Anda di halaman 1dari 8

Telaah Kurikulum Di Sd/Mi

Aditya Putra Pratama1, Septiana Dewi2


Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, UIN STS Jambi
e-mail : adityaputrapratama256@gmail.com , sptnadw10@gmail.com

Abstract :
The curriculum is one of the tools used to achieve educational goals. This paper
discusses the curriculum applied in SD/Mi. Review the components that need to be in
the SD/MI curriculum as well as a set of plans and regulations regarding competencies
and learning outcomes that students must achieve, assessment, teaching and learning
activities in curriculum development. As well as ways to study the Elementary/Middle
School Curriculum.

Abstrak :
Kurikulum merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan
Pendidikan. Tulisan ini membahas tentang kurikulum yang diterapkan di Sd/Mi. Telaah
Komponen komponen yang perlu ada dikurikulum Sd/Mi serta seperangkat rencana dan
peraturaan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa , penilaian,
kegiatan belajar mengajar dalam pengembangan kurikulum. Serta cara-cara telaah
Kurikulum Sd/Mi.
Kata Kunci : Kurikulum, Kurikulum Sd/Mi, Telah Kurikullum, Pengembangan
kurikulum

Pendahuluan

Di Indonesia sedang gencar gencarnya proses perbaikan kurikulum guna


peningkatan mutu Pendidikan. Seperti yang kita ketahui setelah berakhirnya masa
covid-19 maka perlu adanya tindak lanjut. Anak Sd/ Mi merupakan salah satu dari
sekian banyak peserta didik yang proses belajar nya terdampak dengan virus ini. Guna
meningkatkan mutu Pendidikan Indonesia maka perlu perhatian lebih untuk siswa,
salah sastunya yaitu siswa Sd/Mi. Perhatian tersebut baik dari pemerintah, pihak
sekolah, maupun pihak keluarga.
Pemerintah merupakan pemegang utama kebijakan kebijakan yang berkaitan
dengan Pendidikan, salah satu nya yaitu penentuan kurikulum. Sedangkan guru
Menurut M Syahran jailani ( yaitu sosok yang memerlukan pengtahuan, keterampilan,
kemampuan, keahlian dan talenta yang diharapkan akan mampu memberikan sesuatu
yang bermakna kepada siswa. Dalam konteks ini guru memegang peranan sebagai
penggerak dari kebijakan kebijakan pemerintah terkait Pendidikan.
Hakikatnya Siswa Sd/Mi sangat memerlukan kasih sayang. M Syahran Jailani
( )mengungkapkan bahwa dengan kasih sayang maka peserta didik akan mampu
meneladani serta lebih memahami pendidik secara layak, penuh pengertian, dan
berkelanjutan. Dengan diteladaninya guru tersebut maka sosok guru disini memiliki
peran serta tanggung jawab besar dalam proses peningkatan mutu Pendidikan. Oleh
karena itu penting bagi guru untuk memahami serta menyesuaikan pembelajaran
dengan kurikulum yang berlaku agar tidak terjadi ketidaksinambungan antara
kurikulum dengan materi pembelajaran. Salah satu cara agar hal tersebut tidak terjadi
yakni guru harus menelaaah terlebih dahulu kurikulum yang berlaku.

Pembahasan

Telaah Kurikulum Sd/Mi merupakan suatu kegiatan guna menganalisa dan


menghasilkan komponen komponen yang terdapat di kurikulum Sd/Mi serta Prinsip
dan Teknik Pengembangan nya. Kajiannya meliputi Pengertian, Hakikat, landasan, dan
komponen komponen kurikulum, serta Rpp maupun silabus terkait Sekolah Dasar
maupun Madrasah Ibtidaiyah (Jumiati, Universitas MAB Banjarmasin:2022). Dalam
menelaah kurikulum di Sd/Mi perlu juga kegiatan kegiatan yang tersusun secara
sistematis agar nantinya Telaah kurikulum menghasilkan hasil yang efektif.
Langkah-langkah yang harus dilakukan saat menelaah kurikulum antara lain
yaitu :
1. Mengetahui Tujuan dari kurikulum terlebih dahulu
2. Mengetahui komponen isi atau konten dari kurikulum terlebih dahulu
3. Melakukan evaluasi kurikulum secara bersama dengan beberapa pihak.
Pada dasarnya kurikulum di Sd/Mi memiliki karakteristik tersendiri, baik dari
segi Kerangka dasar kurikulum, maupun struktur kurikulum.
1. Kerangka dasar kurikulum
Kerangka dasar kurikulum berisi kelompok mata pelajaran dan Prinsip
pengembangan kurikulum
A. Kelompok mata pelajaran
Sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang standar
Pendidikan nasional pasal 6 ayat (1) dinyatakan bahwa kurikulum
untuk jenis Pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang
Pendidikan dasar dan menengah diatur berdasarkan kelompok mata
peajaran sebagai berikut :

a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.


