DISUSUN OLEH :
Septiana Mulia Rahmawati
K7120242
5A
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat,Taufiq, dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tanpa
ada halangan maupun rintangan yang menghadang.
Tidak lupa ucapan terima kasih kepada kedua orang tua kami yang senantiasa
mendukung dan membantu, baik dalam bentuk material maupun non material. Terima kasih
kepada dosen pembimbing yang tak henti-hentinya memberikan ilmu yang nantinya dapat
bermanfaat bagi kami. Tugas analisi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Perencanaan Pembelajaran.
Kami menyadari akan kekurangan dan kesempurnaan dalam makalah ini. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori pembelajaran sudah banyak sejak dalam sejarah peradaban manusia, mulai dari
yang pertama yaitu teori belajar behaviorisme sampai dengan teori belajar humanistik.
Seiring dengan perkembangan waktu hal ini sejalan dengan hukum dinamisme
kehidupan, sebuah teori pembelajaran akan terus mengalami peningkatan. Teori
belajar merupakan prinsip terkemuka dan merupakan prinsip saling berkaitan serta
mendapat kejelasan atas semua jumlah bukti dan penemuan yang sangat terkait dalam
kegiatan belajar mengajar. Teori belajar adalah suatu pengabungan aspek yang saling
terkait dalam pengertian seluruh bukti serta penemuan saling terkait dalam kegiatan
belajar mengajar.Pelaksanaan teori belajar menggunakan langkah perkembangan yang
baik dan pemilihan submateri pembelajaran dan menggunakan kreasi pesan yang
layak sehingga memberikan kelancaran pada peserta didik dalam melakukan suatu
yang sedang dipelajari..
Proses pembelajaran dapat berlangsung karena adanya siswa, guru, kurikulum,
satu dengan yang lain saling terkait atau saling berhubungan. Siswa dapat belajar
denganbaik jika sarana dan prasarana untuk belajar memadai, model pembelajaran
guru menarik, siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak
merasa jenuh atau bosan ketika mengikuti pembelajaran di kelas. Proses
pembelajaran di dalam kelas merupakan bagian yang sangat penting dari pendidikan.
Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru
mengembangkan model, metode, dan media pembelajaran. Model pembelajaran
yang tidak sesuai dapat menyebabkan proses pembelajaran tidak maksimal.
Model pembelajaran hendaknya berorientasi pada peningkatan intensitas
keterlibatan siswa secara efektif di dalamproses pembelajaran. Peran siswa yang
pasif selama proses pembelajaran dapat menyebabkan hasil belajar menjadi
menurun.
Sebagai salah satu komponen pembelajaran, model pembelajaran tidak bisa luput dari
pembahasan sistem pembelajaran secara menyeluruh. Pemanfaatan model
pembelajaran merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Teori Belajar yang digunakan di SD Lab School Unesa ?
2. Bagaimana Teori Psikologi yang digunakan di SD Lab School Unesa ?
3. Bagaimana Model Pembelajaran yang digunakan di SD Lab School Unesa ?
4. Bagaiamana penerapan apersepsi, efisiensi, efektivitas, permainan, motivasi,
dan peragaan dalam pembelajaran di Lab School Unesa ?
C. Tujuan
Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui teori belajar, teori psikologi,
model pembelajaran yang diguanakan di Lab School Unesa. Selain itu, laporan ini
bertujuan untuk mengetahui penerapan apersepsi, efisiensi, efektivitas, permainan,
motivasi, dan peragaan dalam pembelajaran di Lab School Unesa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Lab School Unesa :
1) Teori pembelajaran yang digunakan di SD Lab School Unesa hampir
menggunakan semua teori belajar, antara lain teori belajar behavioristik, teori
kognitif, teori kontruktivisme, dan teori humanisme. Kegiatan pembelajaran di
SD Lab School terlihat sudah mengimplementasikan prinsip-prinsip teori
tersebut.
2) Teori psikologi yang digunakan di SD Lab School Unesa salah satunya yaitu
yaitu teori psikologi mental lewin. Menurut teori ini belajar berusaha
mengatasi hambatan-hambatan untuk mencapai tujuan. Kurikulum di SD Lab
School Unesa dengan segala macam tuntutannya, berupa kegiatan belajar di
dalam kelas, laboratorium, di workshop, di luar sekolah, penyelesaian tugas-
tugas, ujian, ulangan dan lain-lain, pada dasarnya merupakan hambatan yang
harus diatasi.
3) Kegiatan pembelajaran di SD Lab School Unesa sudah menerapkan prinsip
motivasi, apresiasi, efektivitas, efisiensi, dan peragaan. Selain itu, sekolah ini
juga menyediakan Lab Skill yang digunakan untuk pembelajaran seperti
berkebun, bercocok tanam, berternak dll.
4) Model atau strategi pembelajaran yang digunakan di SD Lab School Unesa
salah satunya adalah project based learning. Melalui Project Based Learning
atau pembelajaran berbasis proyek sesuai tema pembelajaran seperti halnya
merawat anak ayam sampai bertelur, mendesain kandang, merawat tumbuhan,
menanam dengan teknik hidroponik, membuat buku, membuat Album
pengetahuan dan proyek sosial mengundang anak yatim untuk bermain
tradisional bersama dan berbagi dengan kerja keras mereka dan masih banyak
yang sudah dan akan kami lakukan.