Proposal Skripsi
Oleh:
ANGGRI PUSPITA RINI
20150025
KATA PENGANTAR
Akhir kata penulis sangat berharap sekiranya laporan ini akan bermanfaat bagi
pembaca dan seluruh pihak yang berkepentingan.
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Identifikasi Masalah.....................................................................................4
C. Pembatasan Masalah....................................................................................4
D. Rumusan Masalah........................................................................................4
E. Tujuan Pengembangan.................................................................................5
F. Manfaat Pengembangan...............................................................................5
G. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan.....................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori.................................................................................................7
1. Teori Pengembangan...............................................................................7
2. Penelitian dan Pengembangan.................................................................12
3. Sumber Belajar........................................................................................13
4. Modul Ajar..............................................................................................15
5. Permintaan dan Penawaran.....................................................................16
B. Kajian Penelitian yang Relevan...................................................................22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan..................................................................................25
B. Prosedur Pengembangan..............................................................................26
C. Desain Produk yang Dikembangkan............................................................29
1. Desain Produk.........................................................................................29
2. Subjek Uji Produk...................................................................................29
3. Teknik Pengumpulan Data......................................................................29
4. Instrumen Penelitian................................................................................30
5. Teknik Analisis Data...............................................................................31
DAFTAR PUSTAKA
iv
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
pada kurikulum ini dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya ialah
pengembangan sumber belajar. Tentu seluruh upaya ini, bertujuan agar capaian
tujuan pembelajaran Permintaan dan Penawaran tercapai maksimal bukan hanya
pada ranah kognitif saja. Idealnya kondisi pembelajaran Permintaan dan
Penawaran pada kurikulum merdeka ini sejalan dengan harapan kurikulum
sebelumnya yaitu kurikulum 2013. Idealnya pembelajaran Permintaan dan
Penawaran dengan pembentukan karakter dan penguatan kognitif, tidak
berbanding lurus dengan fakta yang ada di lapangan. Pembelajaran Permintaan
dan Penawaran yang ada masih menunjukkan pembelajaran yang masih
menekankan pembentukan kemampuan kognitif saja, tanpa diikuti dengan
penanaman nilai-nilai karakter, mandiri, serta berperilaku sesuai nilai Pancasila.
SMA Negeri 3 Bandar Lampung merupakan salah satu sekolah Negeri
yang sudah lama berdiri di Kota Bandar Lampung tepatnya di daerah Durian
Payung dan sekolah tersebut telah banyak meluluskan peserta didiknya. Tentu saja
dalam perjalanannya SMA Negeri 3 Bandar Lampung melalui beberapa tahapan
dalam perubahan kurikulum, pada saat ini dalam proses pembelajaran
menggunakan kurikulum merdeka dimana kurikulum tersebut memberikan
kebebasan guru dalam mengembangkan sumber belajar yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik. Berdasarkan Pra-penelitian disekolah tersebut
diketahui bahwa selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung di SMA Negeri 3
Bandar Lampung pada Pelajaran Permintaan dan Penawaran ditemukan masih
minimnya penggunakan sumber belajar. Adapun sumber belajar yang digunakan
di kelas X.4SMA Negeri 3 Bandar Lampung selama ini hanya menggunakan buku
teks (Buku Paket), buku paket yang digunakan oleh guru di sekolah hanya berisi
latihan soal dan materi-materi ekonomi. Buku paket yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran diarasa belum memuat langkah-langkah yang melatih
peserta didik untuk mampu merumuskan masalah, berhipotesis, menganalisis,
mengamati, dan membuat kesimpulan. Hal ini tentu membuat peserta didik
kesulitan dalam mengembangkan kemampuannya dalam berfikir untuk
memecahkan masalah yang sedang dipelajari.
