Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL MINI RISET

MENGUJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Salsa Nara Pangestu : 7213143008
Cantika Elizabeth : 7213143015
Andre Pradana : 7211143007
Lasture Silitonga : 7213143018
Friska Samosir : 7213343020
Nurfebri Yanti : 7213343023
Dimas Ayub Wintara : 7211143008
Andri Pramana : 7213143007
MATA KULIAH : Evaluasi Pembelajaran
DOSEN PENGAMPU : DRA. GARTIMA SITANGGANG, M.SI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat da hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan MR (Mini Riset) ini dengan tepat waktu.

Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Dra. Gartima Sitanggang, M.Si selaku dosen
mata kuliah Evaluasi Pembelajaran dan juga kepada teman-teman yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan MR ini.

Kami menyadari bahwa MR yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca agar
kedepannya kami dapat membuat MR yang lebih baik lagi.

Semoga laporan MR ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca dan dapat
meningkatkan ilmu pengetahuan.

Medan, 11 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 4
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 4
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 5
C. Batasan Masalah ...................................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah .................................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 5
F. Manfaat Penulisan .................................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................ 6
A. Pengertian Tes ......................................................................................................... 6
B. Validitas Tes ............................................................................................................ 6
C. Reliabilitas Tes ........................................................................................................ 8
BAB III METODOLOGI ............................................................................................ 10
A. Metode Penelitian .................................................................................................. 10
B. Lokasi Penelitian ................................................................................................... 10
C. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 10
D. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam proses pendidikan dan pembelajaran, penekanan pada kualitas bahan ajar
mengutamakan profesionalisme guru dan prestasi siswa. Proses pendidikan dan
pembelajaran membutuhkan penyatuan komponen pembelajaran yang sinergis
untuk membentuk kompleksitas disiplin ilmu baik kognisi, emosional dan
psikomotorik. Komponen pembelajaran dihubungkan sesuai konteks pembelajaran
dan didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai. Hasil belajar siswa sebagai bahan
evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam materi yang diajarkan. Evaluasi
sebagai suatu proses evaluasi pendidikan meliputi penyediaan semua pelayanan
satuan pendidikan, yaitu jasa profesional, yang mengarah pada keberhasilan
operasional sesuai dengan tujuan pendidikan. Salah satu bentuk evaluasi
pendidikan yang konkrit dan numerik adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa
dicapai melalui evaluasi.

Tes adalah semacam alat evaluasi untuk mengukur seberapa jauh tujuan pendidikan
tercapai, ini berarti evaluasi hasil dari pembelajaran. Tes yang baik harus
memenuhi beberapa persyaratan, harus efisien, standar, normatif, objektif, valid
(efektif) dan reliabel (dapat diandalkan) (Abdul Kadir, 2015). Alat tes menempati
posisi penting dalam penelitian karena berperan dalam proses pengumpulan data.
Alat yang efektif dan andal dapat memberikan data yang valid dan andal serta
menarik kesimpulan yang mencerminkan keadaan yang sebenarnya (Yusuf, 2018).

Validitas instrumen berkaitan dengan derajat yang tepat untuk mengukur apa yang
dimaksudkan oleh pengukuran, dan reliabilitas berkaitan dengan sejauh mana
pengukuran tersebut dapat diandalkan berdasarkan konsistensinya. Suatu perangkat
dikatakan valid jika dapat menampilkan data dari variabel dengan benar dan tidak
menyimpang dari keadaan sebenarnya. Suatu perangkat dikatakan reliabel jika
mampu menyediakan data yang reliabel (Arikunto, 2010). Dengan demikian,
proposal mini riset ini disusun untuk melakukan penelitian dalam menguji validitas
dan reliabilitas suatu tes.

4
B. Identifikasi Masalah
 Menguji validitas tes. Validitas dalam penelitian menyatakan derajat
ketepatan alat ukur terhadap isi sebenarnya yang diukur. Uji validitas adalah
uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang
digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur.
 Menguji reliabilitas tes. reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari
suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek
dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila
memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama.
C. Batasan Masalah
Dari pemaparan identifikasi masalah yang terjadi dalam penelitian ini, maka
peneliti membatasi masalah yang akan dibahas, yaitu hanya ingin Menguji
kevaliditas dan kereliailitas suatu tes sebagai bahan evaluasi pembelajaran.
D. Rumusan Masalah
 Apa yang dimaksud dengan tes?
 Apa yang dimaksud dengan validitas?
 Apa yang dimaksud dengan reliabilitas?
 Bagaimana cara menguji validitas tes?
 Bagaimana cara menguji reliabilitas tes?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji validitas dan
reliabilitas suatu tes.
F. Manfaat Penelitian
 Melatih mahasiswa dalam melakukan penelitian
 Melatih mahasiswa dalam menyusun proposal penelitian
 Melatih mahasiswa dalam melakukan pengujian validitas dan reliabilitas tes

