Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“VARIABEL PENELITIAN”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu : Dr. MUZDALIFAH MUHAMMADUN, M.Ag

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 :
NUR AULIA ANNISA (2120203862202059)
FADILLAH SALWA (2120203862202058)
MUHAMMAD SURA (2120203862202076)

PRODI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PARE -PARE
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pertama tama taklupa penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah Swt,
karena atas berkat rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini, selesai tepat
waktunya, tak lain karena izin dan bantuan dari Allah Swt. Sholawat serta salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Juga kepada keluarganya, para
sahabat, dan seluruh kaum Muslimin yang senantiasa mengamalkan sunnah-
sunnahnya.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas pada mata
kuliah Metodologi Penelitian. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Selama proses penulisan makalah ini, penulis mengalami sejumlah rintangan.
Makalah ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Ibu Dr. Muzdalifah Muhammadun, M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian, dan semua orang yang membantu menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan khususnya bagi penulis. Aamiin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Parepare, 28 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................ii


DAFTAR ISI........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................3
C. Tujuan ...................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Variabel Penelitian ..............................................................3
B. Ciri-Ciri Variabel Penelitian .................................................................4
C. Klasifikasi Variabel Penelitian .............................................................5
D. Sifat dan Bentuk Variabel .....................................................................6
E. Hubungan Antar Variabel ..................................................................... 6
F. Kegunaan Variabel Penelitian............................................................... 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...........................................................................................11
B. Saran .....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.
Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau
obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu
obyek dengan obyek yang lain. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang
keilmuan atau kegiatan tertentu.
Variabel ini menjadi sangat penting karena tidak mungkin peneliti
melakukan penelitian tanpa adanya variabel. Namun terkadang banyak hal juga yang
menyebabkan kita kurang mengetahui mengenai apa dan seperti apa variabel serta
apa saja jenis variabel dalam penelitian itu. Banyak hal yang menjadi pertanyaan dan
itulah sebabnya membahas variabel menjadi suatu hal yang sangat penting.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Variabel Penelitian?


2. Ciri-Ciri Variabel Penelitian?
3. Klasifikasi Variabel Penelitian?
4. Bagaimana Sifat dan Bentuk Variabel?
5. Bagaimana Hubungan Antar Variabel?
6. Apa Kegunaan Variabel Penelitian?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Variabel Penelitian


2. Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Variabel Penelitian
3. Untuk Mengetahui Klasifikasi Variabel Penelitian
4. Untuk Mengetahui Sifat dan Bentuk Variabel
5. Untuk Mengetahui Hubungan Antar Variabel
6. Untuk Mengetahui Kegunaan Variabel Penelitian

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Variabel Penelitian

Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Secara
Teoritis, para ahli telah mendefinisikan Variable sebagai berikut:

1. Hatch & Farhady (1981)


Variable didefinisikan sebagai Atribut seseorang atau obyek yang mempunyai
variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.

2. Kerlinger (1973)
Variable adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.
Misalnya: tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status social, jenis kelamin,
golongan gaji, produktifitas kerja, dil. Variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat
yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian,
Variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.

3. Kidder (1981)
Variable adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan
menarik kesimpulan darinya.

4. Bhisma Murti (1996)


Variable didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi
nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif.

5. Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007)

Variable adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep


adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa
apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variable.
Dengan demikian, variable dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi.
3
6. Sudiedo Sastroasmoro
Variable merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu
subyek ke subyek lainnya.

7. Dr. Sockidjo Notoutmodio (2002)


Variable mengandung pengertian ukuran atau cirri yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain.
Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki
atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu.
Misalnya: umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan,
pendapatan, penyakit, dan sebagainya.

