Anda di halaman 1dari 19

KONSEP VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIAN

MATA KULIAH: METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN


MATEMATIKA

DOSEN PENGAMPU: Dr. MUHAMAD SABIRIN, S. Pd., M. Si.

OLEH :

FATIMAH FAJARWATI NIM 180101040067

FELIA ASTUTI NIM 180101040070

LINDA NOR SYIFA NIM 180101040056

MAHMUDAH NIM 180101040055

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA

BANJARMASIN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang
konsep validitas dan reliabilitas penelitian ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.

Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah


wawasan serta pengetahuan kita mengenai konsep validitas dan reliabilitas
penelitian. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat ini,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. Muhamad Sabirin, S. Pd., M. Si.
Selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan
Matematika yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk
menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata. kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Pembaca demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Banjarmasin, 31 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

C. Tujuan Makalah ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3

A. Pengertian Validitas ......................................................................................... 3

B. Pengertian Reliabilitas ...................................................................................... 5

C. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif ............................... 7

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 14

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 14

B. Saran ................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada penelitian kuantitatif selalu bergantung pada dua alat ukur,
yaitu validitas dan reliabilitas. Validitas menunjukkan sejauh mana
nilai/ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil
pengukuran/pengamatan yang ingin diukur. Sedangkan reliabilitas
merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Ada perbedaan yang mendasar mengenai validitas dan reliabilitas
dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian
kuantitatif untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji
validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen penelitiannnya. Sedangkan
dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya. Dalam penelitian
temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan
antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi
pada obyek yang diteliti.
Validitas dalam penelitian kualitatif menunjukkan sejauhmana
tingkat interpretasi dan konsep-konsep yang diperoleh memiliki makna
yang sesuai antara peneliti dan partisipan. Dengan kata lain, partisipan dan
peneliti memiliki kesesuaian dalam mendeskripsikan suatu peristiwa
terutama dalam memaknai peristiwa tersebut. Pengertian reliabilitas dalam
penelitian kuantitatif dan kualitatif pun berbeda. Dalam penelitian
kualitatif sutau relaitas itu bersifat majemuk/ganda, dinamis/selalu
berubah, schingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula.
Situasi senantiasa berubah demikian juga perilaku manusia yang terlibat
didalamnya.
Pelaporan penelitian kualitatif pun bersifat individu, atatu berbeda
antara peneliti satu dengan peneliti lainnya. Bahkan untuk obyek yang
suma, apabila ada 5 peneliti dengan latar belakang yang berbeda, akun
diperoleh 5 laporan penelitian yang berbeda pula. Peneliti yang berlatar

1
belakang pendidikan tentu akan menemukan dan melaporkan hasil
penelitian yang berbeda dengan peneliti yang berlatarbelakang sosiologi.
Oleh karena itu penelitian kualitatif sering dikatakan bersifat
subyektif dan reflektif. Dalam penelitian kualitatif tidak digunakan
instrumen yang standar tetapi peneliti bertindak sebagai instrumen. Data
dikumpulkan secara verbal diperkaya dan diperdalam dengan hasil
pengamatan, mendengar, persepsi, pemaknaan/penghayatan peneliti.
Namun demikian peneliti meskipun melibatkan segi subyektifitas, dia
harus disiplin dan jujur terhadap dirinya sebab penelitian kualitatif harus
memiliki objektifitas pula. Objektifitas disini berarti data yang ditemukan
dianalisis secara cermat dan teliti, disusun, dikategorikan secara
sistematik, dan ditafsirkan berdasarkan pengalaman, kerangka berpikir,
persepsi peneliti tanpa prasangka dan kecenderungan-kecenderungan
tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari validitas?
2. Apa yang dimaksud dari Reliabilitas?
3. Bagaimana pengujian validitas dan reliabilitas penelitian kualitatif?

