Di Susun Oleh :
Aldi Pratama
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya. Penulis dapat menyelesaikan Laporan tentang “Validitas dan
Reliabilitas Tes Hasil Belajar” dengan tepat waktu dan terselesaikan dengan baik.
Salah satu hikmah dari laporan ini ialah Mahasiswa dapat mengetahui
bagaimana cara uji validitas dan reliabilitas suatu tes. Dimana dalam mengajar guru
juga mempunyai panduan untuk mengajarkan kepada siswa pelajaran mana yang
sesuai dengan aturan hukum di Indonesia, serta tanpa mengabaikan kurikulum yang
sedang berlaku saat ini.
Makalah ini disusun agar dapat memenuhi syarat mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran.Makalah ini memuat mengenai penelaahan kurikulum dan perangkat
yang terdapat pada pembelajaran. Diharapkan Pembaca dapat memahami isi dari
laporan ini kemudian dapat dijadikan sebagai tambahan wawasan dan wadah untuk
belajar.
Penulis menyadari bahwa masih banyak dijumpai kekurangan pada makalah
tentang “Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar” ini.Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki dan
menyempurnakan kekurangan dan kesalahan tersebut. Semoga buku ini dapat
dimanfaatkan sebagaimana mestinya
Aldi Pratama
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
..........................................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI
..........................................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
..........................................................................................................................................
1
A. Latar belakang..................................................................................................
1
B. Rumusan masalah.............................................................................................
1
C. Tujuan...............................................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
..........................................................................................................................................
2
A. Karakteristik Tes Hasil belajar ........................................................................
2
B. Validitas Tes Hasil Belajar...............................................................................
2
C. Faktor-faktor Mempengaruhi Validitas............................................................
5
D. Reliabilitas Tes hasil Belajar............................................................................
5
BAB III PENUTUP
..........................................................................................................................................
13
A. Kesimpulan.......................................................................................................
13
B. Saran.................................................................................................................
13
iii
DAFTAR PUSTAKA
..........................................................................................................................................
14
iv
..........................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan
evaluasi sering dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga
hasil pengukuran yang diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang
diukur. Instrumen ini memang harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten
dan stabil dalam arti tidak mengalami perubahan dari waktu pengukuran satu ke
pengukuran yang lain.
Data yang kurang memiliki validitas dan reliabilitas, akan menghasilkan
kesimpulan yang bisa kurang sesuai dengan yang seharusnya, dan bahkan bisa saja
bertentangan dengan kelaziman. Dengan demikian inti penilaian adalah proses
memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria,
maka penulisan makalah ini berfokuskan pada pembahasan tentang “ Validitas dan
Relibilitas tes” agar dapat lebih memahami apa itu Validitas dan Reliabilitas serta
lebih memahami bagaimana suatu alat penilaian dikatakan berkualitas baik 1
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimana karakteristik tes hasil belajar dengan baik ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Validitas tes hasil belajar ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi validitas tes hasil belajar ?
4. Apakah yang dimaksud dengan Reliabilitas tes hasil belajar ?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi Reliabilitas tes hasil belajar ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat menguraikan tujuan dari masalah
tersebut yaitu:
1. Untuk mengetahui karakteristik tes hasil belajar yang baik
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Validitas tes hasil belajar
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi validitas tes hasil belajar
4. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Reliabilitas tes hasil belajar
5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi Reliabilitas tes hasil belajar
1
Amanda, Yanuar, and Devianto, “Uji Validitas Dan Reliabilitas Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat
Kota Padang.”
v
BAB II
PEMBAHASAN
2
Muthmainnah, “KARAKTERISTIK BELAJAR ANAK USIA DINI DALAM PERSPEKTIF ISLAM.”
