Anda di halaman 1dari 12

RELIABILITAS TES

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Evaluasi Pembelajaran Sejarah yang Diampu oleh Zulpi Miftahudin, Drs., M.Pd

Disusun Oleh :
Nurjani 202171001
Rosi Rosilawati 202171012
Muhammad Rafi R 202171047
Rendi Nurdiansyah 202171070
Ahla Itrotul Munifah 202171073
Andini Putri H 202171078
Indah Nur Fatimah 202171082

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2022
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya, serta petunjuk yang telah diberikan-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah
yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Sejarah.
Penyusunan makalah ini dibuat sedemikian rupa yang harapannya agar pembaca dapat
dengan mudah mempelajari dan memahami tentang “Reliabilitas Tes”, yang diharapkan bisa
digunakan sebagai penambah informasi, pengetahuan, dan sebagai referensi tambahan dalam
belajar.
Dalam penulisan ini saya telah banyak mendapat petunjuk dan bimbingan dari
beberapa pihak, secara khusus penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak
Zulpi Miftahudin,S.Pd.,M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
Sejarah serta semua pihak yang telah memberikan kemudahan, dorongan, petunjuk dan
bimbingan sehingga selesainya makalah ini.
Demikian, tugas ini saya buat dengan segala kelebihan dan kekurangan. Oleh sebab
itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan tugas ini dapat memberikan manfaat
dan pengetahuan nantinya.

Tasikmalaya, Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan ..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Pengertian Reliabitas Tes.................................................................................................2
2.2 Jenis-Jenis Reliabitas Tes.................................................................................................2
2.3 Faktor Reliabitas Tes........................................................................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................8
3.2 Saran.................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam melakukan evaluasi pendidikan dilibatkan banyak kegiatan teknis untuk
menentukan metode dan juga format penilaian yang akan digunakan untuk bisa
mendapatkan informasi yang diperlukan. Informasi yang diperoleh dari setiap kegiatan
tersebut sangat diperlukan untuk untuk bisa menafsirk dan juga menetapkan keputusan
untuk kepentingan pendidikan. Dalam melakukan evaluasi penilai sangat membutuhkan
adanya keterampilan dan mengidentifikasi dan juga memahami berbagai macam
perspektif penilaian baik secara kontekstual maupun proses penilaian hasil. Dalam
istrumen penelitian sangat diperlukan validitas dan juga reliabilitas penilaian (Supriadi,
2006: 50). Reliabitas sendiri adalah sebuah kajian teoritis yang membahas tentang apa
dan juga tentang bagaimana reliabitas tersebut jika dikaitkan dengan kualitas instrument
yang digunakan dan juga penerapannya.
I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan reliabitas tes?
2. Apa saja jenis-jenis reliabitas tes?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi reliabitas tes?
I.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian reliabitas tes.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis reliabitas tes.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi reliabitas tes.

1
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Reliabitas Tes
Reliabilitas berasal dari kata rely yang artinya percaya dan reliabel yang artinya
dapat dipercaya. Reliabilitas sering diartikan dengan keterandalan artinya suatu tes
memiliki keterandalan bila mana tes tersebut dipakai mengukur berulang- ulang hasilnya
sama. Reliabilitas diartikan dengan keajengan bilamana tes tersebut diujikan berkali- kali
hasilnya relatif sama, artinya setelah hasil tes pertama dengan tes berikutnya
dikorelasikan terdapat hasil korelasi yang signifikan dan sama.
Menurut Sugiono (2005) Pengertian Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran
atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan
dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan
(konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan
skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda.
Menurut Sukadji (2000) reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur
secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka,
biasanya sebagai koefisien. Koefisien tinggi berarti reliabilitas tinggi. Menurut Nursalam
(2003) Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau
kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan. Alat
dan cara mengukur atau mengamati sama-sama memegang peranan penting dalam waktu
yang bersamaan.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa reliabilitas tes
merupakan suatu tes yang dilaksanakan untuk mengukur konsistensi sasaran, dengan kata
lain tes ini bertujuan untuk mengobservasi atau melakukan tes secara berulang untuk
melihat apakah hasil dari kemampuan sasaran tersebut sama atau tidak. Hasil pengukuran
itu harus tetap sama (relative sama) jika pengukurannya diberikan pada subjek yang sama
meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang berbeda, dan tempat yang
berbeda pula. Alat ukur yang reliabilitasnya tinggi disebut alat ukur yang reliable.
II.2 Jenis-Jenis Reliabitas Tes
1. Koefesien stabilitas
Koefisien stabilitas (coefficient of stability) adalah jenis reliabilitas yang
diperoleh dengan cara uji coba ulang (test–retest) yaitu dengan memberikan ujian
dengan suatu soal kepada sekelompok individu kemudian mengujikan kembali soal

