOPATI, UKM Korps
Suka Rela PM KSR-PMI, UKM Kewirausahaan.

xliii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, penulis memiliki beberapa kesimpulan antara
lain sebagai berikut :
1) Pengenalan Jati Diri Mahasiswa : Pengembangan jati diri adalah
kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan
penilaian, yang merupakan semua aspek konsep diri sebagai suatu
kesatuan yang utuh dengan beranjaknya usia di masa dewasa saat ini.
Proses pembentukan jati diri dewasa juga berpengaruh pada
pencapaian diri atas statusnya , dewasa masih sudah mampu berfikir
secara kritis. Pembentukan identitas merupakan tugas utama dalam
pembentukan kepribadian. Seorang mahasiswa yang memiliki
konsep diri biasanya cenderung akan terlihat optimis, percaya diri
dan selalu bersikap lebih positif terhadap segala sesuatu karena
mereka mampu mengontrol dirinya agar tidak mudah terpengaruh
oleh orang lain yang bersifat negatif.
2) Dinamika Kemahasiswaan : Mahasiswa merupakan bagian dari
citivitas akademika di pendidikan tinggi didalamnya memiliki
intelektual yang tidak hanya memiliki kemampuan dalam bidang
akademisi saja tetapi juga intelektual pemikiran dan wawasan yang
harus bisa menjawab permasalan-permasalahan yang terjadi setiap
bagian negeri ini. Dinamika gerakan mahasiswa tidak dapat
dilepaskan dari pola dan karakteristik mahasiswa yang menjadi
pelaku di dalamnya. Mahasiswa sebagai agent of change dan social
control terhadap lingkungan maupun daerah serta negaranya. Agent
of change yang saat ini maupun sebelumnya sangat familier
dikalangan mahasiswa merupakan salah satu sebutan selama ini
sisematkan pada diri setiap mahasiswa.

xliv
3) Pengenalan Potensi Kecerdasan Manusia : Kemampuan berpikir
atau inteligensi diukur dengan secara tes inteligensi. jenis kecerdasan
manusia : (1) Kecerdasan verbal-linguistik berkaitan erat dengan
kata-kata, baik lisan maupun tertulis berserta dengan aturan-
aturannya. Orang dengan kecerdasan verbal-linguistik memiliki
kecakapan verbal yang berkembang dengan baik dan punya
sensitivitas yang baik terhadap suara, makna, dan ritme kata-kata; (2)
Kecerdasan logika matematika berkaitan dengan kemampuan
mengolah angka dan kemahiran menggunakan logika. Orang dengan
kecerdasan logika-matematika memiliki kemampuan untuk berpikir
secara konseptual, dan punya kapasitas untuk membedah pola
numerik dan logika; (3) Kecerdasan visual-spasial berkaitan dengan
kemampuan menangkap warna, arah, dan ruang secara akurat serta
mengubah penangkapannya ke dalam bentuk lain seperti dekorasi,
arsitektur, lukisan, dan patung. Orang dengan kecerdasan spasial-
visual punya kemapuan untuk berpikir dalam rupa gambar dan foto,
untuk memvisualisasikan pikirannya secara abstrak dan akurat; (4)
Kecerdasan gerak-kinestetik berkaitan dengan kemampuan
menggunakan gerak seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan
perasaan, serta keterampilan mempergunakan tangan untuk mencipta
atau mengubah sesuatu. Orang dengan kecerdasan gerak-kinestetik
mampu mengontrol gerak tubuh untuk mengatasi sebuah objek
dengan baik, misalnya pemain bola mengendalikan bolanya; (5)
Kecerdasan musikal berkaitan dengan kemampuan menangkap
bunyi-bunyian, membedakan, menggubah, dan mengekspresikan diri
melalui bunyi-bunyi atau suara-suara yang bernada dan
berirama.orang dengan kecerdasan musikal mampu memproduksi
dan mengapresiasi ritme, pitch, dan timbre; (6) Kecerdasan
intrapersonal berkaitan dengan aspek internal diri seseorang, seperti
perasaan hidup, rentang emosi, kemampuan membedakan ragam
emosi, menandainya, dan menggunakannya untuk memahami dan

xlv
membimbing tingkah laku sendiri. Orang dengan kecerdasan
interpersonal mampu mendeteksi dan merespons sebuah suasana hati
(mood), motivasi, dan keinginan seseorang; (7) Kecerdasan
interpersonal melibatkan kemampuan untuk memahami dan
bekerjasama dengan orang lain, berempati, mengorganisasi
kelompok, berteman, dan bersosialisasi. Orang dengan kecerdasan
interpersonal punya self-awareness dan mendengarkan inner feeling,
nilai diri, keyakinan, dan proses berpikir; (8) Kecerdasan naturalis
berkaitan dengan kemahiran dalam mengenali dan
mengklasifikasikan flora dan fauna, serta hal-hal di alam, serta peka
terhadap alam dan lingkungan; (9) Kecerdasan eksistensial berkaitan
dengan kemampuan seseorang menempatkan diri dalam lingkup
kosmos, memaknai hidup, memaknai kematian, memahami nasib
dunia jasmani dan kejiwaan, dan memaknai pengalaman mendalam
seperti cinta atau kesenian.
4) Tugas Dan Tanggung Jawab Mahasiswa : secara umum tugas dan
tanggung jawab mahasiswa adalah belajar. Mahasiswa sebagai
masyarakat intelektual dan sekaligus sebagai warganegara tentu saja
memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan. Sebab,
idealnya mahasiswa dituntut bukan hanya untuk cerdas dalam
belajar, tetapi lebih dari pada itu juga harus kritis terhadap kenyataan
sosial yang ada. Pada dasarnya, tidak diragukan lagi bahwa tanggung
jawab terhadap kenyataan kehidupan itu juga merupakan bagian dari
tanmggung jawab mahasiswa untuk ikut berpartisipasi dalam
kehidupan bangsa ini.
5) Sejarah Pergerakan Mahasiswa : Gerakan mahasiswa telah
memberika sumbangsih yang luar biasa terhadap perubahan sosial
yang ada di lndonesia, seperti : (1) pada bulan Mei 1968 di Prancis;
(2) Pada 5 Oktober 1908 di Yogyakarta, Kelompok Studi Indonesia
(1928); (3) Pada pertengahan 1923, segerombolan mahasiswa yang
bergabung dalam PI merasa kecewa dengan perkembangan kekuatan

