STANDAR
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
FAKULTAS TARBIYAH
BANGKA BELITUNG
2022
1
KATA PENGANTAR
Makalah mata kuliah Pengembangan Sistem Evaluasi PAI ini kami buat untuk
membantu mahasiswa lainnya supaya lebih memahami mata kuliah ini, khususnya
mengenai tes yang baik yang bertujuan untuk memberikan pemahaman keperibadahan
pembelajaran pola biografi singkatnya, serta gaya pemahaman yang baik dan benar
terhadap konseling khusus anak jalanan sehari-hari. yang mana harapan kami semoga
dengan makalah yang telah kami buat dapat membantu menambah ilmu pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini dengan kedepannya lebih baik dan limpahan karuniany
Petaling, 2,Desember,2022
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………..i
Daftar Isi……………………………………………………………………....ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1
A. Latar Belakang………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………2
C. Tujuan…………………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………3
A. Validitas Tes……………………………………………………………3
1. Pengertian Validitas Tes…………………………………………...6
2. Macam-macam Validitas Tes………………………………………6
3. Cara mengetahui Validitas Tes Alat Ukur…………………………7
4. Tes Terstandar Sebagai Kriterium Dalam Menetukan Validitas…..8
5. Validitas Faktor…………………………………………………….9
B. Realibilitas Tes…………………………………………………………10
1. Pengertian Realibilitas Tes…………………………………………11
2. Hal-hal Apa Yang Mempengaruhi Realibilias Tes………………...13
3. Cara-Cara Mencari Besarnya Realibilitas Tes……………………..15
C. Tes Standar dan Tes Buatan Guru……………………………………...16
1. Pengertian Tes Standar……………………………………………..17
2. Perbandingan Antara Tes Standar dan Tes Buatan Guru………….17
3. Kegunaan Tes Standar dan Tes Buatan Guru……………………..18
4. Kelengkapan Tes Standar…………………………………………..19
A. Kesimpulan……………………………………………………………..23
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………25
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Validitas Tes?
2. Apa Saja Macam-macam Validitas Tes?
3. Bagaimana cara mengetahui Validitas Tes Alat Ukur?
4. Bagaiamana Tes Terstandar Sebagai Kriterium Dalam Menetukan Validitas?
5. Apa Yang Dimaksud Validitas Faktor?
1
Sudijono Anas,Pengantar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1996).
Hlm.4
4
6. Apa Pengertian Realibilitas Tes?
7. Hal Apa Saja Yang Dapat Mempengaruhi Hasil Tes?
8. Bagaimana Cara-Cara Mencari Besarnya Reliabilitas?
9. Apa Pengertian Tes Standar?
10. Apa Itu Tes Prestasi Standar?
11. Bagaimana Perbandingan Antara Tes Standar dan Tes Buatan Guru?
12. Bagaimana Kegunaan Tes Standar dan Tes Buatan Guru?
13. Apa Saja Kelengkapan Tes Standar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian validitas tes.
2. Untuk mengetahui macam-macam validitas tes.
3. Untuk mengetahui cara validitas tes alat ukur.
4. Untuk mengetahui bagaiamana tes terstandar sebagai kriterium dalam
menetukan validitas.
5. Untuk mengetahui apa itu validitas faktor.
6. Untuk mengetahui pengertian realibilitas tes.
7. Untuk mengetahui hal apa saja yang dapat mempengaruhi hasil tes.
8. Untuk mengetahui cara-cara mencari besarnya reliabilitas.
9. Untuk mengetahui pengertian tes standar dan tes buatan guru.
10. untuk mengetahui apa itu tes prestasi standar.
11. untuk mengetahui perbandingan antara tes standar dan tes buatan guru.
12. Untuk mengetahui kegunaan tes standar dan tes buatan guru.
13. Untuk mengetahui kelengkapan tes.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Validitas Tes
1. Pengertian Validitas Tes
Menurut Para ahli mengatakan validitas tes alat evaluasi sebagai berikut:
2
Erlinawati, E., & Muslimah, Test Validity and Reliability in Learning Evaluation. Bulletin of
Community Engagement 2021 (1),Hlm.23.
