Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

METODOLOGI PENELITIAN
“VARIABEL PENELITIAN”
Dosen Pengampu:
Dr. Deddy Ramdhani, M.Pd.I

Disusun oleh kelompok 6:


Muhammad Rizqi Fauzi (200101097)
Muhammad Ifan Maulana (200101083)
Muhammad Ashadullah Akbar (200101111)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM 2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan atas Kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat taufik
serta hidayahnya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Deddy Ramdhani, M.Pd.I. selaku dosen pengampu mata
kuliah “Metodologi Penelitian” yang telah memberikan tugas ini kepada kami serta membimbing
kami dalam menyusun makalah ini.
Dengan adanya makalah ini, kami berharap dapat berguna bagi para pembaca guna
menabah wawasan serta pengetahuan sekaligus mengetahui “Variabel Penelitian”, begitupun
dengan penulis, semoga penulis juga dapat memahami dan mengamalkan isi dari makalah ini.
Oleh karena itu, kami menyadari makalah ini tidak sepenuhnya sempurna, melainkan
terdapat kekurangan-kekurangan yang harus dibenahi, kami berharap adanya kritik dan saran, baik
dari teman-teman maupun Bapak dosen untuk memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami oleh teman-teman. Kami mohon maaf apabila
terdapat kata-kata yang kurang berkenan dihati teman-teman.

Mataram, 06 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
COVER……………….………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI….…………………………………………………………………………........iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………2
C. Tujuan…………………………………………………………………………………..2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Variabel Penelitian...………………..……………………………….….….3
B. Jenis Variabel…………………………………………………………………………..4
C. Macam-macam Variabel……………………………………………………………….5
D. Bentuk-bentuk Model Hubungan Variabel…………………………………………….6
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan………………………………………………………………………….........11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………......12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan penelitian, penentuan variabel penelitian merupakan salah satu tahap yang
penting dan tidak bisa ditinggalkan, bahkan harus dilakukan secara tepat dalam kegiatan
penelitian. Jika peneliti salah dalam menentukan variabel penelitiannya, maka kesalahan ini akan
berlanjut dalam penggunaan teori, dan begitu pula akan terjadi kesalahan dalam mendefinisikan
secara operasional.1
Fenomena yang sering dihadapi peneliti sebelum melaksanakan penelitian biasanya
berkenan dengan pertanyaan tentang variabel penelitian. Karena tanpa jawaban pasti tentang
variabel, penelitian yang dilakukan mahasiswa akan mengalami kesulitan dalam memperoleh
informasi yang akan digunakan untuk mengambil kesimpulan. Hal ini terjadi dikarenakan rumusan
masalah penelitian yang dibuat peneliti, dibuat tanpa melalui studi pendahuluan atau mengetahui
potret pada objek yang akan diteliti, sehingga setelah ditetapkan rumusan masalah, ternyata
masalah tersebut tidak menjadi masalah pada objek penelitian. Seharusnya peneliti dapat
menentukan variabel-variabel penelitiannya setelah masalah penelitian dapat dipahami dengan
jelas dan dikaji secara teoritis. Dengan demikian, penting bagi peneliti untuk mengenali variabel
dalam penelitian, hal ini dikarenakan untuk:
a. Menemukan fokus kajian agar peneliti tetap konsisten pada tujuan dan fokus penelitian.
b. Untuk menemukan keterkaitan logis dengan variabel lain berdasarkan teori dan paradigma ilmu
yang mendasarinya.
c. Merumuskan indikator, dimensi, dan pilihan instrumen keilmuan yang akan digunakan data
penelitian beserta turunannya.2
Berkaitan dengan hal tersebut, variabel perlu diidentifikasikan, diklasifikasikan dan
didefinisikan secara operasional dengan jelas dan tegas oleh peneliti. Bisa jadi
pengoperasionalannya berbeda antara peneliti satu dengan lainnya, karena selain tujuan penelitian
berbeda, karakteristik data yang dihadapi juga berlainan. Dari hal itu maka satu variabel yang

1
Rafika Ulfa, Variabel Penelitian Dalam Penelitian Pendidikan, Al-Fathonah: Jurnal Pendidikan dan
Keislaman ISSN: 2685-6115, hal. 345
2
Hardani, dkk. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Yogyakarta: CV Pustaka Ilmu Group, 2020),
hal. 304.

