Anda di halaman 1dari 14

KONSEP MEDIA CETAK DAN MEDIA NON CETAK

Berliani Nurul Awalia Baharuddin Dali

40100119071

Ahmad Fadil

40100120044

Muh Faisal

40100120073

_____________________________________________________________________________________

I. Pendahuluan

Media cetak merupakan media massa memiliki sejarah panjang. Ia ada


sebelum radio dan televisi, dan internet. Memories des Nouvelles adalah media
cetak pertama masuk ke Indonesia, yaitu pada 1615. Koran, merupakan salah satu
dari lima besar media tradisional. Peringkat ini mendasarkan pada banyaknya
pembaca/pendengar/audien. (Straubhaar, 2009: 332). Empat lainnya adalah
majalah, radio, televisi, dan iklan.

Perkembangan teknologi mewarnai dinamika media massa. Masuknya era


konvergensi media, memungkinkan perusahaan media massa menghadirkan
produknya lebih inovatif, variatif, dan melayani konsumen informasi dan
advertorial. Lahir dan kian menjamurnya pertumbuhan media daring, adalah salah
satu bentuk konvergensi. Ditopang dengan beragam platform media sosial kian
memudahkan konsumen karena semuanya mengedepankan prinsip cepat, murah,
dan mudah diakses. Dinamika tersebut menjadi peluang, sekaligus tantangan
tersendiri untuk media massa cetak.

1
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-
upaya pembaharuan dalam pemanfaat hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.
Para pendidik dituntut agar mampu menggunakan media yang dapat disediakan
oleh sekolah dan tidak tertutup kemungkinan bahwa media tersebut sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman. Berbagai macam media pembelajaran
merupakan salah satu faktor penunjang yang penting dalam proses peningkatan
belajar. Ada dua unsur yang amat penting dalam pembelajaran yaitu metode
mengajar dan media pengajaran.

Perkembangan teknologi juga sangat berperan penting dalam proses


pembelajaran serta penggunaan alat bantu sangat membantu aktivitas proses
belajar mengajar di kelas terutama peningkatan prestasi belajar siswa atau
mahasiswa.Penggunaan media pengajaran turut menentukan keberhasilan dan
meningkatkan kualitas pembelajaran. Media memiliki kekuatan positif yang
mampu membuat proses pembelajaran lebih kreatif dan dinamis. Saat ini peran
media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran,media bukan hanya sekedar
alat bantu tetapi sudah merupakan bagian yang integral dalam sistem pendidikan
dan pembelajaran. Untuk itu para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat
yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-
alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Dari luasan
cakupan pembahasan di atas mengenai media cetak dan non cetak, kami akan
membahas secara lanjut mengenai (1) apa itu media cetak dan non cetak?, (2), apa
fungsi dan manfaat media cetak dan non cetak?.

II. Metode Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diberikan, Penelitian ini merupakan


penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode yang memanfaatkan data
deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang
dapat diamati. Adapun pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah
observasi, analisis visual, studi pustaka, dan wawancara. Data ini kami peroleh
melalui metode studi pustaka dengan cara melihat dan mencari literatur yang sudah
ada untuk memperoleh data.

2
III. Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian oleh Rahmiyanti pada jurnal yang berjudul Media cetak dan
elektronik dalam bimbingan penyuluhan bahwa media cetak dan elektronik
memiliki peran yang cukup signifikan dalam mempengaruhui perkembangan
peradaban manusia.

Perubahan zaman, pergeseran nilai serta berkembangnya budaya yang


mempengaruhi ritme kehidupan manusia. Dari waktu ke waktu perkembangan
teknologi telah menghasilkan peningkatan teknologi media yang digunakan. Dari
perkembangannya teknologi komunikasi dan informasi menghasilkan teknologi
cetak (mekanik), lalu muncul teknologi audio /radio (elektronik), teknologi film
(gabungan antara mekanik dan elektronik), dan selanjutnya lahir teknologi
audiovisual/televisi, tele/video tex, dan telematika yang bersifat interaktif
(elektronik).1

Dari pandangan diatas, doat kita oahami bahwa Media baik itu cetak maupun
non cetak (elektronik) semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan
perputaran teknologi. Perkembangan ini juga membawa dampak atau pengaruh
yang signifikan dalam kehidupan terutama dalam proses pembelajaran.

