Anda di halaman 1dari 22

Makalah Metodelogi Penelitian

VARIABEL PENELITIAN

Oleh:

ERLI RAHMA YANTI (170207063)


FILDZAH GHASSANI ( 170207043 )
YULIANA (170207155)

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS UIN ARRANIRY
BANDA ACEH 2019/2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih

lagi maha penyayang, kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Nya yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah Metodelogi Penelitian ini.

Kami menyadari di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangan, baik dari segi tatabahasa

sehingga kritik dan saran kami harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah

agar pengembangan tata bahasa penulis lebih baik lagi. Harapan yang paling besar

dari penyusunan makalah ini, mudah-mudahan apa yang kami tulis ini penuh

manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin membaca

dan menyempurnakan lagi. Akhir kata semoga makalah ini dapat dipergunakan

dengan sebaik-baiknya.

Banda Aceh, 13 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Perumusan Masalah............................................................................................ 1

C. Tujuan................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

A. Variabel...............................................................................................................3

1. Pengertian variable.........................................................................................3

2. Macam-Macam Variabel................................................................................4

3. Variabel dan Indikator Penelitian...................................................................8

4. Perumusan Tujuan Penelitian.........................................................................9

B. Data...................................................................................................................11

1. Pengertian Data............................................................................................11

2. Jenis-jenis Data............................................................................................13

BAB III PENUTUP..............................................................................................17

A. Kesimpulan.......................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Variabel merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian,

karena sangat tidak memungkinkan bagi seorang peneliti melakukan penelitian

tanpa variabel. Akan tetapi, terkadang banyak sekali hal juga yang menyebabkan

kita kurang pemahaman mengenai apa dan seperti apa variabel, serta ada

berapakah variabel dalam sebuah penelitian itu? Banyak sekali yang harus kita

jadikan PR tentang variabel.

Dengan menggunakan ukuran-ukuran yang cocok untuk suatu konsep atau

variabel, maka dalam ilmu sosial konsep yang berbebntuk kualitatif perlu

diberikan ciri kuantitatif dengan membuat skal. Dengan perkataan lain, skala

diperlukan untuk mengubah atribut dengan ciri kualitatif kedalam bentuk variabel

yang bersifatnya kuantitatif.

Karena banyak variabel atau konsep dalam ilmu-ilmu sosial yang

mempunyai dimensi lebih dari satu. Maka perlu diuraikan terlebih dahulu

dimensi-dimensi yang dipunya oleh konsep tersebut. Kemudia barulah dipilih cara

pengukuran, untuk ukuran, serta validitas dan realibitas dari alat pengukur yang

digunakan. Maka dari itu, kami membahas tentang pengertian varibel, macam –

macam variabel dan praktik penentuan variabel.

Aktivitas penelitian tidak kan terlepas dari keberadaan data yang merupakan

bahan baku informasi untuk memberikan gambaran spesifik mengenai objek

penelitian. Data adalah fakta empiric yang dikumpulkan oleh peneliti untuk

1
kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data

penelitian dapat berbagai dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan

menggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian berlangsung.

Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua

jenis yaitu data primer dan data sekunder. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data

penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu dat kualitatif (yang berbentuk

kata-kata/kalimat) dan data kuantitatif (yang berbentuk angka). Berdasrakan

proses atau cara memperolehnya data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua

bentuk yaitu data diskrik dan data kontinum.

B. Rumusan Masalah

1. apa yang dimaksud dengan variabel dan data?

2. Apa-apa saja macam-macam variabel dan data?

3. Bagaimana menentukan variabel dan data dalam indikator penelitian?

4. Bagaimana contoh perumusan tujuan penelitian?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian variabel dan data

2. Untuk mengetahui macam-macam variabel dan data

3. Untuk mengetahui penentuan variabel dan data dalam indikator penelitian

4. Untuk mengetahui contoh perumusan tujuan penelitian

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Variable

1. Pengertian Variabel

Variabel dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti

dapat berubah-ubah, bermacam-macam, berbeda-beda (tentang harga, mutu, dan

sebagainya). Sebagian besar ahli mendefinisikan variabel penelitian sebagai

kondisi-kondisi yang telah dimanipulasi, dikontrol, atau diobservasi oleh seorang

peneliti dalam sebuah penelitiannya.