6
Menyatakan bahwa validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian
terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang
seharusnya dinilai.
2. Macam-Macam Validitas Tes
Secara garis besar ada dua macam validitas,yaitu validitas logis dan validitas
empiris.3
a. Validitas Logis
Ada dua macam validitas tes logis yang dapat dicapai oleh sebuah
instrumen yaitu:
1). Validitas Isi yaitu mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan
materi atau isi pelajaran yang diberikan.
b. Validitas Empiris
3
Budiastuti, Dyah & Agustinus Bandur,Validitas Dan Reliabilitas Penelitian Dengan Analisis
Dengan Nvivo, Spss Dan Amos,(Jakarta: Mitra Wacana Media,2018).Hlm.112.
7
Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas adalah korelasi product
moment yang dikemukakan oleh Pearson.
Catatan :
8
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi
4
Yusup, F. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif. Tarbiyah: Jurnal
Ilmiah Kependidikan, 7(1),2018)Hlm.71.
9
5. Tes Terstandar Sebagai Kriterium Dalam Menetukan Validitas
Tes terstandar adalah tes yang telah dicobakan berkali-kali sehingga dapat
dijamin kebaikannya. Sebuah tes terstandar memiliki identitas antara lain:sudah
dicobakan berapa kali dan dimana, berapa koefisien validitasnya, realibilitasnya,
taraf kesukarannya, daya pembeda dan lain-lain keterangan yang dianggap perlu.
Cara menentukan validitas soal yang menggunakan tes terstandar sebagai
kriterium dilakukan dengan mengalikan koefisien validitas yang diperoleh
dengan koefisien terstandar tersebut.
6. Validitas Faktor
B. Realibilitas Tes
1. Pengertian Realibilitas Tes
Kata reliabilitas dari kata reliability (Inggris) yang artinya dapat dipercaya.
Tes yang reliable jika memberikan hasil yang tetap (consistent) apabila
diteskan berkali-kali. Jika kepada siswa diberikan tes yang sama yang pada
waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan
rangking yang sama tetap (ajeg) dalam kelompoknya. Validitas berhubungan
10
dengan ketepatan sedangkan reliabilitas berhubungan dengan ketetapan atau
keajekan.`
5
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta, PT Raja Grafindo Persada,
2003).Hlm.3.
6
Azwar, Saifuddin,Reliabilitas dan Validitas,(Yogyakarta: Pu staka Pelajar,2011).Hlm.99.
11
Hopkins dan Antes dari Purwanto menjelaskan reliabilitas adalah
konsistensi pengamatan yang didapatkan dari rekaman berulang baik
satu maupun serangkaian subjek. Berdasarkan definisi tersebut,
reliabilitas tes adalah keputusan instrumental atau reliabilitas dalam
mengevaluasi apa yang sedang dievaluasi, yang berarti akan
mendapatkan hasil yang relatif sama setiap kali menggunakan
perangkat evaluasi. Tes reliabilitas (keandalan) instrumen bisa
dilakukan eksternal atau internal.
Tes yang terdiri dari banyak butir tentu saja lebih valid dibandingkan dengan
tes yang hanya terdiri dari beberapa butir soal. Tinggi rendahnya validitas
menunjukkan tinggi rendahnya reliabilitas tes. Dengan demikian maka semakin
panjang tes, maka reliabilitasnya semakin tinggi. Untuk menghitung besarnya
reliabilitas berhubung dengan penambahan banyaknya butir soal dapat
menggunakan rumus Spearman-Brown.
12
Akan tetapi penambahan butir-butir soal tes adakalanya tidak berarti, bahkan
adakalanya merugikan. Hal ini disebabkan karena:
1) Sampai pada suatu batas tertentu, penambahan banyaknya butir soal sudah
tidak menambah tinggi reliabilitas tes.
Suatu tes yang dicobakan kepada kelompok yang terdiri dari banyak siswa
akan mencerminkan hasil yang menggambarkan besar kecilnya reliabilitas tes.