1
digunakan oleh beberapa peneliti, bisa memiliki pemahaman operasional yang berbeda tergantung
maksud dan tujuan yang ingin dicapainya.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian variabel penelitian?
b. Apa saja jenis variabel penelitian?
c. Apa saja macam-macam variabel penelitian?
d. Bagaimana bentuk-bentuk model hubungan variabel?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian variabel penelitian
b. Untuk mengetahui jenis-jenis variabel penelitian
c. Untuk mengetahui macam-macam variabel penelitian
d. Untuk mengetahui bentuk-bentuk model hubungan variabel

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Variabel Penelitian


Variabel berasal dari bahasa inggris variable dengan arti: “ubahan”, “faktor tak tetap”, atau
“gejala yang dapat diubahubah”. Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam. Menurut
Sugiyono, variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya.3
Kerlinger menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan
dipelajari, sehingga merupakan representasi konkrit dari konsep abstrak.4
Sebagai contoh tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosisal, jenis kelamin,
golongan gaji, produktivitas kerja dan lain-lain. Di bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa
variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different
values). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi. Selanjutnya Keddles
dalam Surahman menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti
mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.5
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Untuk menentukan variabel yang baik ditentukan oleh lanadasan teoritis, ditegaskan oleh hipotesis
dan tergantung dari rumit dan sederhana rancangan penelitian. JadI, jika peneliti akan memilih
variabel penelitian, baik yang dimiliki orang, objek maupun bidang kegiatan dan keilmuan
tertentu, maka harus ada variasinya. Untuk dapat bervariasi, maka penelitian haus didasarkan pada
sekelompok sumber data atau objek yang bervariasi.6
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematik untuk memecahkan
masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan dari semua usaha ilmiah
adalah untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengontrol fenomena. Tujuan ini di dasarkan

3
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2017), hal. 38.
4
Kerlinger, Foundation of behavioral research (4th Ed) (New York: Holt, Rinehart & Winston, 2000), hal.
348.
5
Surahman, Metode Penelitian (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), hal. 57
6
Rafika Ulfa, Variabel Penelitian Dalam Penelitian Pendidikan, Al-Fathonah: Jurnal Pendidikan dan
Keislaman ISSN: 2685-6115, hal. 345

3
pada asumsi bahwa semua perilaku dan kejadian adalah benturan dan bahwa semua akibat
mempunyai penyebab yang dapat diketahui.7
Penelitian didefenisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses yang sistematik.
McMillan dan Schumacher dalam Wiersma mendefenisikan penelitian sebagaci “suatu proses
sistematik pengumpulan dan penganalisisan informasi (data) untuk berbagai tujuan” Sementara
Kerlinger mendefenisikan penelitian ilmiah sebagai “penyelidikan sestematik, terkontrol, empiris,
dan kritis tentang fenomena sosial yang dibimbing oleh teori dan hipotesis tentang dugaan yang
berhubungan dengan fenomena tersebut”.8
Kemudian variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, organisasi, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.9
B. Jenis Variabel
Ada beberapa jenis variabel, antara lain:
a. Variabel Diskrit dan Variabel Kontinyu
Nilai numerik yang diberikan pada variabel didasarkan pada sifat yang beragam. Misalnya
untuk variabel yang bersifat dikotomi mempunyai dua nilai yang menunjukkan ada atau tidak
adanya sifat tertentu, contohnya pria-wanita, pengangguran-bukan pengangguran. Variabel
juga bisa terdiri dari dua kategori, misalnya, suku, agama, jenis perusahaan, dan lain-lain.
Semua variabel-variabel dalam bentuk kategorikategori tersebut disebut variabel diskrit.
Sedangkan pendapatan, suhu, umur, nilai ujian adalah contoh-contoh variabel kontinyu.
b. Variabel Bebas (Independent) dan Variabel Tak Bebas (Dependent)
Jenis variabel ini terutama digunakan dalam menganalisis hubungan antara variabel, yaitu
variabel tak bebas dipengaruhi oleh variabel bebas. Misalnya, gaya belajar (variabel bebas)
akan mempengaruhi prestasi belajar siswa (variabel tak bebas).
c. Variabel nominal, ordinal, interval, dan ratio
Pengklasifikasikan ini didasarkan pada tingkat pengukurannya, yang akan dijelaskan secara
lengkap pada kegiatan belajar berikutnya.

