Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Evaluasi PAI

Dosen Pengampu : Annas Ribab Sibilana, M. Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 8


PAI-4F
1. Umi Latifah 126201202093 (10)
2. Hesti Mai Rena Wulan 126201202112 (12)
3. Salma Almira Rachmawati 126201202120 (13)
4. Mualfi Fahrul Fanani 126201202168 (19)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
MEI 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan


jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam
ciptaan-Nya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan
kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. Kami sangat
bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah
Evaluasi PAI dengan judul “Konstruksi Instrumen Penilaian PAI Ranah
Psikomotorik“.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu
menyelenggarakan makalah ini. Ucapan terimakasih tidak lupa penulis sampaikan
kepada :
1. Prof. Dr. Maftuhin, M.Ag. selaku rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menimba
ilmu di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
2. Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Annas Ribab Sibilana, M.Pd.I. selaku dosen pengampu mata kuliah Evaluasi
PAI yang telah membimbing dan memberikan masukan-masukan kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
4. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat serta dukungannya.

5. Civitas UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. yang telah memberikan izin
dan fasilitas kepada penulis untuk mencari dan mendapatkan tambahan
pengetahuan dalam menyelesaikan makalah ini.
6. Teman-teman PAI 4F yang selalu mendukung penulis dalam pengerjaan
makalah ini.
Dengan penuh harap, semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT
dan tercatat sebagai amal salih. Penulis sadar bahwa penyusunan makalah ini
banyak terdapat kesalahan karena keterbatasan penulis sebagai manusia biasa,
untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempatan penulis

i
dalam menyelesaikan tugas-tugas dimasa datang. Semoga dengan adanya
makalah ini bisa bermanfaat kepada siapa saja yang membaca.

Tulungagung, 22 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 4

A. Latar Belakang ................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 4

C. Tujuan Pembahasan ........................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4

1. Penngertian Validitas ...................................................................................... 4

2. Pengertian Reabilitas ....................................................................................... 6

3. Cara manual analisis validitas Butir Soal Bentuk Objektif..............................7

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan evaluasi
sering dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga hasil
pengukuran yang diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang diukur.
Instrumen ini memang harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten dan stabil
dalam arti tidak mengalami perubahan dari waktu pengukuran satu ke pengukuran yang
lain.
Data yang kurang memiliki validitas , akan menghasilkan kesimpulan yang bisa,
kurang sesuai dengan yang seharusnya, dan bahkan bisa saja bertentangan dengan
kelaziman. Untuk membuat alat ukur instrumen itu, diperlukan kajian teori, pendapat para
ahli serta pengalaman-pengalaman yang kadangkala diperlukan bila definisi operasional
variabelnya tidak kita temukan dalam teori. Alat ukur atau instrumen yang akan disusun
itu tentu saja harus memiliki validitas , agar data yang diperoleh dari alat ukur itu bisa
reliabel, valid dan disebut dengan validitas.
.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian validitas dan reabilitas?

2. Apa saja pembagian validitas dan reabilitas?

3. Bagaimanakah ketetapan atau validitas dalam soal

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan validitas dan reabilitas
2. setelah mempelajari makalah ini mahasiswa menyimpulkan analisis validitas
3. setelah mempelajari makalah ini siswa dapat menentukan mana validitas yang
benar

