Anda di halaman 1dari 1

Nama : M.

Fauji Fajarudin
Kelas :A
Asal Inst. : STKIP Surya

1. Jelaskan alasan penting mempelajari teori belajar

 Meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakan proses pembelajaran


 Tidak hanya memahami kedalaman konsep yang diajarkan, tetapi juga bagaimana cara
penyampaiannya
 Dapat menyampaikan materi mengunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan teoti yang
dikemukakan para ahli pendidikan/psikologi
 Dengan menguasai psikologi pembelajaran, kita dapat mengetahui kemampuan siswa dan proses
berpikirnya
 Kita dapat menciptakan kegiatan pembelajaran sesuai kondisi siswa dan tujaun pembelajarannya

2. Coba uraikan perbedaan teori belajar konstruktivisme, behaviorisme dan kognitivisme?

Teori belajar konstruktivisme: siswa memiliki kemampuan mengkonstruksi pengalamannya. Teori ini
mengutamakan: pembelajaran yang kontekstual dan relevan; proses belajar daripada hasil;
pembelajaran dilakukan untuk mengkonstruksi pengalaman sosial peserta didik

Teori belajar Behaviorisme: belajar merupakan suatu perubahan perilaku yang dapat diamati, yang
terjadi melalui keterkaitan antara stimulus-stimulus dengan respons-respons berdasarkan prinsip-
prinsip mekanistis. Respons semakin kuat jika respons siswa benar diberi penguatan (reinforcement).

Teori belajar Kognitivisme: belajar merupakan perubahan pandangan/pola pikir yang mereorganisasi
persepsi dan pemahaman seseorang melalui proses kognitif.

3. Jelaskan mengapa pada pembelajan saat ini harus menggunakan SCL, dan teori apa yang
mendasarinya?
SCL merupakan paradigma pembelajaran yang menempatkan mahasiswa sebagai pusat proses
pembelajaran. Dengan begitu, proses pembelajaran akan terjadi dua arah dan interaktif. Rasa mandiri,
akuntabilitas dan tanggung jawab mahasiswa meningkat.
Teori yang mendasarinya adalah teori belajar konstruktivisme yang menekankan pembelajar untuk
dapat mengkonstruksi pengetahuannya agar dapat belajar secara efektif.

4. Jelaskan tugas dosen dalam pendekatan SCL?


Tugas dosen dalam pendekatan SCL:
 Inovator yang dapat menyampaikan materi dalam waktu yang proporsional
 Kreator pembelajaran yang menciptakan suasana belajar ideal
 Fasilitator yang dapat memfasilitasi mahasiswa bertukar ide
 Katalisator yang dapat mengidentifikasi dan mengembangkan potensi mahasiswa
 Motivator yang dapat menyemangati mahasiswa untuk belajar dari berbagai sumber

Anda mungkin juga menyukai