Disusun oleh:
TAHUN 2021
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas limpahan rahmat, hidayah, dan karunia yang telah
Allah SWT berikan sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Reabilitas dalam Penilaian Pembelajaran” ini dengan tepat waktu. Shalawat serta
salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar kita, Muhammad SAW yang telah
mengemban tugas-tugas mulia.
Pada kesempatan kali ini, penulis menyusun makalah dengan pembahasan Reablitas
dalam kaitannya dengan alat tes yang digunakan dalam penilaian pembelajaran. Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini, yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Penilaian Pembelajaran.
Ungkapan terima kasih penulis berikan kepada Prof. Dr. Drs. Burhan Nurgiyantoro M.Pd. selaku
Dosen Pengampu mata kuliah terkait yang telah memberikan bimbingan dan ilmunya. Penulis
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari isi maupun
penyusunan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memperluas pengetahuan bagi penulis
maupun pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan -------------------------------------------------------------------------------------------------- 4
D. Manfaat ------------------------------------------------------------------------------------------------- 4
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan --------------------------------------------------------------------------------------------------- 21
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaan merupakan suatu kegiatan yang tidak mungkin dipisahkan dari kegiatan
pembelajaran secara umum. Semua kegiatan pembelajaran yang dilakukan harus selalu diikuti
atau disertai dengan kegiatan pembelajaaran. Ada tiga istilah yang digunakan secara bergantian
dalam dunia pendidikan dan tidak jarang pula sering dikacaukan pemakaiannya atau disamakan
begitu saja pengertiannya. Ketiga istilah yang dimaksud adalah penilaian (evaluasi), pengukuran
(measurement) dan tes (test).
Dalam hal ini tes sebagai salah satu alat pengukur hasil belajar peserta didik diharapkan
mampu memberikan informasi yang dapat dpertanggungjawabkan kebenarannya.
Bagaimanapun, sebuah alat tes yang akan dipakai haruslah memiliki karakteristik tertentu
diisyaratkan. Gronlund, 1985:55) mengemukakan bahwa secara esensial alat tes harus memiliki
kualitas validitas (validity), reliabilitas (realibility), dan kebergunaan(usability). Hal itu tidak
berbeda dengan Tuckman (1975 :209) bahwa alat tes mesti dipertanggungjawabkan dari segi
kelayakan, validitas, reliabilitas, ketertafsiran, dan kebergunaan.
Reliabilitas merupakan sifat yang ada pada data atau skor yang dihasilkan oleh
instrumen, namun untuk memudahkan reliabilitas dapat dikatakan sifat dari insrumen dan juga
reliabilitas bukanlah bersifat dikotomis, tetapi merupakan rentangan yang biasnya dinyatakan
dengan bentuk angka 0 (nol) sampai 1 (satu). Dengan demikian kurang tepat kiranya kalau
dipertanyakan apakah suatu instumen itu memiliki reliabilitas atau tidak, akan tetapi tepatnya
adalah suatu instrumen dapat menghasilkan data atau skor yang memiliki tingkat reliabilitas yang
memadai atau tidak. Suatu instrumen memiliki tingakat reliabilitas yang tinggi, sedang, atau
rendah.
Hampir sama dengan pengertian tersebut, bahwa keberadaan reliabilitas tiada semata-
mata berupa dua pilihan, reliabel ataukah tidak reliabel, akan tetapi merupakan rentang yang
berjenjang dari tingkat yang paling tinggi sampai tingkat yang palinng rendah. Reliabilitas
3
tingkat paling tinggi yang secara statistik ditulis sebagai 1,00 yang menandakan adanya mutlak
tanpa perbedaan dan penyimpangan sedikitpun. Realiabilitas merupakan salah satu syarat
penting bagi suatu isntrumen evaluasi. Oleh sebab itu kami akan membahas tentang reliabilitas
agar dapat bermanfaat untuk semua.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, terdapat empat rumusan masalah yang dikaji
dalam makalah ini yaitu :
C. Tujuan
Sesuai pemaparan rumusan masalah di atas, terdapat empat tujuan yang dicapai dalam
penyusunan makalah ini yaitu :
D. Manfaat
Berdasarkan pemaparan tujuan di atas, terdapat empat manfaat yang dicapai dalam penyusunan
makalah ini yaitu :
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT RELIBILITAS
Reliabilitas adalah keakuratan dan ketepatan dari suatu alat ukur dalam suatu prosedur
pengukuran. Berdasarkan bahasa, reliabilitas berasal dari kata reliability yang terdiri dari kata
rely dan ability, artinya sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil
pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok subyek yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek yang
diukur dalam diri subyek memang belum berubah.
