EVALUASI BELAJAR
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH :
BANJARMASIN 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kita rahmat dan karunia-Nya. Alhamdulillah berkat karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang diamanahkan oleh bapak Zain Ahmad
Fauzi selaku dosen mata kuliah Evaluasi Belajar di Universitas Lambung Mangkurat
yang berjudul “ Konsep Dasar Evaluasi”
Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, kerabat ,sahabat dan pengikut beliau hingga hari akhir nanti.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin. Namun, apabila ada
menemukan kesalahan dan kekeliruan. Kami sebagai penyusun makalah dengan
senang hati menerima kritikan, saran, dan pesan dari semua yang membaca makalah
ini terutama dosen mata kuliah Evaluasi Belajar yang kami harapkan sebagai bahan
koreksi untuk kami.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan masyarakat
luas dan tercatat sebagai amal shaleh. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN...................................................................................................................iii
A. LATARBELAKANG..................................................................................................iii
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................iv
C. TUJUAN......................................................................................................................iv
BAB II......................................................................................................................................1
PEMBAHASAN.......................................................................................................................1
A. PENGERTIAN EVALUASI PEMBELAJARAN.........................................................1
B. PENGERTIAN PENGUKURAN.................................................................................2
C. PENGERTIAN PENILAIAN.......................................................................................2
D. PENGERTIAN TES.....................................................................................................3
E. KEDUDUKAN EVALUASI, PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN TES..................3
F. FUNGSI DAN TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN.........................................4
G. PRINSIP-PRINSIP UMUM EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN......................5
H. LANGKAH-LANGKAH EVALUASI.........................................................................6
I. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN TEKNIK EVALUASI
PEMBELAJARAN...............................................................................................................7
J. PENGERTIAN PENILAIAN AUTENTIK.....................................................................11
K. RUANG LINGKUP PENILAIAN AUTENTIK.........................................................13
L. APLIKASI EVALUASI BERBASIS KELAS............................................................16
BAB III...................................................................................................................................19
PENUTUP..............................................................................................................................19
A. KESIMPULAN...........................................................................................................19
B. SARAN.......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pemerintah menentukan standar pendidikan
yang berkualitas. Indikator pendidikan yang berkualitas dengan dipenuhinya 8
(delapan) Standar Pendidikan Nasional, diantaranya adalah Standar Pendidikan dan
Kependidikan dan Standar Penilaian.
Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan keadaan suatu situasi pendidikan atau
pembelajaran, sehingga dapat diusahakan langkah-langkah perbaikan untuk
meningkatkan mutupendidikan disekolah. Dalam kegiatan seleksi, tujuan evaluasi
adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai
peserta didik untuk jenis pekerjaan, jabatan atau pendidikan tertentu.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka makalah ini akan membahas tentang Konsep
Dasar Evaluasi.
iii
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
C. TUJUAN
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu:
iv
BAB II
PEMBAHASAN
1
B. PENGERTIAN PENGUKURAN
Pengukuran ialah penentuan sesuatu besaran, ukuran, ataupun kapasitas,
pada biasanya digunakan pada sesuatu standar ataupun dimensi ataupun satuan
ukur. Pengertian dari pengukuran bisa pula dimaksud bagaikan pemberian angka
terhadap sesuatu objek, ataupun perihal tertentu oleh seorang bagi ketentuan
ataupun perumusan yang jelas serta disepakati.
Nunnally & Bernstein, 1994 : Pengukuran dapat didefinisikan sebagai
suatu proses pemberian angka atau label terhadap atribut dengan
aturan-aturan yang terstandar atau yang telah disepakati untuk
merepresentasikan atribut yang diukur.
Mardapi 2004 : Pengukuran pada dasarnya adalah kegiatan penentuan
angka terhadap suatu obyek secara sistematis.
Lien : Pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpul dengan
menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan analisis.
Budi Hatoro : Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses
atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat
numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan
instrumen untuk melakukan penilaian.
