Anda di halaman 1dari 4

RESUME DESAIN PEMBELAJARAN:

ORIENTASI PEMBELAJARAN, TEORI MANAJEMEN KELAS, TEORI


PENGUBAHAN PERILAKU

NAMA : OKTAVIANA SIHOMBING

NIM : 3212421010

DOSEN PENGAMPU : Faisal, S.Pd., M.Pd.

MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


A. DESAIN PEMBELAJARAN
 Menurut Syaiful Sagala (2005) desain pembelajaran adalah pengembangan pengajaran
secara sistematik yang digunakan secara khusus teori-teori pembelajaran unuk menjamin
kualitas pembelajaran.
 Desain pembelajaran adalah praktek penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk
membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta
didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan
tujuan pembelajaran, dan merancang perlakuan berbasis-media untuk membantu terjadinya
transisi.
 Komponen utama dari desain pembelajaran adalah:
a. Tujuan Pembelajaran (umum dan khusus) Adalah penjabaran kompetensi yang akan
dikuasai oleh pembelajar.
b. Pembelajar (pihak yang menjadi fokus) yang perlu diketahui meliputi, karakteristik
mereka, kemampuan awal dan pra syarat.Analisis Pembelajaran, merupakan proses
menganalisis topik atau materi yang akan dipelajari
c. Strategi Pembelajaran, dapat dilakukan secara makro dalam kurun satu tahun atau
mikro dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar. Bahan Ajar, adalah format materi
yang akan diberikan kepada pembelajar
d. Penilaian Belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi yang sudah
dikuasai atau belum.
 Teori-teori Pembelajaran dalam Desain Pembelajaran yaitu:
a. Teori Behaviorisme yang memandang fikiran sebagai kotak hitam dalam merespon
rangsangan yang dapat diobsevasi secara kuantitatif, sepenuhnya mengabaikan proses
berfikir yang terjadi dalam otak. Kelompok ini memandang tingkah laku yang dapat
diobservasi dan diukur sebagai indikator belajar.
b. Teori konstruktivisme yang penekanan pokok pada konstruktivis adalah situasi belajar,
yang memandang belajar sebagai yang kontekstual. Aktivitas belajar yang
memungkinkan pembelajar mengkontekstualisasi informasi harus digunakan dalam
mendesain sebuah media pembelajaran.

B. ORIENTASI PEMBELAJARAN
 Orientasi pembelajaran merupakan persepsi manajer terhadap komitmen organisasi
akan pentingnya pembelajaran di dalam organisasi, kebersamaan dalam visi, dan
keterbukaan organisasi untuk menerima pemikiran-pemikiran baru.
 Indicator orientasi pembelajaran ada tiga yaitu:
a. Komitmen untuk pembelajaran nilai-nilai fundamental yang dianut dalam
pembelajaran melalui organisasi akan mempengaruhi apakah organisasi
mempertahankan budaya belajar atau tidak.

2|RESUME 7
b. Terbuka terhadap pemikiran baru Organisasi yang berorentasi pembelajaran
tebuka untuk mendapatkan pengetahuan baru
c. Visi bersama Berbeda dengan komitmen terhadap pemikiran baru yang
mempengaruhi pada intensitas belajar.

C. TEORI MANAJEMEN KELAS


 Manajemen kelas adalah pengaturan kondisi-kondisi belajar siswa yang kondusif dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
 Fungsi manajemen kelas ada beberapa yaitu:
a. Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah
dan hubungannya dengan pengajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan
itu.
b. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pengajarannya
terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
c. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pengajaran yang diberikan dan
prosedur yang digunakan.
d. Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan murid, minat-
minat murid, dan mendorong motivasi belajar.
e. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan
adanya organisasi kurikulum yang lebih baik, metode yang tepat dan
menghemat waktu.

D. TEORI PENGUBAHAN PERILAKU


1. Teori Stimulus Organisme (SOR) merupakan sebuah respons atau reaksi seseorang terhadap
stimulus (rangsangan dari luar). Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa penyebab
terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas ransang (stimulus) yang
berkomunikasi dengan organisme.
2. Teori Festinger (Dissonance Theory) merupakan bahwa keadaan cognitive dissonance
merupakan ketidak seimbangan psikologi yang diliputi oleh ketengan diri yang berusaha
untuk mencapai keseimbangan kembali. Apabila terjadi keseimbangan dalam diri individu,
maka berarti sudah terjadi ketengan diri lagi, dan keadaan ini disebut consonance
(keseimbangan) .
3. Teori Fungsi merupakan teori yang didasarkan pada anggapan bahwa perubahan perilaku
individu tergantung kepada kebutuhan. Hal ini berarti bahwa stimulus yang dapat
mengakibatkan perubahan perilaku seseorang adalah stimulus yang dapat dimengerti dalam
konteks kebutuhan orang tersebut.

3|RESUME 7
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.stainkudus.ac.id/733/4/bab2.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195705101985031-ENDANG_RUSYANI/
DESAIN_PEMBELAJARAN.pdf

https://core.ac.uk/download/pdf/228816301.pdf

https://core.ac.uk/download/pdf/228816301.pdf

4|RESUME 7

Anda mungkin juga menyukai