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Validitas

Validitas adalah sutu ukuran yang menunjukkan tingkat ke validan atau kesahihan
suatu instrmen. Suatu instrumen yang valid itu mempunyai validitas yang tinggi dan
sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka instrumentersebut kurang valid. Sebuah
instrumen dikatakan valid apabla mampu mengukur apa yang hendak diukur/ diinginkan.
Sebuah instrumen dikatan valid apabila bisa mengungkap data dari variabel yang diteliti.
Validitas instrumen terbagi dalam validitas internal,(validitas konstruk /constract validity
dan validitas isi / contect validity) dan validitas eksternal / empiris1
 Macam-macam valiitasitu ada tiga yang sering digunakan dalam penyusunan
instrument yaitu :
1) Validitas isi
Adalah setiap konsep harus dikembangkan indikator-indikatornya, dengan adanya
indikator dari setiap konsep maka bangun pengertian akan nampak dalam memudahkan
dalam menetapkan cara pengukuran.
2) Validitas bangun
adalah pengertian yang berkenaan dengan kesannggupan alat ukur untuk mengukur
pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya. Dan semua itu tekandung
dalam konsep kemampuan, minat sebagai variabel penelitian dalam berbagai bodang kajian
itu haruslah jelas apa yang ingin diukurnya. Dan beberapa konsep diatas masih abstrak, dan
masih memerlukan penjabaran ayng lebih spesifik. Sehinnga memudahkan peneliti ntuk
mengukukur apa yang mereka inginkan. Dan setiap konsep harus dikembangkan
indikatornya,karena dengan adanya indikator dariap konsepmaka juga akan memdahkan
peneliti untuk bisa menetapkan cara pengukuranya
3) Validitas ramalan
Validitas ramalan ini mempunyai dua makna yaitu : validitas jangka pendek dan
validitas jangka panjang. Validitas jangka pendek artinya daya ramal alat ukur tersebut
hanya untuk masa yang tidak lama dan waktu tersebut berkorelasi pada waktu yang sama
.sedangkan validitas jangka panjang mengandung makna skor akan berkorelasi juga di

1 Ridwan dan sunarto. Pengntar statistika. Alfabeta . Bandung.2013 hal.347

5
kemmudian hari. Mengingat vaiditas ini lebih menekanakan pada adanya korelasi, maa
faktor yang berkenaan dengan persaratan terjadinya korelasi harus terpenuhi
 Cara menentukan validitas dengan cara menggunakan rumus perhitungan validitas dari
sebuah instrument dapat menggunakan rumus korelasi product moment atau dikenal
juga degan korelasi pearson.
Berikut ini adalah rumusnya : : rxy = ∑ (∑ )(∑) {∑ (∑) } {∑ (∑) }
rxy = koefisien korelasi N = jumlah responden uji coba X = skor tiap item Y = skor
seluruh item responden uji coba
untuk mengitrepentasikan validitas, maka koefien korelasinya bisa di kategorikan
pada criteria sebagai berikut: kreteria validitas instrument tes nilai “r” interpetrasinya
adalah : 0,81-100 (sangat tinggi). 0,61-0,80 (tinggi) . 0,41-0,60 (cukup). 0,00-0,20 ( sangat
rendah ).
Setelah diperoleh harga koefisien tiap-tiap soal kemudian hasilnya dibandingkan
dengan nilai “r” dari tabel signifikansi 5% dan taraf signifikan 1% dan df : N-2, hitungan
tabel maka koefisien validitas butir soal pada taraf signifikan.
 Kegunaan Validitas
1) Untuk menghindari pertanyaan yang kurang jelas.
2) Untuk meniadakan kata-kata yang terlalu asing atau kata-kata yang menimbulkan
kecurigaan.
3) Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas.
4) Untuk menambah item yang diperlukan atau meniadakan item yang dianggap tidak
relevan.
5) Untuk mengetahui validitas kuesioner tersebut.
Test-retest Dilakukan dengan cara mencobakan instrument beberapa kali pada
responden. Jadi dalam hal ini instrumenya sama, respondenya sama, dan waktunya yang
berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang
berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrument tersebut sudah
dinyatakan reliable. Pengujian cara ini sering juga disebut stability. 2

2. Pengertian Reabilitas
Reabilitas menunjuk pada sesuatu pengertian bahw suatu instrumen dapat dipercaya
untuk dignakan sebagai alat pengumpul data keaena instrumen tersebut sudah dianggap

2 http://files.ictmmp0.webnode.com/200000013-4c5634d531/UJI_VALIDITAS_DAN_RELIABILITAS.pdf