C. PENGERTIAN PENILAIAN
Secara istilah, penilaian merupakan proses kegiatan untuk
mengetahui apakah suatu program yang sudah ditetapkan sebelumnya
berhasil dengan baik atau tidak baik. Agar mengetahui informasi mengenai
penilaian tersebut, digunakan pengukuran, baik itu menggunakan
instrumen tes maupun nontes. Tes sendiri artinya adalah penyajian
seperangkat pertanyaan atau tugas untuk dijawab atau dikerjakan. Nontes
meliputi kuisioner, wawancara, pengamatan, penugasan dan portofolio.
2
tujuan pendidikan, apa dan bagaimana yang belum tercapai dan apa yang
menjadi penyebabnya, serta apa tindak lanjutnya.
D. PENGERTIAN TES
Tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus
dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk
mengukur suatu aspek perilaku tertentu. Pengukuran adalah suatu proses
atau kegiatan untuk menentukan kuantitas “sesuatu”. Penilaian adalah
suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk
mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik
dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dari
pertimbangan tertentu. Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan
berkelanjutan untuk menentukan kualitas ( nilai dan arti ) dari sesuatu,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan
keputusan.
3
instrument yang sistematis yang terdiri dari seperangkat pertanyaan dan
tugas-tugas untuk mengukur prilaku siswa dengan menggunakan bantuan
skala numerik atau kategori tertentu.
Jika ingin melakukan kegiatan evaluasi, maka guru harus mengetahui dan
memahami terlebih dahulu tentang tujuan dan fungsi evaluasi. Bila tidak, maka
guru akan mengalami kesulitan merencanakan dan melaksanakan evaluasi. Fungsi
utama evaluasi dalam pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat fungsi,
yaitu :
a. Fungsi formatif
Evaluasi dapat memberikan umpan balik bagi guru sebagai dasar untuk
memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program remedial bagi
siswa yang belum menguasai sepenuhnya materi yang dipelajari.
b. Fungsi sumatif
Evaluasi dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran,
menentukan angka nilai sebagai bahan keputusan kenaikan kelas Adan laporan
perkembangan belajar siswa serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
c. Fungsi diagnostik
Evaluasi dapat mengetahui latar belakang siswa (psikologis, fisik dan
lingkungan) yang mengalami kesulitan belajar.
d. Fungsi seleksi dan penempatan
Yaitu hasil evaluasi dapat dijadikan dasar untuk menyeleksi dan menempatkan
siswa sesuai dengan minat dan kemampuan.
Evaluasi menurut syarat-syarat psikologis bertujuan agar guru mengenal
siswa selengkap mungkin dan agar siswa mengenal dirinya seutuhnya. Di
samping itu evaluasi juga berguna untuk mempertinggi hasil pengajaran, karena
itu evaluasi tidak bisa dipisahkan dari belajar dan mengajar, dan intinya adalah
evaluasi belajar dengan tujuan untuk memperbaikinya. Evaluasi harus dilakukan
oleh semua yang bersangkutan, bukan hanya guru tetapi juga siswa. Maka tujuan
evaluasi pembelajaran meliputi:
4
a. Untuk melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar mengajar
b. Untuk memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru
c. Untuk memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan program belajar
mengajar
d. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa selama
kegiatan belajar dan mencarikan jalan keluarnya
e. Untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai
dengan kemampuannya.
5
kontinuitas; (d) prinsip koherensi; (e) prinsip keseluruhan; (f) prinsip pedagogis;
(g) prinsip diskriminalitas; dan (h) prinsip akuntabilitas.
Tujuan pokok evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui efektivitas
prosees belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Indikator keefektifan itu dapat
dilihat dari perubahan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik. perubahan
tingkah laku yang terjadi dibandingkan dengan perubahan perubahan tingkahlaku
yang diharapkan sesuai dengan tujuan dan isi program pembelajaran. Oleh karena
itu, instrumen evaluasi harus dikembangkan bertitik tolak pada tujuan dan isi
program, sehingga bentuk dan format tes yang dikembangkan sesuai dengan
tujuan dan karakteristik bahan ajar serta proporsinya sesuai dengan kelulusan dan
kedalaman materi pelajaran yang diberikan. Disamping itu, hasil evaluasi harus
dianalisis dan ditafsirkan secara hati-hati sehingga informasi yang diperoleh betul-
betul akurat mencerminkan keadaan siswa secara objektif.
