Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN

MATERI PERTEMUAN TUJUH

Dosen Pengampu
Dr. I Wayan Widiana, S.Pd., M.Pd.

Oleh
Kelas 4C

Ni Made Dwi Kartika Sari (2011031122)


Ni Made Harina Dwiyanti (2011031163)
Ni Putu Rekita Nayanti (2011031125)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmatNya sehingga tugas penyusunan makalah “Pertemuan Tujuh” ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Tugas menyusun makalah ini dapat diselesaikan berkat
bimbingan dosen pembina mata kuliah “Pengantar Metodologi Penelitian” dan juga
bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
yang terhormat:
1. Bapak Dr. I Wayan Widiana, S.Pd., M.Pd. atas bimbingan yang diberikan
sehingga penulis memiliki pemahaman yang relatif cukup memadai dalam
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan
penulis.
2. Teman-teman mahasiswa program studi PGSD, atas masukan-masukannya
selama diskusi dalam kelas, sehingga amat membantu menambah wawasan
penulis dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak sisi
keterbatasan dan kelemahan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan masukan berupa
kritik dan saran yang bersifat konstruktif untuk penyempurnaannya. Sebagai akhir kata,
penulis berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kasanah supervisi
pendidikan/ pengajaran, dan juga bermanfaat untuk para pembaca.

Singaraja, 6 Mei 2022

Mahasiswa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………….…………………………………. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN………………..…………………………………….... 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN…..……………………………………………………. 2
2.1 Kajian Teori……………………………………………………………….... 2
2.2 Pembahasan………………………………………………………………… 2
2.2.1 Pengertian Variabel……………………………………………………. 2
2.2.2 Jenis-Jenis Variabel……………………………………………………. 3
2.2.3 Variabel dan Data……………………………………………………… 4
2.2.4 Variabel Sebagai Objek Penelitian……………………………………. 5
2.2.5 Pentingnya Memahami Variabel Penelitian…………………………… 7
BAB III PENUTUP………………..………………………………………….… 9
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………... 9
3.2 Saran……………………………………………………………………..... 9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….………... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Era modern ini, semua aktivitas selalu mempunyai runjukan dan pedoman.
Karena hal itu menunjang kesuksesan dan kekonkritan segala aspek. Oleh karena itu
sebuah penelitianpun juga harus mempunyai rujukan yang jelas dan dapat dijadikan
pegangan. Jika ada pertanyaan tentang apa yang kita teliti, maka jawabannya
berkenaan dengan variabel penelitian. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Secara teoritis, variabel dapat
didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara
satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Variabel juga
dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.

Variabel ini menjadi sangat penting karena tidak mungkin peneliti melakukan
penelitian tanpa adanya variabel. Namun terkadang banyak hal juga yang
menyebabkan kita kurang mengetahui mengenai apa dan seperti apa variabel serta
apa saja jenis variabel dalam penelitian itu. Banyak hal yang menjadi pertanyaan dan
itulah sebabnya membahas variabel menjadi suatu hal yang sangat penting.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan variabel?
2. Apakah jenis-jenis variabel?
3. Apakah yang dimaksud variabel dan data?
4. Bagaimana variabel sebagai objek penelitian?
5. Apakah pentingnya memahami variabel penelitian?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penegrtian variabel.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis variabel.
3. Untuk mengetahui variabel dan data.
4. Untuk mengetahui variabel sebagai objek penelitian.
5. Untuk mengetahui pentingnya memahami variabel penelitian.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kajian Teori


Menurut Sugiyono (2009: 60) arti variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga di peroleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulannya. Menurut Suharsimi Arikunto
(1998: 99) variabel penelitian ialah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian
suatu titik perhatian suatu penelitian. Menurut Bagja Waluya, definisi variabel ialah
konsep yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap eksperimen/penelitian (research).
Menurut Silaen (2018: 69) mengungkapkan bahwa “variabel penelitian adalah
konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai atau mempunyai nilai yang
bervariasi, yakni suatu sifat, karakterististik atau fenomena yang dapat menunjukan
sesuatu untuk dapat diamati atau diukur yang nilainya berbeda-beda atu bervariasi.”