Sebagian ahli juga mendefiniskan bahwa yang dinamakan variabel adalah

segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam sebuah penelitian.

Dari dua pengertian di atas, bisa diartikan bahwa variabel penelitian meliputi

faktor-faktor yang berperan ketika proses penelitian itu sendiri.

Variabel penelitian ini sangat ditentukan oleh landasan teoritis dan

kejelasannya yang ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu, jika

landasan teori dalam suatu penelitian berbeda, maka akan berbeda pula hasil

variabelnya. Kemudian variabel-variabel yang hendak digunakan perlu penetapan,

klasifikasi dan identifikasi. Luas dan sempitnya variabel penelitian juga dapat

menentukan jumlah variabel yang akan digunakan.

Terdapat perbedaan variabel antara ilmu ekstrak dan ilmu sosial. Pada ilmu

ekstrak variabel yang dipakai biasanya mudah diketahui karena bisa dilihat dan

divisualisasikan. Sedangkan variabel dalam ilmu sosial itu bersifat abstrak

sehingga susah dijamah secara realita. Variabel-variabel ilmu sosial lahir dari

3
suatu konsep yang perlu dijelaskan dan diubah bentuknya sehingga bisa diukur

dan dipergunakan secara operasional.1

Menurut (Sugiono: 2006), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudia ditarik kesimpulannya.

Menurut (Moh. Nazir: 1993), variabel adalah konsep yang mempunyai

bermacam-macam nilai.

Menurut (Suharsimi Arikunto: 1998), variabel penelitian adalah objek

penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu titik penelitian.2

Dari penyataan diatas dapat kita ketahui bahwa, bahwa variabel penelitian

adalah suatu atribut dan sifat atau nilai orang, faktor, perlakuan terhadap obyek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

2. Macam – Macam Variabel

Menurut hubungan anatara suatu variabel dengan variabel yang laian maka

macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:3

1
Nazir, Metode Penelitian, ( Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983 ), h. 123.

2
Sugiarto, Dasar-Dasar Penelitian, ( Yogyakarta: Literasi Media Publishing, 2015 ), h.
83.
3
Novita Lusiana, Metode Penelitian Kebidanan, ( Yogyakarta: Deepublish, 2015 ), 20-
25.

4
a. Variabel independen (varibael bebas)

Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya

dan timbulnya variabel dependen (terikat). Sering juga disebut sebagai variabel

stimulus, predictor, antecedent.

b. Variabel dependent (variabel terikat)

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas. Sering disebut sebagai variabel oup put, kriteria,

konsekuen.

Motivasi Belajar Prestasi Belajar

(Var. Independent) (Var. dependent)

c. Variabel moderator

Merupakan variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah)

hubungan antara variabel inependen dengan dependen. Disebut juga sebagai

variabel independen kedua. Misalnya hubungan perilaku suami dan istri akan

semakin baik (kuat) kalau mempunyai anak dan akan semakin renggang kalau ada

pihak ketiga ikut mencampuri. Disini anak adalah sebagai variabel moderator

yang memperkuat dan pihak ketiga adalah sebagai variabel moderator yang

memperlemah hubungan.

Perilaku Suami Perilaku Istri

(Var. Independent) (Var. Independent)

Jumlah Anak

(Var. Moderator)
5
d. Variabel intervening

Variabel interfening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi

hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yan

tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan

variabel penyela/antara yang terletak diantara variabel independen dan dependen,

sehingga vaiabel independen tidak langsung memepengaruhi berubahnya atau

timbulnya variabel dependen. Contoh: tinggi rendahnya penghasilan akan

memepengaruhi secara tidak langsung terhadap harapan hidup (panjang

pendeknya umur). Dalam hal ini ada variabel antaranya, yaitu yang berupa gaya

hidup seseorang, antara variabel penghasilan dengan gaya hidup, terdapat variabel

moerator, yaitu budaya lingkungan tempat tinggal.

