Disusun Oleh :
Ahmad Mustaqim (MPI/184031045)
PROGAM MAGISTER
JURUSAN MENEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2019
|i
KATA PENGANTAR
Penulis
Ahmad Mustaqim
| ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB l PENDAHULUAN.......................................................................................2
A. LATAR BELAKANG...................................................................................2
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
C. TUJUAN.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
A. Pendahuluan....................................................................................................2
B. Definisi dan Pengertian Variabel.....................................................................2
B. Jenis-Jenis Variabel..........................................................................................2
C. Pengukuran Variabel........................................................................................2
D. Korelasi Antar Variabel...................................................................................2
E. Pengertian Data................................................................................................2
F. Macam-macam Data.........................................................................................2
G. Sifat Data.........................................................................................................2
H. Sumber Data....................................................................................................2
I. Cara Pengumpulan............................................................................................2
J. Skala Pengukuran Data.....................................................................................2
K. Sumber Data....................................................................................................2
BAB III PENUTUP................................................................................................2
A. KESIMPULAN..............................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................2
| iii
BAB l
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
|1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pengertian variabel penelitian jenis-jenis variabel?
2. Apa yang dimaksud jenis data dalam penelitian?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian variabel penelitian jenis-jenis variabel .
2. Mengetahuit jenis data dalam penelitian.
|2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendahuluan
|3
B. Definisi dan Pengertian Variabel
|4
Misalnya : tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status social, jenis kelamin,
golongan gaji, produktifitas kerja, dll.
Variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang
berbeda (different values). Dengan demikian, variabel itu adalah suatu yang
bervariasi.
Kidder (1981)
Variable adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan
menarik kesimpulan darinya.
Bhisma Murti (1996)
Variable didefinisikan sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi
nilai itu bisa diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Variasi nilai itu bisa diukur
secara kualitatif atau kuantitatif.
Sudigdo Sastroasmoro
Variable merupakan karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek
ke subyek lainnya.
Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007)
Variable adalah Konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep adalah
penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa
apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat disebut sebagai variable.
Dengan demikian, variable dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi.
Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2002)
Variable mengandung pengertian ukuran atau cirri yang dimiliki oleh anggota –
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang
lain.
Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian
tertentu.
Misalnya : umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan,
pengetahuan, pendapatan, penyakit, dsb.
|5
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.
Definisi operasional yang dibuat dapat berbentuk definisi operasional yang diukur,
ataupun definisi operasional eksperimental.
Dalam suatu penelitian, variebel perlu diidentifikasi, diklasifikasikan dan
diidentifikasi secara operasional dengan jelas dan tegas agar tidak menimbulkan
kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta pengujian hipotesis.
Dari keterangan-keterangan diatas, maka dapat disimpulkan tiga buah pola
dalam memberikan definisi operasional dalam suatu variabel . Ketiga pola
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Definisi yang disusun atas dasar kegiatan lain yang terjadi, yang harus
dilakukan atau yang tidak dilakukan untuk memperoleh variabel yang
didefinisikan.
b. Definisi yang disusun berdasarkan bagaimana sifat serta cara
beroperasinya hal-hal yang didefinisikan.
c. Definisi yang disusun atas dasar bagaimana hal yang didefinisikan itu
muncul.
B. Jenis-Jenis Variabel
a. Variabel Dependen atau variabel tidak bebas adalah kondisi atau
karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi,
pengubah atau pengganti variabel bebas. Menurut fungsinya variabel ini
dipengaruhi oleh variabel lain.
b. Variabel Independen atau variabel bebas, adalah kondisi-kondisi atau
karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan dalam rangka untuk
menerangkan hubungan-hubungan dengan fenomena yang diobservasi.
Menurut fungsinya variabel ini mempengaruhi variabel lain, jadi secara
bebas berpengaruh dalam variabel lain.
Prestasi Belajar Motivasi Belajar
(Variabel Dependen) (Variabel Independen)
|6
c. Variabel intervening, Yaitu variabel yang berfungsi menghubungkan
variabel satu dengan variabel lain. Hubungan itu dapat menyangkut
sebab akibat ataupun pengaruh atau terpengaruh. Variabelini merupakan
variabel penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan
dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi
berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Contoh hubungan variabel independen-moderator-intervening-dependen :
Lingkungan Tempat Tinggal
(Variabel Moderator)
Penghasilan
(Variabel Independen)
Gaya hidup
(Variabel Intervening)
Harapan Hidup
(Variabel Dependen)
d. Variabel Moderator, adalah variabel yang mempengaruhi, memperkuat dan
memperlemah hubungan antara variabel independen dengan dependen.
