Anda di halaman 1dari 11

DINAMIKA SERTA TANTANGAN PENDIDIKAN

PANCASILA
Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Pancasila

Disusun oleh :

Nurul Faridah 2311101162

PROGRAM STUI PENDIDIKAN AGAMA ISALAM


FAKULTAS TABIYAH DANA ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJIM MUHAMMAD IDRIS
SAMARINDA
2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu


wa Ta‟ala, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul “Tata Cara Sholat Menurut Imam Syafi’i”. Shalawat serta
salam senantisa juga dihaturkan keharibaan junjungan kita Nabi
Besar Muhammad Shallallahu
„alaihi wasallam, yang selalu menjadi suri tauladan bagi kita semua
untuk selalu meninggikan kalimat Allah dibumi ini.

Penulisan makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi


tugas mata kuliah Hadis Tarbawi dengan tujuan untuk menambah
pengetahuan. Sebab sampai saat ini, dunia pendidikan di negara kita
terus berkembang seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan
dari para pembaca dan dosen pembimbing yang telah sabar dan
talenta dalam membimbing sekaligus mengajarkan kepada penulis
berbagai hal yang belum diketahui.

Pada pembahasan ini tentunya masih jauh dari kata


sempurna. Sehingga, untuk itu mohon maaf apabila usaha penulis
tersebut belum sesuai dengan yang diharapkan serta mohon
sumbang saran dan masukan dari para pembaca demi perbaikan
penulisan makalah pada masa yang akan datang. Mudah-mudahan
apa yang ada di dalam makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua. Aamiin Ya Rabbal „aalamiin

Samarinda, 04 September
2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR.......................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dinamika Pendidikan.......................................................3
B. Pentingnya Dinamika Pendidikan Bagi Mahasiswa...........................3
C. Mempertahankan Identitas Nasionalisme Di Era
Globalisasi..........................................................................................4
D. Dinamika Pancasila Yang Sesuai Dengan
Perkembangan Jaman.......................................................................5
E. Keadaan Dinamika Pendidikan Pengguruan Tinggi...........................6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.........................................................................................7
B. Saran..................................................................................................7
C. Daftar Pustaka....................................................................................8

iii
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dinamika pendidikan di Indonesia mengalami perubahan yang


sangat signifikan. Perkembangan baik maupun buruk dapat dilihat dari
beberapa fenomena pendidikan yang ada. Berbagai perkembangan
tersebut dapat dikaji hasil pendidikan itu sendiri. Salah satu adanya
perkembangan pendidikan dapat ditandai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tanpa disadari membawa dampak yang cukup baik dalam
dunia pendidikan. Dampak yang baik dapat membawa pada perubahan
ditunjukkan dengan pendidikan yang berkualitas. Kualitas pendidikan
dapat membawa pada kesempurnaan pendidikan di Indonesia.
Kesempurnaan pada kualitas pendidikan di Indonesia adalah
dengan memperbaiki dan menambah perangkat pembelajaran.
Tujuannya untuk membentuk warga ataupun peserta didik yang
memiliki lulusan yang baik. Hal ini diperlukan adanya sebuah pendidikan
karakter yag dapat membangun peserta didik. Pembentukan karakter
peserta didik dapat dilakukan di lingkungan manapun, khususnya
sekolah. Hal ini dikarenakan sekolah merupakan tempat saling
berinteraksi dari semua kalangan dengan terikat adanya sebuah
peraturan. Karakter merupakan ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda
atauindividu (Hidayatullah, 2010:13). Karakter pada lingkungan sekolah
terdapat contoh karakter yang dapat diterapkan.
Semua karakter dapat diterapkan dalam lingkungan pendidikan.
Salah satu penerapan karakter peserta didik dalam kelas atau dalam
proses pembalajaran. Hal ini sangat penting untuk membentuk jati diri
peserta didik agar menjadi lebih baik. Baik dalam hasil maupun
prosesnya. Dimaksudkan baik dalam prosesnya adalah pada proses
pembelajaran. Proses pembelajaran membutuhkan beberapa perangkat
pembelajaran, diantaranya silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran,
lembar kegiatan siswa, buku siswa, dan media pembelajaran (Trianto

4
2010: 96-114). Perangkat pembelajaran tersebut harus ada dalam
proses pembelajaran dengan tujuan untuk mendukung hasil
pembelajaran baik dari pengetahuan dan keterampilan peserta didik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan pengertian dinamika Pendidikan?

2. Apa pentingnya dinamika Pendidikan bagi Mahasiswa?

3. Tantangan dalam mempertahan kan identitas nasionalisme di era


Globalisasi?

4. Bagaimana dinamika pancasila yang sesuai dengan perkembangan


zaman?
5. Bagaimana keadaan dinamika pendidikan perguruan tinggi?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulis pada
pembahasan ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian Dinamika.