Penghasilan Gaya Hidup Harapan Hidup

(Var. Independent) (Var. Intervening) (Var. dependent)

Lingkungan Tempat
Tinggal

(Var. moderator)

e. Variabel kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan

sehingga hubungan variabel independen terhadap dpenden tidak dipengaruhi oleh

faktor-faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan oleh

peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.

6
Contoh: pengaruh jenis pendidikan terhadap keterampilan terhadap

keterampilan dan mengetik. Variabel independennya pendidikan ( SMU dan SMA

), variabel cobtrol yang ditetapkan sama misalnya, adalah naskah yang diketik

sama, mesin tik yang digunakan sama, ruang tempat menegetik sama. Dengan

adanya variabel control tersebut, maka besarnya pengaruh jenis pendidikan

terhadap keterampilan mengetik dapat diketahui lebih pasti.

Pendidikan SMA dan SMK Keterampilan Mengetik

(Var. Independen) (Var. dependen)

Naskah, Tempat, Mesin TIK Sama

(Var. kontrol)

Untuk dapat menentukan kedudukan variabel independen, dependen,

moderator, intervening atau variabel laiinnya, harus dilihat konteksnya dengan

dilandasi konsep yang teoritis yang mendasari maupun hasil dari pengamatan

yang empiris ditempat penelitian. Untuk itu, sebelum peneliti memilih variabel

apa yang akan diteliti, perlu melakukan kajian teoritis dan melakukan studi

pendahuluan terlebih dahulu pada objek yang akan diteliti. Janagan sampai terjadi

membuat rancangan penelitian dilakukan dibelakang meja dan tanpa mengetahui

terlebih dahulu permasalahan yang ada di objek penelitian.

Sering terjadi rumusan masalah dibua tanpa mengetahui terlebih dahulu

permasalahan yang ada di obyek penelitian. Sering terjadi rumusan masalah

7
penelitian dibuat tanpa melalui studi pendahuluan ke obyek penelitian, sehingga

setelah dirumuskan ternyata masalah itu tidak menjadi masalah pada obyek

penelitian.

Pada kenyataannya gejala-gejala sosial itu meliputi berbagai macam

variabel saling terkaot secara simultan baiik variabel independen, dependen,

moderator dan intervening, sehingga penelitian yang baik akan mengamati semua

variabel tersebut. Tetapi karena adanya keterbatasan dalam berbagai hal, maka

peneliti sering hanaya memfokuskan pada beberapa varibel penelitian saja, yaitu

pada variabel independen dan dependen. Dalampenelitian kualitatif hubungan

antara semua variabel tersebut akan diamati. Karena penelitian kualitatif

beransumsi bahwa gejala itu tidak dapat diklasifikasikan, tetapi merupakan satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (holistic).4

3. Penentuan Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel penelitian adalah gejala varibel yang bervariasi yaitu faktor-faktor

yang dapat berubah-ubah ataupun dapat diubah untuk tujuan penelitian. Variabel

penelitian perlu ditentukan dan dijelskan agar alur hubungan dua atau lebih

variabel dalam penelitian dapat dicari dan dianalisis. Penentuan variabel dalam

suatu penelitian, berkisar pada variabel bebas, variabel terikat, variable tergantung

maupun variabel kontrol, sebagaimana yang sudah dijelaskan pada bagian

variabel.

4
Novita Lusiana, Metode Penelitian Kebidanan, ( Yogyakarta: Deepublish, 2015 ), 20-25.

8
Sedangkan yang dimaksud dengan indikator variabel yaitu bagaimana

menentukan prameter untuk mengukur variabel. Untuk mengukur variabel,

pertama dulu indikator variabel. Salah satu contoh dalam mengukur “variabel

profesi yang disukai masyarakat”, digunakan indikator Dokter, Pengacara,

Notaris, Dosen, Konsultan, Wiraswasta dan manajer. Pada intinya indikator

variabel berfungsi sepenuhnya untuk mendeteksi variabel yang akan diukur, tetapi

perlu diingat bahwa indikator hanya muncul dari konsep variabel penelitian yang

telah ditentukan.5

4. Perumusan Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan keiginan-keinginan peneliti atas hasil

penelitian dengan menggetegahkan indikator-indikator apa yang hendak di

temukan dalam penelitian, terutama yang berkaitan dengan variabel- variabel

penelitian. Rumusan tujuan penelitian menyajikan hasil yang ingin di capai

setelah penelitian selesai dilakukan. Tujuan penelitian menggungkapakan ke

inginan peneliti untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang di ajukan.