7
Nikmatur Ridha, Proses Penelitian, Masalah, Variabel Dan Paradigma Penelitian, Jurnal Hikmah,
Volume 14, No. 1, Januari – Juni 2017, hal. 62
8
Nikmatur Ridha, Proses Penelitian, Masalah, Variabel Dan Paradigma Penelitian, Jurnal Hikmah,
Volume 14, No. 1, Januari – Juni 2017, hal. 62cccccc
9
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: PT Alfabet. 2016), hal. 68

4
d. Variabel Kuantitatif dan Kualitatif
Variabel kuantitatif menggunakan skala numerik atau metrik sehingga bisa ditransformasikan
melalui operasi matematika dan analisis statistika yang lengkap. Sedangkan variabel kualitatif
menggunakan skala non numerik (karakter atau string) atau non metrik. Teknik analisinya, baik
operasi matematika atau teknik statistikanya, relatif lebih terbatas dibandingkan variabel
kuantitatif.10
C. Macam-macam Variabel
Variabel penelitian mempunyai beberapa macam model seperti berdasarkan cara
pengukurannya dan berdasarkan fungsi variabel dalam hubungan antar variablenya, selanjutnya
macam-macam variable penelitian ini akan dijelaskan secara spesifik sebagai berikut:
Berdasarkan cara pengukurannya variabel dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu:
a. Variabel Laten (Latent Variable)
Variabel laten adalah sebuah variabel bentukan yang dibentuk melalui indikatorindikator yang
diamati dalam dunia nyata. Nama lain untuk variabel laten adalah faktor, konstruk, atau
unobserved variable.
b. Variabel Terukur (Measured Variable)
Variabel terukur adalah variabel yang datanya harus dicari melalui penelitian lapangan,
misalnya melalui survei. Nama lain untuk variabel terukur adalah observed variable, indicator
variable, atau manifest variable.11
Berdasarkan fungsi variabel dalam hubungan antar variablenya maka macam-macam
variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:
a. Variabel Independen (Independent Variable)
Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain.
Variabel independen disebut pula variabel yang diduga sebagai sebab (presumed cause
variable). Variabel independen juga dapat disebut sebagai variabel yang mendahului
(antecedent variable).
b. Variabel Dependen (Dependent Variable)

10
Surahman, Metode Penelitian (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), hal. 58
11
A. Ferdinand, Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen. Edisi 4. (BP. Semarang: Undip,
2006), hal. 12

5
Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.
Variabel dependen disebut juga variabel yang diduga sebagai akibat (presumed effect variable).
Variabel dependen juga dapat disebut sebagai variabel konsekuensi (consequent variable).
c. Variabel Moderating
Variabel moderating adalah variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan
langsung antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel moderating adalah
variabel yang mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel. Sifat atau
arah hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen
kemungkinan positif atau negatif tergantung pada variabel moderating, oleh karena itu variabel
moderating dinamakan pula sebagai contigency variable.
d. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabelvariabel
independen dengan variabelvariabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung.
Variabel intervening merupakan variabel yang terletak diantara variabel-variabel independen
dengan variabel-variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung menjelaskan
atau mempengaruhi variabel dependen.12
D. Bentuk-bentuk Hubungan Model Variabel
Teori-teori dalam ilmu sosial memberikan gambaran sistematis mengenai fenomena sosial
melalui hubungan dua variabel atau lebih. Hubungan antar variabel pada dasarnya merupakan
simplifikasi dari gambaran fenomena-fenomena sosial yang sebenarnya bersifat kompleks. Ada
beberapa bentuk hubungan antar variabel, diantaranya adalah:13
1. Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
a. Paradigma Sederhana