5
Tabel 1.1
Hasil Belajar Sumatif Tengah Semester
Mata Pelajaran Ekonomi Pada Peserta Didik Kelas X.4 Semester Ganjil
SMA Negeri 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2023/2024
Dari hasil tabel diatas diketahui bahwa peserta didik kelas X.4 SMA Negeri 3
Bandar Lampung yang berjumlah 35 orang peserta didik. Dimana 10 orang
peserta didik yang nilainya diatas KKM dan hasil belajar dengan tuntas dengan
presentase (34%). Sedangkan 25 orang peserta didik lainnya nilainya dibawah
KKM dan hasil belajarnya masih belum tuntas dengan presentase (66%).
Sedangkan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dikelas X SMA Negeri 3
Bandar Lampung adalah 75.
Modul ajar bernuansa profil pelajar Pancasila dipilih sebagai acuan
mengingat Permintaan dan Penawaran sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari
peserta didik. Penggunaan Modul ajar bernuansa profil Pelajar Pancasila dengan
harapan dapat melibatkan peserta didik secara aktif untuk membangun
pengetahuan dan mengaitkan konsep yang dipelajari dengan kehidupan nyata,
serta memotivasi peserta didik untuk menghubungkan antara pengetahuan dan
penerapannya dalam kehidupan mereka.
Modul adalah seperangkat bahan ajar yang disajikan secara sistematis
sehingga penggunaannya dapat belajar dengan atau tanpa seseorang
fasilitator/guru. Pembelajaran dengan modul merupakan metode yang efektif dan
sesuai digunakan dalam bidang pendidikan pada saat ini guna memnuhi
kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran. Modul ajar yang digunakan
harus memenuhi kebutuhan peserta didik dan standar kompetensi yang berlaku di
sekolah.Kondisi ini tentu mempengaruhi penguasaan peserta didik khususnya
pada materi pemintaan dan penawaran.Alasan inilah yang mendorong
diadakannya penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Modul Ajar
Pada Materi Permintaan dan Penawaran Kelas X SMA Negeri 3 Bandar
Lampung”.
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan pembatasan masalah diatas,peneliti
merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana langkah dalam proses pengembangan modul ajar pada materi
permintaan dan penawarran?
2. Bagaimanakelayakan modul ajar yang dikembangkan pada materi
permintaan dan penawaran?
3. Bagaimana keefektifan modul ajar yang dikembangkan pada materi
permintaan dan penawaran ?
E. Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui langkah dalam proses pengembangan modul ajar pada
materi permintaan dan penawaran.
2. Untuk mengetahui kelayakan modul ajar yang digunakan pada materi
permintaan dan penawaran.
8
F. Manfaat Pengembangan
Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan tentang pengembangan modul ajar pada materi
permintaan dan penawaran.
b. Sumber informasi untuk penelitian sejenis yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
1) Sebagai modul ajar alternatif dalam proses pembelajaran ekonomi
materi permintaan dan penawaran.
2) Lebih mempermudah guru dalam proses pembelajaran disekolah..
c. Bagi Sekolah
1) Dapat memberikan informasi dan masukan kepada pihak sekolah
dalam untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran.
2) Dapat menambah alternatif dari sumber belajar dari ekonomi
khususnya pada materi permintaan dan penawaran.
d. Bagi peneliti
9
1. Pada bagian cover memuat judul, materi pokok, mata pelajaran dan kelas.
2. Kata pengantar, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan tujuan
pembelajaran sebagai pengenalan materi yang akan dipelajari.
3. Modul ajar yang digunakan sesuai dengan kurikulum atau standar
pembelajaran yang berlaku.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1.Teori Pengembangan
a. Model Dick & Carey
Model prosedural Dick & Carey merupakan model penelitian yang
menyarankan agar penerapan prinsip desain pengembangan disesuai- kan dengan
langkah-langkah yang harus ditempuh secara berurutan. Dapat diartikan juga
sebagai model penelitian yang berorientasi pada pemaparan tahapan penelitian
secara deskriptif.Secara umum, tahapan dalam model ini terdiri dari tiga bagian
pokok. Pertama, tahapan prapengembangan yang berupa instructional event.