Informasi yang objektif dapat dijadikan bahan masukan untuk perbaikan
proses dan program selanjutnya. Evaluasi dalam pembelajaran tidak semata-mata
untuk menentukan rating siswa, melainkan juga harus dijadikan sebagai teknik
atau cara pendidikan. Sebagai teknik atau alat pendidikan, evaluasi pembelajaran
harus dikembangkan secara terlaksana dan terintegrasi dalam program
pembelajaran, dilakukan secara kontinu, mengandung unsur pedagogis, dan dapat
lebih mendorong siswa aktif belajar.
H. LANGKAH-LANGKAH EVALUASI
Secara umum, proses pengembangan penyajian dan pemanfaatan evaluasi
belajar dapat digambarkan dalam langkah-langkah berikut (Ramayulis, 2008: 225-
226) :
5) Penyusunan soal
6
6) Penyajian tes
7) Scorsing
7
1. Aturan umum penulisan soal
a. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
b. Jangan mengutip langsung kalimat dalam buku
c. Bila berupa pandangan seseorang sebutkan pendapat siapa
d. Soal tidak boleh member isyarat untuk soal lain
e. Hindarkan soal yang menanyakan hal-hal spele (harus hal
penting)
f. Hindarkan kebergantungan soal pada soal lain
g. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas tidak
menimbulkan penafsiran ganda.
a. Materi
b. Konstruksi
8
6) Gambar, grafik tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan
berfungsi.
c. Bahasa/Budaya
9
g. Buat petunjuk yang jelas bagaimana soal itu dikerjakan
e). Analisis rasional, berupa penelaahan soal yang ditinjau dari segi
teknis, isi, dan editorial. Analisis secara teknis dimaksudkan
sebagai penelaahan soal berdasarkan prinsip-prinsip pengukuran dan
format penulisan soal. Analisis secara isi dimaksudkan sebagai
penelaahan khusus yang berkaitan dengan kelayakan pengetahuan
yang ditanyakan. Analisis secara editorial dimaksudkan sebagai
penelaahan yang khususnya berkaitan dengan keseluruhan format
dan keajegan editorial dari soal yang satu ke soal yang lainnya
(Surapranata, 2006: 1-2). Aspek yang diperhatikan di dalam
penelaahan secara kualitatif ini adalah setiap soal ditelaah dari
segi materi, konstruksi, bahsa/budaya, dan kunci jawaban/pedoman
penskorannya.
f). Uji coba; soal yang telah dibuat diujicobakan kepada beberapa
responden yang memilki kriteria yang sama dengan responden
yang akan diterapkan misalanya soal akan diterapkan pada kelas
lima X makan ujicobanya di kelas lima Y
h). Analisis butir soal, proses penelahaan butir soal melalui informasi
dari jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal.
i). Revisi soal dilakukan tentang perbaikan bagian soal yang masih belum
sesuai dengan yang diharapkan
10
l).Scoring setelah di periksa maka pendidik melakukan penskoran
sesuai dengan kriteria dan didapatkan data yang bermakna dalam
mengambil keputusan
f) Menulis pernyataan
g) Analisis rasional.
11
Mendikbud dijelaskan bahwa penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah
pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk
ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Ketika menerapkan penilaian
autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru
menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas
mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.