Sementara Menurut Nuzulla Agustina, data adalah keterangan mengenai


sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik, tabel,
gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta
kondisi dan situasi. Menurut Arikunto (2002), data merupakan segala fakta dan
angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan
informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Menurut
Slamet Riyadi, data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari hasil suatu
pengamatan di mana data dapat berupa angka atau lambang.

2.2 Pembahasan

2.2.1 Pengertian Variabel

Istilah “variabel” merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam


setiap jenis penelitian, F.N. Kerlinger menyebut variabel sebagai sebuah konsep
sepertihalnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep
kesadaran. Variabel dapat diaartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua
atribut atau lebih. Misalnya variabel jenis kelamin (laki-laki dan wanita), variabel
ukuran industri (kecil, sedang dan besar), variabel jarak angkut (dekat, sedang
dan jauh), variabel sumber modal (modal dalam negeri dan modal asing) dan
sebagainya. Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang
bervariasi misalnya, jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi:
laki-laki, perempuan; berat badan, karena ada berat 40 kg, 45 kg dan sebagainya.
Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang
bervariasi. Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalnya berat
badandapat dikatakan variabel, karena berat badan sekelompok orang itu

2
bervariasi antara satu orang dengan orang lain. Demikian juga motivasi, persepsi
dapat juga dikatakan sebagai variabel karena misalnya persepsi dari sekelompok
orang tentu bervariasi. jadi jika peneliti akan memilih variabel penelitian, baik
yang dimiliki orang, obyek, maupun bidang kegiatan dan keilmuan tertentu,
maka harus ada variasinya. Variabel yang tidak ada variasinya bukan dikatakan
sebagai variabel. Untuk dapat bervariasi, maka penelitian harus didasarkan pada
sekelompok sumber data atau obyek yang bervariasi.

Jadi, dari pengertian tersebut maka dapat dirumuskan bahwa variabel


penelitian adalah atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya

2.2.2 Jenis-Jenis Variabel


Adapun jenis-jenis variabel yaitu :
1. Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya
variabel lain (variabel dependen). Juga sering disebut dengan variabel bebas,
prediktor, stimulus, eksougen atau antesendent yang sedang dianalisis
hubunganya atau pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel independen
biasa disimbolkan dengan variabel (X). Variabel bebas adalah sebab yang
dipandang sebagai sebab kemunculan variabel terikat (Y) yang dipandang (atau
diduga) sebagai akibatnya. Dinamakan sebagai Variabel Bebas karena bebas
dalam mempengaruhi variabel lain. Contoh yaitu :
Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar
Variabel bebas adalah: motivasi belajar
2. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena adanya variabel lain (variabel bebas). Juga sering disebut variabel
terikat, variabel respons atau endogen. Variabel inilah yang sebaiknya dikupas
secara mendalam pada latar belakang penelitian. Berikan porsi yang lebih
dalam membahas variabel terikat daripada variabel bebasnya karena
merupakan implikasi dari hasil penelitian. Variabel dependen biasanya
disimbolkan dengan (Y). Disebut Variabel Terikat karena variabel ini
dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent. Antara variabel
Independent dan Dependent, masing-masing tidak berdiri sendiri tetapi selalu
berpasangan. Contoh yaitu :
Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar
Variabel terikat adalah: hasil belajar
3. Variabel moderating adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel moderating
juga sering disebut sebagai variabel bebas kedua dan sering dipergunakan
dalam analisis regresi linear atau pada structural equation modelling. Contoh
yaitu :

3
Hubungan semangat belajar dan hasil belajar siswa akan meningkat jika guru
mampu menciptakan iklim kelas yang meyenangkan, namun akan menuruh
jika guru tidak mampu menciptakan iklim belajar yang menyenangkan.
• Guru mampu menciptakan iklim yang menyenangkan adalah variabel
moderator yang memperkuat,
• Guru tidak mampu menciptakan iklim yang menyenangkan adalah variabel
moderator yang memperlemah.
4. Variable intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, tetapi tidak dapat
diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel Penyela/Antara yang
terletak diantara Variabel Bebas dan Variabel Terikat, sehingga Variabel Bebas
tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya Variabel
Terikat. Contoh yaitu :
Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung
terhadap umur harapan hidup. Di sini ada varaibel antaranya yaitu yang berupa
Gaya Hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat
variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal.
5. Variabel kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi
oleh factor luar yang tidak diteliti. Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti
dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian
eksperimental. Contoh yaitu :
Pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Penguasaan Keterampilan
Pertolongan. Variabel Bebasnya adalah Metode Pembelajaran, misalnya
Metode Ceramah & Metode Demonstrasi. Sedangkan Variabel Kontrol yang
ditetapkan adalah sama, misalnya Standard Keterampilan sama, dari kelompok
mahasiswa dengan latar belakang sama (tingkat/semesternya sama), dari
institusi yang sama. Dengan adanya Variabel Kontrol tersebut, maka besarnya
pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Penguasaan Keterampilan dapat
diketahui lebih pasti.

