Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaian kehadirat tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat-Nya,penulis dapat menyelesaikan tugas individu ini sebagai tugas mata kuliah

“Pengetahuan Linkungan “ yang berjudul Jejak Ekologi Negara Maju.

Dengan terselesainya tugas ini saya menyampaikan rasa terima kasih kepada

Dosen mata kuliah yaitu Bapak Amirullah,Dr. M.Si. yang telah memberikn ilmunya

dalam perkulihan. Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnan.

Oeh karena itu, penuis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan. Semoga tugas ini dapat berguna untuk semua

pihak. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih.

Kendari, Maret 2020

Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ………………………………………………………………. i


KATA PENGANTAR ………………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………...……………iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………………..1

B. Tujuan …….…………………………………………………………………..2

C. Rumusan Masalah ………………………………………………….…………2

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetian Ecological Footprint ……………………………………………….3

B. Indicator Jejak Ekologi ……………………………………………………….4

C. Ecological Footprint di Negara Maju …………………..…………………….5

D. Perhitungan Jejak Ekologi ……………………………………………………7

BAB III. PENUTUP

A. Kesipulan ………………..……………………………………………………9

B. Saran ………………...………………………………………………………..9

DAFTAR PUSTAKA ………………………….……………………………………10

iii

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Menghitung jejak ekologi bertujuan untuk memperkirakan berapa

banyak atau berapa besar prouktivitas biologi lahan yang ada di bumi dan air

yang dibutuhkan untuk mendukung gaya hidup orang masing-masing.

Perhitungan meliputi delapan kategoris yang mewakili beberapa cara manusia

yang menggunakan alam setiap hari. Dalam dya dasarwasa terakhir, idoei

dihdapkan pada kenyataan bahwa lingkungan hidup mengalami kerusakan

yang semakin parah.

Konep “Ecological footprint” ini pada awalnya dibangun oleh

Professor Wiliam Rees dari University British Colombia tahun 1992. Kini

konsep ekologi telah digunakan dengan meluas sebagai petunjuk kelestarian

alam sekitar. Jejak ekologi dapat membantu pihak pembuat kebijakan

merancang sistem kehidupan manusia. Melalui jejak ekologi, pengguaan

sumber alam oleh manusia dapat diketahui, semua penggunaan tenaga seperti

tenaga biomas,air, bahan binaan kepada kiraan ukuran tanah yang dinamakan

global hektar. Selain itu, kita juga dapat mengetahui bahwa maing masing

individu kita termasuk merusak alam lingkungan yang ada. Dengan kata lain

manusialah penyebab efek global warming yang terjadi saat ini.

B. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah sebgai berikut :


1. Untuk mengetahui penerapan ecological footprint pada Negara maju

2. Untuk mengetahui gambaran pola hidup ecological footprint pada Negara

maju

3. Untuk mengetahui hasilpengukuran ecological footprint pada Negara maju

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan ecological footprint pada Negara maju?

2. Bagaimana gambaran pola hidup ecologica lfootprint pada Negara maju?

3. Bagaimana hasil pengukuran ecological footprint pada Negara maju?

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Ecological Footprint

Ecological footprint adalah alat bantu dipergunakan dalam mengukur

penggunaan sumberdaya dan kemampuan menampung limbah dari

popoulasimanuia dihubungkan dengan kemampuan lahan, biasanya dinytakan

dalam hektar. Ecological footprint dapat digunakan sebagai ukuran pretasi

kita dalam mendukung keberlanjutan bumi ini, dan menjadi indicator terbik

dan efisien dalam mendukung kehidupan. Ecological footprint secara

sederhana dapat ditentukan dengan menelusuri berapa besarnya konsumi

sumber daya alam baik pberupa produk ataupun jasa serta sampah yang kita

produksi dan disertakan dengan area permukaan bumi yang produktif secara

biologis dalam satuan luasan hektar.

Terdapat empat konsep ecological footprint diantaranya :

1. Tapak ekologi adalah konsep untuk mencermati pengaruh manusia

terhadap cadangan dan daya dukung bumi.

2. Memahami jejak ekologi memungkinkan untuk melihat seberapa besar

kekayaan alam yang masih tersisa dan seberapa besar pengaruh konsumsi

manusia terhadap ketersediannya.