B. Ciri-Ciri Variabel Penelitian


Dalam sebuah penelitian variabel memiliki tiga ciri khusus, yaitu: memiliki variasi nilai,
membedakan satu objek dengan objek yang lainnya dalam satu populasi, dan bisa diukur.
1. Variabel Memiliki Nilai Yang Bervariasi
Dikarenakan variabel membedakan satu objek dengan objek lain dalam satu
populasi, maka variabel haruslah memiliki nilai yang bervariasi. Misalnya sebagai
berikut: dari suatu populasi yang terdiri dari 40 orang mahasiswa, indeks prestasi atau IP
hanya akan menjadi variabel bila terdapat variasi nilai dalam IP pada populasi tersebut.
Dan sebaliknya, jika dari 40 orang mahasiswa tersebut tidak terdapat variasi nilai dalam
IP karena memiliki nilai IP yang sama, maka IP bukan termasuk dalam konsep variabel
dari populasi kelompok tersebut. Contoh lainnya, dari suatu populasi yang tinggal di
suatu daerah tertentu, jenis pekerjaan atau profesi bukanlah merupaka variabel jika
seluruh orang dalam populasi itu mempunyai profesi atau pekerjaan yang sama.
2. Variabel Membedakan Satu Objek Dari Objek Yang Lainnya
Objek-objek bisa menjadi anggota populasi karena memiliki suatu karakteristik
yang sama. Walaupun sama, objek-objek dalam populasi masih bisa dibedakan satu sama
lainnya dalam suatu variabel. Contohnya, populasi mahasiswa terdiri dari anggota yang
mempunyai satu kesamaan karakterisktik, yaitu mahasiswa. Selain dari kesamaan
tersebut, diantara mahasiswa tersebut memiiliki perbedaan dalam hal usia, agama, jenis
kelamin, motivasi belajar, cara belajar, prestasi, tempat tinggal, pekerjaan orang tua,
bakat, kecerdasan, dan sebagainya. Perbedaan-perbedaan tersebut merupakan variabel
dikarenakan memiliki sifat membedakan di antara objek yang ada di dalam populasi

4
mahasiswa tersebut.
3. Variabel Harus Bisa Diukur
Penelitian kuantitatif mengharuskan adanya hasil penelitian yang objektif, terukur
dan selalu terbuka untuk diuji. Variabel berbeda dengan konsep, karena konsep belum
tentu dapat diukur sedangkan variabel bisa diukur. Variabel adalah operasionalisasi
konsep. Contohnya sebagai berikut, belajar adalah konsep dan hasil belajar adalah
variabel, mahasiswa adalah konsep dan jumlah mahasiswa adalah variabel. Dengan
demikian data dari variabel penelitian harus stampak dalam perilaku yang bisa diukur
dan diobservasi, misalnya prestasi belajar adalah jumlah jawaban yang benar dihasilkan
oleh mahasiswa dalam mengerjakan sebuah tes.

C. Klasifikasi Variabel Penelitian


Dalam penelitian, sebenarnya ada cukup banyak variabel yang dapat digunakan.
Berbagai macam variabel tersebut perlu dipahami oleh peneliti agar dapat menggunakan
variabel tersebut secara tepat. Di bawah ini diklasifikasikan variabel penelitian
berdasarkan antra lain:
1) Skala pengukurannya,
2) Konteks hubungannya, dan
3) Dapat tidaknya variabel dimanipulasi.

1. Macam Variabel Berdasarkan Skala Pengukurannya


Variabel penelitian berdasarkan skala pengukurannya, antara lain:
a) Variabel Nominal
b) Variabel Ordinal
c) Variabel Interval
d) Variabel Rasio
Berikut penjelasan mengenai variabel-variabel berdasarkan skala pengukurannya beserta
contohnya:
a. Variabel Nominal
Variabel nominal adalah variabel dengan skala paling sederhana karena fungsinya
hanya untuk membedakan atau memberi label suatu subjek atau kategori. Contoh
variabel nominal: jenis kelamin (laki-laki dan perempuan).