Berikut ini beberapa pengertian dan definisi reliabilitas dari beberapa sumber buku:
1. Menurut Sudjana (2005:16), reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat
tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut
digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.
2. Menurut Mehrens & Lehmann (1973:102), reliabilitas merupakan derajat keajegan
(consistency) di antara dua buah hasil pengukuran pada objek yang sama.
3. Menurut Rbel (1986:71), reliabilitas adalah syarat-syarat yang digunakan untuk
menggambarkan salah satu sifat yang paling signifikan dari satu nilai uji dengan cara
yang konsisten.
4. Menurut Suryabrata (2000), reliabilitas alat ukur menunjuk kepada sejauh mana
perbedaan-perbedaan skor perolehan mencerminkan perbedaan atribut yang sebenarnya.
Makna lain reliabilitas dalam terminologi adalah subjek yang dikenai pengukuran akan
menempati ranking yang relatif sama pada testing yang terpisah dengan alat tes yang ekuivalen.
Koefisien reliabilitas mengindikasikan adanya stabilitas skor yang didapatkan oleh individu,
yang merefleksikan adanya proses reproduksi skor. Skor disebut stabil bila skor yang didapat
pada suatu waktu dan pada waktu yang lain hasilnya relatif sama.
5
Karakteristik Reliabilitas
Sebuah tes dianggap memiliki reliabilitas yang baik apabila memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1. Reliabilitas merupakan milik dari satu set nilai tes bukan milik tes itu sendiri, artinya
suatu tes dikatakan baik apabila dapat menghasilkan skor yang cukup akurat, apabila tes
tersebut diberikan pada kelas tertentu, maka bisa juga menghasilkan skor yang cukup
konsisten bila diberikan pada kelas yang berbeda atau ketika diberikan pada kelas yang
sama pada waktu yang berbeda.
2. Suatu tes dikatakan reliable jika dua buah tes dilakukan pada jarak waktu yang berbeda
dan menunjukkan skor yang tidak jauh berbeda.
3. Reliabilitas dapat dinyatakan untuk dua atau lebih pengukuran independen yang
diperoleh dari tes yang sama untuk setiap anggota kelompok.
Terdapat estimasi dalam pengujian reliabilitas instrumen, antara lain; Spearman Brown,
Flanagan, Rulon, Kuder Richardson (KR) dan Cronbanch Alpha.
Uji reliabilitas dengan metode tes ulang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
suatu pengukuran dapat diandalkan. Uji ini dilakukan sebanyak dua kali, pengukuran
pertama dan ulangnya. Kedua pengukuran dapat dilakukan oleh orang yang sama atau
berbeda. Dalam hal ini perlu diatur bahwa proses pengukuran kedua, keadaan yang
diukur itu harus benar-benar sama. Selanjutnya hasil pengukuran yang pertama dan yang
kedua dikorelasikan dan hasilnya menunjukkan reliabilitas dari tes ini.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pengukuran reliabilitas tes ulang
adalah; 1). jangka waktu antara kedua pengambilan penilaian, 2). stabilitas yang
diharapkan dari kinerja yang diukur. Secara umum, semakin lama antara interval
pelaksanaan tes yang berulang, semakin rendah tingkat reliabilitasnya. Pendekatan tes
ulang merupakan pemberian perangkat tes yang sama terhadap sekelompok subjek
6
sebanyak dua kali dengan selang waktu yang berbeda. Asumsinya adalah bahwa skor
yang dihasilkan oleh tes yang sama akan menghasilkan skor tampak yang relatif sama.
