Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Perencanaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka


(ATP Kurikulum Merdeka dan Pengalaman Belajar yang di Peroleh)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Perencanaan Pembelajaran di MI/SD

Dosen Pengampu :
Dra. Umil Muhsinin, M.Pd.
Di susun oleh :
Aditya Putra Pratama 204210001
Tanita Anggun Saputri 2042100
Septiana Dewi 204210003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM
NEGRI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan Syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas
berkat, rahmat, dan hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Perencanaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran di Mi/SD. Shalawat serta
salam juga kita panjatkan kepada Rasulullah SAW yang telah menunjukkan jalan-
Nya bagi seluruh umatnya di muka bumi ini hingga akhir zaman.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini penyusun
memiliki banyak kekurangan, baik dari segi pengetahuan dan pengalaman Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penyusun harapkan guna
perbaikan kedepannya sehingga dapat berguna bagi pembaca maupun penyusun
sendiri.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya bagi penyusun sendiri dan umumnya bagi semua pihak yang
memerlukan.

Wassalamualaikum, Wr.Wb.

Jambi, Desember 2022

Penyusun

iii
Contents
(ATP Kurikulum Merdeka dan Pengalaman Belajar yang di Peroleh)....................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran.............................................................3
2.3. Pengertian ATP (Alur Penyusunan Pembelajaran)..........................................4
2.3 Konsep Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).........................................................5
2.4 Prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran...................................................5
2.5 Pengalaman belajar yang diperoleh dari kurikulum merdeka............................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................10
3.2. Saran...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang, melainkan


sebuah proses seumur hidup yang dilalui seseorang. Berkaitan dengan dunia
Pendidikan tak terlepas pula peran kurikulum didalamnya. Kurikulum
berperan menjadi pedoman dalam berlangsungnya suatu sistem Pendidikan
suatu bangsa. Baru baru ini Kemendikbud Indonesia meluncurkan sebuah
kurikulum baru yakni “Kurikulum Merdeka”. Kurikulum merdeka
diluncurkan dengan tujuan memperbaiki ketertinggalan pendidikann
diindonesia.

Dengan beralihnya Kurikulum tentunya membutuhkan waktu bagi


tenaga pendidik memahami kurikulum yang baru ini agar nantinya dapat
mengimplementasikan dengan baik rancangan Kemendikbud tersebut. Tenaga
pendidik dituntut memahami Konsep dasar, prinsip maupun konten isi dari
kurikulum tersebut. Berkaitan dengan isi kurikulum merdeka salah satu hal
yang perlu dipahami tenaga pendidik yakni penyusunan ATP dimana sebagai
pengganti dari silabus. ATP (Alur Tujuan Pebelajaran) merupakan rangkaian
tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis didalam fase
secara utuh.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan pemakalah bahas anatara lain :
1. Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Pembelajaran?
2. Apa yang dimaksud ATP (Alur Penyusunan Pembelajaran)?
3. Bagaimana proses penyusunan ATP (Alur Penyusunan
Pembelajaran) ?
4. Bagaimana pengalaman belajar yang diperoleh dengan
diterapkannya kurikulum merdeka ?

2
1.3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai ialah:
1. Untuk mendeskripsikan pengertian dari perencanaan pembelajaran
2. Untuk mendeskripsikan pengertian ATP
3. Untuk memaparkan bagaimana proses penyusunan ATP
4. Untuk menjabarkan pengalaman belajar yang diperoleh dengan
diterapkanya kurikulum merdeka

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Perencanaan Pembelajaran


Perencanaan pembelajaran meliputi kegiatan perumusan tujuan yang ingin
dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran, metode yang digunakan untuk
menilai pencapaian tujuan tersebut, bahan materi yang akan disajikan, cara
menyampaikannya, persiapan alat atau media yang digunakan. Perencanaan
pembelajaran menjadikan guru dapat mempersiapkan dan menentukan tindakan
apa yang akan dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung agar proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.

Wina Sanjaya menyatakan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses


pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan
pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan yang
harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan
memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil akhir dari proses
pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen dan dokumen
tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksnakan proses
pembelajaran.

