KURIKULUM PAI
GUSMAWATI
RATNA NENGSI
Puji syukur kita senantiasa ucapkan kepadan Allah SWT karena dengan
wujud dari pengabdian kami kepada Allah SWT sekaligus bentuk realisasi dari
jenis-jenis karangan itu sendiri. Sehingga Karya Tulis Ilmiah dapat digunakan
Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para siswa-
siswi sebagai materi dalam belajar atau sebagai bahan bacaan menambah
wawasan yang telah ada, serta sebagai bahan penentuan nilai tugas oleh dosen
mata kuliah Pengembangan Kurikulim PAI II. Selain itu, penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, kepada kedua orangtua, teman-
teman, dan semua pihak yang telah Segala memberikan dukungan dan bantuannya
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Kesimpulan......................................................................................25
B. Saran.................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
digunakan.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
sesuai dengan jenis dan jenjang masing masing satuan pendidikan. Sejalan
tidak langsung berhubungan dengan kelas atau mata pelajaran tertentu dan
pengajaran yang keduanya ini akan menjadi fokus pembicaraan kita, yaitu
1
Depdikbud.Kurikulum 1978.1979. hlm 37
2
Subandijah. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum.(Jakarta: Grafindo,1986) hlm.37
3
Pendekatan adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.
kurikulum.4
pendekaran subjek akademis dan dalam beberapa hal lebih berorientasi pada
4
1. Pendekatan Berdasarkan Teori Kurikulum
6
Noeng, Muhadjir, Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial: Teori Pendidikan Pelaku
Sosial Kreatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000). Hlm 139
7
Ibid
5
sub mata pelajaran PAI meliputi : Al-quran Hadits, Fiqih, Aqidah
manusia dengan Allah SWT (ibadah dalam arti khas) dan hubungan
akidah
6
sistematis ilmu akhlak, ibadah/syariah/muamalah menggunakan
lebih lanjut bagi para peserta didik yang memiliki minat dibidangnya.
b. Pendekatan Humanistis
peserta didiknya. Oleh karena itu, peran guru yang diharapkan adalah
sebagai berikut:
7
Dalam pendekatan Humanistis ini, peserta didik diajar untuk
yaitu kesatuan perilaku bukan saja yang bersifat intelektual tetapi juga
lain:
keterampilan.
keseluruhan.
terhubungkan.
c. Pendekatan Teknologis
8
Pendekatan teknologi dalam menyusun kurikulum agama islam
pendekatan teknologis
dan efisien.
9
bisa dirancang sebelumnya, baik yang menyangkut proses
kompetensi:
3) Hasil belajar:
10
berbagai permasalahan manusia dan kemanusian. Permasalahan yang
lebih baik.
9
Ibid
11
masalah, pendefinisian kembali pandangan mereka dan kemauan
mengambil tindakan.10
yang hendak dicapai dalam posisi sentral, sebab tujuan adalah pemberi
2) Tujuan yang jelas akan memberikan arah yang jelas pula dalam
10
Subandijah., Pengembangan dan Inovasi Kurikulum.(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1993) hlm.28
12
4) Hasil penelitian yang terarah itu akan membantu penyusun
diperlukan.11
dan sebagainya.
yaitu:
Ekonomi, Sosiologi.
11
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik.(Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2007), hlm.200-201
13
c) Pendekatan tempat atau daerah: Atas dasar pembicaraan suatu
Wina Sanjaya, M.Pd., ada dua pendekatan yang bisa diterapkan dalam
14
ke bawah. Oleh karena dimulai dari atas itulah, pendekatan ini juga
berikut:
atau direvisi.
13
Sanjaya, Wina.Kurikulum dan Pembelajaran (Teori dan Praktik Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).(Jakarta: Kencana, 2010) hlm.78-81
15
Dalam model grass roots atau pengembangan kurikulum
tingkat atau skala yang lebih luas, dengan istilah singkat sering
construction).
ini.
cara penanggulangannya.
16
e) Mengimplementasikan perencanaan dan mengevaluasinya
17
penguasaan, dan kemampuan memperbarui diri (regenerative
capability)
standar kompetensi lulusan yang harus dikuasai oleh para lulusan pada
kompetensi, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan guru, yaitu
sebagai berikut.
ini dijabarkan langsung dari hakikat dan tuntutan tugas yang dapat
18
dari patokan mutlak yang tidak jelas rujukannya. Ketiga, sasaran
waktu pencapaiannya.
14
E mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta : PT Bumi
aksara), 2009, hlm 185
19
Pendekatan sistem digunakan juga sebagai suatu sistem
sumber-sumber
penjadwalan.
antara;
belajar;
15
Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2007) hlm 38
16
Arifin Zainal, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya), 2011, hal 118-119
20
c) Membuat prototype: bahan-bahan, pembelajaran, dan bahan-
bahan evaluasi.
dan evaluasi
teknik evaluasi.
menetapkan, melaksanakan.
kesalahan-kesalahan
21
6) menanggapi dan menghayati pekerjaan peserta didik,
perseorangan
nilai adalah:
suatu nilai
22
2) menyadarkan peserta didik tentang nilai-nilai yang dimiliki, baik
nilai umum.17
Approach)
23
pendekatan ini, guru merasa sangat dihargai karena pendapat atau
alternatif pemecahannya.
e. Pendekatan Terpadu
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
24
Kurikulum merupakan suatu alat yang dipakai untuk mewujudkan tujuan
sesuai dengan jenis dan jenjang masing masing satuan pendidikan. Sejalan
Arifin
25
Saran
menerapkan kode etik dan etos keguruan yang ada di Indonesia sehingga
inovatif, memiliki akhlak yang baik dan berbudi luhur sehingga dapat bersaing
pada era revolusi industri 4.0. Dan para kaum muda dapat menghadapi tantangan
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud.Kurikulum 1978.1979.
26
E mulyasa, 2009, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta,
PT Bumi aksara
Idi, Abdullah, 2007 Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Jogjakarta, Ar-
Ruzz Media.
Noeng, Muhadjir, 2000, Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial: Teori Pendidikan
Pelaku Sosial Kreatif, Yogyakarta, Rake Sarasin.
27