DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan Makalah...............................................................................................4
BAB I.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................5
1.1 Definisi dan Pengertian Variabel.....................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.1 Pengertian Variabel..........................................................................................................6
2.2 Definisi Operasional.........................................................................................................7
2.3 Hubungan antar Variabel.................................................................................................7
2.4 Sifat Variabel...................................................................................................................9
2.5 Urgensi Faktual................................................................................................................9
2.6 Tips Skala Pengukur......................................................................................................10
2.7 Penampilan Waktu Pengukur.........................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................12
KESIMPULAN........................................................................................................................12
Kesimpulan..........................................................................................................................12
Daftar Pustaka..........................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jika ada pertanyaan tentang apa yang kita teliti, maka jawabannya berkenaan dengan
variabel penelitian. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Secara teoritis variabel penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu atribut atau sifat
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel ini menjadi sangat penting karena tidak mungkin peneliti melakukan
penelitian tanpa adanya variabel. Namun terkadang banyak hal juga yang menyebabkan kita
lupa mengenai apa dan seperti apa variabel serta apa saja jenis variabel dalam penelitian itu.
Banyak hal yang menjadi pertanyaan dan itulah sebabnya mengupas dengan benar variabel
akan menjadi suatu hal yang sangat penting.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dan Definisi Variabel dalam suatu penelitian ?
2. Berapa jenis variabel yang ada ?
3. Bagaimana Pengukuran variabel?
4. Bagaimana korelasi antar variabel?
5. Bagaimana Paradigma dari variabel?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian
2. Menjelaskan definisi variabel dan penggunaannya di dalam penelitian
3. Menolong dalam mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data nantinya
4. Mempersiapkan metode analisis / pengolahan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang terbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti di pelajari sehingga di proleh informasi tentang
hal tersebut. Teori variabel didenifinisikan sebagai antribut seseorang atau objek,
yang mempunyai “variasi “ antara satu orang dengan yang lain atau satu objek
dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady. 1981).
Variabel penelitian adalah objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
Variabel penelitian terdiri dari variabel terikat, variabel bebas, variabel moderator,
variabel kontrol, dan variabel antara atau intervening. Adapun penjelasan masing-masing
variabel penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
Contohnya, dalam penelitian tentang merokok dan kanker paru-paru, merokok (yang
memang telah dilakukan oleh banyak subyek) merupakan variable bebas, sementara
kangker paru-paru merupakan akibat dari merokok atau sebagai variabel terikat.
Jadi variabel bebas adalah variabel penyebab, sadangkan variabel terikat yang menjadi
akibatnya. Dalam bidang pendidikan variabel terikat yang paling lazim adalah, misalnya
prestasi, atau “hasil belajar”. Untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik, peneliti
memiliki sejumlah besar kemungkinan variabel bebasnya, antara lain: kecerdasan, kelas
sosial, metode pembelajaran, tipe kepribadian, tipe motivasi (imbalan/hadiah dan
hukuman), sikap terhadap sekolah, suasana kelas dan seterusnya. Untuk lebih mudah
dipahami berikut ini ditampilkan skema mengenai penjelasan di atas.
Variabel atribut adalah yang tidak dapat dimanipulasi atau kata lain variabel yang
sudah melekat dan merupakan ciri dari subyek penelitian. Misalnya: Intelegensi, bakat
jenis kelamin, status sosial-ekonomi, sikap, daerah geografis suatu wilayah, dan
seterusnya. Ketika kita melakukan penelitian atau kajian subyek-subyek penelitian kita
sudah membawa variabel-variabel (atribut-atribut) itu. Yang membentuk individu atau
subyek penelitian tersebut adalah lingkungan, keturunan, dan situasi-situasi lainnya.
Perbedaan variabel aktif dan variabel atribut ini bersifat umum. Akan tetapi variabel
atribut dapat pula menjadi variabel aktif. Ciri ini memungkinkan untuk penelitian relasi
“yang sama” dengan cara berbeda. Misalnya kita dapat mengukur kecemasan subyek.