Bunghart dan Trull dalam ( Sagala : 2003) menyatakan bahwa


Perencanaan adalah awal dari semua proses yang rasional, daan mengandung sifat
optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi
berbagai macam permasalahan dalam konteks pembelajaran. Perencanaan
pembelajaraan yang diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran,
penggunaan media pembelajaran, pengunaan pendekatan atau metode
pembelajaran, dalam suatu alokassi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu
semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan?.

Pengertian tentang perencanaan pembelajaran dikemukakan oleh Nana


Sudjana (1998, 2000:61) yang mengemukakan bahwa perencanaan pembelajaran
adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam
suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan

4
merespon) komponen-komponen pembelajaraan, sehingga arah kegiatan (tujuan ),
isi kegiatan (materi) , cara penyampaaian kegiatan ( metode dan teknik ) serta
bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sistematis?. Ini berarti
perencanaan pembelajaran pada dasarnya mengatur dan menetapkan komponen-
komponen tujuan, bahan, metode atau teknik, serta evaluasi atau penilaian.

Perencanaan Pembelajaran merupakan suatu cara untuk membuat susunan


kegiatan pengajaran yang ingin dicapai agar berjalan lebih baik, disertai dengan
langkah antisipatif guna memperkecil kesenjangan, yang terjadi sehingga kegiatan
tersebut mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Kegiatan tersebut mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan pembelajaran yang dimaksud
menyiapkan perangkat pembelajaran, seperti: program tahunan, program
semester, silabus, RPP, dan KBM1.

Menurut Ali (Ananda, 2019) dalam ananda, perencaan pembelajaran


merupakan perumusan yang akan dilakukan guru dan murid dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan sebelum dilaksanakannya pembelajaran
secara nyata3.

2.3. Pengertian ATP (Alur Penyusunan Pembelajaran)


Alur Tujuan Pembelajaran adalah rangkaian tujuan
pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis dalam fase
pembelajaran. Alur menjadi panduan guru dan siswa untuk mencapai
capaian pembelajaran di akhir suatu fase. Tujuan pembelajaran
disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari
waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju capaian
pembelajaran.
Alur Tujuan Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka (ATP)
merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang sudah disusun secara

1 Fauzan, Perencanaan Pembelajaran di SD/MI, (Jakarta: Kencana, 2020),


hlm. 7. 3 Ibid, hlm. 6.

5
sistematis dan logis dalam fase capaian pembelajaran secara utuh dari
fase awal hingga akhir.
Alur tujuan pembelajaran ini memang disusun secara linear
sesuai urutan kegiatan pembelajaran dengan tujuan mengukur capaian
pembelajaran. Secara umum, Alur Tujuan Pembelajaran mempunyai
fungsi sama seperti silabus, yaitu untuk acuan perencanaan
pembelajaran.
Alur Tujuan Pembelajaran ini bukan hanya dijadikan acuan
atau panduan guru, tetapi juga siswa dalam mencapai pencapaian
pembelajaran di akhir fase. Seperti yang diketahui, pemerintah
menetapkan capaian pembelajaran kurikulum merdeka dalam fase-
fase, yaitu fase A untuk tingkat kelas 1 dan kelas 2, fase B untuk
tingkat kelas 3 dan 4, fase C untuk kelas 5 dan 6, fase D untuk kelas 7
dan 8, fase E untuk kelas 9 dan 10, serta fase F untuk kelas 11 dan 12.

2.3 Konsep Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)


Jika Capaian Pembelajaran adalah kompetensi yang
diharapkan dapat dicapai murid di akhir fase, maka Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang
tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran.
1. Alur menjadi panduan guru dan murid untuk mencapai Capaian
Pembelajaran di akhir suatu fase.
2. Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan
pembelajaran dari waktu ke waktu.
3. Guru dapat menyusun ATP masing-masing, yang terdiri dari
rangkaian tujuan pembelajaran.

2.4 Prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran

6
Prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran antara lain :
1. Sederhana dan Informatif
Perumusan Alur Tujuan Pembelajaran hendaknya dapat
dipahami oleh penulis itu sendiri maupun pengguna/pembaca. Hal ini
dapat dilakukan dengan menggunakan istilah atau terminologi yang
umum dan tidak bermakna ambigu atau tafsir ganda. Untuk
penggunaan istilah khusus, penulis dapat menyertakan penjelasan
secukupnya dalam bentuk glosarium.