2.2.3 Variabel dan Data


 Pengertian Data
Suatu penelitian tidak terlepas dari berbagai substansi pendukung di
dalamnya, salah satunya adalah data penelitian. Sedangan perolehan informasi
terkait dengan penelitian haruslah relevan (sesuai). Seperti halnya ketika
seseorang ingin membuat kue, maka dia akan berusaha untuk mencari informasi
terkait dengan bahan-bahan yang diperlukan, cara pembuatan maupun alat-alat
yang digunakan dalam pembuatan kue. Karena data penelitian merupakan
substansi terpenting dalam penelitian maka data dapat diartikan sebagai bahan
mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi maupun keterangan
terkait penelitian, baik data kualitatif maupun data kuantitatif yang menunjukkan

4
fakta ( Ridwan: 2003: 30). Jadi, data adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan
sebagai acuan atau sumber dalam penelitian. Data tersebut dapat meliputi
informasi, angka, maupun keterangan fakta yang mendukung suatu penelitian.
Kegunaan data dalam penelitian mengikuti pada jenis dan data yang digunakan.
Sumber dan jenis data meliputi kata-kata dan tindakan, sumber tertulis, foto, dan
data statistik. Sumber data tersebut berungsi sebagai bukti untuk pengujian
penelitian, sebagai sumber data yang stabil, sesuai dengan konteks penelitian,
hasil pengkajian isi akan membuka kesempatam lebih untuk memperluas
tumbuhnya pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki, dan sebagai deskriptif
yang sering digunakan untuk menelaah segi-segi subyektif dan hasilnya sering
dianalisis secara induktif.

 Pengertian Variabel
Dalam pelajaran matematika tentunya istilah variabel tidaklah asing
didengar. Seperti halnya dalam penelitian, variabel merupakan istilah yang tidak
boleh ketinggalan dalam penelitian. Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel
sebagai gejala yang bervariasi dan menyatakan variabel sebagai objek penelitian
yang bervariasi (Suharsimi Arikunto: 2006: 116). Lebih lagi Kerlinger (1973)
menyatakan bahwa variabel merupakan konstruk (constructs) atau sifat yang
akan dipelajari (Sugiyono: 2012: 38). Diberikan contoh misalnya, tingkat
aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji,
produktivitas kerja, dan lain-lain. Budiyono (2003: 27) menyatakan bahwa
variabel penelitian dapat didefinisikan segala sesuatu yang dapat
mengelompokkan objek pengamatan/penelitian ke dalam dua atau lebih
kelompok. Jadi, variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Hal ini
mengakibatkan variabel dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok atau lebih.
Kegunaan variabel dalam penelitian mengikuti pada jenis variabel yang
digunakan dalam penelitian. Variabel bebas berfungsi untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap variabel lain, variabel tergantung berfungsi untuk
mengetahui pengaruh dari variabel bebas, variabel moderator berfungsi untuk
memberi pengaruh hubungan antara variabel bebas dengan varibel tergantung,
variabel kontrol berfungsi untuk menetralkan pengaruhnya terhadap variabel
tergantung, dan variabel antara merupakan variabel yang tidak dapat diamati dan
diukur serta tidak disebut dalam kajian oprasional, namun disebutkan
keberadaannya dalam kajian teoritik.

2.2.4 Variabel Sebagai Objek Penelitian


Apabila seorag peneliti ingin menyelidiki apakah benar bahwa susu
menyebabkan badan menjadi gemuk, maka yang menjadi objek penelitiannya
adalah susu dan berat badan orang. Maka susu dan berat badan merupakan variabel
penelitian. Dalam penelitian seperti ini, sebaiknya peneliti menggunakan
pendekatan eksperimen. Kelompok eksperimen adalah orang-orang yang minum

5
susu, sedangkan kelompok kontrol atau kelompok perbandingan adalah orang-
orang yang tidak diberi minum susu. Banyaknya susu yang diberikan kepada
kelompok eksperimen ditakar dengan ukuran liter, maka variabelnya berbentuk
variabel kontinum. Sedangkan tambah atau tidaknya berat badan, diukur dengan
ukuran kilogram, variabelnya juga variabel kontinum (ratio).