C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari validitas.
2. Untuk mengetahui pengertian dari reliabilitas.
3. Untuk menjelaskan pengujian validitas dan reliabilitas penelitian
kualitatif.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Validitas
Validitas sebuah tes menyangkut apa yang diukur tes dan seberapa
baik tes itu bisa mengukur. Validitas sebuah tes memberikan tentang apa
yang bisa disimpulkan dari skor-skor tes.1Menurut Azwar validitas berasal
dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu instrument pengukur (tes) dalam melakukan fungsi
ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat
tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat dan memberikan hasil ukur
yang sesuai dengan yang maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
Artinya hasil ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang
mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa
yang diukur. Sedangakan menurut Sudjama validitas berkenaan dengan
ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul
menilai apa yang seharusnya dinilai.2
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan validitas
merupakan derajat ketepatan antara data yang tejadi pada obyek penelitian
dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data
yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan
oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek
penelitian. Jika peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa
yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid.
Terdapat dua macam Terdapat dua macam validitas penelitian,
yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkenaan
dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai.
Validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil
penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana

1
Nesti Diana Sari, dkk, Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif, diakses dari
https://id.scribd.com/doc/96381336/Validitas-Dan-Reliabilitas-Penelitian-Kualitatif#download ,
pada tanggal 29 Oktober 2020
2
Zulkifli Matondang, Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian, diakses dari
https://digilib.unimed.ac.id pada tanggal 29 Oktober 2020

3
sampel tersebut diambil. Bila sampel penelitian representative, instrument
penelitian valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan analisis data benar,
maka penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.3
Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid,
reliabel dan obyektif, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan
instrument yang valid dan reliabel, dan dilakukan pada sampel yang
mendekati jumlah populasi dan pengumpulan serta analisis data dilakukan
dengan cara yang benar. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan
data yang valid dan reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah
instrumen penelitiannya. Sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji
adalah datanya. Oleh karena itu Susan Stainback (1988) menyatakan
bahwa penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas,
sedangkan penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas.
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan
valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan
apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Kebenaran
realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi
jamak dan tergantung pada kemampuan peneliti mengkontruksi fenomena
yang diamati, serta dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses
mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya.
Obyektivitas berkenaan dengan “derajad kesepekatan”
atau interpersonal agreement antar banyak orang terhadap suatu data. Bila
dari 100 orang terdapat dari 99 orang menyatakan bahwa terdapat warna
merah dalam obyek penelitian itu, sedangkan yang satu orang menyatakan
warna lain, maka data tersebut adalah data yang obyektif. Obyektif disini
lawannya katanya subyektif. Data yang obyektif akan cenderung valid,
walaupun belum tentu valid. 4

3
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung:Alfabeta, 2016), hlm 363-364
4
Ibid, hlm364-365

4
B. Pengertian Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti sejauh mana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat
dipercaya jika dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok subyek yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relative
sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek belum berubah.5
Susan Stainback (1988) menyakan bahwa; reability is often defined
as the consistency and stability of data or findings. From a positivistic
perspective, reability typically is considered to be synonymous with the
consistency of data produced by observations made by different
researchers (e.g interrater reliability), by the same researcher at different
times (e.g test retest), or by spilling a data set in two parts (split-
half). Reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas data
atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data
dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang
sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu yang
berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah
menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda. Suatu data yang reliable
atau konsisten akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Supaya
suatu tes itu valid, maka dia harus reliabel, tetapi tes yang reliabel belum
tentu valid.6
Pengertian reliabilitas dalam penelitian kuantitatif sangat berbeda
dengan reliabilitas dalam penelitian kualitatif. Hal ini karena terdapat
perbedaan paradigma dalam melihat realitas. Pada penelitian kualitatif,
suatu realitas bersifat majemuk/ganda, dinamis/selalu berubah, sehingga
tidak ada yang konsisten dan berulang seperti semula. Selain itu, cara
melaporkan penelitian bersifat ideosyneratic dan individualistic. Artinya,
selalu berbeda dari orang perorang. Tiap peneliti memberi laporan
berdasarkan bahasa dan jalan pikiran masing-masing. Dengan demikian

5
Zulkifli Matondang, Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian, diakses dari
https://digilib.unimed.ac.id pada tanggal 29 Oktober 2020
6
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung:Alfabeta, 2016), hlm 364