Keterangan:
ri = reliabilitas instrument
rb = indeks korelasi antara dua belahan instrument
N = banyaknya responden
X = belahan pertama
Y = belahan kedua
c. Metode Kuder Cronbach 20 dan 21
Pengujian reliabilitas tes dengan menggunakan rumus Kuder dilakukan dengan
membandingkan skor butir-butir tes jika butir-butir tes itu menunjukkan tingginya tingkat
kesesuaian maka akan menyimpulkan bahwa hasil pengukuran tes itu konsisten.
-Rumus KR 20
7
Keterangan:
ri = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
pi = proporsi subjek yang menjawab betul pada suatu butir (proporsi subjek yang
mendapat skor 1)
-Rumus KR 21
Keterangan:
ri = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
p = skor rata-rata
8
Keterangan:
ri = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas adalah sebagai
berikut: Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,60 maka kuesioner atau angket dinyatakan
reliabel atau konsisten. Sementara, jika nilai Cronbach's Alpha < 0,60 maka kuesioner
atau angket dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten.
e. Metode Bentuk Paralel (Equivalent)
Tes paralel atau tes equivalent adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan
tujuan, tingkat kesukaran dan susunan tetapi butir-butir soalnya berbeda, dalam istilah
bahasa Inggris disebut alternate-forms method (parallel forms).
Pengujian reliabilitas instrument dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi
instrumennya dua, pada responden yang sama, waktu sama, instrument berbeda.
Reliabilitas instrument dihitung dengan cara mengkorelasikan antara data instrument
yang satu dengan data instrument yang dijadikan ekuivalen. Bila korelasi positif dan
signifikan, maka instrument dapat danyatakan reliable.
Kelemahan dari metode ini adalah bahwa pengetes pekerjaannya berat karena
harus menyusun dua seri tes. Lagipula harus tersedia waktu yang lama untuk
mencobakan dua kali tes.
9
Contoh Pengujian Reliabilitas Ulang Uji
Pengetes hanya memiliki satu seri tes, tetapi dicobakan dua kali. Kemudian hasil dari
kedua kali tes tersebut dihitung korelasinya. Pada umumnya hasil tes kedua cenderung lebih baik
dari pada hasil tes pertama. Hal ini tidak jadi masalah karena pengetes harus menyadari akan
adanya practice effect dan carry over effect. Yang penting adanya kesejajaran hasil. Sebagai
contoh:
10
Data Skor Ganjil (X1) dan Genap (X2) sebagai Persiapan
Penghitungan Korelasi
11
N = 10 s = 1,87
∑ 𝒑𝒒 = 𝟐, 𝟏𝟔𝟒 ̅
𝑿=6
10 2,164
= (1 − )
9 3,5
10 6𝑥4
= (1 − 10𝑥3,5 )
9
24
= 1,11 (1 − 34,97 )
= 1, 11 (1-0,686)
= 1,11 x 0,314
= 0,348
12
6. 2 2 3 3 10 100
Jumlah 22 15 25 17 79 1.113
Jumlah 90 43 109 51 293
Kuadrat
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑠 𝑘𝑒−𝑛 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑠 𝑘𝑒−𝑛−
2 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑏𝑦𝑒𝑘
S tes ke n = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑏𝑦𝑒𝑘
222
90− 90− 80,67 9,33
2 6
𝑆𝑡𝑒𝑠 𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 1 = = = = 1,56
6 6 6
152
43− 43− 37,5 5,5
2 6
𝑆𝑡𝑒𝑠 𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 2 = = = = 0,92
6 6 6
2 2
Dengan perhitungan yang sama diperoleh 𝑆𝑡𝑒𝑠 𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 3 = 0,81 dan 𝑆𝑡𝑒𝑠 𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 4 = 0,47
792
1.113 − 1.113 − 1.040,17 72,8
6
= = = = 12,14
6 6 6
Data-data di atas kita masukan ke dalam rumus reliabilitas tes esai. Atau rumus Alpha di
atas.