12
Sedangkan karakteristik penilaian autentik, adalah sebagai berikut:
13
Penilaian kompetensi sikap adalah penilaian yang dilakukan guru
untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap dari peserta didik
yang meliputi aspek menerima atau memperhatikan (receiving or
attending), merespon atau menanggapi (responding), menilai atau
menghargai (valuing), mengorganisasi atau mengelola (organization), dan
berkarakter (characterization). Kompetensi sikap dibagi menjadi dua yaitu
sikap spiritual dan sikap sosial. Bahkan kompetensi sikap masuk menjadi
kompetensi inti, yakni, Kompetensi Inti 1 (KI 1) untuk sikap spiritual dan
Kompetensi Inti 2 (KI 2) untuk sikap sosial. Pada Kurtilas ini, kompetensi
sikap, baik sikap spiritual (KI 1) maupun sikap sosial (KI 2) tidak
diajarkan dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Jika kompetensi sikap
spiritual dan sosial tersebut tidak diajarkan, kompetensi tersebut harus
terimplementasikan dalam PBM melalui pembiasaan dan keteladanan yang
ditunjukkan oleh peserta didik dalam keseharian melalui dampak
pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Penilaian kompetensi pengetahuan atau kognitif adalah penilaian
yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan
peserta didik dalam aspek pengetahuan yang meliputi ingatan atau hafalan,
pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
Menilai kompetensi pengetahuan siswa melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan. Instrumen tes tulis yang biasa digunakan guru berupa soal
pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah, menjodohkan, dan
uraian yang dilengkapi pedoman penskoran. Instrumen test lisan berupa
daftar pertanyaan dan instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan
atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan adalah penilaian yang
dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi
keterampilan dari peserta didik yang meliputi aspek imitasi, manipulasi,
presisi, artikulasi, dan naturalisasi. Dalam Permendikbud Nomor 66
14
Tahun 2013 d i jelaskan bahwa pendidikan menilai kompetensi
keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut
peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, proyek, dan penilaian portofolio. Instrumen
yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang
dilengkapi rubrik.
Adapun teknik dan instrumen penilaian, sebagai berikut:
1. Penilaian kompetensi sikap.
Observasi, dilakukan secara berkesinambungan baik secara
langsung maupun tidak langsung perilaku siswa.
Penilaian diri, meminta siswa mengemukakan kelebihan dan
kekurangan dirinya dalam pencapaian kompetensi.
Penilaian antarsiswa, siswa saling menilai terkait dengan
pencapaian kompetensi.
Jurnal, merupakan catatan guru baik di dalam maupun di luar
kelas, mengenai kekuatan dan kelemahan siswa.
2. Penilaian kompetensi keterampilan.
Penilaian kerja, siswa mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan praktek, proyek dan portofolio.
Tes praktek, penilaian yang menuntut respons berupa perilaku
yang sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Projek, tugas belajar yang meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan dan pelaporan baik tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu.
Portofolio, berupa kumpulan seluruh karya siswa yang bersifat
reflektif-integratif, dapat berbentuk tindakan nyata yang
mencerminkan kepedulian siswa terhadap lingkungannya.
3. Penilaian kompetensi pengetahuan.
Tes tulis, berupa PG, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan dan uraian.
Tes lisan, berupa daftar pertanyaan.
15
Penugasan, berupa pekerjaan rumah dan proyek yang dapat
dikerjakan individual maupun kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.
Prinsip yang paling penting dari penilaian autentik adalah dalam
pembelajaran tidak hanya menilai apa saja yang sudah diketahui oleh siswa, tetapi
juga menilai apa yang dapat dilakukan oleh siswa setelah pembelajaran selesai.
Sehingga kualitas hasil belajar dan kerja siswa dalam menyelesaikan tugas dapat
terukur. Maka dari itu dapat ditarik kesimpulan dalam melakukan penilaian
autentik ada tiga hal yang harus diperhatikan, yakni:
1. Autentik dari instrumen yang digunakan, menggunakan
instrumen yang bervariasi yang disesuaikan dengan karakteristik atau
tuntutan kompetensi yang ada dikurikulum.
2. Autentik dari aspek yang diukur, menilai aspek-aspek hasil
belajar secara komprehensif meliputi kompetensi sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
3. Autentik dari aspek kondisi siswa, menilai input (kondisi
awal siswa), proses (kinerja dan aktivitas siswa dalam proses belajar
mengajar), dan output (hasil pencapaian kompetensi, baik sikap,
keterampilan maupun pengetahuan siswa setelah mengikuti proses belajar
mengajar).
16
mencakup seluruh aspek yang mesti dievaluasi. Nuryamin (2011) mengamati
bahwa hakekat evaluasi pendidikan Islam adalah konsep berpikir tentang
penilaian dalam proses belajar mengajar yang mempunyai tujuan dan fungsi untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dalam mencapaitujuan pendidikan yang dicita-
citakan.