Tes yang dicobakan pada bukan kelompok terpilih akan menunjukkan
reliabilitas yang lebih besar daripada yang dicobakan pada kelompok tertentu
yang diambil secara dipilih.
13
3. Suasana lingkungan dan tempat tes
Tes paralel atau tes equivalent adalah dua buah tes yang mempunyai
kesamaan tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan, tetapi butir-butir soalnya
berbeda. Dua buah tes paralel misalnya tes matematika seri A yang akan dicari
reliabilitasnya dan tes seri B diteskan kepada sekelompok siswa yang sama,
kemudian hasilnya dikorelasikan.
Metode tes ulang adalah sebuah tes yang dicobakan dua kali. Untuk tes yang
banyak mengungkap pengetahuan (ingatan) dan pemahaman, cara ini kurang
mengena karena tercoba akan masih ingat akan butir-butir soalnya. Jika
tenggang waktu terlalu sempit, siswa masih banyak ingat materi. Sebaliknya
kalau tenggang waktu terlalu lama, maka faktor-faktor atau kondisi tes sudah
akan berbeda, dan siswa sendiri barangkali sudah mempelajari sesuatu. Tentu
saja faktor-faktor ini akan berpengaruh pula terhadap reliabilitas. Pada umumnya
hasil tes yang kedua cenderung lebih baik daripada hasil tes pertama. Hal ini
tidak mengapa karena pengetes harus sadar akan adanya practice effect dan
carry over effect.Yang penting adalah adanya kesejajaran hasil atau ketetapan
hasil yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi yang tinggi.
14
setelah diketemukan koefisien korelasi langsung ditafsirkan itulah koefisien
reliabilitas, maka dengan metode ketiga tidak demikian. Pada waktu membelah
dua dan mengkorelasikan dua belahan, baru reliabilitas separo tes.
15
Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearman
Brown
4. Cara Mencari Reliabilitas Tes Bentuk Uraian
Menilai soal bentuk uraian tidak dapat dilakukan dengan menilai hanya
“benar” atau “salah” seperti tes bentuk objektif. Sesuatu butir soal uraian
menghendaki gradualisasi penilaian. Misalnya butir soal nomor 1 penialaian
terendah 0 tertinggi 8, tetapi butir soal nomor 2 nilai tertinggi hanya 5, dan butir
soal nomor 3 sampai 10 dan sebagainya.
Pengertian tes standar secara sempit adalah tes yang disusun oleh satu tim
ahli, atau disusun oleh lembaga yang khusus menyelenggarakan secara
professional. Tes tersebut diketahui memenuhi syarat sebagai tes yang baik. Tes
ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama, dapat diterapkan pada
beberapa obyek mencakup wilayah yang luas. Untuk mengukur validitas dan
reliabilitasnya telah diuji-cobakan beberapa kali sehingga hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
Tes standar adalah suatu tes dimana semua siswa menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang sama dari sebagian besar pertanyaan dikerjakan dengan
mengikuti petunjuk yang sama dan dalam batasan waktu yang sama pula. Tes
standar dilaksanakan secara seragam, diusahakan dalam kondisi yang seragam,
16
baik itu diberikan kepada siswa dalam pelaksanaan perseorangan maupun siswa
sebagai anggota dari suatu kelompok.7
Tes Standar (Standardized Test) dirancang oleh ahli tes yang bekerja
sebagai ahli kurikulum sekaligus sebagai guru. Tes tersebut distandarisasi dalam
arti pengelolaan dan penyekoran yang dilakukan berdasarkan standar dan asumsi
kondisi yang seragam sehingga hasil dari penilaian dapat dibandingkan untuk
kelas atau sekolah yang berbeda.
Perbedaan antara kedua tes ini sebenarnya tidak tegas, soal-soal mengenai
kedua tes tersebut seringkali saling melengkapi (overlap). Untuk kedua macam
tes ini biasanya menggunakan hitungan-hitungan dan perbendaharaan kata-kata
dan sekelompok tes dari kedua macam tes ini biasanya juga menguji tentang
keterampilan membaca. Kesamaan yang lain adalah bahwa keduanya telah
digunakan untuk meramalkan hasil untuk masa yang akan datang, walaupun
pada umumnya jika kita menggunakan tes prestasi penilai melihat apa yang telah
diperoleh setelah siswa (tercoba) itu di beri suatu pelajaran.