6
baik. Intrume yang baik tidak mungkin bersifat tendenslus mengarahkan responden untuk
memilih jawaban- jawaban tertentu.reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan.
Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama ( konsisten). Pengujian
reabilitas dapat dilakukan secara eksternal ( staility / test retest, equivalent atau gabungan
kedunya ) dan secara inernal ( analisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen3
 Salah satu syarrat agar hasil ukuran suatu tes dpat dipercaya ialah tes tersebut harus
mempunyai reabilitas yang memadahi dalam buku:
a. Reabilitas konsistensi tanggapan
b.Reabilitas konsistensi gabungan item.
1) Reabilitas konsistensi tanggapan
Adalah responedn mempersoalkan apakah tanggapan responden terhadap tes tersebut
sudah baik atau konsisten. Dalam hal ini penguji melaksanaak pengetesan dua kali guna
untuk melihat apakah hasil tes yang ke dua itu sama hasilnya dengan tes yang ke dua.
Pengetesan itu bisa berupa objeknya yang sama atau dau tes yang item-item nya setara.
Jika sudah dikethui bahwa hasil dari pengetesan itu konsisten maka peneliti tidak akan
menemukan konsistensi tanggapan terhadapdua hal yang sangat jelas berbeda . dan ini
bukanlah tujuan atau tugas pemeriksaan reabilitas.
2) Reabilitas konsistensintensi gabungan item
Raenbilitasini berdasarkan denga kemantapan atau konsistasi anatara item-item suatu teas.
Hal ini bisa diungkapkan dengan pertanaan.apakah terhadap obyek ukr yang sama.jika
bagian obyek ukur yang sama, hasil ukur antara satu item denga =n item yag lain itu tidak
konsisten maka pengukuranya dengan itu tidak realilabel dan tidak digunaan untuk
mengungkap ciri atau keadaan yang sesungguhnya Kalau pengukan bagian obyek ukur
yang sama antara item satu dengan item yang lainya saling kontadiksi atau tidaj jonsisten ,
maka kita tidak boleh menyalahkan obyek ukur.yang diperslahkan dengan mengatkan tes
tersebut tidak realiabel terhadap obyek ukur yang diukur atau bisa dibilang bahwa
realibilitasnya rendah.4
CARA MANUAL ANALISIS VALIDITAS Butir Soal Bentuk Objektif
1) Validitas instrumen adalah tingkat kemampaun suatu instrumen mengukur apa
yang seharusnya diukur, khususnya dalam proses pembelajaran
2) Dari segi analisis validitas dibagi atas validitas rasional dan validitas empirik
3) Validitas rasional terdiri atas validitas isi (content) dan validitas bangun (construct)

3 Ibid. Pengantar statstika


4 Djalli dan puji muryono .pengukuran dalam bidang pendidikan. gramedia. semarang

7
4) Validitas empiris terdiri atas valditas ramalan (predictive) dan validitas bandingan
(concurrent )
5) Validitas rasional dapat dianalisis secara rasio melalui GPPP dan panel, sedangkan
valitas empirik dianalisis secara statistik
6) Validitas butir secara statistik dianalisis berdasakan jenis data yang terkumpul. Data
diskrit (misalnya hasil tes obyektif) dihitung dengan korelasi point
biserial sedangkan data kontinu (misalnya hasil tes uraian atau skala sikap)
digunakan korelasi Pearson product – moment.

8
BAB III
PENUTUP

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen. Prinsif validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsif
keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa
yang seharusnya diukur. Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau
pengamatan.
Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content)
dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan
dalam suatu penelitian. Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada
pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor totalnya. Skor tiap butir soal
dinyatakan skor X dan skor total dinyatakan sebagai skor Y, dengan diperolehnya indeks
validitas setiap butir soal, dapat diketahui butir-butir soal manakah yang memenuhi syarat
dilihat dari indeks validitasnya

9
DAFTAR PUSTAKA

Ridwan dan sunarto. Pengntar statistika. Alfabeta . Bandung.2013


Djalli dan muryono, puji .pengukuran dalam bidang pendidikan .gramedia.
semarang.2002
http://files.ictmmp0.webnode.com/200000013-
4c5634d531/UJI_VALIDITAS_DAN_RELIABILITAS.pdf
https://kustinaatikasari.wordpress.com/2013/06/10/makalah-tentang-validitas/

10

Anda mungkin juga menyukai