Hal ini dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak
mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari Pendidikan agama.

b) Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan


Kepribadian.
Hal ini dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan
wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajibannya sebagai masyarakat dalam berbangsa dan
bernegara serta peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia.

c) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan


teknologi.
Hal ini dimakskudkan untuk mengenal, menyikapi dan
mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Serta
menanamkan kebiasaan untuk berpikir ilmiah dan kritis.
Dan juga memperkenslksn kemajuan teknologi kepada
siswa Sd/Mi.
d) Kelompok mata pelajaran estetika.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan
terkakit hal-hal yang memiliki unsur indah.

e) Kelompok mata pelaljaran Jasmani, Olahraga dan


Kesehatan.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Budaya hidup sehat seperti keterbatasan terhadap prilaku
seks bebas, kecanduan narkoba, Hiv/Aids, Demam
berdarah, dan penyakitlainnya.

B. Prinsip pengembangan kurikulum


Kurikulum di Sd/Mi dikembangkan berdasrkan prinsip sebagai
berikut :
a) Berpusat pada potensi
Kurikulum di Sd/Mi harus disesuaikan dengan kebutuhan ,
potensi, dan kepentingan peserta didik.

b) Beragam dan terpadu


Kurikulum Sd/MI disusun dengan memperhatikan keberagaman
karakteristik peserta didik tanpa membedakan agama, suku,
budaya, dan adat istiadat serta status sosial ekonomi.

c) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi.
Kurikulum di Sd/Mi harus disusun dengan menyesuaikan
perkembanagn ilmu pengetahuan. Kurikulum harus senantiasa
mengalami perubahan guna tidak tertinggal dengan kemajuan
zaman.

d) Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikukum dilakukan dengan melibatkan
pemangku kepentingan untuk menjamin relevansi pendidikan
dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,
keterampilan sosoial, keterampilan akademik, merupakan isi
didalamnya.

e) Menyeluruh dan berkesinambungan


Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar
semua jenjang Pendidikan.

f) Belajar sepanjang hayat


Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,non formal
dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
g) Seimbang antara kepentingan nasional dan kpentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional
dan kepentingan daerah harus saling mengisi dam
membersayakan sejalan denan motto Bhineka Tunggal Ika
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

C. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Di Sd/Mi


Dalam pelaksanaan kurikulum disetiap satuan pendidikan
menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Pelaksanaan Kurikulum didasarkan pada potensi,
perkembangan dan kondisi peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan
pelayanan pendidikan yang bermutu, serta
memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan
dirinya secara bebas,dinamis, dan menyenangkan.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan
kelima pilar belajar yaitu belajar untuk beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, belajar
untuk memahami dan menghayati, belajar untuk
mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang
lain, dan belajar untuk membangun dan menemukan
jati diri, melalui proses pembelejaran yang aktif,
efektif, dan menyenangkan.
3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta
didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan,
pengayaan,dan/atau percepatan sesuai dengan
potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta
didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan
pengembangan pribadi peserta didik yang
berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,
dan moral.
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan
peserta didik dan pendidik yang saling menerima
dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan
prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa,
ing ngarsa sing tuladha (di belakang memberikan
dorongan, di tengah membangun semangat, di depan
memberikan teladan).
5. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan
kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan
daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan
muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
D. Sturktur Kurikulum
Sturktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap
satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur
kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar
kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatanpengembangan diri
merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang
pendidikan Sd/Mi.
Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai
kelas I sampai kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan
standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran
dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan


pengembangan diri . Muatan lokal merupakan kegiatan kulikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
b) Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan
diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakulikuler.
c) Substansi mata pelajaran IPA atau IPS pada SD/MI merupakan “IPA
Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
d) Pembelajaran pada kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan
tematik, sedangkan pada kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui
pendekatan mata pelajaran.
e) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
f) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
g) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-
38 minggu.

Anda mungkin juga menyukai