5
pengumpulan data, pencatatan hasil observasi dan wawancara terkandung
unsur- unsur individualistic. Proses penelitian sendiri selalu bersifat
personalistik dan tidak ada dua peneliti akan menggunakan dua cara yang
persis sama.7
Ada tiga kategori koefisien reliabilitas, yaitu:
1. Reliabilitas Test-Retest (Metode Test Ulang)
Menggunakan sebuah instrument, namun diteskan dua kali. Hasil atau
skor pertama dan kedua kemudian dikorelasikan untuk mengetahui
besarnya indeks reliabilitas. Teknik perhitungan yang digunakan
adalah rumus korelasi product moment (korelasi pearson).
2. Reliabilitas Bentuk Alternatif (Metode Paralel)
Dari awal peneliti harus sudah menyusun dua perangkat instrument
yang parallel (ekuivalen), yaitu dua buah instrument yang disusun
berdasarkan satu kisi-kisi. Setiap butir soal dari instrument yang satu
selalu harus dapat dicarikan pasangannya dari instrument kedua.
Kedua instrument tersebut diuji cobakan semua. Sesudah kedua uji
coba terlaksana, maka hasil kedua instrument tersebut dihitung
korelasinya dengan menggunakan rumus product moment (korelasi
pearson).
3. Konsistensi Internal Ukuran Reliabilitas (Internal Consistency)
Metode ini sering digunakan karena pengujiannya dapat dilakukan
tanpa pengulangan. Peneliti boleh hanya memiliki satu perangkat
instrument saja dan hanya diuji cobakan satu kali, kemudian hasilnya
dianalisis, yaitu dengan cara membelah seluruh instrument menjadi
dua sama besar. Rumus yang digunakan berbagai macam, diantaranya
Spearman Brown, Alpha Cronbach, KR-20, KR-21, Flanagan, Rulon,
dan Hoyt. 8

7
Ibid, hlm 366
8
Nesti Diana Sari, dkk, Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif, diakses dari
https://id.scribd.com/doc/96381336/Validitas-Dan-Reliabilitas-Penelitian-Kualitatif#download ,
pada tanggal 29 Oktober 2020

6
C. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif
Dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualiatatif
menggunakan istilah yang berbeda dengan penelitian kuantitatif.
Perbedaan tersebut ditunjukkan pada table berikut.

Perbedaan Istilah Dalam Pengujian Keabsahan Data Antara Metode


Kualitatif dan Kuantitatif

Aspek Metode Kualitatif Metode Kuantitatif


Nilai Validitas internal Kredibilitas (credibility)
kebenaran
Penerapan Validitas eksternal Transferability/
(generalisasi) keteralihan
Konsistensi Reliabilitas Auditability,
dependability
Naturalitas obyektivitas Confirmability ( dapat
dikonfirmasi )

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji


credibility (validitas interval), transferability (validitas eksternal),
dependability (reliabilitas), dan confirmability (obyektivitas). 9

1. Uji Kredibilitas
Konsep validitas dalam penelitian kualitatif yang sering digunakan
adalah kredibilitas. Kredibilitas menjadi suatu hal yang penting ketika
mempertanyakan kualitas hasil suatu penelitian kualitatif. Standar
kredibilitas ini identik dengan standar validitas internal dalam
penelitian kuantitatif. Suatu hasil penelitian kualitatif dikatakan
memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi terletak pada keberhasilan
studi tersebut mencapai tujuannya mengeksplorasi masalah atau
mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi

9
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif , Dan R&D. (Alfabeta : Bandung, 2018) h
269-270

7
yang majemuk/kompleks. Goba dan Lincoln (1989) menambahkan
bahwa tingkat kredibilitas yang tinggi juga dapat dicapai jika para
partisipan yang terlibat dalam penelitian tersebut mengenali benar
tentang berbagai hal yang telah diceritakannya. Hal ini merupakan
kriteria utama untuk menilai tingkat kredibilitas data yang dihasilkan
dari suatu penelitian kaulitatif. 10
Bermacam-macam cara pengujian kredibilitas. Berdasarkan uji
kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,
peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan
teman sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck.
a. Perpanjangan pengamatan
Dengan perpanjangan pengamatan akan membuat peneliti kembali
ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan
sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan
perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan
narasumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak
ada jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai sehingga
tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.
Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data
penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data
yang diperoleh, apakah data yang diperoleh itu setelah dicek
kembali ke lapangan benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila
setelah dicek kembali ke lapangan data sudah benar berarti
kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.
b. Meningkatkan ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara
lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka
kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti
dan sistematis.