Dudin (2007) melaporkan untuk menjamin pengembangan mutu penyelenggaraan
pendidikan, perlu diadakan evaluasi yang bersifat sistemik mencakup : Pertama,
aspek input meliputi standar isi, standar pendidik, standar tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana. Kedua, aspek proses meliputi standar proses,
standar pengelolaan, dan standar penilaian pendidikan. Ketiga, aspek output,
meliputi standar kompetensi lulusan, dari segi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.
17
bentuk dari PBK. PBK merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan
pada proses pembelajaran, sehingga hampir di setiap pertemuan pembelajaran
menggunakan PBK. Penilaian ini merupakan salah satu penilaian autentik yang
dapat mengukur kemampuan siswa secara objektif dilaksanakan untuk mengukur
sejauh mana kemampuan siswa dalam menyerap pembelajaran yang dilakukan.
Hal ini terungkap dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan
responden penelitian dimana guru sudah melaksanakan PBK pada penilaian
pembelajarannya. Mereka melaksanakannya sejak diberlakukannya Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) sampai dengan sekarang. PBK dijadikan sebagai
pilihan dalam penilaian pada pembelajaran IPS, karena penilaian ini dianggap
dapat menggambarkan pencapaian hasil belajar siswa yang sebenarnya.
Keunggulan PBK dibandingkan penilaian lain adalah dapat menjamin proses
pembelajaran peserta didik tetap sesuai dengan kurikulum. Hasil penilaian dapat
menyimpulkan apakah peserta didik telah mencapai seluruh atau sebagian dari
kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum yang ditetapkan oleh pihak
sekolah. Selain itu, keunggulan PBK diantaranya adalah dapat memeriksa
kelemahan dan kelebihan yang dimiliki peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung, serta dapat memudahkan mencari dan menemukan hal-hal yang
menyebabkan terjadinya kelemahan dalam proses pembelajaran tersebut. Untuk
itu, pengetahuan dan pemahaman guru yang baik terhadap PBK sangat mutlak
dimiliki sebagai penunjang kelancaran penerapannya di dalam pembelajaran. Dari
hasil wawancara dengan responden penelitian dapat diketahui bahwa pemahaman
dan pengetahuan mereka tentang PBK sudah cukup baik. Menurut mereka, PBK
adalah suatu penilaian dengan cara mengumpulkan dan menggunakan hasil belajar
siswa pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor siswa secara sistematis,
menyeluruh, dan berkelanjutan, selanjutnya informasi ini digunakan untuk
menggambarkan prestasi dan kemajuan belajar siswa menyerap kompetensi yang
ditetapkan di dalam kurikulum.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai
pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan pengukuran dan
penilaian pembelajaran. Pengukuran yang dimaksud adalah proses
membandingkan tingkat keberhasilan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan
pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif, sedangkan penilaian yang
dimaksud adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan pembelajaran
secara kualitatif. Evaluasi merupakan sarana untuk mendapatkan informasi yang
diperoleh dari proses pengumpulan dan pengolahan data.
Selain itu, evaluasi tentu saja dapat membantu pendidik untuk
mengetahui kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Dengan
mengetahui kemampuan-kemampuan siswa tersebut, pendidik dapat mengetahui
dan sekaligus membimbing peserta didik yang masih kurang mampu memahami
materi pelajaran yang telah mereka ajarkan.
Terdapat beberapa prinsip-prinsip, ruang lingkup, jenis-jenis, dan bentuk
evaluasi pembelajaran yang dapat dilakukan dan diperhatikan oleh pendidik dalam
melakukan evaluasi pembelajaran.
B. SARAN
19
3. Dalam melakukan evaluasi pembelajaran, sebaiknya diperhatikan syarat-syarat
dalam penyusunan evaluasi pembelajaran tersebut serta memilih teknik
evaluasi pembelajaran yang sesuai agar hasil yang diinginkan sesuai.
20
DAFTAR PUSTAKA
Iqra. (2018). Konsep Dasar Evaluasi Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Jurnal
Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar , 2 (2), 65-70.
21