IV. Kajian Pustaka

Sejarah Perkembangan media cetak dan non cetak

Media cetak merupakan media massa memiliki sejarah panjang. Ia ada


sebelum radio dan televisi, dan internet. Memories des Nouvelles adalah media
cetak pertama masuk ke Indonesia, yaitu pada 1615. Koran, merupakan salah satu
dari lima besar media tradisional. Peringkat ini mendasarkan pada banyaknya
pembaca/pendengar/audien. (Straubhaar, 2009: 332). Empat lainnya adalah
majalah, radio, televisi, dan iklan.

Perkembangan teknologi mewarnai dinamika media massa.


Masuknya era konvergensi media, memungkinkan perusahaan media massa
menghadirkan produknya lebih inovatif, variatif, dan melayani konsumen
1
Rahmiyati, Media Cetak dan Elektronik dalam Bimbingan Penyuluhan. 66.

3
informasi dan advertorial. Lahir dan kian menjamurnya pertumbuhan media
daring, adalah salah satu bentuk konvergensi. Ditopang dengan beragam platform
media sosial kian memudahkan konsumen karena semuanya mengedepankan
prinsip cepat, murah, dan mudah diakses. Dinamika tersebut menjadi peluang,
sekaligus tantangan tersendiri untuk media massa cetak.

Metamorfosis media baru tidak muncul begitu saja dan terlepas dari yang lain.
Semua muncul secara bertahap dari metamorfosis media terdahulu. Ketika bentuk
media baru hadir, maka media yang terdahulu beradaptasi, bukan mati. 2 Tingkat
persaingan yang begitu ketat memaksa industri penerbitan pers berusaha untuk
melakukan penetrasi pasar seluas mungkin dengan harapan dapat meningkatkan
pangsa pasar pembeli dan pundi pendapatan iklan. Berbagai strategi pun dilakukan
dalam bentuk inovasi dan adaptasi dengan kemajuan teknologi. Industri media
cetak mesti berstrategi agar bisa tetap mendapatkan tempat tetap eksis. Surat kabar
harus mampu mendefinisikan dirinya dari mediumnya. Kekuatan dan nilainya
tidak hanya datang pada kontrol konten dan distribusinya, namun juga perubahan-
perubahan formatnya.3

V. Data dan Pembahasan

A. Media Cetak

Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang
secara harafiah berarti perantara atau pengantar. arti umumnya adalah segala sesuatu yang dapat
menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Proses belajar
mengajar pada dasamya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan
dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Media cetak adalah media visual yang

2
(Fidler, 2003).

3
(Jarvis, 2010).

4
pembuatannya melalui proses percetakan (printing atau offset). Media bahan catak menyajikan
pesan atau informasi melaui huruf atau gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas
pesan atau informasi yang akan disampaikan. Berikut adalah pengertian media cetak menurut
para ahli: o o o Menurut Eric Barnow media cetak disebut juga printed page adalah meliputi
segala barang yang dicetak, yang ditujukan untuk umum atau untuk suatu publik tertentu.
Pengertian media cetak menurut Rhenald Khazali adalah suatu media yang statis dan
mengutamakan pesan-pesan visual, media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata,
gambar, atau foto, dalam tata warna dan halaman putih. Media cetak adalah media yang
menggunakan bahan dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Media cetak
merupakan suatu dokumen atas segala hal yang ditangkap oleh sang jurnalis dan diubah ke
dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, dan sebagainya. Media cetak juga bisa berarti media yang
menggunakan bahan dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesanpesannya. Unsur-unsur
utama adalah tulisan (teks), gambar visualisasi atau keduanya. Ciri khas karakter media cetak
adalah melibatkan suatu proses percetakan di dalam penggandaannya.

