EVALUASI PEMBELAJARAN
Kelompok: 7
Anggota: 1. Dini Sri Octaviani
2. Lita Nuraini
3. Melta Marda Piana
4. Tiara Septia Nengsih
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
terselesaikannya makalah yang berjudul “Validitas Dan Reabilitas” Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Evaluasi
Proses dan Hasil Pembelajaran Kimia.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa banyak kekurangan baik pada
teknik penulisan maupun materi,mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kelompok 7
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reliabilitas merupakan sifat yang ada pada data atau skor yang dihasilkan
oleh instrumen dan tidak bersifat dikotomis. Dengan demikian kurang tepat kiranya
kalau dipertanyakan apakah suatu instumen itu memiliki reliabilitas atau tidak, akan
tetapi tepatnya adalah suatu instrumen dapat menghasilkan data atau skor yang
memiliki tingkat reliabilitas yang memadai atau tidak. Suatu instrumen memiliki
tingkat reliabilitas yang tinggi, sedang, atau rendah.
Menurut Azwar (1986) Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai
arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya.
Pengertian validitas juga sangat erat berkaitan dengan tujuan pengukuran.Oleh
karena itu, tidak ada validitas yang berlaku umum untuk semua tujuan
pengukuran.Suatu alat ukur biasanya hanya merupakan ukuran yang valid untuk satu
tujuan yang spesifik.Dengan demikian, anggapan valid seperti dinyatakan dalam “alat
ukur ini valid” adalah kurang lengkap. Pernyataan valid tersebut harus diikuti oleh
keterangan yang menunjuk kepada tujuan (yaitu valid untuk mengukur apa), serta
valid bagi kelompok subjek yang mana? (Azwar 1986)
Hampir sama dengan pengertian tersebut, bahwa keberadaan reliabilitas tiada
semata-mata berupa dua pilihan, reliabel ataukah tidak reliabel, akan tetapi
merupakan rentang yang berjenjang dari tingkat yang paling tinggi sampai tingkat
yang paling rendah. Karena pentingnya reliabilitas, maka pemakalah mencoba akan
membahas tentang reliabilitas tes.
iv
5. Sebutkan Pengertian Dan Jenis-Jenis Dari Validitas ?
1.3 Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian Reabilitas
2. untuk mengetahui jenis-jenis dari Reabilitas
3. Untuk mengetahui macam-macam Reabilitas
4. Untuk mengetahui hal yang mempengaruhi hasil tes
5. Untuk mengetahui pengertian dan jenis dari Validitas
v
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Reliabilitas
2.1.1 Pengertian Realibitas
Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia yang digunakan saat ini, sebenarnya
diambil dari kata reliability dalam bahasa Inggris dan berasal dari kata reliable yang
artinya dapat dipercaya, keajegan, konsisten, keandalan, kestabilan.Sedangkan
menurut Trochim, sebagaimana dikutip oleh Harun Rasyid dan Mansur, secara
terminilogi reliabilitas berarti “pengulangan” atau “konsistensi”.
Menurut Sekaran, reliabilitas atau keandalan suatu pengukuran menunjukkan
sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas dari kesalahan) dan karena itu
menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam
instrument. Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi
mengenai stabilitas dan konsistensi di mana instrument mengukur konsep dan
membantu menilai “ketepatan” sebuah pengukuran. Sedangkan Groth-Marnat
mendefinisikan reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi,
daya prediksi, dan akurasi. Ia melihat seberapa skor-skor yang diperoleh seseorang itu
akan menjadi sama jika orang itu diperiksa ulang dengan tes yang sama pada
kesempatan berbeda.
Menurut Sugiono, Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau
serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan
dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reabilitas tes adalah tingkat keajegan
(konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk
menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi
yang berbeda-beda.Sedangkan Sukadji mengatakan bahwa reliabilitas suatu tes
adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang
diukur.Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai
koefisien.Koefisien tinggi berarti reliabilitas tinggi.
1
Menurut Arifin, suatu tes dapat dikatakan andal (reliable) jika tes tersebut
mempunyai hasil yang taat asas (konsisten). Sedangkan Sudjana mengatakan bahwa
reliabilitas suatu tes adalah ketepatan atau kejegan tes tersebut dalam menilai apa
adanya, artinya kapan pun tes tersebut digunakanakan memberikan hasil yang sama
atau relatif sama.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang reliabilitas di atas, dapat ditegaskan
bahwa reliabilitas akandiartikan dengan keajegan (konsistensi) bilamana tes tersebut
diuji berkali-kali hasilnya relatif “sama”, artinya setelah hasil tes yang pertama
dengan tes yang berikutnya dikorelasikan terdapat hasil korelasi yang signifikan.
Sedangkan yang mengartikan dengan keandalan (reliability) atau ketetapan jika ia
dapat dipercaya, konsisten, atau stabil dan produktif.
Sebagai contoh, kalau kita mengukur panjang sebuah meja kayu dengan
menggunakan sebuah meteran berulang-ulang, baik dalam tenggang waktu yang
singkat maupun tenggang waktu yang yang lama, maka hasil ukur tersebut akan
dapat dipastikan selalu menunjukkan angka yang sama selama panjang meja tersebut
belum berubah. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa meteran tersebut reliabel, atau
konsisten, atau dapat diandalkan atau stabil.