Oleh sebab itu, tujuan penelitian harus relevan dan konsisten dengan identifikasi

masalah, rumusan masalah dan mencerminkan proses penelitiannya.

Tujuan di sini berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan

penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang

dituliskan. Jawaban rumusan dan dan tujuan penelitian ini terletak pada

5
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta: Kencana, 2005), h. 103.

9
kesimpulan penelitian. Singkatnya, tujuan penelitian harus sejalan dan sikron

dengan masalah yang sudah diformulasikan dalam bentuk rumusam masalah. 6

Secara umum, tujuan penelitian adalah pernyataan jawaban atas pertanyaan

mengapa anda ingin melakukan penelitian tersebut. Biasanya dalam penulisan

tujuan adalah sesuai dengan perumusan masalah. Tujuan penelitian dinyatakan

dalam/dengan kalimat pernyataan (bentuk deklaratif). Tujuan lebih spesifik atau

kongrit dibandingkan dengan perumusan masalah yang masih bersifat abstrak.

Tujuan penelitian berkaitan dengan kedudukan permasalahan penelitian

dalam khazanah ilmu pengetahuan (yang tercermin didalam tinjauan pustaka).

Kedudukan permasalahan dilihat dari pandangan tertentu mempunyai lima macam

kemungkinan, yaitu eksplorasi (meraba-raba), deskripsi (menjelaskan lebih

lanjut), eksplanassi (mengkonfirmasikan teori), prediksi (menjelaskan hubungan

sebab akibat) dan aksi (aplikasi ke tindakan).

Untuk membuat tujuan penelitian kita harus kembali melihat rumusan

masalah dan mencari kata operasional yang tepat untuk menjawab rumusan

masalah yang ada (contoh kata operasional: mengidentifikasi, mendeskripsikan,

mengukur, menganalisi, membandingkan, dll).

Contoh rumusan penelitian: “Seberapa besar pengaruh ruangan kelas yang

nyaman terhadap motivasi belajar siswa?”, maka tujuan penelitiannya adalah:

mengukur pengaruh ruangan kelas yang nyaman terhadap motivasi belajar siswa.

Jadi, kurang lebihnya seperti itu contoh pembuatan tujuan penelitian.

6
Herlambang Rahmadhani, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Yogyakarta: Depublish,
2013 ), h. 8 - 9 .

10
Jumlah tujuan penelitian harus disesuaikan dengan rumusan penelitian. Jika

ada empat rumusan masalah, maka tujuan penelitian harus ada empat. Antara

rumusan masalah dan tujuan penelitian memiliki hubungan setelah kesimpulan

didapat. Jika rumusan masalah merupakan pertanyaan, tujuan penelitian

merupakan jawaban, sehingga kesimpulan merupakan jawaban yang diperoleh

dari dilaksananya penelititan tersebut.7

B. Data

1. Pengertian Data

Definisi Data secara Etimologis merupakan bentuk jamak dari Datum yang

berasal dari Bahasa Latin dan berarti "Sesuatu Yang Diberikan". Dalam

pengertian sehari-hari data dapat berarti fakta dari suatu objek yang diamati, yang

dapat berupa angka-angka maupun kata-kata. Sedangkan jika dipandang dari sisi

Statistika menurut Siswandari (2009) dalam Aditya (2013:1) Data merupakan

fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan penarikan kesimpulan. Arikunto

(2002:96) data adalah hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta ataupun berupa

angka. Bungin (2001:123) Data adalah bahan keterangan tentang suatu objek

penelitian. Definisi data sebenarnya memiliki kemiripan dengan definisi

informasi, hanya informasi lebih ditonjolkan dari segi servis, sedangkan adata

lebih ditonjolkan aspek materi. Jadi dapat disimpulkan bahwa data merupakan

kumpulan fakta (informasi) yang diperoleh dari suatu pengukuran (angka).