10
Yati Afiyanti. Validitas Dan Reliabilitas Dalam Penelitian Kualitatif. Keperawatan Indonesia.
Vol 12, No. 2, Juli 2008 h 138

8
Meningkatkan ketekunan itu ibarat kita mengecek pengerjaan soal-
soal ujian atau meneliti kembali tulisan dalam makalah yang telah
dikerjakan, ada yang salah atau tidak. Dengan meningkatkan
ketekunan itu, maka peneliti dapat melakukan pengecekan kembali
apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak.
Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah
dengan cara membaca berbagai referenasi buku maupun hasil
penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan
temuan yang diteliti. Dengan membaca ini maka wawasan peneliti
akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk
memeriksa data yang ditemukan itu benar atau tidak.
c. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan
berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,
triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

Guru Teman

Orang Tua

Gambar 1.1 a. Triangulasi dengan tiga sumber


data

Wawancara Observasi

Kuesioner
/dokumen

Gambar 1.1 b. Triangulasi dengan tiga teknik pengumpulan


data
9
Siang Sore

Pagi

Gambar 1.1 c. Triangulasi dengan tiga waktu pengupulan data

1) Triangulasi sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber. Sebagai contoh, untuk menguji kredibilitas
data tentang perilaku murid, maka pengumpulan dan pengujian
data yang telah diperoleh dapat dilakukan ke guru, teman murid
yang bersangkutan dan orang tuanya. Data dari ketiga sumber
tersebut, tidak bias dirata-ratakan seperti dalam penelitian
kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana
pandangan yang sama, yang berbeda dan mana spesifik dari tiga
sumber data tersebut.
2) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan
teknik yang berbeda. Miaslnya, data diperoleh dengan
wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, datau
kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data
tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti
melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang
bersangkutan atau yang lain,untuk memastikan data mana yang
dianggap benar.
3) Triangulasi waktu

10
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat
narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan
memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.
Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat
dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan
wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu yang
berbeda.
d. Analisis Kasus Negatif
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan
hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis kasus
negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan
bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi
data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data
yang ditemukan sudah dapat dipercaya. Tetapi, bila peneliti masih
mendapatkan data-data yang bertentangan dengan data yang
ditemukan, maka peneliti mungkin akan emrubah temuannya. Hal
ini sangat bergantung pada seberapa besar kasus negatif yang
muncul tersebut.
e. Menggunakan Bahan Referensi
Yang dimaksud dengan bahan referensi adalah adanya pendukung
untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.
Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengan
adanya rekaman wawancara. Data tentang interaksi manusia, atau
gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto. Alat-alat
bantu perekam data dalam penelitian kualitatif seperti
kamera,handycam, alat rekam suara sangat diperlukan untuk
mendukung kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti.
f. Mengadakan Member Check
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh
peneliti kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk

11
mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa
yang di berikan oleh pemberi data.
Pelaksanaan membercheck dapat dilakukan setelah satu periode
pengumpulan data selesai atau setelah mendapat suatu temuan atau
kesimpulan. Caranya dapat dilakukan secara individual, dengan
cara peneliti datang ke pemberi data. 11
2. Uji Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian
kuantitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau
dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel
tersebut diambil.
Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan hingga mana hasil
penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Bagi
peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung pada pemakai, hingga
manakala hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan
situasi lain. Peneliti sendiri tidak menjamin “validitas eksternal” ini.
Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian
kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil
penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus
memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipecaya.
Dengan demikian, maka pembaca dapat dengan jelas dalam memahami
hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan bisa atau
tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat
lain.
Bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang
sedemikian jelasnya, “semacam apa” suatu penelitian dapat
diberlakukan (transferability), maka laporan tersebut memenuhi
standar transferabilitas.12
3. Uji Dependability