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Tes
Tes adalah prosedur sistematik yang dibuat dalam bentuk tugas-tugas yang
distandardisasikan dan diberikan kepada individu atau kelompok untuk dikerjakan,
dijawab, atau direspon, baik dalam bentuk tertulis, lisan maupun perbuatan.
Silvirius (1991: 5) menyatakan bahwa tes adalah suatu prosedur sistematis untuk
mengamati dan mencandrakan satu atau lebih karakteristik seseorang dengan
menggunakan skala numerik atau sistem kategori. Tes juga dapat diartikan sebagai
alat pengukur yang mempunyai standar obyektif sehingga dapat dipergunakan
untukmengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu.
Azwar (1987: 3) menyatakan bahwa tes adalah prosedur yang sistematis,
maksudnya (a) butir-butir dalam tes disusun menurut cara dan aturan tertentu, (b)
prosedur administrasi tes dan pemberian angka (scoring) terhadap hasilnya harus
jelas dan dispesifikasi secara terperinci, dan (c) setiap orang yang mengambil tes
itu harus mendapat butir-butir yang sama dalam kondisi yang sebanding.
B. Validitas Tes
Azwar (1987: 173) menyatakan bahwa validitas berasal dari kata validity yang
mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur
(tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang
tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan
hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya
hasil ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang mencerminkan secara
tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur.

Suatu tes yang valid untuk tujuan tertentu atau pengambilan keputusan tertentu,
mungkin tidak valid untuk tujuan atau pengambilan keputusan lain. Jadi validitas
suatu tes, harus selalu dikaitkan dengan tujuan atau pengambilan keputusan
tertentu. Tes masuk di SMA misalnya harus selalu dikaitkan dengan seberapa jauh
tes masuk tersebut dapat mencerminkan prestasi atau hasil belajar para calon
peserta didik baru setelah belajar nanti.

6
Konsep validitas tes dapat dibedakan atas tiga macam yaitu validitas isi (content
validity), validitas konstruk (construct validity), dan validitas empiris atau validitas
kriteria. Validitas isi suatu tes mempermasalahkan seberapa jauh suatu tes
mengukur tingkat penguasaan terhadap isi atau konten atau materi tertentu yang
seharusnya dikuasai sesuai dengan tujuan pengajaran. Dengan kata lain tes yang
mempunyai validitas isi yang baik ialah tes yang benar-benar mengukur
penguasaan materi yang seharusnya dikuasai sesuai dengan konten pengajaran yang
tercantum dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Validitas isi
menunjukkan sejauhmana pertanyaan, tugas atau butir dalam suatu tes atau
instrumen mampu mewakili secara keseluruhan dan proporsional perilaku sampel
yang dikenai tes tersebut. Artinva tes itu valid apabila butir-butir tes itu
mencerminkan keseluruhan konten atau materi yang diujikan atau yang seharusnya
dikuasai secara proporsional.

Untuk mengetahui apakah tes itu valid atau tidak, harus dilakukan melalui
penelaahan kisi-kisi tes untuk memastikan bahwa soal-soal tes itu sudah mewakili
atau mencerminkan keseluruhan konten atau materi yang seharusnya dikuasai
secara proporsional. Oleh karena itu validitas isi suatu tes tidak mempunyai besaran
tertentu yang dihitung secara statistika tetapi dipahami bahwa tes itu sudah valid
berdasarkan telaah kisi-kisi tes. Oleh karena itu, validitas isi sebenarriya
mendasarkan pada analisis logika, tidak merupakan suatu koefisien validitas yang
dihitung secara statistika.

Validitas konstruk (construct validity) adalah validitas yang mempermasalahkan


seberapa jauh butir-butir tes mampu mengukur apa yang benar-benar hendak diukur
sesuai dengan konsep khusus atau definisi konseptual yang telah ditetapkan.
Validitas konstruk biasa digunakan untuk instrumen yang dimaksudkan mengukur
variabel konsep, baik yang sifatnya performansi tipikal seperti instrumen untuk
mengukur sikap, minat konsep diri, lokus kontrol, gaya kepemimpinan, motivasi
berprestasi, dan lain-lain, maupun yang sifatnya performansi maksimum seperti
instrumen untuk mengukur bakat (tes bakat), inteligansi (kecerdasan intelektual),
kecerdasan, emosional dan lain-lain.