Media cetak bisa dimanfaatkan guna membantu guru melakukan komunikasi interpersonal
saat kegiatan belajar mengajar, membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran karena
media ini banyak menyimpan pesan tertulis yang mudah diterima. Media cetakan meliputi
bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas pengajaran dan informasi. Di samping buku teks atau
buku ajar, termasuk pula lembaran penuntun berupa daftar cek tentang langkah-langkah yang
harus diikuti ketika mengoprasikan sesuatu peralatan atau memeliahra peralatan. Dua komponen
utama media cetak adalah materi teks verbal dan materi visual. Pengembangan kedua tipe materi
pembelajaran itu banyak bergantung pada teori yang berhubungan dengan persepsi visual,
membaca, teori pemrosesan informasi, dan teori belajar. Materi tertua dan masih belum umum
digunakan ada dalam bentuk buku teks yang mengandung data rangsang sensori yang
ditampilkan melalui media bahasa dan materi visual, cetak, dan menumjukkan realitas efektifitas
relatif berbagai realisme sudah disinggung oleh sejumlah teori ( Dwyer, 1972;1978 ). Dalam
bentuk murninya, media cetak visual dapat membawakan pesan lengkap, tetapi hal ini tidak
terjadi dalam interaksi pembelajaran. Kebanyakan yang ada ialah paduan informasi tekstual dan
visual. 4Sejarah Media Cetak Secara historis, istilah media cetak mulai muncul setelah
ditemukannya alat pencetak oleh Johan Gutenberg pada tahun 1456 Yang kemudian dalam
bidang terus menerus berkembanglah produk alat pencetak yang semakin modern dan efektif
penggunaannya. Secara umum, Kemajuan teknologi menjadikan media cetak tidak harus berupa
kumpulan kertas yang berisikan tulisan. Jurnalisme media cetak, seperti surat kabar, Majalah,
Buletin, dan sejenisnya mencapai puncak masa kejayaannya pada tahun antara 1890-1920. Pada
awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya sumber untuk memperoleh pelajaran.
4
www.nielsen.com (disampaikan dalam kuliah umum oleh Pemimpin Redaksi Suara Merdeka
Goenawan Permadi pada 17 mei 2018 di Kampus Magister Ilmu Komunikasi Undip Semarang)

5
Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu kemudian bertambah dengan adanya buku.
Pada masa itu kita mengenal tokoh bernama Johan Amos Comenius yang tercatat sebagai orang
pertama yang menulis buku bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah. Buku tersebut
berjudul Orbis Sensualium Picturs (Dunia Tergambar) yang diterbitikan pertama kali pada tahun
1657. Penulisan buku itu dilandasi oleh suatu konsep dasar bahwa tak ada sesuatu dalam akal
pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu melalui penginderaan. Dari sinilah para pendidik mulai
menyadari perlunya sarana belajar yang dapat memberikan rangsangan dan pengalaman belajar
secara menyeluruh bagai siswa melalui semua indera, terutama indera pandang-dengar.
(Sadiman, Arif;2006). 3 Karakteristik & Fungsi Media Cetak

