MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
Disusun oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah materi mata kuliah “Evaluasi Proses dan Hasil Belajar”
yang berjudul “Analisis Reliabilitas”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada
Baginda Rasulullah Muhammad SAW., beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang
mengikutinya hingga hari kiamat.
Makalah ini menjelaskan tentang “Analisis Reliabilitas”. Dengan demikian materi makalah
ini diharapkan dapat membantu proses belajar mahasiswa.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan dan peningkatan kualitas makalah di masa yang akan datang dari pembaca adalah sangat
berharga bagi saya.
Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini bisa menambah keilmuan dan
bermanfaat bagi kita semua serta menjadi tambahan referensi bagi penyusunan makalah dengan
tema yang senada diwaktu yang akan datang. Aamiin yaa robbal ‘alamin.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Hasil dari proses penilaian perlu dilakukan analisis, untuk melihat validitas dan
efektivitas instrument, serta untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan proses
pembelajaran. Ada tiga sasaran pokok ketika guru melakukan analisis terhadap hasil
belajar, yaitu terhadap guru, siswa dan prosedur pembelajaran. Fungsi analisis untuk guru
terutama untuk mendiagnosis keberhasilan pembelajaran dan sebagai bahan untuk
merevisi dan mengembangkan pembelajaran dan tes. Bagi siswa, analisis diharapkan
berfungsi mengetahui keberhasilan belajar, mendiagnosa mengoreksi kesalahan belajar,
serta memotivasi siswa belajar lebih baik.
Perkembangan konsep penilaian pendidikan yang ada pada saat ini menunjukkan
arah yang lebih luas. Penilaian program pendidikan menyangkut penilaian terhadap tujuan
pendidikan, isi program, strategi pelaksanaan program dan sarana pendidikan. Penilaian
proses belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa,
pola interaksi guru siswa dan keterlaksanaan program belajar mengajar. Sedangkan
penilaian hasil belajar menyangkut hasil belajar jangka pendek dan hasil belajar jangka
panjang.
Dengan demikian, inti penilaian adalah proses memberikan atau menentukan
nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses pemberian nilai
tersebut berlangsung, baik dalam bentuk validitas maupun reliabilitas. Keberhasilan
mengungkapkan hasil dan proses belajar siswa sebagaimana adanya objektivitas. Hasil
penilaian sangat tergantung pada kualitas alat penilaiannya di samping pada cara
pelaksanaannya. Pada makalah ini akan dibahas mengenai validitas dan reliabilitas tes
yang berguna sebagai pedoman bagi pembaca dalam melakukan penelitian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud hakikat reliabilitas instrumen?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas?
3. Apa saja jenis-jenis reliabilitas?
4. Bagaimana menentukan reliabilitas?
C. Tujuan Penulisan
Reliabilitas test adalah tingkat ketetapan suatu tes yang bersangkutan untuk suatu
maksud tertentu (Madjid,1997). Suatu tes dapat dikatakan reliabel apabila tes tersebut
menunjukkan tingkat ketetapan nilai yang diperoleh sekelompok siswa dalam kesempatan
yang berbeda-beda dengan test yang sama.
Reliabilitas suatu tes adalah tingkat atau derajat konsistensi tes yang bersangkutan.
Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat dipercaya
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu
memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelom pok yang sama pada waktu atau
kesempatan yang berbeda. Anastasi (dalam arifin 2016 : 326) mengemukakan “Reliability
refers to the consistency of scores obtained by the same persons when reexamined the same
test on different occasion, or with different sets of equivalent items or under other variable
examining conditions”. Hal senada dikemukakan Gronlund (dalam arifin 2016 : 326)
bahwa “reliability refers to the results obtained with an evaluation instrument and not to
the instrument it self”.
Allen & Yen (dalam arifin 2017) menyatakan bahwa tes dikatakan reliabel jika skor
amatan mempunyai korelasi yang tinggi dengan skor yang sebenarnya. Selanjutnya
dinyatakan bahwa reliabilitas merupakan koefisien korelasi antara dua skor amatan yang
diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan tes yang paralel. Dengan demikian,
pengertian yang dapat diperoleh dari pernyatan tersebut adalah suatu tes itu reliabel jika
hasil pengukuran mendekati keadaan peserta tes yang sebenarnya.
Oleh karena itu, dalam bidang pendidikan, pengukuran tidak dapat langsung
dilakukan pada ciri atau karakter yang akan diukur. Ciri atau karakter ini bersifat abstrak.
Hal ini menyebabkan sulitnya memperoleh alat ukur yang stabil untuk mengukur
karakteristik seseorang (Mehrens & Lehmann, 1973: 103).
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam pembuatan alat ukur dalam dunia
pendidikan harus dilakukan secermat mungkin dan disesuaikan dengan kaidah-kaidah yang
telah ditentukan oleh ahli-ahli pengukuran di bidang pendidikan. Kereliabilitasan suatu alat
ukur yang berupa suatu indeks reliabilitas dapat dilakukan penelaahan secara statistik.
Nilai ini biasa dinamakan dengan koefisien reliabilitas (reliability coefficient).
Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability yang berarti hal yang dapat
dipercaya (tahan uji). Sebuah tes dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi jika tes
tersebut memberikan data hasil yang ajeg (tetap) walaupun diberikan pada waktu yang
berbeda kepada responden yang sama. Reliabilitas merupakan salah satu kriteria yang
harus dipenuhi oleh instrumen pengukuran sebelum digunakan untuk mengumpulkan data.