3. Tapak ekologi adalah perangkat analisis untuk mengukur dan

mengomunikasikan dampak pemanfaatan sumber daya pada lingkungan


4. Komponen yang dianalisis dalam tapak ekologi adalah penggunaan energy

langsung: material, limbah, pangan, transport personal, air dan bangunan.

B. Indikator Jejak Ekologi

Jejak ekologi dari semua penduduk bum pada saat ini mencapai 2,2

hektar, sedangkan luas lahan subur di dunia mencapai 1,8 hektar per orang.

Hal ini berarti bahwa cara kehidupan masa kini telah meebihi kemampuan

bumi dan mengancam keberlanjutan kehidupan pada panet ini. Untuk

mengukur jejak ekologi dibutuhkan indicator indicator seperti :

1. Berapa luas lahan pertanian yang dibutuhkan untuk menumbuhkan semua

makanan seperti bera,sayuran,rempah rempah,buah dan lain sebagainya.

2. Berapa luas lahan pertanian yang dibutuhkan untuk peternakan

3. Berapa luas lahan pertanian yang dibutuhkan untuk menumbuhkan serat

serat seperti kapok,linen,katun dan sebagainya.

4. Berapa luas danau dan laut utuk menghasilkan ikan yang akan dimakan.

5. Berapa luas lahan yang dibutuhkan untuk membangun gedung dan

jaringan infrastruktur termasuk bahan bangnan seperti pasir,kerikil,batu

alam dan sebagainya.

4
6. Berapa luasutan yang menghasilkan kayu yang dibutuhkan dan hutan yag

diperlukan untuk mngiat C02 yang terjadi oleh pembakaran minyak bumi

dan gas.

Barang barang konsumsi yang dihabiskan oleh manusia ternyata ada ang

melebihi cadangan bumi. Hal ini meupakan kenyataan yang tidak berkesinambungan

dan tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Perlu dipertahankan bahwa

rantai pngan juga mengandung unsure energy yang tidak kecil dan termasuk juga

penggunaan lahan untuk infrastruktur dan pabrik bahan pangan.

C. Ecological footprint di Negara maju

Kapaitas lahan kehidupan bumi pada tahun 2001 hanyalah 11,3 milyar

global hektar, yang merupakan seperempat permukaan bumi atau hanya

memberi jatah paling tinggi 1,8 gha per orang. Adapun WWF (2005) pernah

menghitung bahwa rata rata perkapita jejak ekologi per orang di bumi adalah

2,2 gha artinya selama ini secara rata rata penduduk bumi mengalami deficit

0,4 gha.

Rata rata jejak ekologi tertinggi perkapita di Negara maju seperti

penduduk Amerika Serikat (9,5 gha ), inggris (5,4 gha) dan swiss (4,5 gha ).

Pendekatan ini menunjukan bahwa semakin kaya suatu Negara dan

bangsa,semakin besar jejak ekologi mereka dalam mengurus sumber daya di


bumi. Dengan demikian, kapasitas yang diperlukan dengan gaya hidup Negara

Negara maju jauh lebih boros, sehingga untuk bngsa Amerika Serikat guna

memenuhi gaya hidup mereka yang diperlukan 9,5 planet setara dengan bumi.

Sedangkan warga inggris memerlukan lima planet dan pola jejak ekologi

rakyat swiss memerlukan empat planet lagi. Jadi gaya hidup mereka di negar

kayalah yang menjadi penekanan kemampuan bumi dalam menyediakan

suplai sumber daya alam. Laporan Living Planet Report 2012 menunjukn

kecenderungan yang mengkhawatirkan, peningkatan jejak ekologi yng terus

meningkat. Data terbru pada 2008 menunjukan jejak ekologi yang

ditinggalkan manusia telah melebihi kapsitasbiologis bumi, dimana bumi

hanya mampu memproduksi sumber daya terbarukan dan menyerap CO2

sebesar 50% dari yang dibutuhkan dunia saat ini.

Sepuluh Negara maju yang paling boros atau mempunyai jejak ekologi

terbesar per orang dalam menggunakan sumber daya buminya adalah ; Qatar,

Kuwait, Uni Emirat Arab, Denmark, Amerika Serikat, Belgia,Australia,

Kanada, Belkita dan Irlandia. Meningkatnya perekonomian Negara negra

maju telah menaikkan jejak ekologi perkapita sebesar 65% sejak tahun 1961.

