Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Metode Penelitian Sosiologi Kuantitatif

Kompleksitas Mendapatkan Data yang Valid Dalam Penelitian Kuantitatif II

Dosen pengampu:
Dr. Maihasni, S.Sos,M.Si

Disusun Oleh Kelompok 6 :

1. Cindy Dwi Yanti (18070002)


2. Annisa Nurlestari (1810811023)
3. Febby Fitriani (1810812009)
4. Muhammad Daud (1810811025)

JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS

2020/2021
KATA PENGANTAR

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah menciptakan manusia dan
memberikan ilmu-Nya. Shalawat dan Salam selalu dikirimkan hendaknya kepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah menyinari dunia yang gelap dengan ilmu-ilmu yang berasal dari
Al-Qur’an dan Hadits yang beliau sampaikan menurut perintah Allah SWT sehingga masih dapat
dirasakan saat ini.

Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah SWT sebagai Tuhan semesta alam, karena
berkat limpahan karunia ilmu yang Beliau berikan, saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Tetapi, saya tidak ingin ini hanya sebagai makalah, ini diharapkan dapat menjadi salah satu
bahan yang di pakai dalam kehidupan, baik saya yang membuat makalah ini atau saudara/i yang
ingin mempelajarinya.

Terlepas dari kata itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh Bapak/Ibu
dosen pembimbing yang telah ikhlas mengajarkan saya. Semoga Allah SWT membalasi dengan
pahala yang berlipat ganda. Aamiin.

Saya menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di bumi ini, oleh karena itu diharapkan
ada kritikan dan saran yang bersifat membangun sehingga dapat saya perbaiki untuk masa yang
akan datang, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan mendapat ridho dari Allah SWT,
aamiin.

Padang, 30 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Pembelajaran.................................................................................................2

BAB II....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
A. Validitas......................................................................................................................3
B. Reliabilitas...................................................................................................................4
C. Hubungan validitas dan reliabilitas............................................................................6

BAB III...................................................................................................................................7
PENUTUP..............................................................................................................................7
A. Kesimpulan.................................................................................................................7
B.Saran............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menyusun penelitian, ada tahapan yang begitu penting bagi bagaimana hasil dari
penelitian tersebut dapat dipertanggungjawakan, hal penting tersebut adalah yang biasa
disebut dengan validitas dan reliabilitas.
Validitas sendiri merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid
adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan peneliti dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.
Sedangkan pengertian reliabilitas adalah menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik, atau hal yang berkaitan dengan keterandalan suatu indikator.
Yang dimaksud andal disini bahwa instrumen yaitu tidak berubah-ubah atau konsisten .
Mengenai validitas dan reliabilitas menjadi suatu perhatian lebih oleh peneliti,
dikarenakan peranya yang begitu penting dan dijadikan suatu keharusan bagi peneliti untuk
menguji instrumenya terlebih dahulu sebelum digunakan dalam meneliti suatu objek
penelitian. Karena dengan instrumen yang valid dan reliabel, tentunya akan menghasilkan
suatu penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.

B. Rumusan Masalah

1) Apakah yang dimaksud dengan validitas pada penelitian kuantitatif?


2) Apakah yang dimaksud reliabilitas pada penelitian kuantitatif?
3) Bagaimana hubungan antara validitas dan reliabilitas pada penelitian kuantitatif?

1 i
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah metode penelitian sosiologi kuantitatif .
2. Agar tercapainya sub bab menjelaskan dan menganalisis kompleksitas mendapatkan data
yang valid dalam penelitian kuantitatif II.

2 i
BAB II
PEMBAHASAN
A. Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan
data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang
tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada obyek penelitian. kalau dalam obyek penelitian terdapat warna merah, maka peneliti akan
melaporkan warna merah atau kalau dalam obyek penelitian para pegawai bekerja dengan keras,
maka peneliti melaporkan bahwa pegawai bekerja dengan keras. Bila peneliti membuat laporan
yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak
valid.