Variabel tersebut juga sebagai variabel independen ke dua.
Contoh hubungan variabel independen-moderator-dependen.
Perilaku Suami
(Variabel Independen)
Jumlah Anak
(Variabel
Moderator)
Perilaku Isteri
(Variabel Dependen)
|7
Pendidikan SMA&SMK
(Variabel Independen)
Keterampilan Mengetik
(Variabel Dependen)
Naskah, tempat, mesin tik sama
(Variabel Kontrol)
f. Variabel acak atau random, yaitu variabel yang fungsinya dapat
diabaikan dan pengaruhnya dapat tidak diperhatikan terhadap bebas
maupun tergantung.
C. Pengukuran Variabel
Pengukuran Variabel Penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 Skala
Pengukuran, yaitu
1. Skala Nominal
Adalah Suatu himpunan yang terdiri dari anggota – anggota yang
mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki perbedaan dari anggota
himpunan yang lain.
Misalnya :
Jenis Kelamin : dibedakan antara laki – laki dan perempuan
Pekerjaan : dapat dibedakan petani, pegawai, pedagang
Golongan Darah : dibedakan atas Gol. 0, A, B, AB
Ras : dapat dibedakan atas Mongoloid, Kaukasoid, Negroid.
Suku Bangsa : dpt dibedakan dalam suku Jawa, Sunda, Batak dsb.
Skala Nominal, Variasinya tidak menunjukkan Perurutan atau
Kesinambungan, tiap variasi berdiri sendiri secara terpisah.
Dalam Skala Nominal tidak dapat dipastikan apakah kategori satu
mempunyai derajat yang lebih tinggi atau lebih rendah dari kategori yang lain
ataukah kategori itu lebih baik atau lebih buruk dari kategori yang lain.
2. Skala Ordinal
Skala Ordinal Adalah skala variabel yang menunjukkan tingkatan –
|8
tingkatan. Skala Ordinal Adalah Himpunan yang beranggotakan menurut
rangking, urutan, pangkat atau jabatan. Skala Ordinal adalah Kategori yang dapat
diurutkan atau diberi peringkat.
Skala Ordinal adalah Skala Data Kontinum yang batas satu variasi nilai ke
variasi nilai yang lain tidak jelas, sehingga yang dapat dibandingkan hanyalah
nilai tersebut lebih tinggi, sama atau lebih rendah daripada nilai yang lain.
Contoh :
Tingkat Pendidikan : dikategorikan SD, SMP, SMA, PT
Pendapatan : Tinggi, Sedang, Rendah
Tingkat Keganasan Kanker : dikategorikan dalam Stadium I, II, dan III.
Hal ini dapat dikatakan bahwa : Stadium II lebih berat daripada Stadium
I dan Stadium III lebih berat daripada Stadium II. Tetapi kita tidak bisa
menentukan secara pasti besarnya perbedaan keparahan itu.
Sikap (yang diukur dengan Skala Linkert) : Setuju, Ragu – ragu, Tidak
Setuju.
3. Skala Interval
Skala Interval Adalah Skala Data Kontinum yang batas variasi nilai satu
dengan yang lain jelas, sehingga jarak atau intervalnya dapat dibandingkan.
Dikatakan Skala Interval bila jarak atau perbedaan antara nilai pengamatan
satu dengan nilai pengamatan lainnya dapat diketahui secara pasti.
Nilai variasi pada Skala Interval juga dapat dibandingkan seperti halnya
pada skala ordinal (Lebih Besar, Sama, Lebih Kecil, dsb), tetapi Nilai Mutlaknya
Tidak Dapat Dibandingkan secara Matematis, oleh karena itu batas – batas Variasi
Nilai pada Skala Interval bersifat ARBITRER (ANGKA NOL-nya TIDAK
Absolut).
Contoh :
Temperature / Suhu Tubuh : sebagai skala interval, suhu 360 Celcius
jelas lebih panas daripada suhu 240 Celcius. Tetapi tidak bisa dikatakan
bahwa suhu 360 Celcius 1½ kali lebih panas daripada suhu 240 Celcius.
Alasannya : Penentuan skala 00 Celcius Tidak Absolut (=00Celcius tidak
|9
berarti Tidak Ada Suhu / Temperatur sama sekali).
Tingkat Kecerdasan,
Jarak, dsb.
4. Skala Rasio = Skala Perbandingan
Skala Ratio Adalah Skala yang disamping batas intervalnya jelas, juga
variasi nilainya memunyai batas yang tegas dan mutlak ( mempunyai nilai NOL
ABSOLUT ).