Kedua, tahapan pengembangan yang berupa types of learning outcomes. Ketiga,
tahapan pascapengembangan yang berupa kondisi internal.
Adapun secara khusus, model ini memiliki sepuluh langkah prose- dural.
Setiap langkah dalam komponen penelitian dan pengembangan model ini
dependen. Proses langkah evaluasi akan menentukan bentuk revisi atau perbaikan
instruksional pada langkah pengembangan berikutnya. Langkah tersebut yaitu
sebagai berikut.
1). Analisis kebutuhan dan tujuan
Kegiatan analisis kebutuhan dilakukan untuk menentukan tujuan program atau
produk yang akan dikembangkan. Kegiatan ini dilakukan peneliti dalam rangka
mengidentifikasi kebutuhan prioritas yang perlu untuk segera dibenahi.
2). Melakukan analisis instruksional
Apabila yang dipilih merupakan latar pembelajaran, langkah pengembang
berikutnya yaitu melakukan analisis pembelajaran. Di dalamnya mencakup
keterampilan, proses, prosedur, dan tugas- tugas belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran.Selanjutnya diungkapkan dalam rancangan produk atau desain
yang ingin dikembangkan. Hal ini menjadi spesifikasi suatu produk atau desain
yang akan dikembangkan lebih lanjut dan memiliki kekhasan tersendiri.
11
b. Model ASSURE
ASSURE merupakan singkatan dari analyze, state, select, utilize, require,
dan evaluate. Model pengembangan ini dipelopori oleh Sharon E. Smaldino,
Robert Heinich, Michael Molenda, dan James D. Russell. Secara khusus, model
ini diformulasikan untuk kegiatan pembelajaran atau berorientasi kelas.
Model ASSURE merupakan sebuah prosedur panduan untuk mendesain
perencanaan dan bimbingan pembelajaran yang meng ombinasikan antara materi,
metode, dan media. Selain memberikan materi pembelajaran, pendidik juga harus
menyertakan metode yang akan digunakan dalam proses penjadikan peserta didi
belajar ya dibutuhkan. Model lini akan menjadikan peserta didik menjadi lebih
aktif dan kegiatan belajarnya menjadi lebih efektif.
1) Analyze learner (menganalisis peserta didik)
Dalam tahap pertama ini yang dianalisis ialah peserta didik. Pendidik
harus bisa mengetahui karakteristik dari peserta didik yang bertu- juan
13
hasil belajar peserta didik. Tujuannya agar peserta didik dapat memperoleh
gambaran yang lengkap tentang kualitas sebuah program pembelajaran.
c. Model ADDIE
ADDIE merupakan singkatan dari analyze, design, develop, implement,
dan evaluate. Teori ini muncul tahun 1967 yang dikembangkan oleh Robert A.
Reiser dan Michael Molenda. Salah satu fungsi ADDIE yaitu menjadi pedoman
dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang lebih
efektif, dinamis, dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.Model
pengembangan ADDIE merupakan model pengembangan pembelajaran
berlandaskan pendekatan sistem yang efektif dan efisien. Prosesnya yang bersifat
interaktif menjadikan model ini dapat menghasilkan hasil evaluasi setiap fase
yang dapat membawa pengembangan pembelajaran menuju fase berikutnya.
Adapun hasil akhir dari suatu fase merupakan produk awal bagi fase
berikutnya. Fungsinya berupa suatu pedoman dalam membangun perangkat dan
infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis, serta mendukung kinerja
pelatihan itu sendiri.ADDIE menjadi model pembelajaran yang lebih inovatif,
sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik sehingga peserta didik dapat
membantu dalam pencapaian hasil belajar. Model ADDIE dikembangkan sebagai
model pembelajaran yang inovatif.
Model ini memberikan proses belajar yang sistematis, efektif, dan efisien
yang dikemas berdasarkan langkah-langkah pembelajaran. Dapat dikatakan bahwa
model ini merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan
sebagai pedoman untuk memberikan akses pada proses pembelajaran yang
sistematis, efektif, dan efisien.Terdapat lima tahapan yang perlu dilakukan dalam
model ADDIE, yaitu sebagai berikut.