2
tersebut pada kelompok sama pada waktu yang berbeda. Untuk mengetahui
keterandalan atau reliabilitas skor hasil pengukuran, pengukuran perlu dilakukan
dua kali, pengukuran pertama dan pengukuran kedua atau ulanganya. Kedua
pengukuran ini dapat dilakukan oleh orang yang sama atau berbeda, namun pada
proses pengukuran yang kedua, keadaan yang diukur itu harus benar-benar berada
pada kondisi yang sama dengan pengukuran pertama. Selanjutnya hasil
pengukuran yang pertama dan yang kedua dikorelasikan dan hasilnya
menunjukkan reliabilitas skor perangkat pengukuran.
Teknik Test-Retest-Method ini akan dapat sesuai dengan tujuannya jika
keadaan subjek yang diukur tetap dan tidak mengalami perubahan pada saat
pengukuran yang pertama maupun pada pengukuran yang kedua. Pada dasarnya
keadaan responden itu selalu berkembang, tidak statis ataupun berubah-ubah, maka
sebenarnya teknik ini kurang tepat digunakan. Di samping itu pada pengukuran
yang kedua akan terjadi adanya carry-over-effect atau testing effect, responden
pengukuran atau penelitian telah mendapat tambahan pengetahuan karena sudah
mengalami tes yang pertama ataupun belajar setelah pengukuran yang pertama.
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi koefisisen
dengan teknik tes-retes ini. Jangka waktu antara kedua pengukuran dengan
menggunakan instrumen tersebut perlu menjadi pertimbangan. Jika jarak
pengukuran terlalu dekat,maka carry-over-effect masih ada. Sementara jika jarak
pengukuran terlalu jauh, korelasi kedua skor akan menjadi semakin rendah.
Faktor kedua yang menjadi pertimbangan adalah stabilitas yang diharapkan
dari kinerja yang diukur dengan instrumen tersebut. Semakin lama interval
pelaksanaan pengukuran kedua instrumen, akan semakin rendah koefisien
reliabilitasnya. Untuk mengatasi hal ini, jarak kedua pengukuran sebaiknya tidak
terlalu jauh, misalnya tidak sampai satu bulan.
Estimasi reliabilitas dengan teknik tes-retes akan menghasilkan koefisien
stabilitas. Untuk memperoleh koefisien reliabilitas melalui pendekatan tes-retes
dapat dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi linier antara skor pada
pengukuran pertama (X) dengan skor hasil pengukuran kedua (Y).

3
Soal akan dikatakan reliabilitas bila koefisien stabilitas r11 atau rtt sama atau
lebih besar dari 0,70.
2. Koefisien Estimasi (tafsiran)
Koefisien taksiran diperoleh dengan metode belah dua. Dalam metode belah dua
suatu tes diberikan satu kali kepada suatu kelompok, kemudian pemberian nilai
dilakukan dengan cara membelah hasil tes tersebut menjadi dua yaitu, paruhan atas
dan paruhan bawah. Setelah skor didapatkan, butir tersebut kemudian dibagi
menjadi dua bagian dengan jumlah yang sama

3. Koefisien Konsistensi
 Konsistensi internal tes kognitif
Koefisien konsistensi internal (coefficient of internal consistency) adalah
reliabilitas yang diperoleh dengan cara mengujicobakan suatu soal dan
menghitung korelasi hasil uji coba dari kelompok yang sama (Retnawati, 2012).
Dengan teknik konsistensi internal ini, hanya dengan melakukan satu kali
pengumpulan data, reliabilitas skor perangkat pengukuran dapat diestimasi. Pada
pembuktian instrumen dengan cara ini ada beberapa cara, yang masing-masing
dapat memerlukan persyaratan-persyaratan atau asumsi tertentu yang harus
dipenuhi oleh peneliti. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengestimasi
reliabilitas dengan konsistensi internal diantaranya sebagai berikut :
Metode Belah Dua (Split Half Method)
Dalam teknik belah dua ini, dalam satu instrumen dikerjakan satu kali oleh
sejumlah subjek (sample) suatu penelitian. Butir-butir pada perangkat dibagi
menjadi dua.Pembagian dapat menggunakan nomor ganjil-genap pada instrumen,
atau separuh pertama maupun separuh kedua, maupun membelah dengan
menggunakan nomor acak atau tanpa pola tertentu. Skor responden merespons
setengah perangkat bagian yang pertama dikorelasikan dengan skor setengah