Misalnya :
Tinggi Badan : sebagai Skala ratio, tinggi badan 180 Cm dapat dikatakan
mempunyai selisih 60 Cm terhadap tinggi badan 120 Cm, hal ini juga
dapat dikatakan bahwa : tinggi badan 180 adalah 1½ kali dari tinggi badan
120 Cm.
Denyut Nadi : nilai 0 dalam denyut nadi dapat dikatakan tidak ada sama
sekali denyut nadinya.
Berat Badan
Dosis Obat, dsb
Dari uraian di atas jelas bahwa Skala Ratio, Interval, Ordinal dan Nominal
berturut – turut memiliki nilai kuantitatif dari yang paling rinci ke yang kurang
rinci. Skala ratio mempunyai sifat – sifat yang dimiliki skala interval, ordinal dan
nominal. Skala interval memiliki ciri – ciri yang dimiliki skala ordinal dan
nominal, sedangkan skala ordinal memiliki sifat yang dimiliki skala nominal.
Adanya perbedaan tingkat pengukuran memungkinkan terjadinya
transformasi skala ratio dan interval menjadi ordinal atau nominal. Transformasi
ini dikenal sebagai Data Reduction atau Data Collapsing. Hal ini dimaksudkan
agar dapat menerapkan metode statistic tertentu, terutama yang menghendaki
skala data dalam bentuk ordinal atau nominal.
Sebaliknya, skala ordinal dan nominal tidak dapat diubah menjadi interval
atau ratio. Skala nominal yang diberi label 0,1 atau 2 dikenal sebagai Dummy
Variable (Variabel Rekayasa). Misalnya : Pemberian label 1 untuk laki – laki dan
2 untuk perempuan tidak mempunyai arti kuantitatif (tidak mempunyai nilai /
hanya kode). Dengan demikian, perempuan tidak dapat dikatakan 1 lebih banyak
| 10
dari laki – laki. Pemberian label tersebut dimaksudkan untuk mengubah kategori
huruf (Alfabet) menjadi kategori Angka (Numerik), sehingga memudahkan
analisis data. (Cara ini dijumpai dalam Uji Q Cochran pada Pengujian Hipotesis).
| 11
malabsorbsi.
E. Pengertian Data
Penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis dalam rangka
menyediakan jawaban maupun pembuktian atas beberapa pertanyaan ataupun
hipotesis. Sesudah hipotesis ataupun pertanyaan penelitian dirumuskan, aktivitas
selanjutnya adalah mencari jawaban atau pemuktian atas hipotesis maupun
pertanyaan tersebut. Jawaban hipotesis maupun pertanyaan penelitian dilakukan
dengan menganalisis data yang sudah dikumpulkan.
Pada umumnya, data dapat diartikan sebagai suatu fakta yang bisa
digambarkan dengan kode, simbol, angka dan lain-lain (Umar,2001:6). Suharsimi
menyatakan (2006:118) data diartikan sebagai hasil pencatatan peneliti, baik itu
berupa fakta maupun angka. Menurut Soeratno dan Arsyad (2003:72-73), data
adalah semua hasil pengukuran atau observasi yang sudah dicatat guna suatu
keperluan tertentu.
| 12
dipengaruhi oleh ketepatan dan keakuratan analisis data yang dilakukan. Kualitas
data bergantung pada kualitas dati instrumen yang digunakan guna pengumpulan
data. Kualitas instrumen pengumpulan data berhubungan dengan validitas dan
reliabelitas.
F. Macam-macam Data
Data bisa dikelompokan kedalam berbagai macam sesuai dengan dasar
klasifikasinya. Terdapat lima macam dasar pengklasifikasian data, yaitu: jenis,
sifat, sumber, cara pengukuran dan skala pengukuran.Berdasarkan jenisnya data
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu :
a. Data kualitatif
Merupakan data yang menunjukkan mutu atau kualitas sesuatu yang ada,
baik proses, keadaan, peristiwa, kejadian dan lainnya yang dinyatakan ke dalam
bentuk pertanyaan atau berupa kata-kata. Penentuan kualitas data tersebut
menurut kemampuan memberikan nilai tentang bagaimana mutu dari sesuatu itu.
Misalnya : wanita itu cantik, pria itu keren, baik, ganteng, senang, harga minyak
naik, rumah itu kecil dan lain sebagainya. Data ini umunya diperoleh dari hasil
wawancara dan bersifat subjektif, karena data tersebut bisa ditafsirkan beda oleh
yang berbeda. Data kualitatif bisa diubah atau diangkakan (kuantifikasi) dalam
bentuk ordinal ataupun rangking.