Macam-Macam validitas penelitian yaitu:


 Validitas Internal : berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang
dicapai. Contohnya, Kalau dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja
pegawai, maka data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang etos kerja
pegawai. Penelitian menjadi tidak valid apabila yang ditemukan adalah motivasi kerja
pegawai.

 Validitas Eksternal : berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian dapat
digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi di mana sampel tersebut diambil. Bila
sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, cara
mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan memiliki validitas eksternal
yang tinggi. Misalnya untuk dapat mengukur kualitas penduduk dapat dikorelasikan
antara angka harapan hidup dengan angka kematian bayi. Apabila kedua angka tersebut
berkorelasi secara signifikan, maka kedua jenis pengukuran itu telah memiliki validitas
eksternal.

 Validitas Tes Secara Rasional


Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas
yang diperoleh dengan berfikir secara logis. Menurut hermawan, maka suatu tes hasil
belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas rasional, apabila setelah dilakukan
penganalisisan secara rasional ternyata bahwa tes hasil belajar itu memang (secara
rasional) dengan tepat telah dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk dapat
menentukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki validitas rasional ataukah belum,
dapat dilakukan penelusuran dari dua segi, yaitu :
a.Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi artinya kejituan dari pada suatu tes ditinjau dari isi tes tersebut. Suatu tes
hasil belajar dapat dikatakan valid, apabila materi tes tersebut betul-betul merupakan
bahan-bahan yang representatif terhadap bahan-bahan pelajaran yang diberikan. Misalnya

3 i
apabila kita ingin memberikan tes bahasa inggris kepada siswa kelas II, maka item-
itemnya harus diambil dari bahan-bahan pelajaran kelas II. Apabila terdapat bahan-bahan
pelajaran kelas III, maka tes tersebut sudah tidak valid lagi.
b. Validitas Konstruk (Construct Validity)
Secara etimologis, kata “konstruksi” mengandung arti susunan, kerangka atau rekaan.
Validitas susunan artinya kejituan daripada suatu tes ditinjau dari susunan tes tersebut.
Misalnya kalau kita ingin memberikan tes kecakapan ilmu pasti, kita harus membuat soal
yang ringkas dan jelas yang benar-benar akan mengukur kecakapan ilmu pasti.

 Validitas tes secara empiris


Validitas empiris adalah validitas yang bersumber pada pengamatan di lapangan. Tes
hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas empiris apabila didasarkan hasil
analisis yang dilakukan terhadap data hasil pengamatan di lapangan, terbukti bahwa hasil
tes belajar itu dengan secara tepat telah dapat mengukur hasil belajar yang seharusnya
diungkap atau diukur lewat tes hasil belajar tersebut. Untuk menentukan apakah tes hasil
belajar sudah memiliki validitas empiris ataukah belum dapat dilakukan penelusuran dari
dua segi yaitu:
a. Validitas ramalan (predictive validity)
Validitas ramalan artinya ketepatan (kejituan) daripada suatu alat pengukur ditinjau
dari kemampuan tes tersebut untuk meramalkan prestasi yang dicapainya kemudian.
Misalnya suatu tes hasil belajar dapat dikatakan mempunyai validitas ramalan yang
tinggi, apabila hasil yang dicapai oleh anak dalam tes tersebut betul-betul dapat
meramalkan sukses tidaknya anakanak dalam pelajaran-pelajaran yang akan datang.
b. Validitas bandingan
Validitas bandingan artinya kejituan daripada suatu tes dilihat dari kolerasinya
terhadap kecakapan yang telah dimiliki saat kini secara riil. Perbedaan antara validitas
ramalan dengan validitas bandingan ialah dilihat dari segi waktunya. Validitas
ramalan melihat hubungannya dengan masa yang akan datang, sedangkan validitas
bandingan melihat hubungannya dengan masa sekarang.

B. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely
yang artinya percaya dan reliabel yang artinya dapat dipercaya. Keterpercayaan berhubungan
dengan ketepatan dan konsistensi.
Reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan ketidakstabilan data atau temuan.
Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel, apabila dua atau lebih
peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu
yang berbeda dalam menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi
Dua menunjukkan data yang tidak berbeda.