7
Janu Murdiat Muko, Sosiologi, ( Malang: Grafindo, 2006), h.77.

11
Data menurut Sutanta, (2004: 5) adalah sebagai bahan keterangan tentang

kejadian nyata atau fakta-fakta yang di rumuskan dalam sekelompok lambang

tertentu yang tidak acak yang menunjukkan jumlah, tindakan, atau hal. Data dapat

berupa catatan-catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis

data. Sedangkan data menurut (Iswandy, 2015: 73) adalah sesuatu yang belum

mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu

pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka,

matematika, Bahasa atau symbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagia

bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun suatu konsep.

Agar data dapat dianalisi dan ditafsirkan dengan baik, maka harus

memenuhi syarat-syarat (setiawan, 2013: 2) sebagai berikut.

a. Objektif

Data yang di peroleh dari lapangan/hasil pengukuran, harus ditampilkan dan

dilaporkan apa adanya.

b. Relevan

Dalam mengumpulkan dan menampilkan data harus sesuai dengan

permasalahan yang sedang dihadapi atau teliti.

c. Up to Date (sesuai perkembangan)

Data tidak boleh usang atau ketinggalan zaman, karena itu harus selalu

menyesuaikan perkembangan.

d. Representative

Data harus diperoleh dari sumber yang tepat dan dapat menggambarkan

kondisi senyatanya atau mewakili suatu kelompok tertentu tau popuulasi.

12
Dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta

mentah yang merupakan hasil pengamatan yang didapatkan dari lapangan dalam

bentuk angka, huruf, grafik, gambar, dan sebagainya yang dapat diolah lebih

lanjut sehinga diperoleh hasil tertentu. 8

2. Jenis-Jenis Data

Data dapat dibagi menjadi banyak golongan atau jenis, bergantung pada

sudut pandang kita melihatnya. Jenis-jenis data berdasarkan sifat yaitu :

a. Data kuantitatif

Data ini lebih mudah dimengerti bila dibandingkan dengan data kualitatif.

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan

bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik

perhitungan matematika atau statistika. Contoh data kuantitatif antara lain: tinggi

badan, berat badan, kecepatan lari, sepakbola dan sebagainya. Selanjutnya data

kuantitatif bisa dibedakan sebagai berikut:

Data yang berbentuk angka atau bilangan, untuk jenis data ini dapat

dilakukan perhitungan-perhitungan atau operasi matematika, seperti penambahan,

pengurangan, perkalian, pembagian, dan sebagainya. Data kuantitatif nilainya

biasanya berubah-ubah sehingga disebut variabel.

a. Data Nominal

8
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jawa Barat:
Publisher, 2018), h. 212-214.

13
Data nominal atau sering disebut juga data kategori, data yang diperoleh

melalui pengelompokkan obyek berdasarkan kategori tertentu. Perbedaan kategori

obyek hanya menunjukan perbedaan kualitatif. Walaupun data nominal dapat

dinyatakan dalam bentuk angka, namun angka tersebut tidak memiliki urutan atau

makna matematis sehingga tidak dapat dibandingkan. Ukuran nominal adalah

ukuran yang paling sederhana, di mana angka yang diberikan kepada objek

mempunyai

b. Data Diskrit

Data Diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh

dengan cara membilang. Arikunto (2002:96) data dari variabel diskrit disebut data

diskrit, berupa frekuensi. Contoh data diskrit misalnya: (1) Jumlah Sekolah Dasar

Negeri di Kecamatan Klojen sebanyak 20. (2) Jumlah siswa laki-laki di SD 1

Penanggungan sebanyak 67 orang. (3) Jumlah penduduk di Kabupaten Ponorogo

sebanyak 246.867 orang. Karena diperoleh dengan cara membilang, data diskrit

akan berbentuk bilangan bulat (bukan bilangan pecahan).

c. Data kontinum

Data Kontinum adalah data dalam bentuk angka/bilangan yang diperoleh

berdasarkan hasil pengukuran. Arikunto (2002:96) data dari variabel kontinum

disebut data kontinum, berupa tingkatan, angka berjarak atau ukuran. Data

kontinum dapat berbentuk bilangan bulat atau pecahan tergantung jenis skala

pengukuran yang digunakanarti sebagai label saja dan tidak menunjukkan

tingkatan apa-apa.

b. Data kualitatif

14
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk

angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan

data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang

telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif

adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video. Menurut

Bungin (2001:124) data kualitatif diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian

uraian, bahkan dapat berupa cerita pendek. Jenis data ini kebanyakan digunakan

pada penelitian kualitatif.