2) Data yang menunjukkan porsi, data yang dari setiap keadaan yang dinyatkan
| 13
dengan perkataan yang merupakan perbandingan dengan yang ideal atau
keseluruhan. Misalnya penelitian tentang tingkat penghasilan masyarakat yang
menghasilkan: sebagian besar berpenghasilan sedang yang berarti juga sebagian
kecil yang berpenghasilan rendah dan tinggi.
4) Data yang bersifat relatif, data yang dinyatakan dengan kata-kata guna
menunjukkan bahwa suatu keadaan atau kejadian merupakan sesuatu yang
keberadaannya dapat berubah-ubah. Data tersebut dinyatakan dalam perkataan,
selalu, sering, kadang-kadang, jarang, tidak pernah, dan lain sebagainya.
contohnya dalam sebuah penelitian mengenai kepariwisataan dipertanyakan
apakah pernah menggunakan hari libur bersama keluarganya untuk berpiknik ke
luar negeri, yang dijawab, selalu, kadang-kadng, jaran dan lainnya.
5) Data yang bertentangan, data yang menyatakan bila yang satu ada, maka yang
lainnya tidak ada mengenai suatu keadaan, peristiwa atau proses yang akan
diungkapkan ke dalam suatu penelitian. Data ini menggambarkan kondisi ekstrem
pada dua sisi yang bertolak belakang, yang dinyatkan dengan kata-kata: setuju –
tidak setuju, benar – salah, positif – negatif, cukup – tidak cukup, dan sebagainya.
Tidak jarang peneliti mencoba untuk memasukkan keadaan moderat atau rata-rata
di antara kedua ekstrems tersebut, namun untuk suatu penelitian tidak berarti,
karena hasilnya menghendaki suatu ketegasan. Kondisi yang netral dalam
masyarakat terhadap suatu pembaharuan, berarti lebih mengarah pada negatif.
kondisi ragu-ragu akan lebih mengarah kepada tidak setuju daripada setuju.
Kondisi hampir boleh, sesungguhnya berarti tidak boleh, sama halnya denga
| 14
hampir cukup yang berarti tidak cukup. Keadaan bertentangan ini berlaku bagi
keadaan, kejadian dan proses yang menuntut kondisi ekstrem sebagai ukurannya.
b. Data Kuantitatif
G. Sifat Data
Data berdasarkan pada sifatnya dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu
dikotomi, diskrit, dan kontinum.
a. Data dikotomi, merupakan data yang bersifat pilah satu sama lain, misalnya
suku, agama, jenis kelamin, pendidikan, dan lain sebagainya.
| 15
H. Sumber Data
Data berdasarkan pada sumbernya, bisa dikelompokan menjadi dua macam, yaitu
data internal dan data eksternal.
I. Cara Pengumpulan
Berdasarkan cara pengumpulannya data dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
data primer dan data sekunder.
a. Data primer, merupakan data yang didapatkan dari sumber pertama, atau
depat dikatakan pengumpulannya dilakukan senduru oleh si peneliti secara
langsung, sperti hasil wawancara dan hasil pengisian kuesioner (angket). Soeratno
dan Arsyad (2003:76) menyatakan bahwa data primer adalah data yang
dikumpulkan dan diolah sendiri oleh oerganisasi yang menggunakan atau
menerbitkan data tersebut. Contoh data primer, Peneliti akan meneliti tentang
prosedur kerja suatu aplikasi tertentu, maka dapat dilakukan wawancara mengenai
hal tersebut.
b. Data sekunder, merupakan data yang didapatkan dari sumber kedua. Menurut
Purwanto (2007), data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh orang atau
lembaga lain. Sedangakan menurut Soeratno dan Arsyad (2003;76), data sekunder
adalah data yang digunakan atau diterbitkan oleh organisasi yang bukan
| 16
pengolahnya. Dengan demikian data sekunder mempunyai dua makna. Pertama,
data yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk diagram atau tabel.
Kedua, data yang dikumpulkan oleh lembaga atau orang lain, atau data yang
bukan dikumpulkan sendiri oleh peneliti. misalnya data penghasilan penduduk
yang dikumpulkan oleh BPS, data yang dikumpulkan oleh lembaga survey dan
lainnya.
a. Data Nominal
Merupakan data yang hanya bisa dibedakan, tidak bisa diurutkan dan
diperbandingkan satu dengan yang lain. Nominal atau nomi yang artinya nama,
menunjukkan tanda atau label yang hanya untuk membedakan antara satu dengan
yang lainnya. Contoh data nominal yaitu jenis kelamin, agama, jenis pekerjaan
dan sebagainya. Angka-angka dalam variabel nominal dipakai guna menghitung,
yaitu banyak pria, banyaknya yang hadir dan lainnya. Maka angka dinyatakan
sebagai frekuensi. Data nominal didapatkan dari variabel nominal.