4
perangkat pada bagian yang kedua. Teknik ini berpegang pada asumsi, belahan
pertama dan belahan kedua mengukur konstruk yang sama, banyaknya butir
dalam instrumen belahan pertama dan kedua harus dapat dibandingkan dari sisi
banyaknya butir, atau paling tidak jumlahnya hampir sama.
Ada beberapa formula untuk mengestimasi reliabilitas dengan metode
belah dua, antara lain rumus Spearman-Brown, rumus Flanagan, dan rumus
Rulon. Masing formula disjikan berikut ini.
a. Reliabilitas dengan Rumus Spearman-Brown
Adapun rumus Spearman-Brown yang digunakan adalah :

 Konsistensi internal tes kinerja motorik


Penentuan reliabilitas tes kinerja motorik tidak terjadi dalam tes tertulis,
misalnya tes yang harus dilakukan berulang-ulang dan biasanya dilaksanakan
pada hari yang berlainan. Untuk menentukan reliabilitas data hasil tes kinerja
motorik adalah dengan teknik “koefisien korelasi interklas.
II.3 Faktor Reliabitas Tes
Gronlund (1985) dalam Arifin (2014: 258) mengemukakan bahwa terdapat empat
faktor yang dapat mempengaruhi reliabilitas, yaitu: panjang tes, sebaran skor, tingkat
kesukaran, dan objektivitas.
 Jumlah Butir Soal
Pada umumnya semakin besar jumlah butir soal tes maka semakin tinggi pula
reliabilitasnya, bukan hanya itu hal tersebut juga dapat mempengaruhi derajat
realibitas, dimana dengan banyaknya butir soal semakin banyak juga perilaku yang
terukur dan cenderung semakin jadi reliabel
 Homogenitas Soal Tes
Soal yang mempunyai homogenitas tinggi ini cenderung pada tingginya tingkat
reliabilitas, seperti halnya dua buah tes yang butirnya itu sami akan tetapi berbeda isi,
nah hal tersebut itu akan menghasilkan tingkat reliabilitas yang berbeda.
 Waktu Penyelesaian Tes

5
Semakin terbatasnya waktu pengerjaan tes maka akan mendorong tes untuk memiliki
reliabilitas yang tinggi.
 Kecocokan Tingkat Kesukaran Terhadap Peserta Didik
Soal-soal yang tingkat kesukarannya sedang maka akan cenderung lebih reliabel
daripada soal-soal yang tingkat kesukarannya itu lebih mudah/rendah.
 Keseragaman Kondisi Pada Saat Tes Diberikan
Keseragaman pelaksanaan tes itu akan memunculkan juga reliabilitas yang semakin
tinggi
 Motivasi Individu
Motivasi Individu dalam pelaksanaan tes juga akan mendorong atau memunculkan
kemampuan atau kepercayaan pada diri peserta didik, sehingga hal tersebut itu dapat
meningkatkan reliabilitas pada diri.
 Motivasi Kelompok
Kelompok yang heterogen nya tinggi dalam pengerjaan suatu tes maka tes tersebut
cenderung akan menimbulkan atau menunjukkan tingkat reliabilitas yang tinggi.
 Variabilitas Skor
Instrumen yang menghasilkan rentangan skor yang lebih tinggi atau luas
variabilitasnya, maka akan memiliki reliabilitas yang tinggi daripada menghasilkan
rentan skor yang rendah.

6
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang
memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan
secara berulang. Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni
sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak
berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda.
Jenis- jenis reliabilitas tes ada empat yakni ada koefisien stabilitas, koefisien
estimasi, koefisien ekuivalensi, dan koefisien konsistensi.
Empat faktor yang dapat mempengaruhi reliabilitas, yaitu: panjang tes, sebaran
skor, tingkat kesukaran, dan objektivitas.
III.2 Saran
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan gambaran umum terkait
Reliabilitas TesDalam makalah ini tentu saja masih terdapat kekurangan dan kesalahan
baik dalam sistematika penulisannya maupun isi pembahasannya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun dari pembaca,
sehingga makalah ini dapat lebih baik lagi.

7
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Khumaedi. (2012). Reliabilitas Instrumen Penelitian Pendidikan. Jurnal
Pendidikan Teknik Mesin, 12 (1). Hal. 25-30.
Retnawati, H. (2012). Reliabilitas Instrumen Penelitian Pendidikan. Jurnal Pendidikan
Teknik Mesin Unnes, 12(1), 129541.

Setiyawan, A. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reliabilitas Tes. AN NUR: Jurnal


Studi Islam, 6(2).

Supriadi, G. (2006). Reliabilitas Tes Hasil Belajar dan Aplikasinya Dalam Evaluasi
Pembelajaran. HIMMAH, VII(18).

Anda mungkin juga menyukai