2. Esensial dan Kontekstual


Memuat aspek pembelajaran yang sangat mendasar atau
penting yakni kompetensi, konten, dan hasil pembelajaran. Selain itu,
juga mempertimbangkan penyediaan pengalaman belajar yang
relevan dengan kehidupan atau dunia nyata berupa aktivitas yang
menantang, menyenangkan dan bermakna.

3. Berkesinambungan
Antarfase dan antartujuan pembelajaran saling terkait dan
merupakan capaian secara runtut, sistematis, dan berjenjang untuk
memeroleh CP yang telah ditetapkan dalam setiap mata pelajaran.
Penyusunan dilakukan secara kronologis berdasarkan urutan
pembelajaran dari waktu ke waktu.

4. Pengoptimalan tiga aspek kompetensi


Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu: pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang berjenjang selaras dengan tahapan
kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta) serta dimensi pengetahuan (faktual-
konseptual-prosedural-metakognitif). Pengoptimalan juga dilakukan
pada penumbuhan kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaboratif) serta beriman, berkebinekaan global, bergotong-royong,
kreatif, bernalar kritis, dan mandiri.

7
5. Merdeka Belajar
Prinsip utama penyusunan ATP adalah pemahaman istilah
merdeka belajar antara lain:
 Memerdekakan siswa dalam berpikir dan bertindak pada ranah
akademis dan bertanggung jawab secara moral
 Memfasilitasi dan menginspirasi kreativitas siswa dengan
mempertimbangkan keunikan individualnya (kecepatan belajar,
gaya dan minat)
 Mengoptimalkan peran dan kompetensi guru dalam
merumuskan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

6. Operasional dan Aplikatif


Rumusan ATP memvisualisasikan dan mendeskripsikan
proses pembelajaran dan penilaian secara utuh yang dapat menjadi
acuan operasional yang aplikatif untuk merancang modul ajar.
7. Adaptif dan Fleksibel
Sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik
siswa, dan karakteristik satuan pendidikan serta mempertimbangkan
alokasi waktu dan relevansi antarmata pelajaran serta ruang lingkup
pembelajaran yakni intra kurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler.

2.5 Pengalaman belajar yang diperoleh dari kurikulum merdeka

Pendidikan di Indonesia telah berdiri seusai kemerdekaan dicapai.


Kini para pelajar di Indonesia sedang menghadapi  Kurikulum Merdeka
Belajar. Program Kurikulum Merdeka Belajar ialah program kebijakan baru
Kementerian Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia
(Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri Pengajaran dan
Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju. Kurikulum Merdeka sendiri
memiliki tujuan baik untuk menciptakan sistem pendidikan yang
menyenangkan serta dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh para

8
siswa. Selain itu, Kurikulum ini juga bermanfaat agar bisa mengejar materi
yang tertinggal karena pandemi covid-19. 
Meski Kurikulum Merdeka Belajar terlihat sempurna seperti negara
Amerika, Finlandia, Jepang, dan lain-lain, kita lupa akan satu hal bahwa
negara Indonesia kekurangan akan Sumber Daya Manusia yang belum
memadai. Oleh karena itu, kekurangannya SDM di Indonesia membuat
kekhawatiran bagi semua orang. Mulai dengan seringnya berganti mentri lalu
berganti kebijakan. Kurikulum merdeka belajar juga hanya akan menjadi
sesuatu yang tak konstan dan mudah untuk diganti.