1) Analisis
Analisis merupakan suatu proses mendefinisikan akan dipelajari peserta
didik. Untuk mengetahui dan sesuatu yang harus dipelajari, pendidik harus
melakukan beberapa kegiatan. Kegiatan yang harus dilakukan yaitu
15
3. Sumber Belajar
Sumber belajar memiliki pengertian yang sangat luas. Sumber belajar
adalah guru dan bahan-bahan pelajaran berupa buku bacaan atau semacamnya.
Sumber belajar adalah segala daya yang dapat dipergunakan untuk kepentingan
proses pembelajaran baik langsung maupun tidak langsung, di luar diri peserta
didik yang melengkapi diri mereka pada saat pembelajaran berlangsung(Abdullah,
2021).
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat mendukung proses
belajar sehingga memberikan perubahan yang positif. Sumber belajar adalah
segala macam sumber yang ada di luar yang memungkinkan terjadinya proses
belajar(Andesta et al., 2021). Peranan sumber-sumber memungkinkan individu
berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari
tidak terampil menjadi terampil, dan menjadikan individu dapat membedakan
mana yang baik dan mana yang tidak baik. Jadi segala apa yang bisa
mendatangkan manfaat atau mendukung dan menunjang individu untuk berubah
ke arah yang lebih positif, dinamis, atau menuju perkembangan dapat disebut
sumber belajar.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi
dalam pembelajaran (Abdul Majid, 2020).Sumber belajar ditetapkan sebagai
informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat
membantu peserta didik dalam belajar, sebagai perwujudan dari kurikulum.
Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, perangkat lunak,
atau kombinasi dari beberapa bentuk tersebut yang dapat digunakan peserta didik
dan guru. Sumber belajar juga dapat diartikan sebagai segala tempat atau
lingkungan, orang, dan benda yang mengandung imformasi yang menjadi wahana
bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan perilaku.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat membantu peserta didik
untuk mencapai tujuan pembelajaran.Sumber belajar adalah segala sesuatu yang
18
dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk mempelajari bahan dan pengalaman
belajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai(Muis & Pitra, 2021). Sumber
belajar disini meliputi, orang, alat dan bahan, aktivitas, dan lingkungan.
Sumber belajar adalah “segala daya yang dapat dimanfaatkan guna
memberikan kemudahan kepada seseorang dalam belajarnya”.Sesungguhnya
sumber belajar itu banyak jenisnya(Muis & Pitra, 2021). Adapun sumber belajar
itu meliputi pesan (message), orang (People),bahan (materials), alat (device),
teknik (tehnique), lingkungan (setting), dan lainnya yang bisa digunakan untuk
memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam belajar dan menambah
pengetahuannya. Dengan sumber belajar tersebut maka peserta didik mendapatkan
fasilitas yang dapat memungkinkannya untuk belajar dengan baik.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh peserta didik
untuk mempelajari suatu hal dalam mencapai tujuann pembelajaran yang
memberikan kemudahan kepada seseorang dalam belajar. Sumber belajar tidak
terbatas hanya buku saja tetapi dapat berupa, orang, alat, bahan, dan lingkungan
yang dapat mendukung proses pembelajaran.
4.Modul Ajar
Modul ajar ialah pegangan atau bahan ajar yang dapat digunakan dan disajikan
dalam bentuk yang sistematis, sehingga pengguna dapat menggunakannya tanpa
fasilitator atau biasanya adalah seorang guru(Salim et al., 2021). Dalam artian,
pembaca dapat melakukan kegiatan belajar tanpa pendamping secara langsung.