xlvi
perjuangan Indonesia. Untuk mengatasi kekecewaan tersebut, pada
29 Oktober 1924 dibentuk Kelompok Studi Indonesia oleh Soetomo
di Surabaya. Kelompok Studi Umum Kemudian, kelompok kedua
dibentuk di Bandung oleh Soekarno pada 11 Juli 1925; (4) Pada
pertengahan tahun 1923, sejumlah mahasiswa yang begabung dalam
lndonesische Vereeniging kembali ke tanah air Di Hindia Belanda
diubah namanya menjadi Perhimpoenan lndonesia.sebagai upaya
untuk merekatkan berbagai wadah perjuangan yang bercorak
kebangsaan maka didirikanlah perhimpunan Pelajar-pelajar
lndonesia (PPPI) pada tahun 1962.
6) Hakikat Dan Urgensi Organisasi : Hakikat ialah intisari atau dasar
sementara urgensi ialah keharusan yang mendesak, organisasi adalah
kumpulan orang-orang yang melakukan suatu kegiatan untuk
mencapai tujuan bersama sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan. Organisasi sangat penting terkhusus kepada mahasiswa,
bahwasannya organisasi adalah suatu wadah dalam rangka
pembentuk mental, gaya kepemimpinan, serta karakter seseorang.
Bukan hanya itu didalam suatu organisasi nantinya kita akan
diperhadapkan dengan beberapa masalah yang merupakan bagian
dari dinamika organisasi itu sendiri.
7) Pengenalan Lembaga Mahasiswa : kelembagaan adalah suatu satu
atau dua orang lebih yang mempunyai suatu visi dan misi yang sama
untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Lembaga kemahasiswaan
merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kapasitas
kemahasiswaannya berupa aspirasi, inisiasi, atau gagasan-gagasan
positif dan kreatif melalui berbagai kegiatan yang relavan dengan
tujuan pendidikan nasional serta visi dan misi institut perguruan
tinggi itu sendiri seperti, BEM, UKM, HMJ, DPM, LEM-F dll.

xlvii
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan anatara lain ialah nikmati
masa muda-mu sebelum masa tua-mu yang diartikan manfaatkan baik-baik
waktumu sekarang dengan kegiatan yang bermanfaat demi menaikan
derajat martabat keluargamu dan meraih hasil yang dapat membagakan
kedua orang tua-mu. Berkaryalah semaksimal mungkin dimanapun
asalkan tidak mengganggu waktu perkuliahan-mu sebab dalam organisasi
mengajarkan bagaimana dalam menata waktu yang baik. Semoga makalah
ini dapat memotivasi untuk kita semua, terimakasih.

xlviii
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.kompasiana.com/wanitasholehah/
551b0e3c813311c67f9de41e/jati-diri-mahasiswa. Diakses pada 21
November 2021
2. https://torajaprogress.wordpress.com/2017/09/23/jati-diri-mahasiswa/
Diakses pada 21 November 2021
3. https://dosen.ung.ac.id/JumadiTuasikal/home/2020/9/23/membangun-
karakter-mahasiswa-sukses-akademis-dan-organisasi.html. Diakses pada
21 November 2021
4. https://www.kompasiana.com/
nurrafiqsetiawan3211/5ea036c2d541df2f48104632/dinamika-gerakan-
mahasiswa. Diakses pada 21 November 2021
5. https://www.kompasiana.com/fabiof/5662bcdc5c7b61c6074951bc/
potensi-kecerdasan-manusia. Diakses pada 22 November 2021
6. https://mahasiswaindonesia.id/mahasiswa-kemana-peran-dan-fungsinya/.
Diakses pada 22 November 2021
7. http://lpmmotivasi.com/mahasiswa-dan-tanggung-jawab/. Diakses pada 22
November 2021
8. http://bukancendekia.blogspot.com/2011/10/hakikat-dan-urgensi-
organisasi.html. Diakses pada 22 November 2021
9. Bayu R. Gerakan Mahasiswa Pasca Reformasi Dinamika Gerakan
Mahasiswa FISIP Unair Airlangga menurut Aktivis Mahasiswa Dalam
Perspektif Kontruksi Sosial. 2014 s/d 2015;1-17
10. Suroto. Dinamika Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan Berbasis Kearifan
Lokal Dalam Upaya Memperkuat Karakter Unggul Generasi Muda.
2016;6(2):1-7
11. 1Suardi I. Dinamika Organisasi Kemahasiswaan Sebagai Media
Perjuangan Kebangsaan:1-17
12. Askar . Potensi Dan Kekuatan Kecerdasan Pada Manusia (IQ, EQ, SQ)
Dan Kaitannya Dengan Wahyu:1-16
13. Rahayu M. Kecerdasan Manusia.2013:1-6

xlix
14. Gunara T.Kecerdasan Pada Manusia. 2017
15. Putra A. Karakter Kemandirian Dan Tanggung Jawab Mahasiswa
Perantauan Sumatara Selatan Di Surakarta.2017:1-16

Anda mungkin juga menyukai