4 i
Kalau peneliti satu menemukan dalam obyek berwarna merah, maka peneliti yang lain juga
demikian. Kalau seorang peneliti dalam obyek kemarin menemukan data berwarna merah, maka
sekarang atau besok akan tetap berwarna merah. Karena reliabilitas berkenaan dengan derajad
konsistensi, maka bila ada peneliti lain mengurangi atau mereplikasi dalam penelitian dalam
objek yang sama dengan metode yang sama maka akan menghasilkan data yang sama.
Suatu data yang reliabel atau konsisten akan cenderung valid, walaupun sebenarnya
belum tentu valid. Obyektivitas berkenaan dengan "derajad kesepakatan" atau "interpersonal
agreement" antar banyak orang terhadap suatu data. Bila dari 100 orang, terdapat 99 orang yang
menyatakan bahwa terdapat warna merah dalam obyek penelitian itu, sedangkan yang satu orang
menyatakan warna lain, maka data tersebut adalah data yang obyektif. Objektif di sini lawannya
subyektif. Oleh karena itu, data yang obyektif akan cenderung valid, walaupun belum tentu
valid.
Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid, reliabel dan obyektif,
maka penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel, dilakukan
pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan pengumpulam serta analisis data dilakukan
dengan cara yang benar. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan
reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen penelitiannya, sedangkan dalam
penelitian kualitatif adalah datanya. Oleh karena itu Susan Stainback (1988), penelitian balıwa
kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih pada
aspek validitas.
Beberapa ahli memberikan batasan reliabilitas. Menurut Azwar (2012), reliabilitas berhubungan
dengan akurasi instrumen dalam mengukur apa yang diukur, kecermatan hasil ukur dan seberapa
akurat seandainya dilakukan pengukuran ulang. Azwar juga menyatakan reliabilitas sebagai
konsistensi pengamatan yang diperoleh dari pencatatan berulang baik pada satu subjek maupun
sejumlah subjek.
Kerlinger memberikan batasan tentang reliabilitas yaitu :
1) Reliabilitas dicapai apabila kita mengukur himpunan objek yang sama berulang kali
dengan instrumen yang sama atau serupa akan memberikan hasil yang sama atau serupa.
2) Reliabilitas dicapai apabila ukuran yang diperoleh dari suatu instrumen pengukur adalah
ukuran ‘’ yang sebenarnya’’ untuk sifat yang diukur.
3) Reliabilitas dicapai dengan meminimalkan galat pengukuran yang terdapat pada suatu
instrumen pengukur.
Jadi, dari berbagai definisi reliabilitas dapat disimpulkan bahwa reliabilitas berhubungan dengan
kemampuan alat ukur untuk melakukan pengukuran secara cermat. Reliabilitas merupakan
akurasi dan presisi yang dihasilkan oleh alat ukur dalam melakukan pengukuran.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Reliabilitas Instrumen


Secara empirik, tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien
reliabilitas. Menurut Sukardi (2009) koefisien reliabilitas dapat dipengaruhi oleh waktu
penyelenggaraan tes-retes. Interval penyelenggaraan yang terlalu dekat atau terlalu jauh, akan
mempengaruhi koefisien reliabilitas.

5 i
Faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi reliabilitas instrument evaluasi diantaranya sebagai
berikut :
1) Panjang tes, semakin panjang suatu tes evaluasi, semakin banyak jumlah item materi
pembelajaran diukur.
2) Penyebaran skor, koefisien reliabilitas secara langsung dipengaruhi oleh bentuk sebaran
skor dalam kelompok siswa yang di ukur. Semakin tinggi sebaran, semakin tinggi
estimasi koefisien reliabel.
3) Kesulitan tes, tes normatif yang terlalu mudah atau terlalu sulit untuk siswa, cenderung
menghasilkan skor reliabilitas rendah.
4) Objektifitas, yang dimaksud dengan objektif yaitu derajat dimana siswa dengan
kompetensi sama, mencapai hasil yang sama.

