Disusun Oleh:
Setiawan Yoga Pamungkas 1601617
Indah Pelita Sari 1601617
Gita Ayyisa 1601617
Dinda Prima Lestari 1601617001
Pendidikan Jasmani
Fakultas Ilmu Olahraga
Universitas Negeri Jakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan banyak
nikmatnya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Metode
Penelitian ini yang berjudul “Memilih Variabel dan Teknik Pengukuran “ dengan tepat
waktu. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata
kuliah Metode Penelitian. Yang meliputi nilai tugas, nilai kelompok, nilai individu, dan
nilai keaktifan.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan di susun dalam
berbagai keterbatasan. Maka dari itu, kami mengharapkan kritik dan sarannya yang
bersifat membangun, sehingga mendorong kami untuk bisa memperbaikinya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Kami berharap makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis, dan umumnya
bagi siapa saja yang membacanya. Amin.
Jakarta, 09 November
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara teoritis variabel penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu atribut atau
sifat nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel ini menjadi sangat penting karena tidak mungkin peneliti melakukan
penelitian tanpa adanya variabel. Namun terkadang banyak hal juga yang
menyebabkan kita lupa mengenai apa dan seperti apa variabel serta apa saja jenis
variabel dalam penelitian itu. Banyak hal yang menjadi pertanyaan dan itulah sebabnya
mengupas dengan benar variabel akan menjadi suatu hal yang sangat penting.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan Definisi Variabel dalam suatu penelitian ?
2. Berapa jenis variabel yang ada ?
3. Bagaimana Pengukuran variabel?
4. Bagaimana korelasi antar variabel?
5. Bagaimana Paradigma dari variabel?
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel
tersebut. Definisi operasional yang dibuat dapat berbentuk definisi operasional
yang diukur, ataupun definisi operasional eksperimental.
Dalam suatu penelitian, variebel perlu diidentifikasi, diklasifikasikan dan
diidentifikasi secara operasional dengan jelas dan tegas agar tidak menimbulkan
kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta dalam pengujian
hipotesis.
Dari keterangan-keterangan diatas, maka dapat disimpulkan tiga buah
pola dalam memberikan definisi operasional dalam suatu variabel . Ketiga pola
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Definisi yang disusun atas dasar kegiatan lain yang terjadi, yang harus
dilakukan atau yang tidak dilakukan untuk memperoleh variabel yang
didefinisikan.
b. Definisi yang disusun berdasarkan bagaimana sifat serta cara beroperasinya
hal-hal yang didefinisikan.
c. Definisi yang disusun atas dasar bagaimana hal yang didefinisikan itu
muncul.
B. Jenis-Jenis Variabel
a. Variabel Independen atau variabel bebas, adalah kondisi-kondisi atau
karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan dalam rangka untuk
menerangkan hubungan-hubungan dengan fenomena yang diobservasi.
Menurut fungsinya variabel ini mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas
berpengaruh dalam variabel lain.Variabel Bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atauyang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel Dependen (terikat). Dinamakansebagai Variabel Bebas karena
bebas dalam mempengaruhi variabel lain.Contoh :“Pengaruh metode
mengajar terhadap hasil belajar siswa”, maka metode mengajar adalah
variabel independen (variabel bebas)
Contoh dalam olahraga: “Pengaruh latihan terhadap prestasi atlit” maka variable bebasnya
adalah “ latihan”. Disebut variable bebas karena variable ini berpengaruh pada variable lain. Sedangkan
variable “prestasi atlit” bergantung dan dipengaruhi oleh variable “latihan”
b. Variabel Dependen atau variabel tidak bebas adalah kondisi atau
karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi,
pengubah atau pengganti variabel bebas. Menurut fungsinya variabel ini
dipengaruhi oleh variabel lain. “Pengaruh metode mengajar terhadap hasil
belajar siswa”, maka hasil belajar adalah variabel dependen (variabel terikat)
Motivasi Prestasi
Belajar(Variabel Belajar(Variabel
Independen) dependen)
Iklim
Belajar(Variabel
Moderator)
C. Teknik Pengukuran
Terdapat empat Jenis Skala Pengukuran yaitu Nominal, Ordinal, Interval, Ratio.
Skala yang paling rendah adalah Nominal dan yang tertinggi adalah Skala Rasio. Skala
pengukuran yang lebih tinggi akan memiliki karakteristik skala pengukuran di bawahnya.
Misalnya, skala Rasio akan memiliki karakteristik Nominal, Interval, dan Ordinal.