3
L.E. Darmayanti, N.K. Suarni, and I.B.P. Arnyana, “PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR IPS DAN
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD.”
vi
menunjukkan sejauhmana pertanyaan, artinva tes itu valid apabila butir-butir
tes itu mencerminkan keseluruhan konten atau materi yang diujikan atau yang
seharusnya dikuasai secara proporsional. Validitas isi mendasarkan pada analisis
logika, tidak merupakan suatu koefisien validitas yang dihitung secara statistika.
b. Validitas konstruk (construct validity)
adalah validitas yang mempermasalahkan seberapa jauh butir-butir tes mampu
mengukur apa yang benar-benar hendak diukur sesuai dengan konsep khusus atau
definisi konseptual yang telah ditetapkan. Untuk menentukan validitas konstruk
dilakukan proses penelaahan teoretik dari suatu konsep dari variabel yang hendak
diukur, mulai dari perumusan konstruk, penentuan dimensi dan indikator, sampai
kepada penjabaran dan penulisan butir-butir instrumen.
c. Validitas empiris
Validitas empiris atau validitas kriteria adalah validitas berdasarkan kriteria,
baik kriteria internal maupun kriteria eksternal. Validitas empiris diperoleh melalui
hasil uji coba tes kepada responden yang setara dengan responden yang akan
dievaluasi atau diteliti. Kriteria internal adalah tes atau instrumen itu sendiri yang
menjadi kriteria, sedang kriteria eksternal adalah hasil ukur instrumen atau tes lain di
luar instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria. Validitas yang ditentukan
berdasarkan kriteria internal disebut validitas internal sedangkan validitas yang
ditentukan berdasarkan kriteria eksternal disebut validitas eksternal.4
2. Teknik- Teknik Validitas Tes
Dalam menentukan tes hasil belajar sudah memiliki validitas rasional atau belum,
dapat dilakukan penelurusan yaitu :
a. Validitas Muka (Face Validity)
adalah tipe validitas yang paling rendah signifikansinya karena hanya didasarkan
pada penilaian selintas mengenai isi alat ukur. Apabila isi alat ukur telah tampak
sesuai dengan apa yang ingin diukur maka dapat dikatakan maka validitas muka telah
terpenuhi
b. Validitas Isi ( Content Validity)
Validitas isi merupakan validitas yang dilihat dari dari segi tes itu sendiri sebagai
alat ukur hasil belajar. Sejauh mana hasil belajar peserta didik, isinya sudah dapat
mewakili secara menyeluruh terhadap materi yang seharusnya diujikan. Oleh karena
4
Mudanta, Astawan, and Jayanta, “Instrumen Penilaian Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas V Sekolah Dasar.”
vii
itu, materi yang diajarkan pada umumnya terdapat dalam Garis-GarisBesar Program
Pengajaran, yang merupakan penjabaan dari kurikulum yang telah ditentukan. Dalam
prakteknya, validitas isi dari suatu hasil belajar dapat diketahui dengan cara
membandingkan antara isi yang terkandung dalam tes hasil belajar dengan tujuan
intruksional khusus yang sudah ditentukan oleh masing-masing mata pelajaran. Jika
analisi secara rasional tersebut menunjukkan hasil yang sesuai dengan tujuan
intruksional khusus didalam tes hasil belajar, maka tes hasil belajar yang sedang diuji
validitas isinya dinyatakan sebagai tes hasil belajar yang telah memiliki validitas isi.
c. Validitas Empiris (Empirical Validity )
Validitas empiris adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor
dengan suatu kriteria. Kriteria tersebut adalah ukuran yang bebas dan langsung
dengan apa yang ingin diramalkan oleh pengukuran. Sebuah instrument dapat
dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. contoh,
seorang dapat diakui jujur oleh masyarakat apabila pengalaman dibuktikan bahwa
orang tersebut memang jujur. Validitas empiris tidak dapat diperoleh henya dengan
menyusun instrument berdasarkan ketentuan seperti halnya validitas logis, tetapi
harus dibuktikan melalui pengalaman.