Modul ajar adalah sebuahh alat atau sarana media,metode,petunjuk, dan
pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik.Modul ajar merupakan
materi pembelajaran yang disusun secara ekstensif dan sistematis dengan acuan
prinsip pembelajaran yang diterapkan guru kepada siswa. Sistematis dapat
diartikan secara urut mulai dari pembukaan, isi materi, dan penutup sehingga
memudahkan siswa belajar dan memudahkan guru dalam menyampaikan
materi (Tinggi & Islam Binamadani, 2022). Penggunaan modul ajar dalam
pembelajaran bertujuan agar mempermudah guru dalam proses
19
b.Jenis-jenis Permintaan
1) Permintaan Berdasarkan Daya Beli Konsumen
a) Permintaan Efektif – Permintaan yang disertai dengan daya beli dan
terjadinya transaksi.
20
3) Jumlah Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan
besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang
diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin
tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk
membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin
turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang minggu pertama
Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil
dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi
sebanyak 40 kg.
4) Selera konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah
barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu
meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat
pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang
22
dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang
tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik
dan game akan meningkat.
7) Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta.
Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka
barang yang diminta akan meningkat. Penawaran, dalam ilmu ekonomi,
adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan
oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode
23
b.Hukum Penawaran
1).Pengertian Penawaran
Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang
ditawarkan dengan tingkat harga secara berbandingan lurus. Dengan demikian
bunyi hukum penawaran berbunyi:“Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah
barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga,
semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan.”
c) Biaya produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses
produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji
pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila
biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi
akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya
dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau
rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan
meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan
meningkat.
d) Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang
yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan
produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan
menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan
25
e) Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut
menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran
juga akan berkurang.
3).Jenis Penawaran
a) Penawaran Individu
26
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rezi Ariawan tahun 2022 yang berjudul
“Pengembangan Modul Ajar dengan Model Problem Based Learning
(PBL) Berorientasi Kemampuan Pemecahan Masalah’.Tujuan dari
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Model Pengembangan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
dan pengembangan atau Research and Development (R&D).Pengertian penelitian
dan pengembangan tertuju pada proses, penelititan tidak menghasilkan objek,
sedangkan pengembangan menghasilkan objek yang dapat dilihat dan diraba.
Sugiyono (2016) menyatakan bahwa, “metode penelitian dan pengembangan
Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu dan menguji kefektifan produk tersebut”. Menurut
Sugiyono (2011:297), teori Research and Development (R&D) merupakan sebuah
penelitian yang digunakan dalam menghasilkan suatu produk
Penelitian pengembangan bertujuan untuk mengembangkan produk baru
atau menyempurnakan produk yang telah ada sebelumnya dengan memberikan
inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, kondisi sekolah
maupun perkembangan IPTEK, sehingga dapat menambah pengetauhan serta
wawasan bagi peserta didik. Produk penelitian dan pengembangan dalam bidang
pendidikan dapat berupa model, media, alat peraga, modul, alat evaluasi, dan atau
alat pembelajaran. Dalam penelitian pengembangan ini yang akan dikembangkan
produk berupa modul ajar.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian
pengembangan merupakan sebuah kajian sistematik yang dirancang
sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah produk yang telah dilakukan
pengujian.
Model desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
penelitian dan pengembangan ADDIE (Analysis-Design-Develop- Implement-
Evaluate). Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carey untuk merancang
sistem pembelajaran. (Aldoobie, 2015).
30
B.Prosedur Pengembangan
Gambar1.2ProsedurPengembanganModelADDIE
(Modifikasi dari Aldoobie, 2015)
Berikut ini penjelasan setiap langkah:
genap pada bab 3 “Permintaan dan Penawaran”. Pada tahap perancangan ini
terdiri dari 4 langkah diantaranya sebagai berikut.
a) Penyusunan Tes, Tahap ini menganalisis tugas dan menganalisis konsep
yang dijabarkan dalam perumusan tujuan pembelajaran. Tes yang
dimaksud adalah tes hasil belajar pada pokok bahasan permintaan dan
penawaran untuk merancang tes hasil belajar peserta didik dan dibuat
kisi-kisi soal serta penskoran dengan alasan untuk mengukur Tingkat
kemampuan peserta didik terhadap materi yang diujikan sehingga dapat
diperoleh presentasi kemampuannya.