5
Variabel nominal merupakan variabel dengan derajat paling rendah. Variabel ini
mempunyai ciri-ciri yaitu tidak bisa dilakukan operasi matematis sebab bentuk datanya
adalah kualitatif. Sesuai contoh diatas misalnya jenis kelamin. Tidak bisa dilakukan
operasi matematis misalnya laki-laki ditambah perempuan menjadi sesuatu.
Beda halnya dengan data interval atau rasio yang dapat dilakukan operasi
matematis misalnya berat badan 50 Kg ditambah 10 Kg = 60 Kg.
Selain itu, variabel nominal ini berbeda dengan variabel ordinal atau bertingkat.
Jadi tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah, lebih baik atau lebih buruk dan lain
sebagainya yang menunjukkan perbedaan tingkat. Seperti contoh diatas misalnya, jenis
kelamin laki-laki belum tentu lebih baik dari pada jenis kelamin perempuan.
b. Variabel Ordinal
Variabel ordinal adalah variabel yang dibedakan menjadi beberapa secara
bertingkat. Contoh variabel ordinal adalah: status sosial ekonomi rendah, sedang, tinggi.
Variabel ordinal ini sifatnya hampir sama dengan variabel nominal, hanya saja
perbedaannya yaitu disini bertingkat. Artinya ada yang lebih baik atau buruk. Misalnya
status sosial ekonomi tinggi adalah lebih baik dari pada status sosial ekonomi sedang.
Dan ekonomi sedang lebih baik dari pada ekonomi rendah, begitu pula sebaliknya.
Variabel ordinal berbeda dengan variabel interval atau rasio, dimana disini juga
tidak dapat dilakukan operasi matematis.
c. Variabel Interval
Variabel interval adalah variabel yang selain dimaksudkan untuk membedakan,
mempunyai tingkatan, juga mempunyai jarak yang pasti atau satu kategori dengan
kategori lainnya, contoh prestasi belajar atau motivasi belajar: 5, 6, 7, 8, dst.
Dengan adanya jarak pasti tersebut, ciri-ciri data interval ini adalah dapat
dilakukan operasi matematis. Misalnya kadar hemoglobin darah 8 mmHg ditambah 2
mmHg menjadi 10 mmHg. Tentunya hal ini yang membedakan dengan data nominal dan
ordinal. Data interval dan data rasio karena merupakan data berbentuk angka maka
disebut juga data numerik atau data kuantitatif.
d. Variabel Rasio
Variabel rasio merupakan variabel selain bersifat membedakan, mempunyai
tingkatan yang jaraknya pasti, dan setiap nilai kategori diukur dari titik yang sama,
contoh variabel rasio adalah: berat badan, tinggi badan, dst.
Variabel rasio ini sebenarnya sama dengan variabel interval, namun mempunyai
6
perbedaan yaitu dalam variabel rasio ada nilai 0 absolut yang artinya diukur dari titik
awal atau titik mula yang sama. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel rasio merupakan
variabel dengan derajat tertinggi.terendah ke yang tertinggi adalah sebagai berikut:
Nominal, Ordinal, Interval kemudian Rasio.
Berdasarkan penjelasan diatas tadi kita telah menyebutkan bahwa variabel
interval dan rasio merupakan sama-sama variabel kuantitatif atau numerik. Terkait
dengan data kuantitatif dapat pula dibedakan berdasarkan cara perolehannya. Variabel
numerik berdasarkan perolehannya ada 2 macam yaitu variabel kontinyu dan variabel
diskrit.
a. Variabel Kontinyu
Variabel Kontinyu adalah variabel numerik yang cara perolehannya dari
menghitung. Misalnya nilai ulangan Bahasa Indonesia.
b. Variabel Diskrit
Variabel Diskrit adalah variabel numerik yang cara perolehannya dari mengukur,
misalnya suhu dadan. Dalam hal ini mendapatkan nilai suhu badan maka harus
melakukan pengukuran misalnya menggunakan alat termometer.

2. Variabel Penelitian Berdasarkan Konteks Hubungannya


Variabel dalam suatu penelitian jumlahnya bisa lebih dari satu. Variabel-variabel
tersebut saling berhubungan dan jika ditinjau dari 12 konteks hubungannya ini, maka
jenis variable dapat dibedakan menjadi variabel antara lain:
a) Variabel Independen
b) Variabel Dependen
c) Variabel Intervening
d) Variabel Moderator
e) Variabel Kontrol
Berikut penjelasan mengenai variabel-variabel berdasarkan skala konteks
hubungannya beserta contohnya:
a) Variabel Independen
Variabel independen, variabel ini sering disebut variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Sering pula disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas juga dapat
diartikan sebagai suatu kondisi atau nilai yang jika muncul maka akan memunculkan
7
(mengubah) kondisi atau nilai yang lain. Menurut Tritjahjo Danny Soesilo, variabel
Independen merupakan variabel yang dapat mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dapat disimpulkan bahwa variabel
bebas (independent variable) adalah variabel yang menjadi penyebab atau memiliki
kemungkinan teoritis berdampak pada variabel lain. Variabel bebas umumnya
dilambangkan dengan huruf X. Dengan demikian, jika ditinjau keberadaannya, variabel
bebas pada umumnya terlebih dahulu muncul (ada), dan akan diikuti variabel yang
lainnya. Dalam rangkaian kegiatan ilmiah, peneliti dalam menentukan variabel bebas
tidak boleh secara sembarangan. Variabel bebas bukanlah suatu kondisi yang terlepas
sama sekali dengan keberadaan variabel terikat. Dengan demikian, keberadaan variabel
bebas pada umumnya terkait atau ada hubungannya dengan keberadaan variabel terikat.
13 Berikut ini adalah ciri-ciri variabel independen:

 Variabel yang menentukan variabel.

 Kegiatan stimulus yang dilakukan peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel
dependen.

 Biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk diketahui hubungannya.

b) Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena adanya variabel lain (variabel bebas). Juga sering disebut variabel terikat, variabel
respons atau endogen. Variabel inilah yang sebaiknya dikupas secara mendalam pada
latar belakang penelitian dengan memberikan porsi yang lebih dalam membahas variabel
terikat daripada variabel bebasnya karena merupakan implikasi dari hasil penelitian.
Variabel dependen biasanya disimbolkan dengan (Y). Disebut variabel terikat karena
variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/ variabel independent. Antara variabel
independent dan dependent, masing-masing tidak berdiri sendiri tetapi selalu
berpasangan.
Contoh Variabel Dependen dan Independen:
Contoh hipotesis: terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.

 Variabel dependen: hasil belajar siswa

 Variabel independen: model pembelajaran

Contoh hipotesis: terdapat pengaruh kualitas pelayanan jasa dan kepuasan pelanggan
terhadap loyalitas pelanggan.

8
 Variabel dependen: loyalitas pelanggan

 Variabel independen: kualitas pelayanan jasa dan kepuasan pelanggan 14 Contoh


hipotesis: terdapat pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru, ketersediaan
sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi.

 Variabel dependen: hasil belajar ekonomi

 Variabel independen: pengaruh persepsi siswa, ketersediaan sarana belajar dan


motivasi belajar siswa
c)Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, tetapi tidak dapat diamati dan
diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak diantara variabel
independen dan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak secara langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Contoh variabel intervening adalah seorang peneliti ingin mengetahui apakah
motivasi belajar mempengaruhi prestasi akademik. Variabel independen adalah motivasi
belajar, sedangkan variabel dependen adalah prestasi akademik. Namun, ada variabel
intervening yang harus dipertimbangkan, yaitu kemampuan akademik. Kemampuan
akademik dapat mempengaruhi hubungan antara motivasi belajar dan prestasi akademik.
Oleh karena itu, peneliti harus mempertimbangkan kemampuan akademik sebagai
variabel intervening.
d) Variabel Moderator
Variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antar
variabel independen dengan variabel dependen. Sering juga disebut variabel independen
kedua. Misalnya, penelitian tentang produktivitas kerja pegawai negeri di Kota
Yogyakarta. Maka variabel 15 moderatornya adalah jenis kelamin pegawai, gaya hidup
dan pendidikan.
e)Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti. Variabel kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat
membandingkan, melalui penelitian eksperimental.
Contoh variabel kontrol adalah pada penelitian yang membahas pengaruh

9
penerapan corporate governance, perusahaan Go Publik Non Sektor Keuangan ini
menggunakan corporate governance sebagai variabel bebasnya. Selanjutnya, variabel
terikatnya adalah hasil yang diharapkan, yaitu financial distress. Tentunya, penelitian ini
juga memperhatikan variabel kontrol. Variabel kontrolnya adalah ukuran perusahaan dan
sumber pendanaan.

3. Variabel Penelitian Berdasarkan Dapat Tidaknya Variabel Penelitian


Dimanipulasi
Ada variabel dimana peneliti dapat melakukan intervensi dan ada pula variabel di
mana peneliti tidak dapat melakukan intervensi. Atas dasar tinjauan ini, variabel
dibedakan menjadi variabel dinamis dan variabel statis. Berikut penjelasan mengenai
variabel-variabel berdasarkan dapat tidaknya variabel dimanipulasi beserta contohnya:
a. Variabel Dinamis
Variabel dinamis adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau diintervensi oleh
peneliti. Contoh variabel dinamis adalah: metode mengajar, teknik pelatihan. strategi
pembiasaan, dst. 16
b. Variabel Statis
Variabel statis merupakan variabel yang tidak dapat diintervensi atau
dimanipulasi oleh peneliti. Contoh variabel statis adalah: jenis kelamin, umur, status
perkawinan, dst.

D. Sifat dan Bentuk Variabel

Berdasarkan sifatnya variabel mempunyai sifat yang dinamis dan statis, sebagai berikut:
a) Dinamis
Variabel mempunyai sifat yang dinamis yaitu sifat yang bisa diganti secara karakter,
sehingga dapat dimanipulasi atau diganti sesuai dengan arah tujuan penelitian.
Misalnya seperti prestasi kerja, lingkungan kerja, sebagainya duktivitas, dan lain
b) Statis
Variabel mempunyai sifat yang statis yaitu sifat yang tidak dapat diubah. Misalnya
seperti jenis kelamin, usia, pendidikan dan lain sebagainya.

Selain berdasarkan sifatnya variabel juga dilihat dari bentuknya yaitu sebagai berikut:
10
a) Variabel Konseptual
Variabel konseptual adalah bentuk variabel yang hanya bisa dilihat dari indikator
tampak. Misalkan variabel kinerja karyawan, kompensasi, kompetensi dan lain lain
b) Variabel Faktual
Variabel faktual adalah bentuk variabel yang ada berdasarkan fakta. Misalkan jenis
kelamin, usia, tempat tinggal dan lain sebagainya.