7
Validitas empiris sama dengan validitas kriteria yang berarti bahwa validitas
ditentukan berdasarkan kriteria, baik kriteria internal maupun kriteria eksternal.
Validitas empiris diperoleh melalui hasil uji coba tes kepada responden yang setara
dengan responden yang akan dievaluasi atau diteliti. Kriteria internal adalah tes
atau instrumen itu sendiri yang menjadi kriteria, sedang kriteria eksternal adalah
hasil ukur instrumen atau tes lain di luar instrumen itu sendiri yang menjadi
kriteria. Ukuran lain yang sudah dianggap baku atau dapat dipercaya dapat pula
dijadikan sebagai kriteria eksternal. Validitas yang ditentukan berdasarkan kriteria
internal disebut validitas internal sedangkan validitas yang ditentukan berdasarkan
kriteria eksternal disebut validitas eksternal.
C. Reliabilitas Tes
Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa
kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama, diperoleh hasil
pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek
memang belum berubah. Nur (1987: 47) menyatakan bahwa reliabilitas ukuran
menyangkut seberapa jauh skor deviasi individu, atau skor-z, relatif konsisten
apabila dilakukan pengulangan pengadministrasian dengan tes yang sama atau tes
yang ekivalen.

Konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas alat ukur berkaitan erat dengan masalah
kekeliruan pengukuran. Kekeliruan pengukuran sendiri menunjukkan sejauh mana
inkonsistensi hasil pengukuran terjadi apabila dilakukan pengukuran ulang terhadap
kelompok subyek yang sama. Sedangkan konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas
hasil ukur berkaitan erat dengan kekeliruan dalam pengambilan sampel yang
mengacu pada inkonsistensi hasil ukur apabila pengukuran dilakukan ulang pada
kelompok yang berbeda. Sudjana (2004: 16) menyatakan bahwa reliabilitas alat
penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang
dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan
hasil yang relatif sama.
Djaali (2000: 81) menyatakan bahwa reliabilitas dibedakan atas dua macam, yaitu
reliabilitas konsistensi tanggapan, dan reliabilitaskonsistensi gabungan butir.
Reliabilitas konsistensi tanggapan responden mempersoalkan apakah tanggapan

8
responden atau obyek ukur terhadap tes atau instrumen tersebut sudah baik atau
konsisten. Dalam hal ini apabila suatu tes atau instrumen digunakan untuk
melakukan pengukuran terhadap obyek ukur kemudian dilakukan pengukuran
kembali terhadap obyek ukur yang sama, apakah hasilnya masih tetap sama dengan
pengukuran sebelumnya. Jika hasil pengukuran kedua menunjukkan
ketidakkonsistenan maka jelas hasil pengukuran itu tidak mencerminkan keadaan
obyek ukur yang sesungguhnya.

Djaali (2000: 81) menyatakan bahwa reliabilitas konsistensi gabungan butir


berkaitan dengan kemantapan antara butir suatu tes. Hal ini dapat diungkapkan
dengan pertanyaan, apakah terhadap obyek ukur yang sama, butir yang satu
menunjukkan hasil ukur yang sama dengan butir yang lainnya? Dengan kata lain
bahwa terhadap bagian obyek ukur yang sama, apakah hasil ukur butir yang satu
tidak kontradiksi dengan hasil ukur butir yang lain.

9
BAB III

METODOLOGI

A. Metode Penelitian
Metode dalam penulisan ini menggunakan penelitian kepustakaan, yang berfokus
pada studi kepustakaan sesuai dengan subjek penelitian (Zed, 2014). Metode
dengan meneliti bahan pustaka terdiri dari buku, artikel, jurnal dan sebagainya
berkaitan dengan hal yang dikaji.
B. Lokasi Penelitian
Sehubungan dengan penelitian ini dilakukan secara penelitian pustaka sehingga
lokasi penelitian dilakukan di rumah masing-masing peneliti.
C. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan studi dokumen yang diambil dari jurnal maupun artikel
ilmiah yang relevan.
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah Teknik kualitatif,
dimana proses analisis datanya tidak melibatkan atau berbentuk angka. Data yang
diperoleh untuk penelitian menggunakan teknis analisis data kualitatif umumnya
bersifat subjektif.

Pada penelitian kualitatif, peneliti mendapatkan data dari banyak sumber dan
menggunakan banyak metode.Sebagai peneliti kami mengambil sumber data dari
berbagai jurnal dan artikel ilmiah yang relevan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara


Hikmah. Muslimah. 2021. Validitas dan Reliabilitas Tes dalam Menunjang Hasil Belajar
PAI. Proceedings of Palangka Raya International and National Conference on Islamic
Studies (PINCIS).
https://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/
Matondang, Zulkifli. 2009. Validitas Dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. Jurnal
Tabularasa.

11

Anda mungkin juga menyukai