d. Validitas Kontruksi ( construct validity)
Pengertian secara etimologis kata montruksi bermakna susunan, kerangka, atau
rekaan. Dapat dipahami bahwa, validitas kontruksi merupakan validitas yang ditilik
dari segi susunan, kerangka, atau rekaan. Secara terminologis, suatu tes belajar
dinyatakan sebagai tes yang memiliki validitas kontruksi, jika tes hasil belajar tersebut
ditinjau dari segi susunan, kerangka, atau keraannya, telah dapat secara tepat
mencerminkan suatu kontrusi dala teori psikologis. Maksudnya bahwa seorang
peserta didik dapat dirici dalam beberapa ranah tertentu. Misalnya, Benjamin Bloom
yag membagi dalam tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek
psikomotorik.
e. Validitas Faktor ( Factorial Validity)
Validitas Faktor adalah korelasi antara alat ukur dengan faktor-faktor yang
yang bersamaan dalam suatu kelompok atau ukuran-ukuran perilaku lainnya, dimana
validitas ini diperoleh dengan menggunakan teknik analisis faktor. Fungsi dari
validitas faktor ini adalah untuk mengetahui kevalidan dari pokok-pokok bahasan atau
materi. Setiap keseluruhan materi pelajaran terdiri dari pokok-pokok bahasan yang
mungkin sekelompok pokok bahasan yang merupakan satu kesatuan.
viii
C. Faktor-faktor Mempengaruhi Validitas
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil suatu evaluasi sehingga menjadi
bias, menyimpang dari keadaan yang sebenarnya untuk suatu penggunaaan yang
dimaksudkan. Beberapa diantaranya adalah berasal dari dalam alat evaluasi itu
sendiri. 5Dalam hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar matematika, faktor-
faktor ini akan dapat mengurangi fungsi pokok uji sesuai dengan yang diharapkan
segingga bisa merendahkan validitas alat evaluasi tersebut. Faktor – faktor yang di
maksud adalah antara lain :
1. Petunjuk yang tidak jelas
2. Perbendaharaan kata dan struktur kalimat yang sukar
3. Penyusunan soal yang kurang baik
4. Kekaburan
5. Derajat kesukaran soal yang tidak cocok
6. Materi tes tidak representatif
7. Pengaturan soal yang kurang tepat
8. Pola jawaban yang dapat diidentifikasi
5
L.E. Darmayanti, N.K. Suarni, and I.B.P. Arnyana, “PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR IPS DAN
KUESIONER MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD.”
ix
menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi
yang berbeda-beda.
1) Tipe-tipe Reliabelitas
a. Relibalelitas Dengan Tes-Retes
Adalah derajat yang menunjukkan konsistensi hasil sebuah tes dari waktu ke
waktu. Tes-Retes menunjukkan variasi skor yang diperoleh dari penyelenggaraan
satu tes evaluasi yang dilaksanakan dua kali atau lebih, sebagai akibat kesalahan
pengukuran. Tes-Retes untuk mengetahui seberapa jauh konsistensi suatu tes
mengukur apa yang ingin diukur (Sukardi, 2008). Dalam menggunakan teknik atau
metode ini pengetes hanya memiliki satu seri tes tapi dicobakan dua kali. Metode ini
dapat disebut juga dengan single-test-double-trial-method. 6
Langkah-Langkah Reliabilitas Tes-Retes
1. Selenggarakan tes pada suatu kelompok yang tepat sesuai dengan rencana.
2. Setelah selang waktu tertentu, misalnya satu minggu atau dua minggu,
lakukan kembali tes yang sama dengan kelompok yang sama tersebut.
3. Korelasikan kedua hasil tes tersebut.
4. Jika hasil koefisien menunjukkan tinggi, berarti reliabilias tes adalah
bagus.
5. Jika korelasi rendah, berarti tes tersebut mempunyai konsistensi rendah
(Sukardi, 2008).
6. Reliabilitas Bentuk Alternatif (Alternate-forms method (parallel forms).
7. Adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesukaran
dan susunan, tetapi butir-butirnya berbeda. Arikunto (1997:)
8. Langkah-Langkah Reliabilitas Dengan Bentuk Belah Dua
9. Lakukan pengetesan item-item yang telah dibuat kepada subjek sasaran.
10. Bagi tes yang ada menjadi dua atas dasar dua item, yang paling umum
dengan membagi item dengan nomor ganjil dengan item dengan nomor
genap pada kelompok tersebut.