Jenis-jenis data berdasarkan cara memperoleh dibagi menjadi 2 yaitu

a. Data primer

Data primer adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber

data oleh penyidik untuk tujuan yang khusus (Surakhmad, 1982:162). Maksudnya

data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber

datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki

sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus

mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus

(focus grup discussion – FGD) dan penyebaran kuesioner. Jadi dapat disimpulkan

bahwa data primer adalah data yang dikumpulkan, diolah serta diterbitkan sendiri

oleh organisasi yang menggunakannya.

b. Data sekunder

15
Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sugiyono, 2015:193). Maksudnya data yang diperoleh

atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai

tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro

Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain. Pemahaman terhadap

kedua jenis data di atas diperlukan sebagai landasan dalam menentukan teknik

serta langkah-langkah pengumpulan data penelitian. Jadi dapat disimpulkan

bahwa data sekunder adalah data yang tidak dibuat atau diterbitkan oleh

penggunanya.

Bungin (2001:128) data sekunder kemudian dikategorikan menjadi dua

yaitu:

1) Internal data, yaitu tersedia tertulis pada sumber data sekunder. Umpama

kalau pada perusahaan, dapat berupa faktur, laporan penjualan, pengiriman,

hasil riset yang lalu dan sebagainya.

2) Eksternal data, yaitu data yang diperoleh dari sumber luar. Umpamanya data

sensus dan data registrasi, serta data yang diperoleh dari badan atau lembaga

yang aktivitasnya menggumpulkan data atau keterangan yang relevan

dengan/dalam berbagai masalah.9

9
http://www.academia.edu.diakses Jumat 4 Oktober 2019. Jam 11: 45.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

variabel penelitian adalah suatu atribut dan sifat atau nilai orang, faktor,

perlakuan terhadap obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Macam-macam dari variabel adalah variabel independen, variabel independen,

variabel control, variabel intervening dan variabel moderator.

Data merupakan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan penarikan

kesimpulan. Data penelitian dapat diperoleh dari berbagai sumber yang

dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian

berlangsung. Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam

dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Berdasarkan bentuk dan sifatnya,

data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu dat kualitatif dan data

kuantitatif Berdasrakan proses atau cara memperolehnya data kuantitatif dapat

dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu data diskrik dan data kontinum.

Penentuan variabel dalam suatu penelitian, berkisar pada variabel bebas,

variabel terikat, variable tergantung maupun variabel kontrol, sebagaimana yang

sudah dijelaskan pada bagian variabel. Indikator variabel yaitu bagaimana

menentukan prameter untuk mengukur variabel.

Tujuan penelitian merupakan keiginan-keinginan peneliti atas hasil

penelitian dengan menggetegahkan indikator-indikator apa yang hendak di

17
temukan dalam penelitian, terutama yang berkaitan dengan variabel- variabel

penelitian.

B. Saran

Berdasarkan hal di atas penulis mengajak pembaca untuk bisa lebih

mendalami lagi variabel penelitian. Sehingga, mampu menjawab setiap

permasalahan dengan bijak dan benar.

18
DAFTAR PUSTAKA

Albi Anggito dan Johan Setiawan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa Barat:

Publisher.

Bungin , Burhan. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.

http://www.academia.edu.diakses Jumat 4 Oktober 2019. Jam 11: 45.

Lusiana , Novita. 2015. Metode Penelitian Kebidanan. Yogyakarta: Deepublish.

Nazir. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ramadhani, Herlambang. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:

Depublish.

Sugiarto. 2015. Dasar-Dasar Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing.

19

Anda mungkin juga menyukai