Gambar 1. Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen


Bentuk hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dapat
berupa hubungan korelasional dan hubungan sebab akibat. Bentuk hubungan antara

12
N. Indriantoro dan B. Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi
Pertama. (Yogyakarta: BPFE., 1999), hal. 63-68.
13
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 1999, metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akutansi Dan
Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1999), hal. 64-67.

6
variabel independen dengan variabel dependen dapat bersifat positif atau negatif.
Hubungan di atas disebut paradigma sederhana, yaitu hubungan antara satu variabel
independen dengan satu variabel dependen.
b. Paradigma Sederhana Berurutan
Yakni paradigma yang terdiri dari lebih dari dua variabel, namun mempunyai
hubungan yang masih sederhana. Perhatian gambar berikut:

Gambar 2. Paradigma Sederhana Berurutan


Paradigma sederhana menunjukkan hubungan antara satu variabel independen
dengan satu variabel dependen secara berurutan. Untuk mencari hubungan antar variabel
(𝑋1 dengan 𝑋2 ; 𝑋2 dengan 𝑋3 dan 𝑋3 dengan Y) tersebut digunakan teknik korelasi
sederhana.14
c. Paradigma ganda dengan dua variabel independent
Yaitu paradigma yang mempunyai dua (2) variabel independen dan satu (1)
dependen. Perhatikan gambar berikut:

Gambar 3. Paradigma ganda dengan dua variabel independent.


Paradigma ganda dengan dua variabel independen 𝑋1 dan 𝑋2 dan satu variabel
dependen Y. Untuk mencari hubungan 𝑋1dengan Y dan 𝑋2 dengan Y, menggunakan teknik
korelasi sederhana. Untuk mencari hubungan 𝑋1 dengan 𝑋2 secara bersama-sama terhadap
Y menggunakan korelasi ganda.15
d. Paradigma ganda dengan lebih dari dua variabel independent
Pada paradigma ini mempunyai tiga (3) variabel independen (𝑋1 ,𝑋2 ,𝑋3 ) dan satu
dependen (Y). Perhatikan gambar berikut:

14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: PT Alfabet. 2016), hal. 36-38
15
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: PT Alfabet. 2016), hal. 36-38

7
Gambar 4. Paradigma ganda dengan lebih dari dua variabel independent.
Paradigma ganda dengan tiga variabel independen yaitu 𝑋1 , 𝑋2 , dan 𝑋3 . Untuk
mencari besarnya hubungan antara 𝑋1 dengan Y; 𝑋2 dengan Y; 𝑋3dengan Y; 𝑋1 dengan
𝑋2 ; 𝑋2 dengan 𝑋3 ; 𝑋1 dengan 𝑋3 dapat menggunakan korelasi sederhana. Untuk mencari
besarnya hubungan antar 𝑋1 secara bersama-sama dengan 𝑋2 dan 𝑋3 terhadap Y
digunakan korelasi ganda. Regresi sederhana dan ganda serta korelasi parsial dapat
diterapkan dalam paradigma ini.16
e. Paradigma ganda dengan dua variabel dependen

Gambar 5. Paradigma ganda dengan dua variabel dependen.


Dalam menentukan nilai besaran hubungan atau pengaruh antara X dengan 𝑌1, dan
X dengan 𝑌2 digunakan melihat besaran nilai korelasi sederhana. Demikian juga untuk 𝑌1
dengan 𝑌2. Analisis regresi juga dapat digunakan disini.17
f. Paradigma ganda dengan dua variabel independen dan dua variabel dependen
Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen (𝑋1 dan 𝑋2) dan dua
variabel dependen (𝑌1 dan 𝑌2). Korelasi dan regresi ganda juga dapat digunakan untuk
menganalisis hubungan antar variabel secara simultan.

