BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
muda sebagai harapan masa depan bangsa, akan tetapi pendidikan di negara
lain yang sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat pada bidang
istilah kurikulum.
Ditinjau dari asal katanya, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang
mula-mula digunakan dalam bidang olahraga, yaitu kata curir yang berarti
pelari. Dalam kegiatan berlari tentu saja ada jarak yang harus ditempuh mulai
dari start sampai dengan finish. Jarak antara start dan finish ini yang disebut
curere yang berarti tempat berpacu. Atas dasar tersebut pengertian kurikulum
yang berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman
belajar, strategi dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang
untuk mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan, serta
dengan baik atau tidak akan mencapai tujuan jika tidak dijalankan sesuai
dengan kurikulum.
antara satu dengan yang lainnya, yakni tujuan, materi, metode, dan evaluasi.
komponen harus saling berkaitan satu sama lain, apabila salah satu komponen
kurikulum.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
makna yang terdiri dari sejumlah elemen, di mana antara elemen yang satu.
sosial, olahraga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah bagi murid-murid
menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai
B. Komponen-Komponen Kurikulum
1. Komponen Tujuan
1
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang
tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai yang dianut
dengan visi dan misi sekolah serta tujuan-tujuan yang lebih sempit.
tahun 1995, bentuk perilaku sebagai tujuan yang harus dirumuskan dapat
1) Domain Kognitif
1) Pengetahuan (knowledge)
2) Pemahaman (comprehension)
3) Penerapan (aplication)
4) Analisis
Analisis adalah kemempuan menguraikan atau memecah suatu
5) Sintesis
6) Evaluasi
b. Domain Afektif
tingkatan, yaitu:
1) Penerimaan
Penerimaan adalah sikap kesadaran atau kepekaan seseorang
2) Merespons
3) Menghargai
4) Mengorganisasi
5) Karakerisasi Nilai
c. Domain Psikomotor
1) Presepsi (preception)
2) Kesiapan (set)
perilaku-perilaku khusus.
3) Meniru (imitation)
4) Membiasakan (habitual)
5) Menyesuaikan (adaptation)
itu sudah disesuaikan dengan keadaan situasi dan kondisi yang ada.
6) Menciptakan (organization)
Menciptkan atau mengorganisasikan, yakni kemampuan
materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran
tidak terlepas dari kaitannya dengan kondisi peserta didik (psikologi anak)
berikut:
3. Bermanfaat bagi peserta didik, masyarakat, bangsa dan negara baik untuk
atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses
pembelajaran
3. Komponen Metode/Strategi
dicapai tanpa strategi yang tepat untuk mencapainya, maka maka tujuan itu
tidak mungkin dapat tercapai. Strategi merujuk pada pendekatan dan metode
guru.
3. Komponen Evaluasi
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kurikulum karena melalui evaluasi,
dapat ditentukan nilai dan arti kurikulum sehingga dapat dijadikan bahan
yang menjadi fokus evaluasi. Salah satu dimensi yang sering mendapat
PENUTUP
A. Kesimpulan
agar menciptakan kurikulum yang lebih baik. Kurikulum yang terbentuk dari
berfungsi, juga bertujuan agar pendidikan menjadi optimal. Hal ini mengacu
nasional.
B. Saran
bahwa kurikulum adalah sarana untuk mencapai tujuan pendidikan yang leih
baik lagi. Selain itu, kami juga menyarankan agar kurikulum dapat dipahami
Daftar Pustaka
Bloom, B.S. (Ed.). Engelhart, M.D., Furst, E.J., Hill, W.H., Krathwohl,
D.R. (1956). Taxonomy of Educational Objectives, Handbook I:
The Cognitive Domain. New York: David McKay Co Inc.