Peneliti lain ingin menyelidiki besarnya kesadaran bermasyarakat bagi


orang-orang mendapat p4. Dalam hal ini maka nilai penataran p4 dan kesadaran
bermasyarakat merupakan variabel penelitian. Baik nilai penataran p4 maupun
kesadaran bermasyarakatdapat diukur, digambarkan dalam bentuk angka dan
dikategorikan sebagai variabel interval. Dari kedua contoh penelitian ini, kita tahu
bahwa kesamaannya, yaitu sama-sama melihat pengaruh sesuatu treatment, maka
ada variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang mempengaruhi
disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variable (X), sedangkan
variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel tergantung, variabel
terikatatau dependent variable (Y).

Dalam penelitian I, susu merupakan variabel penyebab dan berat badan


merupakan variabel akibat. Sedangkan dalam penelitian II, nilai penataran P4
merupakan variabel penyebab (bebas) dan kesadaran bermasyarakat merupakan
variabel akibat(terikat). Dalam dua contoh penelitian di atas, susu dan penataran P4
sebagai independent variables merupakan variabel tunggal. Demikian pula berat
badan dan kesadaran bermasyarakat, keduanya merupakan variabel tunggal.
Sebagai contoh eksperimen yang lebih dari satu variabelnya adalah sebagai berikut:

Independent variable lebih dari satu.


Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Murid.
Dalam hal ini variabel lingkungan belajar diartikan terdiri dari lingkungan belajardi
rumah sebagai satu variabel atau sub-variabel dan lingkungan belajar di sekolah
sebagai variabel (sub-variabel) lain. Barangkali kalau akan lebih teliti lagi kita
dapat rnempeihatikan lingkungan belajar di masyarakat atau pergaulan sebagai
varibel (sub-variabel) ketiga. Apabila demikian, maka variabel sebagai konsep
dapat dimengerti sebagai sesuatu yang mempunyai nilai luas (ganda) maupun
sempit (tunggal). Seperti halnya susu dan penataran P4, kelihatannya merupakan
variabel yang bernilai tunggal Tetapi lingkungan belajar merupakan variabel yang
bernilai luas atau ganda.

Berikut ini adalah contoh eksperimen dengan variabel terikat lebih dari satu.
Pengaruh frekuensi mengikuti praktikum terhadap kemampuan mengajar, yang
menjadi variabel terikat di dalam penelitian ini adalah kemampuan mengajar, yang
nilainya diperinci atas: kemampuan membuat persiapan tertutis dan kemampuan
mengajar di depan kelas. Jadi, secara terpisah adadua variabel. Apabila dikehendaki

6
lebih teliti, kemampuan mengajar di depan kelas dapat diperinci lagi menjadi
kemampuan membuka pelajaran, mengajarkan materi dalam inti mengajar,
menutup pelajaran, kemampuan menggunakan alat, kemampuan mengelola kelas,
mengevaluasi murid dan sebagainya.

2.2.5 Pentingnya Memahami Variabel Penelitian


Memahami variabel dan kemampuan menganalisis atau mengidentifikasikan
setiap variabel menjadi variabel yang lebih kecil (sub variabel) merupakan syarat
mutlak bagi setiap peneliti. Mengidentifikasikan variabel dan sub variabel ini tidak
mudah karenanya membutuhkan kejelian dan kelincahan berpikir pelakunya.