16
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: PT Alfabet. 2016), hal. 36-38
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: PT Alfabet. 2016), hal. 36-38

8
Gambar 6. Paradigma ganda dengan dua variabel independen dan
dua variabel dependen.
Hubungan antar variabel 𝑟1, 𝑟2, 𝑟3, 𝑟4, 𝑟5 dan 𝑟6 dapat dianalisis dengan korelasi
sederhana. Hubungan antara 𝑋1 bersama-sama dengan 𝑋2 terhadap 𝑌1 serta 𝑋1 bersama-
sama dengan 𝑋2 terhadap𝑌2 dapat dianalisis dengan korelasi ganda.18
2. Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dimoderasi
oleh variabel moderating.

Gambar 7. Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen


yang dimoderasi oleh variabel moderating
Variabel moderating mempengaruhi hubungan langsung antara variabel independen dengan
variabel dependen. Pengaruh ini dapat memperkuat atau memperlemah hubungan langsung
antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel moderating juga dapat
menyebabkan sifat atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
menjadi positif atau negatif.

18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: PT Alfabet. 2016), hal. 36-38

9
3. Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dimediasi oleh
variabel intervening

Gambar 8. Hubungan antara variabel independen dengan


variabel dependen yang dimediasi oleh variabel intervening
Variabel intervening mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen menjadi hubungan tidak langsung.

10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Variabel berasal dari bahasa inggris variable dengan arti: “ubahan”, “faktor tak tetap”, atau
“gejala yang dapat diubahubah”. Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam. Menurut
Sugiyono, variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya.
Jenis-jenis variabel yaitu: Variabel Diskrit dan Variabel Kontinyu; Variabel Bebas
(Independent) dan Variabel Tak Bebas (Dependent); Variabel nominal, ordinal, interval, dan ratio;
Variabel Kuantitatif dan Kualitatif.
Macam-macam variabel berdasarkan cara pengukurannya, variabel dapat dibagi menjadi 2
macam yaitu: Variabel Laten (Latent Variable) dan Variabel Terukur (Measured Variable).
Kemudian berdasarkan fungsi variabel dalam hubungan antar variablenya maka macam-macam
variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu: Variabel Independent,
Variabel Dependen, Variabel Moderating dan Variabel Intervaning.
Bentuk-bentuk hubungan Model Variabel dalam Hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen terdapat beberapa paradigma diantaranya: paradigma sederhana,
paradigma sederhana berurutan, paradigma ganda dengan dua variabel independent, Paradigma
ganda dengan tiga variabel independent, Paradigma ganda dengan dua variabel dependen,
Paradigma ganda dengan dua variabel independen dan dua variabel dependen. Kemudian adapun
Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dimoderasi oleh variabel
moderating dan Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dimediasi
oleh variabel intervening.

11
DAFTAR PUSTAKA
Ferdinand, A. 2006. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen. Edisi 4. (BP.
Semarang: Undip)
Hardani, dkk. 2020. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Yogyakarta: CV Pustaka Ilmu
Group)
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 1999, metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akutansi Dan
Manajemen, (Yogyakarta: BPFE)
Kerlinger. 2000. Foundation of behavioral research (4th Ed) (New York: Holt, Rinehart &
Winston)
Ridha, Nikmatur. 2017. Proses Penelitian, Masalah, Variabel Dan Paradigma Penelitian, Jurnal
Hikmah, Volume 14, No. 1
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: PT Alfabet)
Surahman. Metode Penelitian (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia)
Ulfa, Rafika. Variabel Penelitian Dalam Penelitian Pendidikan, Al-Fathonah: Jurnal
Pendidikan dan Keislaman ISSN: 2685-6115.

12

Anda mungkin juga menyukai