KEBIDANAN
Disusun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran serta masukan yang bermanfaat dalam kesempurnaan
makalah ini
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................
B. Perumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan.....................................................................
BAB II PEMBAHASAN
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
A. Pengertian......................................................................................................
B. Kreteria Keabsahan Data....................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran-Saran...........................................................................................
Daftar Pustaka ......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan
dijelaskan dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud Validitas?
2. Apa yang dimaksud Reliabilitas?
3. Bagaimana kreteria keabsahan data?
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui arti validitas
2. Untuk mengetahui arti reliabilitas
3. Untuk mengetahui kreteria keabsahan data
Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi
teman-teman mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
A. Pengertian
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas
dan reliabilitas. Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil
penelitian adalah valid, reliable, dan obyektif. “Validitas merupakan derajad ketepatan
antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh
peneliti”.
“Validitas adalah derajad ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti
sebenarnya yang diukur”Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak
berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada obyek penelitian. Kalau dalam obyek penelitian terdapat warna merah,
maka peneliti akan melaporkan warna merah; kalau dalam obyek penelitian para
pegawai bekerja dengan keras, maka peneliti melaporkan bahwa pegawai bekerja
dengan keras. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi
pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid.
Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas
eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan
hasil yang dicapai. Jika dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja
pegawai, maka data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang etos
kerja pegawai. Penelitian menjadi tidak valid, apabila yang ditemukan adalah motivasi
kerja pegawai.
Validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian
dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
Bila sampel penelitian representative, instrument penelitian valid dan reliable, cara
mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan memiliki validitas
eksternal yang tinggi.
Dalam hal reliabilitas, Susan Stainback (1988) menyakan bahwa; reability is
often defined as the consistency and stability of data or findings. From a positivistic
perspective, reability typically is considered to be synonymous with the consistency of
data produced by observations made by different researchers (e.g interrater reliability),
by the same researcher at different times (e.g test retest), or by spilling a data set in two
parts (split half). Reliabilitas berekenaan dengan derajad konsitensi dan stabilitas data
atau temuan. “Definisi reliabilitas yang lebih komprehensif adalah derajad ketepatan
dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukan oleh instrument pengukuran. Istilah-istilah
lain sehubungan dengan reliabilitas adalah stabilitas, dapat dipercaya dan dapat
diramalkan”.
Dalam pandangan positivistic (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliable
apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama,
atau peneliti sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau
sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tida berbeda. Kalau
peneliti satu menemukan dalam obyek berwarna merah, maka peneliti yang lain juga
demikian. Kalau seorang peneliti dalam obyek kemarin menemukan data berwarna
merah, maka sekarang atau besok akan tetatp berwarna merah. Karena reliabilitas
berkenaan dengan derajad konsistensi, maka bila ada peneliti lain mengulangi atau
mereplikasi dalam penelitian pada obyek yang sam dengan metode yang sama maka
akan menghilangkan data yang sama. Suatu data yang reliable atau konsisten akan
cenderung valid, walaupun belum tentun valid. Orang yang berbohong secara konsisten
akan terlihat valid, walaupun sebenarnya tidak valid.
Obyektivitas berkenaan dengan “derajad kesepekatan” atau interpersonal
agreement antar banyak orang terhadap suatu data. Bila dari 100 orang terdapat dari 99
orang menyatakan bahwa terdapat warna merah dalam obyek penelitian itu, sedangkan
yang satu orang menyatakan warna lain, maka data tersebut adalah data yang obyektif.
Obyektif disini lawannya katanya subyektif. Data yang obyektif akan cenderung valid,
walaupun belum tentu valid. Dapat terjedi suatu data yang disepakati banyak orang
belum tentu valid, tetapi yang disepakati sedikit orang malah lebih valid. Sebagai
contoh terdapat 99 orang menyatakan bahwa si A bukan pencuri (obyektif), dan satu
orang menyatakan bahwa si A pencuri (subyektif). Ternyata yang betul adalah
pernyataan satu orang, karena yang 99 orang tersebut teman-teman dari si A yang
samasama pencuri, sehingga menyatakan si A bukan pencuri.
Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid, reliable dan
obyektif, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan instrument yang valid dan
reliable, dan dilakukan pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan pengumpulan
serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar. Dalam penelitian kuantitatif,
untuk mendapatkan data yang valid dan reliable yang diuji validitas dan reliabilitasnya
adalah intrumen penelitiannya. Sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah
datanya. Oleh karena itu Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa penelitian
kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif
lebih pada aspek validitas.
“Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dinyatakan valid apabila tida
perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada
obyek yang diteliti”.Tetapi perlu diketahui kebenaran realitas data menurut penelitian
kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia
dibentuk dalam diri seseorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai
latar belakangnya. Oleh karena itu bila terdapat 10 peneliti dengan latar belakang yang
berbeda, meneliti pada obyek yang sama, akan mendapatkan 10 temuan, dan semuanya
dinyatakan valid, kalau apa yang ditemukan itu tidak berbeda dengan kenyataan
sesungguhnya yang terjadi pada obyek yang diteliti. Dalam obyek yang sama peneliti
yang berlatar belakang Pendidikan akan menemukan data yang berbeda dengan peneliti
yang berlatar belakang Manajemen, Antropologi, Sosiologi, Kedokteran, Teknik, dan
sebagainya.
Pengertian reliabiltas dalam penelitian kuantitatif, sangat berbeda dengan
reliabilitas dalam penelitian kualitatif. Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan
paradigma dalam melihat relitas. Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas itu bersifat
majmuk/ ganda, dinamis/ selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan
berulang seperti semula. Heraclites dalam Nasution (1988) menyatakan bahwa “kita
tidak bisa dua kali masuk sungai yang sama” air mengalir terus, waktu terus berubah,
situasi senantiasa berubah dan demikian pula perilaku manusia yang terlibat dalam
situasi social. Dengan demikian tidak ada suatu data yang tetap/ konsisten/ stabil.
Selain itu, cara melaporkan penelitian ideosyneratic dan indivudualistik, selalu
berbeda dari orang perorang. Tiap peneliti member laporan menurut bahasa dan jalan
pikiran sendiri. Demikian dalam pengumpulan data, pencatatan hasil observasi dan
wawancara terkandung unsure-unsur individualistic. Proses penelitian sendiri selalu
bersifat persolistik dan tidak ada dua peneliti akan menggunakan dua cara yang persis
sama.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Bab II, tentang Validitas dan Reliabilitas dapat
disimpulakan bahwa:
1. Validitas adalah derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian
dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti atau derajad ketepatan suatu alat
ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur.
2. Data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan oleh
peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Sebaliknya
data yang tidak valid adalah data yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada
obyek.
3. Validitas penelitia ada dua, yaitu: Pertama, validitas internal yakni validitas yang
berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai.
Kedua validitas eksternal yakni berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil
penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel
tersebut diambil.
4. Reliabilitas (stabilitas, dapat dipercaya dan dapat diramalkan )adalah derajad
ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukan oleh instrument pengukuran.
5. Obyektivitas adalah derajad kesepekatan atau interpersonal agreement antar
banyak orang terhadap suatu data dan atu derajad dimana pengukuran yang
dilakukan bebas dari pendapat dan penilaian subyektif, bebas dari bias dan perasaan
orang-orang yang menggunakan tes.
6. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliable yang
diuji validitas dan reliabilitasnya adalah intrumen penelitiannya. Sedangkan dalam
penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya.
7. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan (pengujian). Ada
empat kriteria yang digunakan yaitu:
1. Pengujian Kredibilitas (derajad keterpercayaan)
a. Perpanjangan Pengamatan
b. Meningkatkan Ketekunan
c. Triangulasi (sumber, teknik, waktu)
d. Diskusi dengan Teman Sejawat
e. Analisis Kasus Negatif
f. Menggunakan Bahan Referensi
g. Mengadakan Memberchek
2. Pengujian Transferability (keteralihan)
3. Pengujian Depenability (kebergantungan)
4. Pengujian Konfirmability (kepastian)
B. Saran
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2010.
Suwendi, Modul Metode Penelitian, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2011.