“VARIABEL PENELITIAN”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Metodologi Penelitian
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 :
NUR AULIA ANNISA (2120203862202059)
FADILLAH SALWA (2120203862202058)
MUHAMMAD SURA (2120203862202076)
Pertama tama taklupa penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah Swt,
karena atas berkat rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini, selesai tepat
waktunya, tak lain karena izin dan bantuan dari Allah Swt. Sholawat serta salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Juga kepada keluarganya, para
sahabat, dan seluruh kaum Muslimin yang senantiasa mengamalkan sunnah-
sunnahnya.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas pada mata
kuliah Metodologi Penelitian. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Selama proses penulisan makalah ini, penulis mengalami sejumlah rintangan.
Makalah ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Ibu Dr. Muzdalifah Muhammadun, M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian, dan semua orang yang membantu menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan khususnya bagi penulis. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.
Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau
obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu
obyek dengan obyek yang lain. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang
keilmuan atau kegiatan tertentu.
Variabel ini menjadi sangat penting karena tidak mungkin peneliti
melakukan penelitian tanpa adanya variabel. Namun terkadang banyak hal juga yang
menyebabkan kita kurang mengetahui mengenai apa dan seperti apa variabel serta
apa saja jenis variabel dalam penelitian itu. Banyak hal yang menjadi pertanyaan dan
itulah sebabnya membahas variabel menjadi suatu hal yang sangat penting.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Secara
Teoritis, para ahli telah mendefinisikan Variable sebagai berikut:
2. Kerlinger (1973)
Variable adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.
Misalnya: tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status social, jenis kelamin,
golongan gaji, produktifitas kerja, dil. Variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat
yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian,
Variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.
3. Kidder (1981)
Variable adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan
menarik kesimpulan darinya.
4
mahasiswa tersebut.
3. Variabel Harus Bisa Diukur
Penelitian kuantitatif mengharuskan adanya hasil penelitian yang objektif, terukur
dan selalu terbuka untuk diuji. Variabel berbeda dengan konsep, karena konsep belum
tentu dapat diukur sedangkan variabel bisa diukur. Variabel adalah operasionalisasi
konsep. Contohnya sebagai berikut, belajar adalah konsep dan hasil belajar adalah
variabel, mahasiswa adalah konsep dan jumlah mahasiswa adalah variabel. Dengan
demikian data dari variabel penelitian harus stampak dalam perilaku yang bisa diukur
dan diobservasi, misalnya prestasi belajar adalah jumlah jawaban yang benar dihasilkan
oleh mahasiswa dalam mengerjakan sebuah tes.
5
Variabel nominal merupakan variabel dengan derajat paling rendah. Variabel ini
mempunyai ciri-ciri yaitu tidak bisa dilakukan operasi matematis sebab bentuk datanya
adalah kualitatif. Sesuai contoh diatas misalnya jenis kelamin. Tidak bisa dilakukan
operasi matematis misalnya laki-laki ditambah perempuan menjadi sesuatu.
Beda halnya dengan data interval atau rasio yang dapat dilakukan operasi
matematis misalnya berat badan 50 Kg ditambah 10 Kg = 60 Kg.
Selain itu, variabel nominal ini berbeda dengan variabel ordinal atau bertingkat.
Jadi tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah, lebih baik atau lebih buruk dan lain
sebagainya yang menunjukkan perbedaan tingkat. Seperti contoh diatas misalnya, jenis
kelamin laki-laki belum tentu lebih baik dari pada jenis kelamin perempuan.
b. Variabel Ordinal
Variabel ordinal adalah variabel yang dibedakan menjadi beberapa secara
bertingkat. Contoh variabel ordinal adalah: status sosial ekonomi rendah, sedang, tinggi.
Variabel ordinal ini sifatnya hampir sama dengan variabel nominal, hanya saja
perbedaannya yaitu disini bertingkat. Artinya ada yang lebih baik atau buruk. Misalnya
status sosial ekonomi tinggi adalah lebih baik dari pada status sosial ekonomi sedang.
Dan ekonomi sedang lebih baik dari pada ekonomi rendah, begitu pula sebaliknya.
Variabel ordinal berbeda dengan variabel interval atau rasio, dimana disini juga
tidak dapat dilakukan operasi matematis.
c. Variabel Interval
Variabel interval adalah variabel yang selain dimaksudkan untuk membedakan,
mempunyai tingkatan, juga mempunyai jarak yang pasti atau satu kategori dengan
kategori lainnya, contoh prestasi belajar atau motivasi belajar: 5, 6, 7, 8, dst.
Dengan adanya jarak pasti tersebut, ciri-ciri data interval ini adalah dapat
dilakukan operasi matematis. Misalnya kadar hemoglobin darah 8 mmHg ditambah 2
mmHg menjadi 10 mmHg. Tentunya hal ini yang membedakan dengan data nominal dan
ordinal. Data interval dan data rasio karena merupakan data berbentuk angka maka
disebut juga data numerik atau data kuantitatif.
d. Variabel Rasio
Variabel rasio merupakan variabel selain bersifat membedakan, mempunyai
tingkatan yang jaraknya pasti, dan setiap nilai kategori diukur dari titik yang sama,
contoh variabel rasio adalah: berat badan, tinggi badan, dst.
Variabel rasio ini sebenarnya sama dengan variabel interval, namun mempunyai
6
perbedaan yaitu dalam variabel rasio ada nilai 0 absolut yang artinya diukur dari titik
awal atau titik mula yang sama. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel rasio merupakan
variabel dengan derajat tertinggi.terendah ke yang tertinggi adalah sebagai berikut:
Nominal, Ordinal, Interval kemudian Rasio.