Banyak hal yang harus dipahami, dilakukan dan dimengerti bagi para
siswa maupun para guru. Di era ini guru dituntut untuk menyesuaikan diri
dengan teknologi guna menunjang revolusi industri 4.0 (Astutik et al., 2022).
Kesanggupan ini juga mesti dikendalikan dikarenakan pelajaran yang
dijalankan secara online Beberapa faktor kesulitan dan penghambat
Kurikulum Merdeka bagi guru adalah guru harus berlatih dan belajar
menerapkan pembelajaran paradigma yang baru, menyiapkan administrasi
pelajaran layak dengan dasar kurikulum merdeka, mengsinkronkan aplikasi-e
Raport Sekolah Penggerak, serta merubah mindset warga sekolah supaya
mengaplikasikan Pengajaran yang berkonsentrasi pada siswa. Tak hanya
guru yang kesulitan, para murid juga begitu banyak memiliki dampak negatif
dari akibat Kurikulum Merdeka. 
Contohnya murid harus mengerjakan tugas dan praktek yang begitu
banyak untuk mengejar ketinggalan materi. Banyak waktu yang terkuras
untuk belajar materi sekolah sampai lupa untuk beristirahat. Banyak sekali
siswa yang mengeluh akan sistem Kurikulum Merdeka Belajar yang begitu
menyita kesehatan fisik serta mental mereka. Ia menyampaikan bahwa
implementasi Kurikulum Merdeka memberikan perubahan besar kepada
guru dan siswa. Dengan mengedepankan progres pelajaran yang esensial dan
atensi talenta, progres ini akan menjadi sebuah interaksi yang pantas dan
menjadikan ruang pelajaran yang lebih positif. Kurikulum Merdeka
membuat progres pembelajaran di ruang kelas terasa lebih merdeka. Hal ini

9
tentunya akan melahirkan masyarakat yang berkembang secara positif
dengan metode yang lebih merdeka di masa akan datang.
Kurikulum Merdeka terasa lebih sederhana dan menyenangkan
karena pembelajaran menitikberatkan pada pengembangan potensi siswa
berdasarkan kemampuan dan fokusnya. Selain itu, Kurikulum Merdeka
memanfaatkan progres pembelajaran dari kegiatan course project sedemikian
rupa sehingga komunikasi antara guru dan murid menjadi lebih menarik dan
interaktif. Oleh karena itu, selama pembelajaran, siswa lebih aktif
mengekspresikan diri sesuai dengan kelebihannya untuk mendukung
pengembangan karakter dan profil potensi siswa Pancasila.

     

10
BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Alur Tujuan Pembelajaran adalah rangkaian tujuan
pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis dalam fase
pembelajaran. Alur menjadi panduan guru dan siswa untuk mencapai
capaian pembelajaran di akhir suatu fase. Tujuan pembelajaran
disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari
waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju capaian
pembelajaran.
Konsep ATP
1. Alur menjadi panduan guru dan murid untuk mencapai
Capaian Pembelajaran di akhir suatu fase.
2. Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan
urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
3. Guru dapat menyusun ATP masing-masing, yang terdiri dari
rangkaian tujuan pembelajaran

Dengan beralihnya ke kurikulum merdeka banyak hal yang


harus dipahami, dilakukan dan dimengerti bagi para siswa maupun
para guru. Di era ini guru dituntut untuk menyesuaikan diri dengan
teknologi guna menunjang revolusi industri 4.0 . Kesanggupan ini
juga mesti dikendalikan dikarenakan pelajaran yang dijalankan secara
online Beberapa faktor kesulitan dan penghambat Kurikulum
Merdeka bagi guru adalah guru harus berlatih dan belajar
menerapkan pembelajaran paradigma yang baru, menyiapkan
administrasi pelajaran layak dengan dasar kurikulum merdeka,
mengsinkronkan aplikasi-e Raport Sekolah Penggerak, serta merubah
mindset warga sekolah supaya mengaplikasikan Pengajaran yang
berkonsentrasi pada siswa. Tak hanya guru yang kesulitan, para
murid juga begitu banyak memiliki dampak negatif dari akibat
Kurikulum Merdeka. 

11
3.2. Saran
Dengan adanya penulisan makalah ini, diharapkan pembaca dapat
melengkapi ataupun menyempurnakan isi dari makalah ini. Dengan
makalah ini semoga dapat membantu pembaca dalam memahami isi materi
ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, R. (2019). Perencanaan Pembelajaran. Medan: Lembaga Peduli


Pengembangan Guruan Indonesia (LPPPI).
http://repository.uinsu.ac.id/6719/
(diakses pada tangal 27 Desember 2022).

13

Anda mungkin juga menyukai