Reliabilitas mengacu pada ketetapan atau kekonsistenan alat ukur, meskipun digunakan
berulang kali pada subjek yang sama. Hal apa saja yang mempengaruhi reliabilitas tes hasil
belajar, yaitu:
1. Jumlah butir tes (panjang tes)
Umumnya semakin besar jumlah butir soal tes samakin tinggi pula
reliabilitasnya. Hal ini terjadi karena semakin panjang tes (semakin banyak butir
soal) sehingga semakin banyak perilaku yang terukur dengan lebih tepat. Kenaikan
reliabilitas sebagai fungsi dari panjang tes dijelaskan oleh formula Spearman-
Brown, yaitu:
2. Variabilitas kelompok
3. Objektivitas penskoran,
- Rumus Spearman-Brown
- Rumus Kuder Richardson 2.0
6. Homogenitas tes
Homogenitas tes juga berpengaruh pada reliabilitas. Seratus item tes sejarah
kelas X akan menjadi lebih reliabel daripada 100 item tes yang mengukur tes
sejarah pada tingkat SMA. Begitu juga pada mata pelajaran lainnya, seperti
matematika atau bahasa arab, yang lebih membutuhkan pengorganisasian yang
lebih padat, dengan ketergantungan yang erat pada bukti-bukti, aturan-aturan,
kemampuan, dan hasil, daripada seperti pada mata pelajaran sejarah. Ini adalah
aspek lain dari homogenitas tes yang membuat reliabilitas tes yang tinggi menjadi
lebih mudah dicapai pada tes matematika dan bahasa asing dibandingkan pada tes
hasil belajar materi pendidikan lainnya.
C. Jenis-jenis reliabilitas
Menurut perhitungan product-moment dari Pearson, ada tiga macam reliabilitas, yaitu
koeisien stabilitas, koeisien ekuivalent, dan koeisien konsistensi internal (Arifin, 2016).
1. Coefisien of Stability
Jadi yang dimaksud dengan coefisien of stability ialah apabila hasil test yang
dilakukan pada hari ini dikorelasikan dengan hasil test yang mempergunakan test
yang sama kepada kelompok yang sama pula di hari yang berbeda.
2. Coevisien of Equivalence
D. Penentuan Reliabilitas
Untuk menghitung reliabilitas test ini dapat dilakukan memalui teknik korelasi, teknik
tanpa korelasi dan teknik diagram pancar
A. Kesimpulan
Reliabilitas berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti dan dapat
dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel
jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelom pok yang sama pada
waktu atau kesempatan yang berbeda. Reliabilitas dapat diukur dari tiga kriteria, yaitu
stability, dependability, dan predictability”. Adapun faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi reliabilitas, yaitu panjang tes, sebaran skor, tingkat kesukaran, dan
objektiitas.
Menurut perhitungan product-moment dari Pearson, ada tiga macam reliabilitas,
yaitu koeisien stabilitas, koeisien ekuivalens, dan koeisien konsistensi internal. Untuk
menghitung koeisien stabilitas, koeisien ekuivalens, dan koei sien konsitensi internal dapat
digunakan analisis korelasi seperti pada pengujian validitas. Akan tetapi, khusus bagi
perhitungan koeisien kon sistensi internal, korelasi tersebut baru sebagian dari seluruh tes.
Untuk memperoleh angka koeisien korelasi secara menyeluruh dari tes tersebut harus
dihitung dari nomor-nomor kedua tes itu dengan rumus Spearman Brown. Teknik lain yang
biasa digunakan untuk menguji konsistensi internal dari suatu tes adalah Cronbach’s Alpha
atau Koeisien Alpha.
Perbedaannya dengan teknik Kuder-Richardson adalah teknik ini tidak hanya
digunakan untuk tes dengan dua pilihan saja, tetapi penerapannya lebih luas, seperti
menguji reliabilitas skala pengukuran sikap dengan tiga, lima atau tujuh pilihan. Kualitas
tes dapat dilihat dari kepraktisan, yaitu kemudahan suatu tes, baik dalam mempersiapkan,
menggunakan, mengolah dan menafsirkan, maupun mengadministrasikannya. Untuk itu,
perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kepraktisan instrumen evaluasi
meliputi : kemudahan mengadministrasi, waktu yang disediakan untuk melancarkan
evaluasi, kemudahan menskor, kemudahan interpretasi dan aplikasi, tersedianya bentuk
instrumen evaluasi yang ekuivalens atau sebanding.
B. Penutup
Dengan adanya makalah mengenai materi tentang Analisis Reabilitas diharapkan menjadi
sumber refensi bagi para mahasiswa dan guru dalam memahami dan mencari informasi
khususnya mengenai Validitas dan Reabilitas dalam Instrumen Test. Namun ada baiknya
pada pembaca mencari kembali sumber informasi terkini mengenai Analisi Validitas dan
reabilitas dan beberapa penelitian mengenai hal tersebut supaya lebih bisa memahami dan
mengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsurizal. (2020). Validitas dan Reliabitas Alat Ukur. Jurnal Osf, 1–11.
Setiyawan, A. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reliabilitas Tes. Jurnal An Nûr, VI(2),
341–354.