11. Hitung skor subjek pada kedua belah kelompok penerima item genap dan
item ganjil.
6
Ardila and Hartanto, “FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA HASIL BELAJAR MATEMATIKA
SISWA MTS ISKANDAR MUDA BATAM.”
x
12. Korelasikan kedua skor tersebut, menggunakan formula korelasi yang
relevan dengan teknik pengukuran (Sukardi, 2008).
Reliabilitas ini diukur menggunakan Kuder-Richardson, biasanya Formula-20
(KR-20) atau Formula-21 (KR-21). Kedua rumus ini hanya dapat dipakai untuk tes
yang aitem-aitemnya diskor dikotomi, yaitu benar atau salah, 0 atau 1.
Rumus KR-20
Keterangan
R11 = reliabilitas instrumen
M = mean atau rerata skor total
xi
4. Korelasikan kedua skor tersebut, menggunakan formula korelasi yang relevan
dengan teknik pengukuran (Sukardi, 2008).
Koefisien reliabilitas belahan tes dinotasikan dengan dan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus (2) yaitu korelasi angka kasar Pearson. Selanjutnya koefisien
reliabilitas keseluruhan tes dihitung menggunakan formula Spearman-Brown, yaitu:
xii
R11 = reliabilitas instrumen
P = proposi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proposi subjek yang menjawab item dengansalah (q=1- p)
pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
k = banyak item
δ = standar deviasi dari tes
Rumus Kuder-Richardson dapat diterapkan pada tes-tes yang soal-soalnya diskor
benar atau salah, atau tergantung pada suatu sistem all or none (semua atau tidak sama
sekali) lainnya.
Keterangan :
Skorbenar : 1 Skorsalah : 0
xiv
Dion 1 4 1 16 4
Zahra 1 7 1 49 7
Babul 0 8 0 64 0
Amel 1 5 1 25 5
Asmi 1 7 1 49 7
Jumlah 7 59 7 369 42
Keterangan:
X: Skor item nomor 1 Y: skor total
r xy=
∑ xy
¿¿
Keterangan :
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y. ( x=X −x dan y=Y − y )
Keterangan:
r xy : koefisienkorelasiantaravariabel X danvariabel Y
Korelasi product dengan angka kasar data diatas:
N ∑ XY −( ∑ X)( ∑ Y )
r xy =
√ {N ∑ X −(∑ X )}{N ∑ Y −( ∑ Y ) }
2 2 2 2
10 ( 42 )−(7)(59)
r xy = ¿
√ {10 ( 7 )−7 }{10(369)−59 ¿ } 2
420−413
r xy =
√ { 70−7 } {3690−3481 }
7
r xy =
√ { 63 } {209 }
7
r xy =
√13167
xv
7
r xy =
114.74
r xy =0.0061
xvi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara sederhana pengertian validitas adalah derajat kemampuan sesuatu tes
mengukur apa yang hedak diukur. Prinsif validitas adalah pengukuran atau
pengamatan yang berarti prinsif keandalan instrumen dalam mengumpulkan data.
Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi validitas lebih
menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan.
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata
rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai
pengukuran yang reliabel (reliable).Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai arti
seperti kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan dan konsistensi, namun ide
pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil
pengukuran dapat dipercaya.
B. Saran
Seorang peneliti sebaiknya menggunakan alat pengukuran data yang valid dan reliabel
dalm mengadakan penelitian.
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, Livia, Ferra Yanuar, and Dodi Devianto. “Uji Validitas Dan Reliabilitas
Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat Kota Padang.” Jurnal Matematika UNAND 8,
no. 1 (July 5, 2019): 179. https://doi.org/10.25077/jmu.8.1.179-188.2019.
Mudanta, Kadek Arya, I Gede Astawan, and I Nyoman Laba Jayanta. “Instrumen
Penilaian Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Sekolah Dasar.”
Mimbar Ilmu 25, no. 2 (July 13, 2020): 101. https://doi.org/10.23887/mi.v25i2.26611.
xviii