1. Skala Nominal
Adalah Suatu himpunan yang terdiri dari anggota – anggota yang mempunyai
kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki perbedaan dari anggota himpunan yang
lain. Misalnya :
Jenis Kelamin : dibedakan antara laki – laki dan perempuan
Pekerjaan : dapat dibedakan petani, pegawai, pedagang
Golongan Darah : dibedakan atas Gol. 0, A, B, AB
Ras : dapat dibedakan atas Mongoloid, Kaukasoid, Negroid.
Suku Bangsa : dpt dibedakan dalam suku Jawa, Sunda, Batak dsb.
Skala Nominal, Variasinya tidak menunjukkan Perurutan atau
Kesinambungan, tiap variasi berdiri sendiri secara terpisah. Dalam Skala
Nominal tidak dapat dipastikan apakah kategori satu mempunyai derajat yang
lebih tinggi atau lebih rendah dari kategori yang lain ataukah kategori itu lebih
baik atau lebih buruk dari kategori yang lain.
2. Skala Ordinal
Skala Ordinal Adalah skala variabel yang menunjukkan tingkatan –
tingkatan. Skala Ordinal Adalah Himpunan yang beranggotakan menurut
rangking, urutan, pangkat atau jabatan. Skala Ordinal adalah Kategori yang
dapat diurutkan atau diberi peringkat. Skala Ordinal adalah Skala Data
Kontinum yang batas satu variasi nilai ke variasi nilai yang lain tidak jelas,
sehingga yang dapat dibandingkan hanyalah nilai tersebut lebih tinggi, sama
atau lebih rendah daripada nilai yang lain.
Contoh :
Tingkat Pendidikan : dikategorikan SD, SMP, SMA, PT
Pendapatan : Tinggi, Sedang, Rendah
Tingkat Keganasan Kanker : dikategorikan dalam Stadium I, II, dan III.
Hal ini dapat dikatakan bahwa : Stadium II lebih berat daripada
Stadium I dan Stadium III lebih berat daripada Stadium II. Tetapi kita
tidak bisa menentukan secara pasti besarnya perbedaan keparahan
itu.
Sikap (yang diukur dengan Skala Linkert) : Setuju, Ragu – ragu, Tidak
Setuju.
3. Skala Interval
Skala Interval Adalah Skala Data Kontinum yang batas variasi nilai satu
dengan yang lain jelas, sehingga jarak atau intervalnya dapat dibandingkan.
Dikatakan Skala Interval bila jarak atau perbedaan antara nilai pengamatan
satu dengan nilai pengamatan lainnya dapat diketahui secara pasti. Nilai
variasi pada Skala Interval juga dapat dibandingkan seperti halnya pada
skala ordinal (Lebih Besar, Sama, Lebih Kecil, dsb), tetapi Nilai Mutlaknya
Tidak Dapat Dibandingkan secara Matematis, oleh karena itu batas – batas
Variasi Nilai pada Skala Interval bersifat ARBITRER (ANGKA NOL-nya
TIDAK Absolut). Contoh :
Temperature / Suhu Tubuh : sebagai skala interval, suhu 360 Celcius
jelas lebih panas daripada suhu 240 Celcius. Tetapi tidak bisa
dikatakan bahwa suhu 360 Celcius 1½ kali lebih panas daripada suhu
240 Celcius. Alasannya : Penentuan skala 00 Celcius Tidak Absolut
(=00Celcius tidak berarti Tidak Ada Suhu / Temperatur sama sekali).
Tingkat Kecerdasan,
Jarak, dsb.
A. Kesimpulan
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007).
Berdasarkan hubungannya variabel dibagi menjadi enam yaitu variabel
dependen atau variabel tidak bebas Variabel Independen atau variabel bebas,
variabel intervening, variabel moderator, variabel control, variabel acak atau
random. Sedangkan korelasi antar Variabel, ada 3 yaitu : korelasi simetris,
korelasi asimatris, korelasi timbal balik dan Yang tidak kalah penting dalam
bagian ini adalah paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang
menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial
dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga
menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria
pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian.
Paradigma terdiri dari paradigma sederhana, paradigma sederhana
berurutan, paradigma ganda dengan dua variabel independen, paradigma ganda
dengan tiga variabel independen, paradigma ganda dengan dua variabel
dependen, paradigma ganda dengan dua variabel independen dan dua
dependen, paradigma jalur.
Jadi memang bagi seorang peneliti, variabel sangatlah penting, kerena
bagaimanapun keberhasilan penelitian seseorang ditentukan oleh pemilihan
variabel yang tepat bagi penelitiannya.
Daftar Pustaka