2
b. Reliabilitas Terwakili (Reprsentative Reliability)
Reliabilitas pada jenis ini reliabilitas mengacu pada kebterandalan masing-
masing kelompok. Dalam hal ini menguji apakah penyampaian indicator sama
jawabannya dengan saat diterapkan pada kelompok yang berbeda.
c. Reliabilitas Seimbang (Equivalence Reliability)
Pada jenis ini menerapkan banyak indikator yang dapat diopresikan ke
semua konsepsi pengukuran, sehingga kesetaraan keandalan akan penggunaan
dua instrument untuk mengukurkan konsep yang sama pada tingkat kesulitan
yang sama kemudian bias menentukan reliabel atau tidak pengujian akan
ditentukan dari hubungan 2 skor instrument, atau lebih dikenal dengan hubungan
antara variabel bebas (Independen Variable) dengan variabel terikat (dependen
variable).
3
1. Reliabilitas Konsistensi Tanggapan
Reliabilitas ini selalu mempersoalkan mengenai tanggapa responden atau
objek terhadap tes tersebut apakah sudah baik atau konsisten. Dalam artian
apabila tes yang telah di cobakan tersebut dilakukan pengukuran kembali
terhadap obyek yang sama, apakah hasilnya masih tetap sama dengan pengukuran
sebelumnya.
Jika hasil pengukuran kedua menunjukkan ketidakonsistenan, maka hasil
pengukuran tersebut tidak mengambarkan keadaan obyek yang sesungguhnya.
Untuk mengetahui apakah suatu tes atau instrument tersebut sudah mantap atau
konsisten, maka tes atau instrument tersebut harus diuji kepada obyek ukur yang
sama secara berulang-ulang.
a. Hal yang Berhubungan dengan Tes Itu Sendiri (Panjang Tes dan Kualitas Butir
Soalnya)
Tes yang terdiri dari banyak butir, tentu saja lebih valid dibandingkan
dengan tes yang hanya terdiri dari beberapa butir.Tinggi rendahnya validitas
berkorelasi dengan tinggi rendahnya reliabilitas tes. Dengan kata lain, semakin
panjang tes, maka reliabilitasnya semakin tinggi pula.
4
b. Hal yang Berhubungan dengan Tercoba (Testee)
Suatu tes yang dicobakan kepada kelompok yang terdiri dari banyak siswa
akan mencerminkan keragaman hasil yang menggambarkan besar-kecilnya
reliabilitas tes. Tes yang dicobakan kepada bukan kelompok terpilih, akan
menunjukkan reliabilitas yang lebih besar daripada yang dicobakan pada
kelompok tertentu yang diambil secara terpilih.
2.2 Validitas
2.2.1 Pengertian Validitas
Suatu alat evaluasi dikatakan valid (sahih) jika alat evaluasi tersebut mampu
mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Bahasa sederhananya "alat evalusi
atau instrumen-instrumen yang digunakan, bertujuan untuk mengukur apa yang
seharusnya di ukur. "Alat evaluasi yang memiliki kondisi ini disebut memiliki
validitas.
Selain pengertian di atas, validitas juga didefinisikan sebagai ukuran seberapa
cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya.Ilustrasi definisi tersebut dalam contah
berikut; Jika kita ingin mengetahui berat sebuah cincin emas, maka kita harus
6
menggunakan timbangan emas agar hasil ukur itu dapat dikatakan valid.Karena itu
sebuah timbangan kedelai tidak valid guna mengukur berat emas.
Validitas Sebuah tes dapat diketahui dari hasil pemikiran dan dari hasil
pengalaman. Hal yang pertama akan diperoleh validitas logis (logical Validity), dan
yang kedua diperoleh validitas empiris (empirical validity). Ada yang membedakan
validitas menjadi validitas internal (internal validity) dan validitas eksternal ( external
validity).
Menurut Suharsimi Arikunto, validitas adalah keadaan yang menggambarkan
tingkat instrumen bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur.
Menurut Soetarlinah Sukadji, validitas adalah derajat yang menyatakan suatu
tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas suatu tes tidak begitu saja
melekat pada tes itu sendiri, tapi tergantung penggunaan dan subyeknya.
7
memiliki validitas konstruksi jika butir butir pertanyaan pada alat evaluasi tersebut
mengukur tujuan pembelajaran khusus (alat indicator hasil belajar) yang ditetapkan.
8
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Penutup
Dari uraian di atas dapat dicatat beberapa kesimpulan:
1. Dalam berbagai kepustakaan, konsep reliabilitas memiliki arti yang luas,
mencakup; keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, dan konsistensi
hasil pengukuran, namun demikian ide pokok yang terkandung dalam konsep
reliabilitas adalah keterpercayaan hasil pengukuran yaitu sejauh mana hasil
pengukuran dapat dipercaya.
2. Hal yang mempengaruhi hasil tes: a. hal yang berhubungan dengan tes itu sendiri
(panjang tes dan kualitas butir soalnya), b. hal yang berhubungan dengan tercoba
(testee), c. hal yang berhubungan dengan penyelenggaraann tes.
3. Jenis-jenis reliabilitas, yaitu; reliabilitas stabil (stability reliability), reliabilitas
terwakili (reprsentative reliability), dan reliabilitas seimbang (equivalence
reliability).
4. Macam-macam reliabilitas, yaitu; reliabilitas konsistensi tanggapan dan
reliabilitas konsistensi gabungan item
5. Validitas adalah sebuah proses yang harus dilalui instrumen agar dapat diketahui
apakah instrumen yang sudah dikonstruksi telah mengukur item yang seharusnya
diukur. Sedangkan, reliabilitas adalah sebuah proses yang harus dilalui instrumen
untuk mengetahui keandalan atau keajegan dari sebuah instrumen. Dengan kata
lain, instrumen yang baik akan menarik jawaban atau data yang sama walaupun
diberikan di waktu dan kondisi yang berbeda.
9
DAFTAR PUSTAKA