pada prinsipnya media cetak tergolong kedalam kelompok media grafis (visual), semua
jenis media dalam kelompok ini memiliki komponen penyampaian pesan lewat simbol-simbol
visual dan melibatkan rangsangan indera penglihatan. Karakteristik yang dimiliki adalah : 1
Apabila dalam bentuk Teks, maka tersusun secara linear. 2 Menampilkan komunikasi secara satu
arah dan reseptif. 3 ditampilkan secara statis atau diam. 4 Pengembangannya sangat tergantung
kepada prinsip-prinsip pembahasan dan persepsi visual. 5 Informasi dapat diorganisasi dan ditata
lagi oleh pemakai. 6 Berorientasi atau berpusat pada siswa : Maksud dari Pendekatan yang
berorientasi pada siswa adalah pendekatan dalam belajar yang ditekankan pada ciri-ciri dan
kebutuhan siswa secara individual. Sedang lembaga pendidikan dan para pengajar berfungsi dan
berperan sebagai penunjang saja. Sistem pendekatan yang berorientasi pada siswa ini didesain
sedemikian rupa. Sehingga siswa dapat belajar dengan sistem yang luwes yang diarahkan agar
siswa dapat membenntuk gaya belajarnya masingmasing. Dalam hal ini guru dan lembaga
berperan sebagai penunjang, fasilitator dan semangat pada siswa yang sedang belajar. (Sadiman,
Arif,dkk:1990). Fungsi Media Cetak : 1 Sebagai media informasi. 2 Sebagai media pendidikan
yang mencerdaskan. 3 Meningkatkan intelektual kehidupan masyarakat. 4 Media massa
membantu kita dengan memberikan berbagai pilhan topik yang bisa digunakan dalam kegiatan
belajar pendidikan. 5 menyimpan informasi dan ilmu pengetahuan secara permanen agar tidak
mudah hilang dengan tampilan teks. 4 Ragam jenis media cetak dalam pendidikan

Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan atau
printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesan melalui huruf dan gambargambar
yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media
bahan cetak ini diantaranya adalah :

1. Buku teks pembelajaran Buku teks adalah buku pelajaran yang disusun oleh para ahli atau
pakar dalam bidangnya untuk menunjang program pengajaran yang telah digariskan oleh

6
pemerintah. 5Merupakan buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun
untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran.
Penyusunan buku teks ini disesuaikan dengan urutan (sequence) dan ruang lingkup (scope)
GBPP tiap bidang studi tertentu. Fungsi buku teks bagi guru adalah sebagai pedoman untuk
mengidentifikasi apa yang harus diajarkan atau dipelajari oleh siswa, mengetahui urutan
penyajian bahan ajar, mengetahui teknik dan metode pengajaranya, memperoleh bahan ajar
secara mudah dan menggunaknya sebagai alat pembelajaran siswa di dalam atau diluar
sekolah. Fungsi buku teks bagi siswa adalah sebagai sarana kepastian tentang apa yang ia
pelajari, alat kontrol untuk mengetahui seberapa banyak dan seberapa jauh ia telah menguasai
materi pelajaran, alat belajar (di luar kelas buku teks berfungsi sebagai guru) di mana ia dapat
menemukan petunjuk, teori, maupun konsep dan bahan-bahan latihan atau evaluasi
(Krisanjaya 1997).

2. Modul Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat
belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak
tentang:

a petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru),

b kompetensi yang akan dicapai,

c content atau isi materi,

d informasi pendukung,

e latihan-latihan,

f petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK),

g evaluasi,

h balikan terhadap hasil evaluasi.

Sebuah modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah menggunakannya.
Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang peserta didik yang memiliki kecepatan
tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih KD dibandingkan dengan
peserta didik lainnya. Dengan demikian maka modul harus menggambarkan KD yang akan
dicapai oleh peserta didik, disajikan dengan menggunakan bahasa yang baik, menarik,
dilengkapi dengan ilustrasi.

5
Sumber data dari www.apjii.or.id_2017

7
3. Buku pengajaran terprogram Buku pengajaran terprogram yaitu paket program pengajaran
individual, hampir sama dengan modul. Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran
terprogram ini disusun dalam topiktopik kecil untuk setiap bingkai atau halamannya. Satu
bingkai biasanya berisi informasi yang merupakan bahan ajaran, pertanyaan, dan balikan atau
respons dari pertanyaan bingkai lain.