D. Hubungan Validitas dan Reliabilitas


Reliabilitas diperlukan untuk pengujian validitas dan lebih mudah untuk dicapai daripada
validitas. Meskipun reliabilitas diperlukan untuk memiliki ukuran yang valid dari suatu
konsep, hal itu tidak menjamin ukuran tersebut bisa berlaku. Suatu ukuran yang reliabel
(dapat menghasilkan hasil yang sama berulang-ulang), belum tentu bisa valid atau mungkin
hasil pengukuran tidak cocok dengan definisi konstruk. Jadi, hasil pengukuran yang
konsisten atau tepat dan teliti dari suatu tes belum menjamin bahwa hasil pengukuran yang
demikian itu merupakan hasil yang dikehendaki oleh tes tersebut. Dengan kata lain, hasil
pengukuran dari suatu tes yang konsisten belum tentu valid. Reliabilitas pengukuran
instrument evaluasi diperlukan untuk mencapai hasil pengukuran yang valid. Dalam
kaitannya dengan posisi konsistensi, para penilai bisa memiliki instrumen evaluasi yang
reliable tanpa valid, sebaliknya kita mempunyai instrument valid dengan reliabilitas yang
baik.
Validitas dan reliabilitas merupakan konsep yang saling melengkapi. Kadang-kadang,
validitas meningkat namun reliabilitas lebih sulit dicapai, atau sebaliknya. Hal ini terjadi
ketika memiliki definisi konstruk yang sangat abstrak dan tidak mudah diamati. Reliabilitas
paling mudah dicapai ketika ukuran secara tepat dan dapat diamati. Dengan demikian, ada
pertentangan antara esensi sebenarnya dari konstruk yang sangat abstrak dan harus
mengukurnya secara konkret (Neuman, 2007).

Hubungan Validitas dan Realibilitas :


1) Validitas menunjukkan ketepatan pemilihan alat ukur, misalnya mengukur berat dengan
timbangan, bukan dengan meteran.
2) Reliabilitas menunjukkan konsistensi hasil pengukuran, misalnya timbangan yang
berfungsi baik akan menunjukkan hasil pengukuran yang sama bagi obyek yang sama.
3) Alat ukur yang reliabel belum tentu valid. Tetapi agar bisa dianggap valid, sebuah alat
ukur haruslah reliabel.

6 i
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian
dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data
“yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada obyek penelitian. kalau dalam obyek penelitian terdapat warna merah, maka peneliti
akan melaporkan warna merah atau kalau dalam obyek penelitian para pegawai bekerja dengan
keras, maka peneliti melaporkan bahwa pegawai bekerja dengan keras. Bila peneliti membuat
laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat
dinyatakan tidak valid.
Reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan ketidakstabilan data atau temuan.
Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel, apabila dua atau lebih
peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu
yang berbeda dalam menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi
Dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Kalau peneliti satu menemukan dalam obyek
berwarna merah, maka peneliti yang lain juga demikian. Kalau seorang peneliti dalam obyek
kemarin menemukan data berwarna merah, maka sekarang atau besok akan tetap berwarna
merah. Karena reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi, maka bila ada peneliti lain
mengurangi atau mereplikasi dalam penelitian dalam objek yang sama dengan metode yang sama
maka akan menghasilkan data yang sama.

B.Saran

Demikianlah hasil makalah ini kami buat, tentu makalah ini masih banyak kekurangan,
baik itu dalam hal pembahasan yang belum lengkap maupun dalam hal penulisan yang terdapat
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat membantu kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagis para pembaca khusus pada penulis.

7 i
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono.2009 .Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D . Bandung : Alfabeta

Siyoto,sandu, dan Ali sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta. Literasi
media publishing

Kurniawan, Agung Widhi dan Ziarah Puspitahningtyas. 2016. Metode Penelitian


Kuantitatif. Yogyakarta : Pandiva Buku.

8 i

Anda mungkin juga menyukai