2. Untuk mengetahui pentingnya dinamika bagi mahasiswa.

3. Untuk mengetahui dinamika apa saja dalam kehidupan.

4. Untuk mengetahui perkembangan dinamika sesuai jaman.

5. Untuk mengetahui keadaan dinamika pendidikan pengguruan tinggi.

5
BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Dinamika Pendidikan

Pada hakekatnya Dinamika Pendidikan diartikan sebagai suatu


proses yang berjalan yang secara kontinu dimana dalam menghadapi
era yang begitu cepatnya perkembangan yang sudah tentu akan
membawa perubahan, namun disisi lain dinamika pendidikan juga sering
merujuk pada ketidakmampuan seseorang dalam menerima pengaruh
era yang begitu cepatnya perkembangan yang sudah tentu
akan membawa perubahan.
Dinamika Pendidikan tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dan
berkembangnya kondisi sosial masyarakat mengikuti kondisi terkini saat
ini. Dimana jumlah penduduk yang besar memberikan potensi yang
sangat signifikan terhadap pertumbuhan sosial di segala bidang.
Ditambah dengan wilayah yang luas. Tentulah bukan suatu hal yang
mudah untuk mewujudkan pemerataan mutu pendidikan yang
berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

B. Pentingnya dinamika Pendidikan bagi Mahasiswa

Secara yuridis, keberadaan Pendidikan Kewarganegaraan untuk


kemahasiswaan cukup kuat, dan sebagai matakuliah yang wajib diikuti
oleh seluruh mahasiswa. Hal itu tampak jelas dalam Pasal 37 Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sesuai
dengan tuntutan dan perubahan masyarakat di era Reformasi, dalam
matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan untuk kemahasiswaan, telah
dilakukan perubahan paradigma menuju paradigma humanistik yang
didasarkan pada asumsi bahwa mahasiswa adalah manusia yang
mempunyai potensi dan karakteristik yang berbeda-beda. Indikasi ke
arah itu tampak dari substansi kajian, strategi, dan evaluasi matakuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang ditawarkan kepada mahasiswa.
Hasil pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (civic education)
sangat penting, artinya bagi penumbuhan budaya demokrasi di
Indonesia. Untuk mencapai tujuan pendidikan kewarganegaraan seperti

6
hal tersebut, sangat dibutuhkan model dan strategi pembelajaran yang
humanistik yang mendasarkan pada asumsi bahwa mahasiswa adalah
manusia yang mempunyai potensi dan karakteristik yang berbeda-beda.
Buku yang ada di tangan pembaca ini, mendukung model dan strategi
pembelajaran. Di sini, mahasiswa diposisikan sebagai subjek,
sementara dosen diposisikan sebagai fasilitator dan mitra dialog
mahasiswa. Materi disusun berdasarkan kebutuhan dasar mahasiswa,
bersifat fleksibel, dinamis, dan fenomenologis sehingga materi tersebut
bersifat kontekstual dan relevan dengan tuntutan dan perubahan
masyarakat lokal, nasional, dan global. Diharapkan dengan demikian,
mahasiswa-sebagai pemuda harapan masa depan bangsa-dapat
mengembangkan negara dan bangsa dengan ide-ide yang
berlandaskan ilmu, wawasan yang luas, serta berdasarkan kepada
nilai-nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.

C. Mempertahankan identitas nasionalisme di era globalisasi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur.


Studi literatur dilakukan untuk memperkuat permasalahan yang dikaji
dan menjadi dasar dalam memberikan pemahaman mengenai identitas
nasional sebagai salah satu determinan pembangunan dan karakter
bangsa. Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu
pada kebudayaan, adat istiadat, serta karakter khas suatu negara.
Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam
simbol-simbol kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih,
Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia, Semboyan Negara yaitu
Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila, Konstitusi
(Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Era digital juga telah
membawa berbagai perubahan yang baik sebagai dampak positif
yang bisa gunakan sebaik-baiknya. Namun dalam waktu yang
bersamaan, era digital juga membawa banyak dampak negatif, sehingga
menjadi tantangan baru dalam kehidupan manusia di era digital ini.
Dengan begitu, upaya ini pastinya dapat mempertahankan identitas dan
integritas nasional. Dengan mengembangkan semangat nasionalisme
dan patriotisme, tentunya akan tumbuh rasa cinta terhadap tanah air

7
yang mana hal tersebut merupakan bentuk upaya mempertahankan
identitas serta integritas nasional. Oleh karena itu sebagai penerus
bangsa harus di lakukan cara-cara untuk mempertahankan
kembali identitas nasional bangsa.