4. LKS LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran berisi tugas yang di dalamnya
berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas. LKS dapat berupa panduan
untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua
aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen dan demonstrasi. 6Tujuan dan Manfaat
Pembelajaran Menggunakan LKS Lembar Kerja Siswa Depdiknas dalam panduan pelaksanaan
materi pembelajaran SMP (2008:42-45) alternatif tujuan pengemasan materi dalam bentuk
LKS adalah:

a LKS membantu siswa untuk menemukan suatu konsep LKS mengetengahkan terlebih
dahulu suatu fenomena yang bersifat konkrit, sederhana, dan berkaitan dengan konsep yang
akan dipelajari. LKS memuat apa yang (harus) dilakukan siswa meliputi melakukan,
mengamati, dan menganalisis;

b LKS membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah
ditemukan;

c. LKS berfungsi sebagai penuntun belajar LKS berisi pertanyaan atau isian yang
jawabannya ada di dalam buku. Siswa akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika membaca
buku;

d. LKS berfungsi sebagai penguatan; e LKS berfungsi sebagai petunjuk praktikum. Manfaat
LKS Lembar kegiatan siswa adalah dapat membantu guru dalam mengarahkan siswanya
untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok
kerja. 7Selain itu, LKS juga dapat digunakan untuk mengembangkan ketrampilan proses,
mengembangkan sikap ilmiah serta membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya.
Akhirnya LKS juga memudahkan guru untuk melihat keberhasilan siswa dalam mencapai
sasaran belajar.

5. Majalah Majalah adalah jenis media yang terdiri dari sekumpulan kertas cetakan yang
disatukan. Tulisan-tulisan di dalam majalah dibuat bukan oleh tulisan tangan, namun oleh
suatu mesin cetak. Majalah biasanya berisi berbagai macam topik tulisan yang sesuai dengan

6
https://ekonomi.kompas.com/read/2016/01/030101100126/Surat.Kabar.Sinar.Harapan.Tutup.
7
https://www.rappler.com/indonesia/116033-kejayaan-internet-paksa-jakarta-globe-tutup

8
tujuan dan topik dari majalah yang bersangkutan. Bukan hanya terdapat tulisan, di dalam
majalah juga ada gambar-gambar yang bertujuan sebagai ilustrasi dari tulisan dan juga
bertujuan untuk membuat isi majalah menjadi cantik dan menarik.

6. Leaflet Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak
dimatikan/dijahit. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi
dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami.
Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat menggiring peserta didik
untuk menguasai satu atau lebih KD.

7. Poster Yaitu sajian bentuk grafis dari kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik
dengan maksud untuk menarik perhatian orang dan mengikuti informasi atau himbuan yang
dituliskan. Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu bidang yang
memberikan informasi tentang satu atau dua ide pokok.

8. Foto (Gambar) Foto atau gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan
tulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang baik agar
setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu
yang pada akhirnya menguasai satu atau lebih KD. 8Menurut Weidenmann dalam buku Lehren
mit Bildmedien menggambarkan bahwa melihat sebuah foto atau gambar lebih tinggi
maknanya dari pada membaca atau mendengar. Melalui membaca yang dapat diingat hanya
10%, dari mendengar yang diingat 20%, dan dari melihat yang diingat 30%. Foto/gambar yang
didesain secara baik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik. Bahan ajar ini dalam
menggunakannya harus dibantu dengan bahan tertulis. Bahan tertulis dapat berupa petunjuk
cara menggunakannya dan atau bahan tes. Sebuah gambar yang bermakna paling tidak
memiliki kriteria sebagai berikut:

a gambar harus mengandung sesuatu yang dapat dilihat dan penuh dengan informasi/data.
Sehingga gambar tidak hanya sekedar gambar yang tidak mengandung arti atau tidak ada
yang dapat dipelajari,

b gambar bermakna dan dapat dimengerti. Sehingga, si pembaca gambar benar-benar


mengerti, tidak salah pengertian,

c lengkap, rasional untuk digunakan dalam proses pembelajaran, bahannya diambil dari
sumber yang benar. Sehingga jangan sampai gambar miskin informasi yang berakibat
penggunanya tidak belajar apa-apa.