Berdasarkan penjelasan diatas tadi kita telah menyebutkan bahwa variabel
interval dan rasio merupakan sama-sama variabel kuantitatif atau numerik. Terkait
dengan data kuantitatif dapat pula dibedakan berdasarkan cara perolehannya. Variabel
numerik berdasarkan perolehannya ada 2 macam yaitu variabel kontinyu dan variabel
diskrit.
a. Variabel Kontinyu
Variabel Kontinyu adalah variabel numerik yang cara perolehannya dari
menghitung. Misalnya nilai ulangan Bahasa Indonesia.
b. Variabel Diskrit
Variabel Diskrit adalah variabel numerik yang cara perolehannya dari mengukur,
misalnya suhu dadan. Dalam hal ini mendapatkan nilai suhu badan maka harus
melakukan pengukuran misalnya menggunakan alat termometer.
Kegiatan stimulus yang dilakukan peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel
dependen.
b) Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena adanya variabel lain (variabel bebas). Juga sering disebut variabel terikat, variabel
respons atau endogen. Variabel inilah yang sebaiknya dikupas secara mendalam pada
latar belakang penelitian dengan memberikan porsi yang lebih dalam membahas variabel
terikat daripada variabel bebasnya karena merupakan implikasi dari hasil penelitian.
Variabel dependen biasanya disimbolkan dengan (Y). Disebut variabel terikat karena
variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/ variabel independent. Antara variabel
independent dan dependent, masing-masing tidak berdiri sendiri tetapi selalu
berpasangan.
Contoh Variabel Dependen dan Independen:
Contoh hipotesis: terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.
Contoh hipotesis: terdapat pengaruh kualitas pelayanan jasa dan kepuasan pelanggan
terhadap loyalitas pelanggan.
8
Variabel dependen: loyalitas pelanggan
9
penerapan corporate governance, perusahaan Go Publik Non Sektor Keuangan ini
menggunakan corporate governance sebagai variabel bebasnya. Selanjutnya, variabel
terikatnya adalah hasil yang diharapkan, yaitu financial distress. Tentunya, penelitian ini
juga memperhatikan variabel kontrol. Variabel kontrolnya adalah ukuran perusahaan dan
sumber pendanaan.
Berdasarkan sifatnya variabel mempunyai sifat yang dinamis dan statis, sebagai berikut:
a) Dinamis
Variabel mempunyai sifat yang dinamis yaitu sifat yang bisa diganti secara karakter,
sehingga dapat dimanipulasi atau diganti sesuai dengan arah tujuan penelitian.
Misalnya seperti prestasi kerja, lingkungan kerja, sebagainya duktivitas, dan lain
b) Statis
Variabel mempunyai sifat yang statis yaitu sifat yang tidak dapat diubah. Misalnya
seperti jenis kelamin, usia, pendidikan dan lain sebagainya.
Selain berdasarkan sifatnya variabel juga dilihat dari bentuknya yaitu sebagai berikut:
10
a) Variabel Konseptual
Variabel konseptual adalah bentuk variabel yang hanya bisa dilihat dari indikator
tampak. Misalkan variabel kinerja karyawan, kompensasi, kompetensi dan lain lain
b) Variabel Faktual
Variabel faktual adalah bentuk variabel yang ada berdasarkan fakta. Misalkan jenis
kelamin, usia, tempat tinggal dan lain sebagainya.
2. Hubungan Asimetris
Hubungan Asimetris disebut juga sebagai Hubungan Kausal atau Hubungan
Detreministic, yaitu hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat sebab-akibat.
Jadi disini ada variabel bebas yang mempengaruhi dan variabel terikat yang dipengaruhi
Sedangkan hubungan antara kedua variabel bersifat kausal apabila perubahan yang
terjadi pada satu variabel akan mempengaruhi perubahan pada varaienl yang lain.
11
Hubungan kausal ini dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Hubungan Bivariat
Hubungan Bivariat merupakan hubungan antara 2 variabel, yaitu antara satu variabel
bebas (Independen) dengan satu varaiabel terikat (Dependen). Hubungan Bivariat ini
dapat digambarkan dengan skema seperti berikut:
b. Hubungan Multivariat
Hubungan Multivariat adalah hubungan antara lebih dari 2 varaiabel, yaitu hubungan
antara beberapa variabel bebas (Independen) dengan satu variabel terikat (Dependen).
Gambaran tentang hubungan Multivariat tersebut dapat dijelaskan dengan skema sebagai
berikut:
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Variabel penelitian adalah atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pengaruh sesuatu treatment
penelitian meliputi variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel
yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent
variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel
tergantung,variabel terikat atau dependent variable (Y).
Berdasarkan skala pengukuran variabel terbagi menjadi variabel nominal,
varaibel ordinal, variabel rasio dan variabel interval, Menurut Konteks
hubungannya variabel dibagi menjadi lima yaitu variabel dependen atau variabel
tidak bebas, Variabel Independen atau variabel bebas, variabel intervening,
variabel moderator dan variabel kontrol. Menurut dapat tidaknya dimanipulasi
variabel terbagi menjadi variabel statis dan variabel dinamis. Sedangkan korelasi
antar variabel ada 3 yaitu korelasi simetris, korelasi asimatris, korelasi timbal
balik.
Memahami variabel dan kemampuan menganalisis atau mengidentifikasikan
setiap variabel menjadi variabel yang lebih kecil (sub variabel) merupakan syarat
mutlak bagi setiap peneliti.
B. Saran
Masih terdapat beberapa kekurangan di dalam makalah ini dan mohon untuk
pembaca agar memberikan saran yang bertujuan dalam memperbaiki dan
mengembangkan makalah ini. Atas kekurangannya mohon maaf. Kami berharap
makalah ini memberikan pemahaman dan manfaat bagi para pembacanya
14
DAFTAR PUSTAKA
15