E. Hubungan Antar Variabel


Suatu peneltian pada dasarnya adalah untuk membuktikan ada tidaknya hubungan natara
variabel-variabel yang diteliti. Hubungan antar variabel (assosiasi) pada dasarnya
merupakan sifat hubungan antar dua variabel atau lebih. Macam-macam hubungan natar
variabel dpat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Hubungan Simetris
Hubungan Simetris merupakan suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang
terjadi secara bersamaan dan sama- sama disebabkan oleh pengaruh variabel lain.
Hubungan seperti ini dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut:

2. Hubungan Asimetris
Hubungan Asimetris disebut juga sebagai Hubungan Kausal atau Hubungan
Detreministic, yaitu hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat sebab-akibat.
Jadi disini ada variabel bebas yang mempengaruhi dan variabel terikat yang dipengaruhi
Sedangkan hubungan antara kedua variabel bersifat kausal apabila perubahan yang
terjadi pada satu variabel akan mempengaruhi perubahan pada varaienl yang lain.
11
Hubungan kausal ini dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

a. Hubungan Bivariat
Hubungan Bivariat merupakan hubungan antara 2 variabel, yaitu antara satu variabel
bebas (Independen) dengan satu varaiabel terikat (Dependen). Hubungan Bivariat ini
dapat digambarkan dengan skema seperti berikut:

b. Hubungan Multivariat
Hubungan Multivariat adalah hubungan antara lebih dari 2 varaiabel, yaitu hubungan
antara beberapa variabel bebas (Independen) dengan satu variabel terikat (Dependen).
Gambaran tentang hubungan Multivariat tersebut dapat dijelaskan dengan skema sebagai
berikut:

3. Hubungan Timbal Balik atau Resiprocal


Hubungan antar varaiebel yang bersifat timbal balik atau reciprocal ini sering juga
disebut sebagai hubungan Interaktif. Merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih
yang saling memengaruhi (timabl- balik). Variabel yang satu dapat menjadi variabel
bebas dari varaiabel yang lain, tetapi juga dapat menjadi variabel terikat dari varaibel
lain. Sehingga pada pola hubungan seperti ini, satu varaiabel dapat disebut sebagai
12
variabel bebas dan dapat juga disebut sebagai variabel terikat. Hubungan Resprocal ini
dapat digambarkan dengan skema berikut ini:

F. Kegunaan Variabel Penelitian


Dalam suatu penelitian, variabel perlu diidentifikasi, diklasifikasi dan
didefinisikan secara operasional dengan jelas dan tegas agar tidak menimbulkan
kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta dalam pengujian hipotesis.
Oleh karena itu, identifikasi dan perumusan variabel ini bermanfaat untuk:
1. Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
2. Untuk mempersiapkan metode analisis pengolahan data
3. Untuk pengujian hipotesis

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Variabel penelitian adalah atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pengaruh sesuatu treatment
penelitian meliputi variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel
yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent
variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel
tergantung,variabel terikat atau dependent variable (Y).
Berdasarkan skala pengukuran variabel terbagi menjadi variabel nominal,
varaibel ordinal, variabel rasio dan variabel interval, Menurut Konteks
hubungannya variabel dibagi menjadi lima yaitu variabel dependen atau variabel
tidak bebas, Variabel Independen atau variabel bebas, variabel intervening,
variabel moderator dan variabel kontrol. Menurut dapat tidaknya dimanipulasi
variabel terbagi menjadi variabel statis dan variabel dinamis. Sedangkan korelasi
antar variabel ada 3 yaitu korelasi simetris, korelasi asimatris, korelasi timbal
balik.
Memahami variabel dan kemampuan menganalisis atau mengidentifikasikan
setiap variabel menjadi variabel yang lebih kecil (sub variabel) merupakan syarat
mutlak bagi setiap peneliti.

B. Saran
Masih terdapat beberapa kekurangan di dalam makalah ini dan mohon untuk
pembaca agar memberikan saran yang bertujuan dalam memperbaiki dan
mengembangkan makalah ini. Atas kekurangannya mohon maaf. Kami berharap
makalah ini memberikan pemahaman dan manfaat bagi para pembacanya

14
DAFTAR PUSTAKA

Narbuko, Cholid.Metodologi Penelitian.Jakarta: Bumi Aksara, 2010.


Setyosari, Punaji.Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana,
2010. Sugiyono.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta, 2014.Usman,Husaini. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal. 118.

15

Anda mungkin juga menyukai