8
https://nasional.tempo.co/read/884131/koran-tempo-tetap-terbit-versi-cetak-diperkaya-format-digital/
full&view=ok

9
9. Media komik Komik merupakan media yang mempunyai sifat yang sederhana, jelas, mudah
dipahami. Berbentuk gambar dan teks yang sedikit, berbentuk percakapan. Oleh sebab itu
komik dapat berfungsi sebagai media yang informatif dan edukatif.

10. Puzzle di sini dalam bentuk gambar yang berisi edukasi. Dunia anak masih kental dengan
suasana permainan. Dengan puzzle, seorang anak selain bermain juga dapat sambil belajar.

Media cetak memiliki kelebihan dan kekurangan untuk digunakan sebagai media pembelajaran.
Kelebihan dan kekurangan itu antara lain sebagai berikut.

1. Kelebihan dari media pembelajaran, khususnya media cetak yang digunakan adalah
sebagai berikut.

1. Dapat dibaca berulang-ulang oleh pembaca.

2 .Dapat dibaca oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.

3 .Dapat dikumpulkan atau dibuat kliping.

4. Informasi didalamnya jelas dan mampu menejelaskan hal-hal yang kompleks ataupun
bersifat investigatif, terkadang juga disertai gambar atau foto kejadian perkara.

5. Harganya terjangakau untuk semua kalangan.

6. Dapat memilih produk keluarannya, misalnya majalah, koran, dan sebagainya.

7. Fleksibel, mudah dibawa kemana saja.

8. Tidak memerlukan peralatan yang ribet.

9. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.

10. Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.

11. Mampu menyampaikan berbagai informasi yang berkaitan dengan fakta maupun konsep
abstrak yang bersifat pengetahuan, keterampilan ataupun sikap.

12. Dapat digunaan kapan saja dan dimana saja.

13. Penggunaan mudah, tidak bergantung pada peralatan lain.

2. Kekurangan Media cetak yang digunakan untuk media pembelajaran mempunyai beberapa
kekurangan, antara lain sebagai berikut: 1 penyampaian informasinya lebih lambat dari media
lain, 2 foto dan gambar yang ada terbatas, tidak seperti di media lain,

10
3. Biaya produksinya mahal, jumlah barangnya terbatas, 4 membutuhkan waktu yang lama
untuk membaca semua berita sampai selesai, 5 kurang bisa membantu daya ingat, 6 apabila
penyajiannya tidak menarik cepat membosankan para pembaca.

B . Perbedaan antara Media Cetak dan Non Cetak

Media cetak adalah media dalam bentuk tertulis (nyata) pada kertas yang dibuat dengan
cara dicetak. Contoh media cetak antara lain koran, majalah, tabloid, brosur, pamflet, poster, dan
surat kabar9. Ciri-ciri media cetak antara lain:
1. Terbuat dari kertas

2. Melalui proses percetakan

3. Isi pesan tercetak

4. Dapat dibaca kapan saja dan di mana saja

5. Isinya dapat dibaca berulang-ulang

6. Hanya dapat menyajikan pendapat/peristiwa yang telah terjadi

7. Tidak dapat menyajikan pendapat narasumber secara langsung

8. Pembuatanya dibatasi oleh baris dan kolom

9. Makna berkala dibatasi oleh hari, minggu, dan bulan

10. Didiistribusikan melalui transportasi darat, laut dan udara

11. Menggunakan bahasa yang cenderung formal

12. Isi pesan dapat berupa kalimat panjang dan terperinci

Sedangkan media elektronik adalah media media yang menggunakan sarana elektronik.
Contohnya seperti radio, televisi, hp, dan komputer.10
1. Pembuatannya memerlukan daya listrik
9
“Perbedaan Antara Media Cetak Dan Media Elektronik,” Gadget-Info.Com, terakhir diubah 2019, diakses pada

May 8, 2023, https://id.gadget-info.com/difference-between-print-media.