Populasi di dunia telah bertambah lebih dari dua kali lipat dan diperkirakan

akan mencapai 9,3 milyar pada tahun 2050. Naiknya penduduk ini jika

dibarengi dengan meningkatanya konsumsi ,akan berdampak pada


keanekaragaman hayati dan jejak ekologis kita. Urrbanisasi merupakan factor

kunci penyumbang menigkatnya konsumsi.

D. Perhitungan Jejak Ekologi

Perhitungan jejak ekologi (Ecological footprint) didasarkn pada enam

asumsi dasar (Wackernagel et al., 2002) yaitu :

1. Sebagian besar konsumsi sumber daya dan limbah yang dihasilkan

manusia dapat dilacak

2. Kebanyaka aliran sumber daya alam dan limbah dapat dihitung ke dalam

area biologi produktif untuk menelusuri alirannya. Sumber daya alam dan

limbah yang tidak dapat dihitung dikeluarkan dari penilian, yang

menjadikan hasil perhitungan jejak ekologi ini di bawah keadaan yang

seharusnya.

3. Dengan pembobotan masin masing daerah kedalam proposi produktifitas

biologi yang digunakan,area yang berbeda dapat dikonversi kedalm stuan

umum globl hektar,yaitu hektar dena rata rata produktivits biologi duna.

4. Karena satuan global khektar tunggal menyatakan satu jenis penggunan,

dan semua global hektar pada satu tahun menyatakan jumlah produktivtas

yang sama, maka global hektar dapat diumlakan untuk mendapatkan

indicator agregat jejak ekologi atau daya dukung lingkungan.


5. Permintaan manusia, dinyatakan sebgai jejak ekologi dapat secara

langsung dibandingkan dengan pasokan alam,daya dukung lingkungan,

ketika keduanya sama sama dinyatakan dalam global hektar

6. Luas permintaan dapat melebihi luas ara yang disediakan jika permintaan

pada ekosistem melebihi kapasitas regenerative. Misalnya mnusia menutut

lebih dibandingkan daya dukung hutan perikanan dari ekosistem yang

telah tersedia. Situasi ini Diana jejak ekologi melebihi tersedia day dukung

lingkngan,dikenal sebgai overshoot.

BAB III

PENUTUP
A.Kesimpulan

Jejak ekologi merupakan system yang mengukur seberapa banyak ruang yang

dipelrukan manusia untuk menghasilkn sumber daya yang mereka hasilkan. Kalkulasi

jejak ekologi dilkukan dengan menghitung berapa hektrruang hidup dibumi yang

dibutuhkan manusia untuk memenuhi segala kebutuhan hidupna dalam setahun.

Kapasitas yang diperlukan dengan gaya hidup di Negara maju jauh lebih

boros dikarenakan naiknya jumah penduduk yang dibarengi dengan meningkatnya

konsumsi, yang berdampak pada keanekaragaman hyati dan jejak ekoogis kita.

Semkin besar kiraan global hektar semakin besar jejak ekologi. Ini berlaku karena

permintaan terhadap sumber daya alam terlalu bnyak mengatasi kemampuan bumi

untuk menghasilkan semula bahan yang sudah digunakan.

B.Saran

Setelah mengetahui jejak ekologi, diharapkan kita dapat mendukung

keberalnjutan bumi ini dengan cara mengurangi kegiatan konsumsi yang berlebihan.

Selain itu penulis juga menghrapkan kritik dan saran yang membangun untuk

perbaikan makalah ini

DAFTAR PUSTAKA
Febi Nur Anggraini. 2011. Satelit di https://www.sribd.com

Wanto Aji. 2013. Jejak Ekologi Perkotaan di https://alkuabogspot.htm

Wijaya. 2016. Efektivitas Penggunaan Sumber Daya Alam Melalui Ecoogical


Footprint di https://www.academia.edu.com

10
MAKALAH

“ECOLOGICAL FOOTPRINT DI NEGARA MAJU”


OLEH :

NAMA : MITA OKTAVIA.R

STAMBUK : F1D1 19 036

MATA KULIAH : PENGETAHUAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

2020
:

Anda mungkin juga menyukai