11
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif , Dan R&D).
(Alfabeta : Bandung 2016) h 368-376
12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 376-377

12
Dalam penelitian kuantitatif, dependability disebut reliabilitas. Suatu
penelitian yang reliable adalah apabila orang lain dapat
mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian
kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak
melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data.
Peneliti seperti ini perlu di uji dependabilitynya. Kalau proses
penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut
tidak reliable dan dependable. Untuk itu, pengujian dependability
dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses
penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang ndependen, atau
pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam
melakukan penelitian. Bagaimana peneliti mulai menentukan
masalah/focus, memasuki lapangan, mem=nentukan sumber data,
melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai
membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti. Jika
peneliti tidak mempunyai dan tidak dapat menunjukkan “jejak aktivitas
lapangannya”, maka dependabilitas penelitianya patut diragukan.13
4. Uji Konfirmability
Pengujian konfirmability dalam penelitian kuantitas disebut dengan uji
obyektivitas penelitian. Penelitian yang dikatakan obyektif bila hasil
penelitian telah disepakati banyak orang. Dalam penelitian kualitatif,
uji konfirmability mirip dengan uji dependablity, sehingga
pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji
konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan
proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari
proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah
memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian, jangan sampai
proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.14

13
Ibid, hlm. 377
14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm.
277

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Validitas adalah derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti atau derajad
ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur.
Data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang
dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek
penelitian. Sebaliknya data yang tidak valid adalah data yang tidak sesuai
dengan apa yang terjadi pada obyek.
Validitas penelitia ada dua, yaitu: Pertama, validitas internal yakni
validitas yang berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan
hasil yang dicapai. Kedua validitas eksternal yakni berkenaan dengan derajad
akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada
populasi dimana sampel tersebut diambil.
Reliabilitas (stabilitas, dapat dipercaya dan dapat diramalkan )
adalah derajad ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukan oleh
instrument pengukuran.
Obyektivitas adalah derajad kesepekatan atau interpersonal
agreement antar banyak orang terhadap suatu data dan atu derajad dimana
pengukuran yang dilakukan bebas dari pendapat dan penilaian subyektif,
bebas dari bias dan perasaan orang-orang yang menggunakan tes.
Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan
reliable yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah intrumen penelitiannya.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya.
Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan
(pengujian). Ada empat kriteria yang digunakan yaitu:
1. Uji Kredibilitas (derajad keterpercayaan)
a. Perpanjangan Pengamatan
b. Meningkatkan Ketekunan
c. Triangulasi (sumber, teknik, waktu)

14
d. Analisis Kasus Negatif
e. Menggunakan Bahan Referensi
f. Mengadakan Memberchek
2. Uji Transferability (keteralihan)
3. Uji Depenability (kebergantungan)
4. Uji Konfirmability (kepastian)

B. Saran
Dalam makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan bahkan
mungkin kekeliruan/ kesalahan yang terjadi di luar keinginan dan kehendak
penulis. Untuk itu, koreksi konstruktif dan sumbang saran dari para pembaca
yang budiman, teman-teman mahasiswa, terutama kepada Bapak Dr.
Muhamad Sabirin, S. Pd., M. Si. Selaku dosen pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika sangat diharapkan bagi
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Dengan membaca makalah ini diharapkan semua pembaca bisa
memahami dan belajar terkait konsep validitas dan reliabilitas penelitian
kualitatif. Sehingga dapat mendorong proses pembelajaran berlangsung lebih
efektif.

15
DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Yati. 2008. Validitas Dan Reliabilitas Dalam Penelitian Kualitatif.


Keperawatan Indonesia.

Diana Sari, Nesti, dkk. 2012. Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif.
Diakses dari https://id.scribd.com/doc/96381336/Validitas-Dan-Reliabilitas-
Penelitian-Kualitatif#download. Pada tanggal 29 Oktober 2020.

Matondang, Zulkifli. 2009. Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian.


Diakses dari https://digilib.unimed.ac.id. Pada tanggal 29 Oktober 2020.

Prof. Dr. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Prof. Dr. Sugiyono 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

16

Anda mungkin juga menyukai