Jelas bahwa dalam hal ini kecemasan merupakan atribut. Akan tetapi kita dapat pula
memenipulasi kecemasan. Kita dapat menumbuhkan kecemasan dengan tingkat yang
berbeda, dengan mengatakan kepada subyek-subyek yang termasuk dalam kelompok
eksperimen (kelompok yang diteliti) bahwa yang harus mereka kerjakan sulit, maka
tingkat kecerdasan mereka akan diukur dan masa depan mereka tergantung pada skor tes
itu. Sedangkan kepada subyek lainya dipesan bahwa kerja sebaik-baiknya tetapi santai
saja hasil tes tidak terlalu penting dan sama sekali tidak mempengaruhi hari depan
mereka.
Sebuah variabel kontinu memiliki sehimpunan harga yang teratur dalam suatu cakupan
(range) tertentu. Arti defenisi ini ialah:
Secara teoritis terdapat himpunan harga atau nilai yang tak berhingga banyaknya
dalam range itu. Demikianlah maka skor seseorang individu mungkin sekali adalah
4,72 dan bukan 4 atau 5. Variabel kategori variabel yang berkaitan dengan suatu jenis
pengukuran yang dinamakan pengukuran nominal. Dalam pengukuran nominal terdapat
dua himpunan bagian (subset) atau lebih yang merupakan bagian dari himpunan (set)
obyek yang diukur. Individu-individu dikategorisasikan berdasarkan pemilikan ciri-ciri
tertentu yang merupakan penentu suatu himpunan bagian. Jadi persoalah variabel ini
adalah antara “ya” atau “tidak”. Contoh paling mudah adalah variabel kategori
dikotomis: jenis kelamin, republik-demokrat, kulit putih-kulit hitam, dan sebagainya.
Politomi, yakni pilihan (partisi) cukup lazim terdapat khususnya dalam sosiologi dan
ilmu ekonomi: anutan agama, pendidikan, kewarganegaraan, pilihan pekerjaan, dan
seterusnya.
Syarat-syarat yang dituntut variabel kategori dan variabel nominal, adalah semua
anggota himpunan bagian dipandang sama. Misalnya, kalau variabel itu adalah anutan
agama, semua penganut protestan adalah sama; semua penganut katolik adalah sama;
dan semua penganut “lain-lain” pun sama. Jika seorang agama katolik, dia dimasukkan
dalam kategori “katolik” dan diberi angka (nomor) “1” dalam kategori tersebut.
Variabel ini bersifat “demokratis” artinya, tidak mengenal tatanan peringkat atau
ungkapan “lebih besar” maupun “lebih kecil” daripada di antara kategorinya. Semua
anggota kategori memiliki nilai atau harga sama, yakni:
8. Mendefenisikan Variabel
Defenisi terhadap variabel atau konstrak dapat dibagi atas dua, yaitu:
1) Defenisi konstitutif
Defenisi konstitutif adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu
konstrak dengan menggunakan konstrak yang lain. Misalnya kita mempunyai
sebuah konsep, yaitu: area.
2) Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu
variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan
kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur
konstrak atau variabel tersebut. Misalnya kita mempunyai sebuah konstrak yaitu
kemampuan. Misalnya, kemampuan diberikan defenisi sebagai suatu uji
kemampuan dengan suatu standar, seperti standardized archievent test.
BAB III
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007).
Berdasarkan hubungannya variabel dibagi menjadi enam yaitu variabel dependen atau
variabel tidak bebas Variabel Independen atau variabel bebas, variabel intervening,
variabel moderator, variabel control, variabel acak atau random.
Sedangkan korelasi antar Variabel, ada 3 yaitu : korelasi simetris,
korelasi asimatris, korelasi timbal balik dan Yang tidak kalah penting dalam bagian ini
adalah paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan
bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti
terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti
memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab
masalah penelitian.
Paradigma terdiri dari paradigma sederhana, paradigma sederhana berurutan,
paradigma ganda dengan dua variabel independen, paradigma ganda dengan tiga variabel
independen, paradigma ganda dengan dua variabel dependen, paradigma ganda dengan
dua variabel independen dan dua dependen, paradigma jalur. Jadi memang bagi seorang
peneliti, variabel sangatlah penting, kerena bagaimanapun keberhasilan penelitian
seseorang ditentukan oleh pemilihan variabel yang tepat bagi penelitiannya.
Daftar Pustaka