D. Dinamika Pancasila yang sesuai dengan perkembangan zaman

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola pikir dan


cara berfilsafat pancasila pada era kemerdekaan dan masa kini,
perwujudan nilai-nilai pancasila dalam era kemerdekaan dengan masa
kini sampai dengan karakteristik konsep negara yang dipakai. Adapun
metode penelitian yang digunakan penulis ialah Study kepustakaan,
yaitu menelaah sumber-sumber, baik itu buku, artikel, referensi-referensi
yang berkaitan dengan filsafat Pancasila dalam Era Kemerdekaan dan
filsafat pancasila pada masa kini. Berdasarkan hal tersebut Secara
filososfisnya, penetapan Pancasila sebagai filsafat, ideologi, dan dasar
negara di era kemerdekaan ialah bermula dari pola pikir negarawan
tentang pentingnya kemanusiaan yang adil dan beradab. Dan di era
perkembangan zaman saat ini, ideologi negara yang secara filosofisnya
ialah Pancasila, yang bilamana pada masa kemerdekaan
mengedepankan sila kemanusiaan yang adil dan beradab debagai
landasan pencetusan keempat sila lainnya. Maka di era revolusi
industri saat ini sangat diperlukan adanya ideologi terbuka yang mampu
berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara
internal.

E. Keadaan dinamika Pendidikan perguruan tinggi

Pancasila sebagai dasar negara memberikan pengertian bahwa


negara Indonesia adalah Negara Pancasila. Indonesia memiliki
Pancasila sebagai dasar dalam berpikir yang berasal dari kerangka nilai-
nilai filosofis berdasarkan identitas bangsa Indonesia. Untuk
mempertahankan nilai- nilai yang terkandung dalam setiap sila
Pancasila oleh seluruh lapisan kehidupan masyarakat Indonesia, kita
harus melakukan pembudayaan atau pewarisan nilai-nilai Pancasila
secara konsisten demi keberlananjutan kepada generasi penerus

8
bangsa. Pada masa kini cara membudayan dan mewariskannya
berbeda seperti pada masa awal kemerdekaan yang dalam bentuk
pidato-pidato para tokoh bangsa.
Pada zaman sekarang, arus globalisasi memberikan dampak
yang besar bagi warga negara dan kurangnya kesadaran akan
pentingnya nilai- nilai pancasila dalam kehidupan. Tidak hanya itu,
rendahnya pengetahuan tentang nilai-nilai pancasila dalam warga
negara, pelajar dan mahasiswa akan dapat menimbulkan aliran-aliran
akstremisme yang akan berakibat tindakan-tindakan yang tidak sesuai
dengan nilai pancasila atau bisa disebut tindakan-tindakan radikal.
Munculnya ideologi baru seperti liberalis, kapitalis, dan hedonism yang
dibawa oleh pengaruh luar yang sangat bertolak belakang dengan
sideologi kita yakni pancasila.

9
BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan seumur hidup adalah system konseo-konsep yang
menerangkan keseluruhan kegiatan belajar mengajar yang berlangsung
dalam kehidupan manusia. Proses pendidikan seumur hidup berlangsung
secara kontinue, tidak terbatas oleh waktu, dan tidak hanya dilakukan
seorang yang terpelajar tetapi semua lapisan masyarakat bisa
melaksanakannya.

Konsep pendidikan seumur hidup memandang pendididkan sebagai


satu system yang menyeluruh yang di dalamnya terkandung prinsip-
prinsip penggorganiasian untuk pengembangan pendidikan.

Tujuan dari pendidikan seumur hidup adalah mengembangkan


potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya, yakni
seluruh aspek pembaurannya seoptimal mungkin.

B. Saran
Dengan mengetahui tinjauan Dinamika Pendidikan diharapkan
calon pendidik dapat meberikan pengetahuan kepada peserta didik
tentang hokum dasar perkebangan jiwa manusia dan proses pendidikan
autoaktivitas manusia yang terdiri dari motivasi internal dan motivasi
eksternal sehingga tujuan untuk menumbuh kembangkan potensi
kemanusian dapat dilakukan dengan tepat dan benar.

1
0
DAFTAR PUSTAKA

Pendidikan kewarganegaraan M Pd Damri, Fauzi Eka Putra, MI Kom


Prenada Media, 2020
Jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id JURNAL TIPS JURNAL RISET, PENDIDIKAN
DAN ILMU SOSIAL 1 (1), 62-70, 2023
ummaspul.e-journal.id Lidia Rumapea, Tri Girl Simbolon, Yana Sebha
Pasaribu JURNAL EDUKASI NONFORMAL 4 (1), 109-114, 2023
ummaspul.e-journal.id Lidia Rumapea, Tri Girl Simbolon, Yana Sebha
Pasaribu JURNAL EDUKASI NONFORMAL 4 (1), 109-114, 2023

1
1

Anda mungkin juga menyukai