11
2. Melalui proses pemancar/sinyal
3. Isi pesan berupa audio dan visual
4. Hanya dapat didengar dan dilihat pada saat siaran saja
5. Dapat menyajikan pendapat/peristiwa yang telah ataupun sedang terjadi
6. Dapat menyajikan pendapat dari narasumber secara langsung
7. Makna berkala dibatasi oleh detik, menit, dan jam
8. Distribusi melalui pemancar/sinyal
9. Bahasa yang digunakan bisa formal dan nonformal
10. Isi pesan umunya menggunakan kalimat singkat, padat, dan jelas

C. Hubungan Media Cetak dan Media Non Cetak terkait Media Pelajaran

Media cetak dan media non-cetak dapat saling melengkapi dalam konteks media
pembelajaran. Keduanya dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran yang lebih
efektif dan efisien. Media cetak seperti buku, majalah, dan brosur sering digunakan sebagai
media pembelajaran yang konvensional. Buku teks, misalnya, dapat memberikan informasi yang
lengkap dan terstruktur tentang suatu topik tertentu, serta dapat dipelajari dengan mudah dan
nyaman di mana saja.
Sementara itu, media non-cetak seperti video, audio, dan animasi dapat memberikan
pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan multimedia. Media ini dapat membantu
memvisualisasikan konsep-konsep yang kompleks, dan memberikan simulasi yang realistis dan
dinamis yang sulit dicapai oleh media cetak.
Keduanya dapat digunakan secara bersama-sama dalam konteks media pembelajaran
yang holistik dan efektif. Misalnya, sebuah buku teks dapat disertai dengan video atau animasi
untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang suatu topik tertentu. Selain itu, media
non- cetak juga dapat digunakan sebagai media penunjang pembelajaran yang dapat diakses
melalui perangkat teknologi seperti laptop, tablet, atau smartphone.

10
“Perbedaan Media Cetak Dan Media Elektronik,” Cilacapklik, terakhir diubah 2021, diakses pada May 8, 2023,

https://cilacapklik.com/2021/03/perbedaan-media-cetak-dan-media-elektronik.html.

12
Dalam kesimpulannya, media cetak dan media non-cetak saling berkaitan dalam konteks
pembelajaran, dan keduanya dapat digunakan secara bersama-sama untuk meningkatkan
keterlibatan siswa dan efektivitas pembelajaran. Namun, perlu juga diingat bahwa teknologi
terus berkembang, sehingga kebutuhan dan preferensi siswa dalam menggunakan media
pembelajaran dapat berubah seiring waktu.

Daftar Pustaka

1. Rahmiyati, Media Cetak dan Elektronik dalam Bimbingan Penyuluhan. 66.

2. (Fidler, 2003).

3 . (Jarvis, 2010

4 . www.nielsen.com (disampaikan dalam kuliah umum oleh Pemimpin Redaksi Suara Merdeka
Goenawan Permadi pada 17 mei 2018 di Kampus Magister Ilmu Komunikasi Undip Semarang)

5. Sumber data dari www.apjii.or.id_2017

6 . https://ekonomi.kompas.com/read/2016/01/030101100126/Surat.Kabar.Sinar.Harapan.Tutup.

7. https://www.rappler.com/indonesia/116033-kejayaan-internet-paksa-jakarta-globe-tutup

8. https://nasional.tempo.co/read/884131/koran-tempo-tetap-terbit-versi-cetak-diperkaya-
format-digital/full&view=ok

9 . “Perbedaan Antara Media Cetak Dan Media Elektronik,” Gadget-Info.Com, terakhir diubah

2019, diakses pada May 8, 2023, https://id.gadget-info.com/difference-between-print-media.

10. “Perbedaan Media Cetak Dan Media Elektronik,” Cilacapklik, terakhir diubah 2021,

diakses pada May 8, 2023, https://cilacapklik.com/2021/03/perbedaan-media-cetak-dan-media-

elektronik.html.

13
14

Anda mungkin juga menyukai