b) Pemilihan Media, Kegiatan pemiliham media ini dilakukan untuk
menentukan media yang tepat untuk menyelesaikan materi
pembelajaran. Proses pemilihan media haruslah sesuai dengan hasil
analisis tugas adan analisis konsep serta karakteristik peserta didik.
c) Pemilihan Format, Pemilihan format dalam modul ajar mencakup
pemilihan format untuk merancang isi, pemilihan stategi pembelajaran,
dan sumber belajar.
d) Perancangan Awal, Rancangan awal yang dimaksud untuk seluruh
kegiatan yang akan dilakukan sebelum uji coba dilaksanakan.
Rancangan awal meliputi pembelajaran yang akan melibatkan aktivitas
peserta didik dan guru yaitu buku guru, modul ajar, tes hasil belajar,
dan intrumen penelitan lembar validasi, wawancara.
produk sebelum menggunakan instrumen berupa angket. Data dan saran yang
diberikan akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan modul
ajar.
yang didapat maka akan dianalisis dan disimpulkan apakah produk yang telah
dikembangkan sudah layak untuk digunakan dan sudah menarik atau perlu untuk
dilakukan revisi kembali. Evaluasi sangat penting dilakukan agar kita dapat
mengetahui apakah produk pengembangan ini harus direvisi dalam skala besar
atau hanya perlu menambahkan beberapa masukan dan saran dari validator dari
hasil data instrument pada penilaian yang telah diterima.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan
sesuatu. Selain menyusun modul, disusun juga instrumen penelitian yang
digunakan untuk menilai modul yang dikembangkan. Berdasarkan pada
tujuan penelitian, dirancang dan disusun instrumen sebagai berikut:
1. Instrumen Studi Pendahuluan
Instrumen berupa wawancara kepada guru dan siswa yang
disusununtuk mengetahui modul ajar seperti apa yang sesuai dengan
kebutuhan siswa danberfungsi untuk memberi masukan dalam
pengembangan modul ajar tersebut.
2. InstrumenValidasi Ahli
Dalam instumen validasi ada tiga instrumen yang terdapat dalam
instrumen ini yaitu:
a) penilaian untuk ahli materi, Instrumen ini berbentuk angket
validasi terkait kelayakan isi dalam segi materi modul ajar
ekonomi yang berfungsi untuk memberi masukan dalam
pengembangan modul ajar.
rata-rata nilai untuk setiap aspek penilaian. Kegiatan penentuan nilai rata-
rata total aspek penilaian kevalidan model dan perangkat pembelajaran
mengikuti langkah-langkah berikut: Hobri (2021:76)
Data hasil analisis kebutuhan yang diperoleh dari guru dan peserta
didik digunakan untuk menyusun latar belakang dan mengetahui tingkat
kebutuhan program pengembangan untuk mengidentifikasi kebutuhan
yang kemudian menentukan spesifikasi produk.
Langkah-langkah dalam menganalisis data instrumen validasi para
ahli, praktisi, dan respon peserta didik, sebagai berikut:
a) Uji Kevalidan
b) Data yang digunakan dalam validasi modul ajar yang mengacu pada
kriteria penilaian diantaranya sebagai berikut:
Tabel 1.4
Kriteria Penilaian Validator
No Kriteria Penilaian Skor
2 Setuju (S) 4
3 Ragu-ragu (RG) 3
Mv = ∑𝑥
𝑛
Keterangan :
Mv = Rata-rata total validasi
∑x = Jumlah skor aspek ke –i
n = Banyaknya aspek
n
P= × 100%
N
Keterangan:
DAFTAR PUSTAKA
Utami, M. (2022). Pengemabangan Modul Ajar Berbasis Kurikulum Merdeka.
Jurnal Prospek: Tarbawi.
https://stai-binamadani.e-journal.id/Tarbawi/article/view/392/306