makalah metedologi penelitian, paper SPI, proposal, quran hadis, resume artikel tugas
akhir kuliah dll
MAKALAH
Oleh
Haerduin
NIM. 1640100400
Muhammad Fahmi
NIM. 1640100403
KATA PENGANTAR
Mengawali kata pengantar ini, tidak ada kata dan kalimat yang paling indah selain
memanjatkan puji dan syukur kepada Allah Swt., yang telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang paling indah, fisik dan psikis yang paling sempurna. Karena manusia diberikan akal untuk
berpikir dan mampu memikirkan alam ini.
Salawat beriring salam senantiasa tercurah atas baginda Nabi Muhammad Saw. yang
menjadi sumber dari segala sumber ilmu dan pengetahuan, yang menjadi pimpinan para Nabi dan
Rasul sebelumnya.
Makalah ini, dibuat guna menunaikan tugas mata kuliah Metodologi Penelitian dengan
pokok bahasan Validitas dan Reliabiltas. Apa yang dimaksud validitas dan bagaimana data
dikatakan valid, serta apa yang dimaksud reliabilitas dan kreteria apa untuk mengetahui keabsahan
data. Hal tersebut akan dibahas dalam makalai ini.
Penulis mengucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang
langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B. Perumusan Masalah...................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan..................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
A. Pengertian..................................................................................... 3
B. Kreteria Keabsahan Data............................................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 12
B. Saran-Saran........................................................................................ 13
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan
dijelaskan dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud Validitas?
2. Apa yang dimaksud Reliabilitas?
3. Bagaimana kreteria keabsahan data?
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui arti validitas
2. Untuk mengetahui arti reliabilitas
3. Untuk mengetahui kreteria keabsahan data
Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi teman-
teman mahasiswa program pasca sarjana IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten.
BAB II
PEMBAHASAN
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
A. Pengertian
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan
reliabilitas. Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid,
reliable, dan obyektif. “Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti”.[1]
“Validitas adalah derajad ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya
yang diukur”.[2]Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antar data
yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.
Kalau dalam obyek penelitian terdapat warna merah, maka peneliti akan melaporkan warna
merah; kalau dalam obyek penelitian para pegawai bekerja dengan keras, maka peneliti
melaporkan bahwa pegawai bekerja dengan keras. Bila peneliti membuat laporan yang tidak
sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid.
Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal.
Validitas internal berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang
dicapai[3]. Jika dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja pegawai, maka data
yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang etos kerja pegawai. Penelitian menjadi
tidak valid, apabila yang ditemukan adalah motivasi kerja pegawai.
Validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian dapat
digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil. Bila sampel
penelitian representative, instrument penelitian valid dan reliable, cara mengumpulkan dan
analisis data benar, maka penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.
Dalam hal reliabilitas, Susan Stainback (1988) menyakan bahwa; reability is often defined
as the consistency and stability of data or findings. From a positivistic perspective, reability
typically is considered to be synonymous with the consistency of data produced by observations
made by different researchers (e.g interrater reliability), by the same researcher at different times
(e.g test retest), or by spilling a data set in two parts (split half). Reliabilitas berekenaan dengan
derajad konsitensi dan stabilitas data atau temuan. “Definisi reliabilitas yang lebih komprehensif
adalah derajad ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukan oleh instrument
pengukuran. Istilah-istilah lain sehubungan dengan reliabilitas adalah stabilitas, dapat dipercaya
dan dapat diramalkan”.[4]
Dalam pandangan positivistic (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliable apabila dua atau
lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam
waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi
dua menunjukan data yang tida berbeda. Kalau peneliti satu menemukan dalam obyek berwarna
merah, maka peneliti yang lain juga demikian. Kalau seorang peneliti dalam obyek kemarin
menemukan data berwarna merah, maka sekarang atau besok akan tetatp berwarna merah. Karena
reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi, maka bila ada peneliti lain mengulangi atau
mereplikasi dalam penelitian pada obyek yang sam dengan metode yang sama maka akan
menghilangkan data yang sama. Suatu data yang reliable atau konsisten akan cenderung valid,
walaupun belum tentun valid. Orang yang berbohong secara konsisten akan terlihat valid,
walaupun sebenarnya tidak valid.
Obyektivitas[5] berkenaan dengan “derajad kesepekatan” atau interpersonal agreement
antar banyak orang terhadap suatu data. Bila dari 100 orang terdapat dari 99 orang menyatakan
bahwa terdapat warna merah dalam obyek penelitian itu, sedangkan yang satu orang menyatakan
warna lain, maka data tersebut adalah data yang obyektif. Obyektif disini lawannya katanya
subyektif. Data yang obyektif akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Dapat terjedi
suatu data yang disepakati banyak orang belum tentu valid, tetapi yang disepakati sedikit orang
malah lebih valid. Sebagai contoh terdapat 99 orang menyatakan bahwa si A bukan pencuri
(obyektif), dan satu orang menyatakan bahwa si A pencuri (subyektif). Ternyata yang betul adalah
pernyataan satu orang, karena yang 99 orang tersebut teman-teman dari si A yang samasama
pencuri, sehingga menyatakan si A bukan pencuri.
Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid, reliable dan obyektif,
maka penelitian dilakukan dengan menggunakan instrument yang valid dan reliable, dan
dilakukan pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan pengumpulan serta analisis data
dilakukan dengan cara yang benar. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang
valid dan reliable yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah intrumen penelitiannya.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya. Oleh karena itu Susan Stainback
(1988) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas,
sedangkan penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas.
“Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dinyatakan valid apabila tida perbedaan
antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti”.
[6]Tetapi perlu diketahui kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat
tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia dibentuk dalam diri seseorang
sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya. Oleh karena itu bila
terdapat 10 peneliti dengan latar belakang yang berbeda, meneliti pada obyek yang sama, akan
mendapatkan 10 temuan, dan semuanya dinyatakan valid, kalau apa yang ditemukan itu tidak
berbeda dengan kenyataan sesungguhnya yang terjadi pada obyek yang diteliti. Dalam obyek yang
sama peneliti yang berlatar belakang Pendidikan akan menemukan data yang berbeda dengan
peneliti yang berlatar belakang Manajemen, Antropologi, Sosiologi, Kedokteran, Teknik, dan
sebagainya.
Pengertian reliabiltas dalam penelitian kuantitatif, sangat berbeda dengan reliabilitas dalam
penelitian kualitatif. Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan paradigma dalam melihat relitas.
Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas itu bersifat majmuk/ ganda, dinamis/ selalu berubah,
sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula. Heraclites dalam Nasution (1988)
menyatakan bahwa “kita tidak bisa dua kali masuk sungai yang sama” air mengalir terus, waktu
terus berubah, situasi senantiasa berubah dan demikian pula perilaku manusia yang terlibat dalam
situasi social. Dengan demikian tidak ada suatu data yang tetap/ konsisten/ stabil.
Selain itu, cara melaporkan penelitian ideosyneratic dan indivudualistik, selalu berbeda
dari orang perorang. Tiap peneliti member laporan menurut bahasa dan jalan pikiran sendiri.
Demikian dalam pengumpulan data, pencatatan hasil observasi dan wawancara terkandung
unsure-unsur individualistic. Proses penelitian sendiri selalu bersifat persolistik dan tidak ada dua
peneliti akan menggunakan dua cara yang persis sama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Bab II, tentang Validitas dan Reliabilitas dapat
disimpulakan bahwa:
1. Validitas adalah derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian
dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti atau derajad ketepatan suatu alat ukur
tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur.
2. Data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan oleh
peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Sebaliknya data
yang tidak valid adalah data yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek.
3. Validitas penelitia ada dua, yaitu: Pertama, validitas internal yakni validitas yang
berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Kedua
validitas eksternal yakni berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian
dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
4. Reliabilitas (stabilitas, dapat dipercaya dan dapat diramalkan )adalah derajad
ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukan oleh instrument pengukuran.
5. Obyektivitas adalah derajad kesepekatan atau interpersonal agreement antar banyak
orang terhadap suatu data dan atu derajad dimana pengukuran yang dilakukan bebas
dari pendapat dan penilaian subyektif, bebas dari bias dan perasaan orang-orang yang
menggunakan tes.
6. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliable yang
diuji validitas dan reliabilitasnya adalah intrumen penelitiannya. Sedangkan dalam
penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya.
7. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan (pengujian). Ada
empat kriteria yang digunakan yaitu:
1. Pengujian Kredibilitas (derajad keterpercayaan)
a. Perpanjangan Pengamatan
b. Meningkatkan Ketekunan
c. Triangulasi (sumber, teknik, waktu)
d. Diskusi dengan Teman Sejawat
e. Analisis Kasus Negatif
f. Menggunakan Bahan Referensi
g. Mengadakan Memberchek
2. Pengujian Transferability (keteralihan)
3. Pengujian Depenability (kebergantungan)
4. Pengujian Konfirmability (kepastian)
B. Saran
Penulis berkeyakinan bahwa dalam makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
bahkan mungkin kekeliruan/ kesalahan yang terjadi di luar keinginan dan kehendak penulis.
Untuk itu, koreksi konstruktif dan sumbang saran dari para pembaca yang budiman, teman-teman
mahasiswa pasca sarjana IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten, terutama kepada Team
Teaching mata kuliah Metodologi Penelitian, Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd., dan Bapak
Dr. Hidayatullah, M.Pd., sangat diharapkan bagi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2010.
Suwendi, Modul Metode Penelitian, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2011.
[1] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2010), Cet. 11, h. 267.
[2] Suwendi, Modul Metode Penelitian, (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah,
2011), h. 176.
[3]Sugiyono, Op.Cit, h. 268.
[4]Suwendi, Op-Cit, h. 177.
[5] Obyektivitas adalah derajad dimana pengukuran yang dilakukan bebas dari
pendapat dan penilaian subyektif, bebas dari bias dan perasaan orang-orang yang menggunakan
tes. Lihat Suwendi, Modul Metode Penelitian, (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2011), h.
179.
[6] Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2002), h. 129.
[7] Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: CV Alfabeta, 2006), h. 87.
Unknown di 03.19
Berbagi
1 komentar:
Agar dapat memberikan komentar, klik tombol di bawah untuk login dengan Google.
‹ Beranda ›
Lihat versi web
Mengenai Saya
Unknown
Lihat profil lengkapku