Prosedur yang digunakan untuk menentukan isi dari tes prestasi juga
sedikit berbeda dengan yang digunakan pada waktu penyusunan tes bakat. Di
dalam penyusunan tes prestasi belajar usaha-usaha digunakan untuk menentukan
pengetahuan dan keterampilan yang sudah di ajarkan di berbagai tingkat
pendidikan dan butir-butir tes di peruntukkan bagi penilaian materi-materi ini.
Di antara tes prestasi yang digunakan di sekolah ada yang dinamakan tes
prestasi standar. Dalam salah satu kamus, arti kata “standar” adalah:
7
Dindin. A,Tes Standar (Standardized Test). Pdf Online Http://File.Upi.Edu/Direktori/KD
TASIKMALAYA/DINDIN_ABDUL_MUIZ_LIDINILLAH_%28KD-TASIKMALAYA%29-
197901132005011003/132313548%20%20dindin%20abdul%20muiz%20lidinillah/Standardized%20Test
.Pdf
17
A degree of level of requirement, excellence, or attainment
Istilah “standar” tidak mengandung arti bahwa tes itu mengukur apa yang
harus dan dapat di ajarkan pada suatu tingkat tertentu atau bahwa tes itu
menyiapkan suatu tingkat tertentu. Sekali lagi, tes standar dipolakan untuk
penampilan prestasi sekarang (yang ada) yang dilaksanakan secara seragam, di
usahakan dalam kondisi yang seragam, baik itu di berikan kepada siswa dalam
pelaksanaan perseorangan maupun siswa sebagai anggota dari suatu kelompok.
18
Setelah mempelajari uraian terdahulu dapat disimpulkan bahwa tes standar
sebenarnya bukanlah suatu yang istimewa dalam tes prestasi belajar. Tes ini
disusun dalam tipe-tipe soal yang sama dan meliputi bahan atau pengetahuan
yang sama banyak dengan bahan atau pengetahuan yang dicakup oleh tes buatan
guru.8
8
Tami, dkk.Tes Standar dan Tes Buatan Guru. Pdf online
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808346/pendidikan/BAB+9+TES+STANDAR+DAN+TES+BUATA
N+GURU.pdf.
19
Agar lebih memahami perbedaan tes standar dengan tes buatan guru,
berikut ini perbandingannya menurut Sax (1980).
- Penyusunan
- Uji coba
- Analisis
- Revisit
- Edit,
Kelima kegiatan ini membutuhkan waktu yang lama.
4. Kegunaan Tes Standar
20
Secara singkat dapat dikemukakan bahwa kegunaan tes standar adalah:
b. Jika banyak orang yang akan memasuki suatu sekolah tetapi tidak tersedia
data tentang calon ini.
Sebagai ilustrasi dapat dimisalkan sebuah sekolah menengah yang
menerima 5 orang siswa dari sekolah-sekolah dasar yang berbeda.Para
adaministrator di SPM itu diharapkan pada suatu masalah apabila harus
menentukan efektifitas belajar. Kelima anak ini datang dari SD telah
membawa nilai sendiri-sendiri dari guru-guru yang berbeda sehingga sukar
diinterpretasikan. Nilai yang diperoleh dari guru yang berbeda, tidak
diketahui dasar pertimbangan yang diambil untuk menentukanya. Guru
yang satu mungkin dipengaruhi oleh keterampilan bekerja, sedang guru
lain didasarkan atas panjang-pendeknya jawaban.
Walaupun sangat luas, namun secara garis besar, kegunaan tes standar adalah:
21
5. Kegunaan Tes Buatan Guru
Selanjutnya baik tes standar dan tes buatan guru di anjurkan dipakai jika
hasilnya akan digunakan untuk:
Dari uraian di atas tampak bahwa baik tes standar maupun tes buatan guru
masing-masing mempunyai kegunaan sendiri. Dua macam tipe evaluasi ini
saling mengisi dan saling melengkapi.