𝑘 𝑆2 4 3,76
r = 𝑘−1 (1 − 𝑆12 ) = 4−1 (1 − 12,14)
𝑡
4
= 3 (1- 0,31)
= 1,33 x 0,69
= 0,918
Contoh penghitungan indeks relibilitas dengn program IBM SPSS Statistic versi 21.
1) Misalnya, kita bermaksud menguji instrument angket tentang sikap, minat, dan motivasi
peserta didik menempuh sebuah mata pelajaran. Angket yang dikembangkan terdiri atas 10 butir
pertanyaan dengan skala Likert dengan pilihan 1-5. Angket tersebut diujicobakan kepada 15
orang peserta didik.
13
2) Data hasil pengukuran ditunjukan pada table di bawah:
3) Buka SPSS versi 21: (i) ambil (klik) Variable View di bagian bawah; (ii) muncul kolom-
kolom isian yang harus disisi (di atas): pada Name tuliskan “Butir_1” dan pada Decimals pendah
ke angka 0, yang lainnya biarkan default; tuliskan dan ulangi pada baris berikutnya “Butir_2”
dan seterusnya sampai yang ke-10; (iii) ambil (klik) Data View di bagian bawah, muncul kolom-
kolom isian untuk skor, dan kemudian tuliskan skor-skor seperti pada Tabel 4.7 di atas per
peserta didik per butir sampai selesai.
4) Ambil (klik) Analyze di kkolom paling atas, ada banyak pilihan dan ambil (klik) Scale, ambil
dan klik Reliability Analysis. Pindahkan Butir_1 sampai butir_10 ke kolom sebelah kanan
dengan diklik dan klik panah. Ambil (klik) Statistik di sebelah kanan dan pilih Scale if item
deleted serta abaikan pilihan yang lain, kemudian klik Continue. Pada Model ambil teknik
penghitungan indeks reliabilitas yang dikehendaki, tetapi yang lazim (default) adalah Alpha.
Klik Oke. SPSS akan menghitung dan hasilnya ditunjukkan pada table di bawah:
14
Hasil Perhitungan Indeks Reliabilitas Alpha Instrumen Angket Sikap, Minat, dan Motivasi
Peserta Didik dengan IBM SPSS Statistics Versi 2.1
Reliability
N %
Valid 15 100,0
Cases
Excluded 0 ,0
Total 15 100,0
Reliability Statistic
,830 10
Item-Total Statistics
15
C. Usaha Penyusunan tes reliablel
16
sikap objektivitas, nama-nama peserta didik ditutup dan tidak usah di ketahui
pekerjaan siapa yang sedang di periksa.
SEm =s √1-r
Keterangan :
S = Simpangan baku
r = Indeks reliabilitas
Misalnya, dalam perhitungan reabilitas dengan teknik K-R 20 yang berdasarkan table hasil
pengukuran tabel hasil pengukuran 4.5. Dari tabel itu diketahui bahwa s =s = 1,87, dan dalam
perhitungan yang dilakukan kemudian diperoleh indeks reabilit r = 0, 423. Kedua data yang
diperlukan itu kemudian dimasukkan ke dalam rumus :
SEm = s√1 − 𝑟
=1,87√1 − 0,423
17
Semakin besar indeks reliabilitas akan semakin kecil indeks simpangan baku pengukuran,
dan sebaliknya, semakin kecil indeks reliabilitas akan semakin besar indeks kesalahan
baku pengukuran.
Butir Inti
18
Usaha agar reliabilitas menjadi lebih tinggi antara lain :
Skor tes yang diperoleh lewat pengukuran adalah skor yang memiliki “kesalahan” artinya skor
yang sebenarnya bukan merupakan skor mereka yang sesungguhnya (true score).
19
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Reliabilitas merupakan hal yang penting dalam suatu pengukuran. Berhubungan dengan
Engan masalah ketetapan hasil tes menjadi pembahasan terbesar dari realibitas sendiri. Oleh
karenanya dapat diambil kesimpulan bahwa realibitas adalah tingkat ketepatan suatu
pengukuran.
Daftar Pustaka
Mehrens, W.A., & Lehmann, I.J. 1973. Measurement and evaluation ineducation and
psychology. New York: Holt, Rinehart and Winston. Inc.
20