Anda di halaman 1dari 9

Dzaky al-ghozy

Rosi Indah pratiwi


Samrotul fa'adah
Seli ayu yuliani
Taksonomi tujuan pendidikan merupakan kerangka kerja yang
penting dalam pengembangan kurikulum karena membantu
pengajar dalam merencanakan pembelajaran yang efektif dan
relevan. Dalam makalah ini, kami akan membahas penerapan
taksonomi tujuan pendidikan dalam pengembangan kurikulum
dengan fokus pada domain kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Berikut macam-macam taksonomi tujuan pendidikan:
Taksonomi tujuan pendidikan adalah pengelompokan yang sering digunakan untuk merumuskan tujuan kurikulum dan
pembelajaran, terdiri dari domain kognitif, afektif, dan psikomotorik.
1. Domain Kognitif
Jenjang-jenjang atau hierarki tujuan kognitif sebagai berikut :
a. Pengetahuan
Pengetahuan adalah menyimpan informasi dari fakta hingga teori yang bermanfaat.
b. Pemahaman
Pemahaman melampaui sekadar pengetahuan dengan kemampuan menjelaskan kembali apa yang telah diketahui.
c. Penerapan
Penerapan adalah kemampuan untuk menggunakan pengetahuan yang dipahami dalam situasi baru yang konkret.
d. Analisis
Analisis melibatkan kemampuan untuk menguraikan struktur organisasi menjadi bagian-bagian yang mudah dipahami,
mengeksplorasi hubungan antar bagian, mengidentifikasi karakteristik, dan menghubungkan bagian-bagian tersebut.
e. Sintesis
Sementara itu, kemampuan untuk menggabungkan bagian-bagian tersebut menjadi suatu keseluruhan yang baru, dengan fokus
pada kreativitas dalam mengembangkan pola dan struktur baru.
f. Evaluasi
Evaluasi terdiri dari pertimbangan untuk pengambilan keputusan berdasarkan kriteria internal dan eksternal.
2. Domain Afektif
a. Penerimaan adalah kesadaran akan kemampuan menerima perhatian
yang dipilih.
b. sedangkan tanggapan adalah sikap terbuka terhadap respons, serta
kemampuan untuk menanggapi atau merespons dengan kepuasan
terhadap respons yang diberikan.
c. Menilai mencakup penerimaan nilai-nilai, preferensi terhadap nilai
tertentu, dan membuat kesepakatan yang berkaitan dengan nilai.
d. Organisasi adalah konseptualisasi tentang nilai suatu organisasi dari
perspektif sistem nilai.
e. Terakhir, karakterisasi merupakan pembentukan nilai-nilai umum yang
menggambarkan manifestasi dari kompleksitas nilai-nilai tersebut.
3. Domain Psikomotorik
Matra psikomotorik merupakan aspek ketiga dari tujuan pendidikan
yang mengacu pada aktivitas fisik dan gerakan tubuh.
a. Peniruan, suatu perilaku meniru yang dilihat dan diamati.
b. Manipulasi, suatu perilaku dalam memberikan respons atau
kritikan dari hal-hal yang dilihatnya.
c. Artikulasi, seperti mengalihkan, menggantikan, memutar, meniru,
memindahkan, mendorong, menarik, memproduksi, mencampuri,
mengoperasikan, mengemas, membungkus, dan sebagainya.
d. Pengalamiahan, seperti memulai, menyetir, membentuk,
mempertajam, menjeniskan, menempelkan, mensketsa,
melonggarkan, menimbangkan, dan sebagainya.
Evaluasi hasil belajar merupakan salah satu tahap penting dalam proses
pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana pencapaian
kompetensi peserta didik. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui
keberhasilan pembelajaran serta sebagai dasar untuk melakukan perbaikan
dalam proses pembelajaran di masa mendatang.
1. Menjelajahi dan mengelola proses belajar peserta didik sesuai
dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Melakukan pemeriksaan ketercapaian kemampuan peserta didik
dalam proses pembelajaran dan mengidentifikasi kekurangan-
kekurangan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.
3. Mencari, menemukan, dan mendeteksi kekurangan, kesalahan atau
kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga guru
dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya.
4. Menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil penyimpulan ini dapat
digunakan oleh peserta didik untuk menyusun laporan kemajuan
belajar ke berbagai pihak yang berkepentingan.

Anda mungkin juga menyukai