Sebuah tes yang sudah distandarisasikan dan sudah dapat disebut sebagai
tes standard, biasanya dilengkapi dengan sebuah manual. Manual ini memuat
keterangan-keterangan atau petunjuk-petunjuk yang perlu terutama yang
menjelaskan tentang pelaksanaan, menskor dan mengadakan intepretasi.9
9
Purwanto, Ngalim,Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.(Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2006). Hlm.56
22
c. Proses standarisasi tes.
Misalnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sampel:
- Besarnya sampel
- Teknik sampling
- Kelompok mana yang diambil sebagai sampel (sifat sampel).
Mengenai staf kepercayaan yang diambil dan bagaimana kaitanya dengan hasil
test.
d. Petunjuk-petunjuk tentang cara melaksanakan tes.
e. Misalnya, dilaksanakan dengan lisan atau tulisan, waktu yang digunakan
untuk mengerjakan setiap bagian, boleh tidaknya tercoba keluar jika sudah
selesai mengerjakan soal itu dan sebagainya.
f. Petunjuk-petunjuk bagaimana cara menskor.
g. Misalnya, untuk beberapa skor tiap-tiap soal/unit, menggunakan sistem
hukuman atau tidak, bagaimana cara memperhitungkan sistem hukuman
atau tidak, bagaiamana cara memperhitungkan nilai akhir dan sebagainya.
h. Petunjuk-prtunjuk untuk menginteprestasikan hasil.
Misalnya:
- Betul nomer sekian sampai sekian cocok untuk jabatan kepala seksi;
- Betul nomer sekian saja, cocok untuk jabatan guru dan sebagainya.
i. Saran-saran lain.
Misalnya: siapa harus menjadi pengawas, bagaimana seandainya tidak ada calon
yang mencapai skor tertentu dan sebagainya.
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Validitas
Valid apabila alat ukur tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang
hendak diukur atau mengungkap lewat tes tersebut.
2. Reliabilitas
Hasil-hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan tes tersebut
secara berulang kali terhadap subyek yang sama hasilnya tetap sama atau
sifatnya stabil dalam kelompoknya.
3. Tes standar
Tes standar adalah suatu tes yang memenuhi suatu persyaratan
validitas,reliabilitas,kepraktisan dan lainnya.Tes standar umunya dibuat oleh
suatu tim (guru,ahli psikologi,ahli bidang studi) yang sebelum diteskan,diuji
dahulu validitas,reabilitas,kepraktisan dan daya bedanya.
4. Istilah “standard” dalam tes dimaksudkan hanya bahwa semua siswa menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang sama dari sejumlah besar pertanyaan dikerjakan
dengan mengikuti petunjuk yang sama dan dalam batasan waktu yang sama
pula. Dengan demikian maka seolah-olah ada suatu standard atau ukuran
sehingga diperoleh suatu standard penampilan (performance), dan penampilan
kelompok lain dapat dibandingkan dengan penampilan kelompok standard
tersebut.
5. Perbedaan yang terdapat pada tes standar dengan tes buatan guru adalah pada
aspek bahan, tujuan, aspek cakupan, penyusun, pengujian, tingkat reabilitas,
norma, waktu penyususnan, pertanggungjawaban, angaran biaya, dan
kegunaan.
6. Terdapat dua kegunaan utama pada tes standar yaitu Jika ingin membuat
perbandingan; jika banyak orang yang akan memasuki suatu sekolah tetapi
tidak tersedia data tentang calon ini.
7. kegunaan tes buatan guru adalah Untuk menentukan seberapa baik siswa telah
menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu; Untuk
menentukan apakah sesuatu tujuan telah tercapai; Untuk memperoleh suatu
nilai.
8. Sebuah tes yang sudah distandarisasikan dan sudah dapat disebut sebagai tes
standard, biasanya dilengkapi dengan sebuah manual. Manual ini memuat
keterangan-keterangan atau petunjuk-petunjuk yang perlu terutama yang
menjelaskan tentang pelaksanaan, menskor dan mengadakan intepretasi.
24
DAFTAR PUSTAKA
25