Data nominal memiliki ciri, hasil hitungan dan tidak dijumpai bilangan
pecahan, angka yang tertera hanya tanda atau label tidak memiliki urutan
(rangking), tidak memiliki ukuran baku, dan tidak memiliki nol mutlak. Analisis
statistik yang sesuai untuk data nominal, seperti : Uji Binomium, Uji chi Kuadrat
Satu Sampel, Uji Chi Kuadrat Dua Sampel, Uji Perubahan Tanda Mc. Nemar, Uji
peluang Fisher, Uji chohran Q, dan uji koefisisen Kotingensi. Sedangkan untuk tes
statistik yang dipakai adalah statistik non parametrik (riduwan.2009:6-7).
b. Data Ordinal
| 17
jenjangnya sesuai dengan karakteristik yang ada pada dirinya. Pada data ordinal
dapat menyatakan bahwa data tersebut lebih, sama, atau kurang dari data yang
lain. Data ordinal bisa dibedakan dan diurutkan tapi tidak mempunyai jarak yang
sama dalam urutan maupun perbedaan yang ada. Contohnya : Rangking prestasi
belajar, rangking 1 nilainya 1000, 2 nilainya 980, dan 3 nilainya 960. Yang mana
jarak antara rangking 1 dan 2, berbeda dengan rangking 2 dan 3. Data ordinal
tidak hanya mengkategorikan variabel yang menunjukkanperbedaan kualitatif
antara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkan kategori berdasarkan suatu cara
tertentu. Data ordinal diperoleh dari variabel ordinal.
c. Data Interval
Analisis statistik yang sesuai dengan data interval diantaranya: Uji t, Uji t
| 18
dua sampel, Uji anova satu jalur, Uji anova dua Jalur, Uji regresi dan lainnya. Tes
statistik yang dipakai adalah tes statistik parametrik (Riduwan.2009:9).
d. Data Rasio
K. Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian bisa dikumpulkan atau diperoleh
dari berbagai sumber data. Pengertian sumber data dalam penelitian merupakan
subjek dari mana data dapat diperoleh. Jika penelitian menggunakan wawancara
atau angket dalam pengumpulan datanya, maka sumber data tersebut disebut
responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti. Jika
pengumpulan data dilakukan atas populasi maka responden penelitian adalah
populasi,sedangkan jika pengumpulan data dilakukan atas sampel maka responden
adalah sampel. Data dikumpulkan dengan memberi skor terhadap respons yang
| 19
diberikan oelh responden. Pertanyaan mengenai data akan dikumpulkan
berhubungan dengan variabel.
| 20
Dengan kondisi yang demikian biasanya pengumpulan data hannya
dilakukan dari sampel. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang memiliki
sifat dan ciri yang sama dengan populasi karena diambil dari populasi secara
teknik sampling tertentu yang secara metodologis bisa dipertanggjawabkan. Jika
sumber datanya adalah sampel, maka pengumpulan dan analisis data hanya
dilakukan atas sampel, namun kesimpulanya akan diberlakukan untuk seluruh
populasi melalui generalisasi.
| 21
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007).
Berdasarkan hubungannya variabel dibagi menjadi enam yaitu variabel
dependen atau variabel tidak bebas Variabel Independen atau variabel bebas,
variabel intervening, variabel moderator, variabel control, variabel acak atau
random. Sedangkan korelasi antar Variabel, ada 3 yaitu : korelasi simetris,
korelasi asimatris, korelasi timbal balik dan
Paradigma terdiri dari paradigma sederhana, paradigma sederhana
berurutan, paradigma ganda dengan dua variabel independen, paradigma ganda
dengan tiga variabel independen, paradigma ganda dengan dua variabel dependen,
paradigma ganda dengan dua variabel independen dan dua dependen, paradigma
jalur.
Jadi memang bagi seorang peneliti, variabel sangatlah penting, kerena
bagaimanapun keberhasilan penelitian seseorang ditentukan oleh pemilihan
variabel yang tepat bagi penelitiannya.
Data adalah catatan atas kumpulan fakta, data itu adalah suatu fakta-fakta
tertentu sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan.
data dibagi menjadi beberapa kelompok dengan fungsi yang sangat diperlukan
dan mempunyai tujuan yang sangat penting bagi kehidupan sekarang secara nyata.
Data Penelitian adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun suatu informasi.
| 22
DAFTAR PUSTAKA
| 23