Memecah variabel menjadi sub variabel ini juga disebut kategorisasi, yakni
memecah variabel menjadi kategori-kategori data yang harus dikumpulkan oleh
oeneliti. Kategori-kategori ini dapat diartikan sebagai indikator variabel. Dalam
contoh lesadaran bermasyarakat, jika akan mengukur apakah seseorang cukup besar
atau tidak kesadaran bermasyarakatnya, maka perlu dicari tanda-tandanya,
indikatornya dan bukti-buktinya. Kategori, indikator, sub variabel ini akan
dijadikan pedoman dalam meruuskan hipotesis minor, menyususn instrumen,
mengumpulkan data dan kelanjutan langkah penelitian yang ain. Sedikitnya sub
variabel atau kategori, akan menghasilkan kesimpulan yang besar (jika variabelnya
terlalu luas) dan sempit (jika variabelnya sedikit tetapi kecil-kecil). Adakalanya
peneliti memilih sedikit variabel teapi besar-besar, ini menunjukkan bahwa peneliti
hanya menghendaki data kasar. Tentu saja semakin terperinci cara
pengkategorisasian variabel, datanya semakin luas dan gambaran hasil penelitian
semakin jelas. Berhubung pentingnya kategorisasi variabel penelitian, maka berikut
ini dasajikan contoh penjabaran variabel dan dilengkapi dengan cara memperoleh
datanya. Contoh:

Sebuah penelitian dengan judul: “Pengaruh Kualitas Guru Terhadap Prestasi


Belajar Murid”
Variabel bebas : kualitas guru.
Variabel terikat : prestasi belajar murid.
Yang ditulis di dalam kurung adalah cara atau metode bagaimana data diperoleh.

Variabel bebas: Kualitas Guru Variabel terikat: Prestasi belajar murid

1. Pendidikan guru (dokumen) 1. Nilai harian (dokumen)


2. Nilai ulangan umum (dokumen)
2. Pengalaman mengajar (dokumen)
3. Nilai tugas-tugas (dokumen)
3. Banyaknya penataran (dokumen)

7
4. Usia (dokumen) 4. Cara menjawab pertanyaan di kelas
(observasi)
5. Minat menjadi guru (kuesiner
5. Cara menyusun laporan (dokumen)
kepada guru)
6. Nilai ketelitian catatan (dokumen)
6. Penguasaan terhadap materi 7. Ketekunan, keuletan (observasi)
pengajaran (kuesioner murid) 8. Usaha (observasi) dan sebagainya.

7. Pendekatan atau cara mengajar


(observasi atau kursioner murid)

8. Hubungan guru-murid (kuesioner


murid) dan sebagainya.

Ketika menentukan sub-variabel ini peneliti harus berfikir, bagaimana


selalu sambil berpikir bagaimana cara mengumpulkan datanya. Apabila hal ini
tidak diperhatikan maka variabel yang telah ditemukan dan kelihatan menarik
mungkin tidak ada datanya. Tujuan kategorisasi variabel adalah agar peneliti
memahami dengan jelas permasalahan yang sedang diteliti. Makin terperinci kita
memahami permasalahan kita, maka makin bermutu pemecahannya. Oleh karena
itu, hipotesis mayor dapat dipecah menjadi hipotesis minor sesuai dengan
penjabaran variabelnya.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Variabel penelitian adalah atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut hubungan antara satu
variabel dengan variabel yang lain maka macam macam variabel dalam penelitian
dapat dibedakan menjadi: variabel independen, variabel dependen, variabel
moderator, variabel intervening, variabel kontrol. Pengaruh sesuatu treatment
penelitian meliputi variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang
mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variable
(X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel tergantung,
variabel terikat atau dependent variable (Y). Memahami variabel dan kemampuan
menganalisis atau mengidentifikasikan setiap variabel menjadi variabel yang lebih
kecil (sub variabel) merupakan syarat mutlak bagi setiap peneliti.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa membuat makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalipun untuk penulis dapat
membuat makalah ini menjadi lebih baik dari segi isi maupun penyampaian.

9
DAFTAR PUSTAKA

Basuki, A. T. (2017). Macam-macam Data dan Variabel Penelitian. Macam-Macam DAta


Dan Variabel Penelitan, 1–9.
Efendi, M. (2016). Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Jurnal Ilmiah
Akuntansi, 3(6), 61–77.
Hidayat, A. (2012). Variabel 1. 14 O, X, 1.
https://www.statistikian.com/2012/10/variabel-penelitian.html
Nasution, S. (2017). Variabel penelitian. Raudhah, 05(02), 1–9.
http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/raudhah/article/view/182
Purwanto, N. (2019). Variabel Dalam Penelitian Pendidikan. Jurnal Teknodik, 6115,
196–215. https://doi.org/10.32550/teknodik.v0i0.554

10

Anda mungkin juga menyukai